You are on page 1of 12

A.

PENGERTIAN TIPOGRAFI

Tipografi merupakan suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan pengaturan
penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu,
sehingga dapat menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca
semaksimal mungkin.

Dikenal pula seni tipografi, yaitu karya atau desain yang menggunakan pengaturan
huruf sebagai elemen utama. Dalam seni tipografi, pengertian huruf sebagai lambang
bunyi bisa diabaikan

B. SEJARAH TIPOGRAFI

Sejarah perkembangan tipografi dimulai dari penggunaan pictograph. Bentuk bahasa


ini antara lain dipergunakan oleh bangsa Viking Norwegia dan Indian Sioux. Di Mesir
berkembang jenis huruf Hieratia, yang terkenal dengan nama Hieroglif pada sekitar
abad 1300 SM. Bentuk tipografi ini merupakan akar dari bentuk Demotia, yang mulai
ditulis dengan menggunakan pena khusus. Bentuk tipografi tersebut akhirnya
berkembang sampai di Kreta, lalu menjalar ke Yunani dan akhirnya menyebar
keseluruh Eropa.

Puncak perkembangan tipografi, terjadi kurang lebih pada abad 8 SM di Roma saat
orang Romawi mulai membentuk kekuasaannya. Karena bangsa Romawi tidak
memiliki sistem tulisan sendiri, mereka mempelajari sistem tulisan Etruska yang
merupakan penduduk asli Italia serta menyempurnakannya sehingga terbentuk huruf-
huruf Romawi. Saat ini tipografi mengalami perkembangan dari fase penciptaan
dengan tangan hingga mengalami komputerisasi. Fase komputerisasi membuat
penggunaan tipografi menjadi lebih mudah dan dalam waktu yang lebih cepat dengan
jenis pilihan huruf yang ratusan jumlahnya

C. SEGI RUPA HURUF

Setiap bentuk huruf dalam sebuah alfabet memiliki keunikan fisik yang menyebabkan
mata kita dapat membedakan antara huruf ‘m’ dengan ‘p’ atau ‘C’ dengan ‘Q’.
Sekelompok pakar psikologi dari Jerman dan Austria pada tahun 1900
memformulasikan sebuah teori yang dikenal dengan teori Gestalt. Teori ini berbasis
pada ‘pattern seeking’ dalam perilaku manusia. Salah satu hukum persepsi dari teori
ini membuktikan bahwa untuk mengenal atau ‘membaca’ sebuah gambar diperlukan
adanya kontras antara ruang positif yang disebut dengan figure dan ruang negative
yang disebut dengan ground

• ANATOMI HURUF
Langkah awal untuk mempelajari tipografi adalah mengenali atau memahami
anatomi huruf. Gabungan seluruh komponen dari suatu huruf merupakan
identifikasi visual yang dapat membedakan antar huruf yang satu dengan yang
lain. Apabila kita telah memahami anatomi huruf secara baik, dengan mudah
kita dapat mengenal sifat dan karakteristik dari setiap jenis huruf. Berikut
adalah terminologi yang umum digunakan dalam penamaan setiap komponen
visual yang terstruktur dalam fisik huruf.Setiap individu huruf, angka, dan
tanda baca dalam tipografi disebut sebagai character. Seluruh character secara
optis rata dengan baseline. Tinggi dari badan huruf kecil secara optis rata
dengan x-height. Setiap character apakah huruf besar atau kecil memiliki
batang (stem) yang pada bagian ujung-ujungnya dapat ditemukan beberapa
garis akhir sebagai penutup yang disebut terminal. Pada dasarnya setiap huruf
terdiri dari kombinasi berbagai guratan garis (strokes) yang terbagi menjadi
dua, yaitu guratan garis dasar (basic stroke) dan guratan garis sekunder
(secondary stroke).
o Apabila ditinjau dari sudut geometri, maka garis dasar yang
mendominasi struktur huruf dalam alfabet dapat dibagi menjadi 4
kelompok besar, yaitu:
 Kelompok garis tegak-datar; EFHIL
 Kelompok garis tegak-miring; AKMNVZXYW
 Kelompok garis tegak-lengkung; BDGJPRU
 Kelompok garis lengkung; COQS
o Apabila ditinjau dari sudut geometri, maka garis dasar yang
mendominasi struktur huruf dalam alfabet dapat dibagi menjadi 4
kelompok besar, yaitu:
 Ruang negatif bersudut lengkung; BCDGOPQRSU
 Ruang negatif bersudut persegi-empat, EFHILT
 Ruang negatif bersudut persegi-tiga, AKMNVWXYZ

Perhitungan tinggi fisik huruf memiliki azas optikal-matematis, dalam


pengertian bahwa dalam perhitungan angka, beberapa huruf dalam alfabet
memiliki tinggi yang berbeda-beda, namun secara optis keseluruhan huruf
tersebut terlihat sama tinggi. Huruf yang memiliki bentuk lengkung dan
segitiga lancip pada bagian teratas atau terbawah dari badan huruf akan
memiliki bidang lebih dibandingkan dengan huruf yang memiliki bentuk datar.
Apabila beberapa huruf tersebut dicetak secara berdampingan akan tercapai
kesamaan tinggi secara optis.

• SISTEM PENGUKURAN
o Point dan Pica
Tiga dasar sistem pengukuran dalam tipografi adalah: point (biasa
disingkat dengan pt), pica (dibaca: paika), dan unit. Point digunakan
untuk mengukur tinggi huruf, sedangkan pica digunakan untuk
mengukur panjang baris. Pengukuran dari lebar persatuan huruf serta
jarak antar huruf dihitung dengan satuan unit. Perhitungan unit hanya
digunakan dalam proses yang menggunakan teknologi
phototypesetting dan digital composition – teknologi yang digunakan
untuk pengetikan dan pencetakan huruf agar dapat mendapatkan hasil
cetak yang tajam dan presisi. Pada tahun 1737, Pierre Fournier,
seorang pembuat huruf (type founder) dari Paris menemukan sistem
pengukuran huruf dalam satuan point. Sistem pengukuran huruf yang
lain diperkenalkan 40 tahun kemudian oleh Francois Ambroise Didot
dari Perancis. Acuan yang dipakai sekarang adalah sistem Anglo-
Saxon dengan perhitungan 72 pt setara dengan 1 inch atau 2,539 cm.
Sistem pengukuran tipografi tersebut berawal dari teknik cetak
movable type yang pada perkembangan berikutnya diciptakan
standarisasi pengukuran dan satuannya
o X-height
x-height bukan merupakan sistem pengukuran huruf, namun besar
kecilnya x-height dapat mempengaruhi tinggi huruf secara visual. Di
samping itu, perbedaan jenis huruf serta proporsi antara x-height dan
body size memiliki pengaruh terhadap ukuran ascender dan descender.
Besar kecilnya x-height memiliki pengaruh terhadap jumlah huruf
yang dapat terakomodasi dalam satu baris
o mm danen
Spasi adalah berupa interval antar elemen tipografi yang mencakup:
jarak antar huruf atau yang disebut kerning, jarak antar kata atau yang
disebut word spacing dan jarak antarbaris atau yang disebut leading
(dibaca:leding). Teknik tradisional yang digunakan untuk pengukuran
ruang jarak antar kata adalah penyisipan potongan metal yang
diletakkan di antara huruf yang satu dan yang lain. Potongan metal ini
disebut quad. Sebuah quad berbentuk persegi empat yang merupakan
kotak sebesar ukuran huruf. Quad memiliki satuan yang disebut
sebagai em. Ukuran setengah dari em adalah en. Apabila huruf dengan
ukuran 10 pt maka em-quad-nya berukuran 10 pt x 10 pt
o Kerning
Pengukuran jarak antarhuruf (kerning) dalam phototypesetting dan
digital composition dihitung dengan sistem unit. Sistem ini tidak
memiliki acuan pengukuran yang tetap, dalam pengertian bahwa unit
memilikinilai yang berbeda-beda tergantung kepada sistem yang
digunakan. Em berupa kotak seukuran besarnya huruf, kemudian bila
kotak ini dibagi menjadi beberapa segmen yang sama besar, maka
setiap segmen ini disebut sebagai unit. Sebuah huruf ‘U’ dapat
memiliki lebar 12 unit, sementara huruf ‘t’ dapat memiliki lebar 12
unit, sementara huruf ‘t’ dapat memiliki lebar 6 unit.
o Leading
Pengukuran jarak antarbaris (leading) dihitung dengan menggunakan
satuan point. Teknik tradisional memakai lembaran metal yang
disisipkan di antara baris. Lembaran metal ini memiliki ketebalan yang
beragam

• KELUARGA HURUF
o Berat
Perubahan berat dari struktur bentuk dasar huruf terletak pada
perbandingan antara tinggi dari huruf yang tercetak dengan lebar
stroke. Bila ditinjau dari berat huruf, maka anggota dari keluarga huruf
ini dapat dibagi menjadi tiga kelompok pokok, yaitu: light, regular, dan
bold. Setiap anggota keluarga huruf baik light, regular, dan bold
memiliki kesamaan ciri fisik, namun dengan tampilnya perbedaan berat
dapat memberikan dampak visual yang berbeda. Seperti contoh, huruf
bold karena ketebalannya memiliki potensi yang kuat dalam menarik
perhatian mata. Biasanya kelompok huruf bold ini banyak sekali
digunakan untuk judul (headline) sebuah naskah, baik untuk iklan,
poster, maupun media terapan lainnya
o Proporsi
Perbandingan antara tinggi huruf yang tercetak dengan lebar dari huruf
itu sendiri dapat dibagi menjadi tiga kelompok bila ditinjau dari
perbandingan proporsi terhadap bentuk dasar huruf tersebut.
Pembagiannya adalah condense, regular, dan extended
o Kemiringan
Huruf yang tercetak miring dalam terminologi tipografi disebut italic.
Huruf italic ini biasanya digunakan untuk memberikan penekanan pada
sebuah kata. Di samping itu, huruf-huruf ini juga dipakai untuk
menunjukkan istilah atau kata yang berasal dari bahasa asing.
Umumnya, huruf italic digunakan untuk teks dalam jumlah yang tidak
terlalu panjang, seperti untuk keterangan gambar (caption), highlight
dari naskah (copy blurb) serta kadang juga digunakan sebagai headline
atau sub-head. Apabila kita perhatikan secara seksama, huruf italic
dirancang dengan sudut kemiringan tertentu untuk mencapai toleransi
terhadap kenyamanan mata kita dalam membacanya. Sudut kemiringan
yang terbaik adalah 12 derajat. Mata kita akan sukar
mengidentifikasikan huruf italic apabila sudut kemiringan lebih besar
dari 12 derajat, akan mempengaruhi keseimbangan bentuk huruf.
o Set Characters
Setiap alfabet memiliki berbagai character yang terdiri dari huruf besar
atau yang disebut uppercase (sering juga disebut dengan capitals atau
caps) dan huruf kecil atau yang disebut lowercase. Istilah ini berasal
dari subsistem teknologi mesin cetak yang awalnya ditemukan oleh
Johan Gutenburg. Pada masa itu cetakan huruf yang berupa potongan-
potongan blok metal disimpan dalam sebuah kotak yang disebut
dengan type case. Huruf besar disimpan di dalam kotak pada bagian
atas (upper case), sedangkan huruf kecil diletakkan pada bagian bawah
dari kotak (lower case). Kelengkapan character dalam sebuah alfabet
(set character) biasanya memiliki uppercase yang berjumlah 26 dan
lowercase dalam jumlah yang sama. Selain uppercase dan lowercase
masih terdapat berbagai jenis character yang melengkapi sebuah
alfabet. Sebagai catatan, setiap jenis huruf digital memiliki jumlah
character yang berbeda-beda, hal ini tergantung pada seberapa banyak
si perancang huruf mendesain jumlah character. Satu set characters
yang lengkap biasanya terdiri dari lebih 200 jenis character.
Penambahan character seperti ligatures disebut sebagai expert set
characters.
Berikut adalah jenis-jenis character tambahan selain upper case dan
lower case.
 Ligatures, Dua buah character atau lebih yang digabungkan
menjadi satu kesatuan unit. Seperti; fi, fl, Æ, æ, Œ
 Modern Figures, Angka-angka yang memiliki ketinggian yang
sama dengan upper case. Modern figures sering juga disebut
sebagai lining figures
 Old Style Figures, Angka-angka yang memiliki ketinggian
yang sama dengan meanline dari lower case.
 Foreign Accents, Character yang melengkapi sebuah set
characters dalam sebuah bahasa tertentu, seperti beberapa tanda
baca atau huruf2 tertentu, seperti beberapa tanda baca atau
huruf-huruf tertentu seperti yang terdapat dalam bahasa Jerman
atau Prancis.
 Small Caps, Upper case yang memiliki tinggi yang sama
dengan lower case (x-height)
 Fractions, Angka-angka pecahan
 Punctuation Marks, Tanda-tanda baca

Keluarga huruf terdiri atas berbagai kembangan yang berakar dari struktur
bentuk dasar (regular) sebuah alfabet dan setiap perubahan berat huruf masih
memiliki kesinambungan bentuk. Perbedaan tampilan yang pokok dalam
keluarga huruf dibagi menjadi tiga bentuk pengembangan, yaitu: berat,
proporsi, dan kemiringan.

• KLASIFIKASI HURUF
o Old style (Garamond, 1617
o Transitional (Baskerville, 1757)
o Modern (Bodoni, 1788)
o Egyptian/Slab Serif (Century Expanded, 1895)
o Sans Serif (Helvetica, 1957)
o Display/Script (Copperplate)

Sering timbul pertanyaan yang dikaitkan dengan keberadaan ragam jenis


bentuk huruf digital yang hampir atau bahkan tidak memiliki korelasi dengan
konvensi klasifikasi huruf yang telah ada. Hal ini sebaiknya diabaikan,
mengingat klasifikasi huruf terakhir ditandai dengan tonggak sejarah kelahiran
huruf Helvetica pada tahun 1957. Untuk lebih singkatnya, klasifikasi huruf
dibuat berdasarkan atas latar belakang sejarah perkembangan tipografi yang
diambil dari momentum-momentum penting dalam perjalanan sejarah
penciptan dan pengembangan bentuk huruf. Walaupun saat ini lahir beragam
jenis bentuk huruf, dunia tipografi sekarang masih banyak mengangkat jenis
huruf-huruf lama, seperti Bodoni, Century, ataupun Garamond yang
direproduksi serta dimodifikasi dengan teknologi digital. Huruf-huruf lama
yang direproduksi kembali (revival type) oleh type foundry biasanya
dimodifikasi dengan desain yang berbeda. Selain perbedaan desain, kadang
ditemui juga perbedaan ukuran x-height. Untuk mengenali perusahaan mana
yang mereproduksi dapat dilihat dari kode yang tertulis di muka nama jenis
huruf, seperti A Garamond (‘A’ berarti Adobe) atau ITC Century (‘ITC’
berarti International Type Corporation). Seperti halnya perbedaan desain, juga
ditemukan perbedaan nama, seperti huruf Helvetica dinamakan juga
Switzerland, Claro, Vega ataupun Newton. Penamaan ini tergantung kepada
perusahaan mana yang mereproduksi huruf-huruf tersebut. Perbedaan
standardisasi ini dapat menimbulkan masalah dalam produksi desain cetak.
Untuk menghindari hal tersebut, sebaiknya pada saat data di-serahkan kepada
biro separasi film, jangan lupa untuk menyertakan jenis-jenis huruf yang
digunakan.

Berikut adalah pengelompokan yang dibuat sesuai dengan urutan waktu


pembuatan beserta salah satu contoh hurufnya:

• PARAGRAPH ( ¶ )
o Lebar kolom
o Font
o Ukuran Font
o Berat/bobot
o Gaya (roman, italic)
o Case (uppercase, large, and small caps or upper and lowercase)
o Line spacing (leading)
o Character spacing (tracking)
o Paragraph spacing
o Alignment (rata kiri, rata kanan, rata tengah atau justified)
o First-line indents atau hanging indents
o Hanging punctuation
o Raised atau dropped initial capitals
o Tanda penghubung atau hypenation

Paragraf adalah Kumpulan dari kalimat yang membentuk sebuah bentuk kotak
yang unik yang disebut kolom. Tanpa pemecahan atau pembagian paragraf,
Teks akan sangat sulit untuk dibaca, maka dari itu kita harus memberi
perhatian khusus pada bagaimana paragraf itu dibentuk. Desainer harus
memperhatikan dan membuat keputusan mengenai fitur-fitur paragraf berikut
ini sebelum membangun sebuah paragraf.

• ME-RENDER HURUF
o BitmapDalam Tampilan layar monitor atau pun cetak digital, teks di
render oleh ribuan kumpulan grid mosaik berwarna berbentuk seperti
titik yang disebut pixel untuk membuat sebuah bentuk yang
diinginkan. Susunan bentuk grid inilah yang disebut dengan Bitmap.
Bitmap sangat intensif terhadap memory, sebuah file harus
mengandung informasi tentang warna dan posisi dalam sebuah
halaman di setiap pixelnya. Ketika sebuah gambar bitmap di perbesar,
software hanya bisa memperbesar bentuk pixel pada gambar tersebut,
sehingga mempengaruhi pixel asli dari gambar tersebut dan bagian
pixel yang kecil dan bergerigi akan menjadi terlihat besar dan
menjadikan gambar terlihat lebih bergerigi.
o VektorVektor mendeskripsikan sebuah bentuk sebagai sebuah garis
seperti garis lurus atau garis melengkung yang saling menyatu dengan
titik yang telah ditentukan. Garis-garis tersebut (vektor) di rekam
dalam bentuk file sebagai formula matematika. Dan kemudian garis
yang telah terbentuk di isi oleh pixel. Vektor sangat baik untuk kualitas
pengskalaan, ketika sebuah gambar vektor diperbesar, posisi kordinat
titik vektor di susun ulang dengan dikontrol oleh formula matematika
agar garis lurus dan lengkung pada titik-titik tersebut tetap konstan,
dan bentuk baru ini kemudian di isi oleh pixel sesuai dengan bentuk
dari vektor tersebut tanpa ada cacat pixel. File gambar vektor memakan
memory lebih kecil dibandingkan dengan file bitmap. Menggambar
dengan vektor sangat efisien akan tetapi bagaimanapun juga gambar
vektor ini ketika bertemu dengan layar monitor harus di render sebagai
titik-titik matrix atau dengan kata lain garis vektor harus di konversi
kedalam bentuk bitmap. Informasi garis vektor di konversi menjadi
bitmap untuk dicetak, bedanya bitmap yang akan dicetak ini memiliki
resolusi yang tinggi.
Ketika kita bekerja dengan huruf entah itu untuk percetakan atau online
publishing, komputer yang akan menjadi mediumnya, dimana kita akan
mengumpulkan materi dan mengerjakan konsep dan desain yang akan dibuat.
Oleh karena itu kebutuhan akan pengetahuan grafis pada tampilan layar dan
reproduksi grafis sangat dibutuhkan untuk mendapatkan final output yang
terlihat oleh target audiens sesuai seperti apa yang kita harapkan.

• HURUF DAN LAYAR KOMPUTER

Gambar dihadirkan di layar komputer oleh kumpulan titik-titik berwarna yang


disusun dalam grid yang rapat yang dinamakan pixel, kualitas on-screen
rendering dari huruf digital dihambat oleh kecilnya resolusi dari layar
komputer yaitu, 72 pixel per inch (ppi) di layar Macintosh dan 96 ppi di layar
PC. Ukuran huruf yang kecil akan tampil buruk dilayar dan sangat
mengganggu dan masalahnya huruf berukuran kecil sering digunakan dalam
penkerjaan desktop publishing. Ukuran resolusi yang rendah dari layar
komputer tidak bisa menghadirkan detail yang baik, sehingga ketika huruf
berukuran kecil di raster dan disesuaikan dengan grid pixel, detail dengan
ukuran lebih kecil dari 1 pixel harus dibesarkan atau dihilangkan, ini
menyebabkan fitur seperti ketebalan stroke atau serif menjadi tidak konsisten
atau mungkin menjadi hilang dan akhirnya membentuk huruf dan ruang yang
tidak baik. Beberapa teknik diperlukan untuk mengatasi permasalahan
tersebut, teknik tersebut dinamakan Hinting, font-font yang berkualitas tinggi
telah melewati proses ini dan mengandung informasi hinting. Saat meraster,
software mengusahakan untuk meratakan outline gambar terhadap grid pixel,
hanya pixel yang jatuh di outline gambar yang digunakan secara normal. Jika
terdapat sedikit pixel untuk menghadirkan huruf berukuran kecil dengan
benar, perintah hinting digunakan untuk membuat penyesuaian yang akan
memberikan bentuk yang lebih baik secara optis.

• HURUF DAN MEDIA CETAK


o Postscript
Adalah bahasa deskripsi halaman yang dipatenkan oleh Adobe.
Mengkonversi informasi vektor menjadi bitmap beresolusi tinggi untuk
rendering berkualitas tinggi. Adobe Type Manager (ATM)
menggunakan postscript untuk menghasilkan bitmap superior dari
outline di pencitraan layar komputer.
o Inkjet Printer
Titik-titik mikroskopik dari tinta disemprotkan ke atas kertas dengan
resolusi 300 hingga 1500 dpi. Dengan keterbatasan resolusi dan
kualitas kertas banyak mesin cetak inkjet murahan tidak mampu
memaksimalkan postscript hingga tidak bisa merender bentuk huruf
dengan tepat. Tapi inkjet-inkjet keluaran terbaru yang dilengkapi oleh
postscript atau postscript simulation bisa menghasilkan output yang
sangat baik
o Layar Printer
Kebanyakan Laser Printer sudah dilengkapi oleh software postscript,
yang akan bisa dengan baik menerjemahkan bentuk huruf dan
pengaturan jarak dengan akurat, walaupun mereka membuat tampilan
yang ‘crisp’, laser printer mengalami hambatan ketika ukuran ukuran
gambar yang akan di cetak kecil. Karena partikel dari bubuk toner
digunakan untuk membuat gambar lebih lebih kecil dan huruf-huruf
berstroke tipis tampil lebih tebal ketika tercetak
o Imagesetter
Imagesetter berbasis postscript, dengan menggunakan cermin putar dan
sinar laser, memberikan hasil gambar dengan kualitas tinggi,
pemanfaatan eksposur fotografi dikombinasikan dengan resolusi yang
sangat tinggi untuk mendapatkan detail yang sangat baik. Imagesetter
mengarahkan cahaya keatas film, yang akan digunakan untuk
menyinarkan cahaya ke atas pelat cetakan. Gambar sekarang sudah
berpindah ke atas pelat yang sudah ditintakan dan gambar inilah yang
akan dipindahkan keatas kertas atau media cetak lainnya
o Online Viewing
Online viewing adalah istilah aplikasi desain yang dibuat dengan
tampilan yang terlihat dilayar komputer adalah hasil akhir yang akan
dilihat oleh pemirsa desain contohnya, desain website atau multimedia
interaktif. Permasalahan yang kerap hadir dalam pengaplikasian online
viewing adalah keterbatasan resolusi yang dimiliki oleh layar monitor
komputer yaitu 72 ppi untuk Macintosh dan 96 ppi untuk PC sehingga
memberikan efek yang tidak baik untuk penampilan-penampilan huruf
dalam ukuran kecil, oleh karena itu banyak desain-desain website yang
menggunakan huruf dengan ukuran besar untuk aplikasi text dan ini
sangat mengganggu untuk kenyamanan komposisi layout, dan juga
permasalahan online viewing yang berhubungan dengan resolusi
belum terpecahkan. Untuk mengatasi permasalahan resolusi ini
hadirlah sebuah teknik yang dinamakan Antialiasing
o Anti Aliasing
Terkadang menggunakan font dengan ukuran kecil adalah satu-satunya
cara yang memungkinkan untuk mendisplay text dengan ukuran kolom
yang terbatas. Agar font tetap terlihat baik di ukuran kecil tanpa
kehilangan legibility nya, para pembuat software membuat teknik
antialiasing, teknik ini bekerja membandingkan garis vektor dengan
grid bitmap dan membaca bagian dari gambar atau huruf yang hilang
atau terdistorsi, lalu dengan kecanggihan teknologi, software
memasukan pixel berbentuk bayangan warna abu-abu yang bervariasi
disekeliling bentuk huruf untuk menciptakan ilusi mata bentuk stroke
yang halus. Kekurangan dari teknik antialiasing adalah teks dengan
font berukuran kecil akan terlihat kurang hitam akan tetapi kekurangan
ini cukup terbayar dengan kehalusan dan integritas atas bentuk huruf
yang ditampilkan

Untuk melihat detail font dengan jelas bisa di capai dengan mencetaknya
diatas kertas, mesin cetak menggunakan titik kecil hitam atau berwarna untuk
membentuk sebuah gambar. Jumlah dot per inch (dpi) / titik per inci sangatlah
jauh lebih baik dibandingkan layar komputer dan oleh sebab itu gambar yang
lebih detail bisa dibentuk. Kebanyakan mesin cetak inkjet atau laserjet
memiliki output resolusi 300 hingga 600 dpi, dan bahkan imagesetter memiliki
output resolusi hingga 3000 dpi. Saat ini mesin cetak inkjet dan laserjet sudah
bisa menghasilkan kualitas cetak yang sangat baik, tetapi jika diteliti lebih
dekat akan terlihat formasi titik-titik yang membentuk area gambar, mesin
cetak tersebut tetap memiliki keterbatasan resolusi, pembentukan gradasi dan
warna. Secara kontras, titik-titik yang digunakan oleh imagesetter sangatlah
kecil hingga sulit dideteksi oleh visual, sehingga sudut-sudut pada gambar dan
huruf terlihat sempurna.

• TEKNOLOGI FONT
o Jenis Font
Dengan pesatnya pekembangan teknologi dalam dunia percetakan
digital dan komunikasi digital, dunia teknologi font telah melakukan
langkah yang besar dengan bermunculannya desain-desain huruf yang
inovatif dan telah memperkaya dunia desain komunikasi visual.
Diperjalanan awal dari teknologi font digital, font didesain dengan
ukuran yang pasti seperti 9, 10, 12, 14, 18 dan 24 pt dengan
menggunakan standar bitmap layar komputer sehingga memiliki
kelemahan ketika font harus diperbesar atau diperkecil. Akan tetapi
kini dengan kehadiran teknologi vektor dan antialiasing teknologi font
terus berkembang dengan meninggalkan teknologi bitmap
 Font Type 1 dan Postscript
Untuk mengatasi permasalahan pada font bitmap, Adobe
membuat font menggunakan Postscript page desription
language. Font ini memiliki dua bagian, satu set font bitmap
berukuran pasti dan font berbasis postscript yang akan
memberikan informasi outline dari bentuk font tersebut. Sistem
operasi seperti Mac OS atau Windows menggunakan font
bitmap untuk menggambar font di layar, dan untuk ukuran
bitmap yang diperbesar atau diperkecil sistem akan
menggunakan ukuran terdekat untuk menyesuaikan bentuk.
Dan untuk keperluan cetak-mencetak font dengan basis
postscript akan digunakan dan di download ke printer. Dengan
menggunakan metode Bezier Curves dengan minimum
pemakaian empat buah titik untuk menghasilkan sebuah garis
lengkung yang terdiri dari dua titik akhir dan dua titik kontrol.
Outline dari postscript ini dapat diperbesar dan diperkecil tanpa
batas dan menjaga bentuk huruf tetap baik. Ketika printer telah
menerima informasi outline vektor yang telah diskalakan,
makan betuk itu akan disi oleh pixel dan menciptakan sebuah
gambar bitmap dengan resolusi tinggi. Proses ini dinamakan
rasterization (dari bahasa Jerman “raster” yang berarti layar).
Adobe membuat ATM (Adobe Type Manager) untuk
mengatasi permasalahan online viewing pada font, sehingga
font bitmap tidak lagi dgunakan dan lebih menggunakan
informasi outline dari font postscript untuk menciptakan bentuk
huruf bitmap yang sesuai dengan resolusi layar komputer,
untuk semua ukuran font. Walaupun demikian di sistem Mac
OS, ATM tetap memerlukan satu file font bitmap yang di
install agar nama font bisa terbaca di menu font. Font Type 1
sekarang sudah menjadi standar dalam software digital
(ISO9541), dan di dunia, lebih dari 30000 font type 1 telah
didigitalisasi untuk keperluan typesetting
 Truetype
Disamping dominasi dari dari font Type 1, Truetype ternyata
lebih populer, Truetype adalah font berbasis informasi outline
juga dan format vektor nya bisa di skala sesuai kebutuhan
ukuran dengan akurasi yang tinggi. Truetype menggunakan
metoda Quadratic B-spline dengan menerapkan titik-titk secara
langsung pada garis dan bagian-bagian yang dilengkungkan.
Kurang lebih postscript dan truetype memiliki kapabilitas yang
hampir sama sebagai font berbasis outline atau scalable font.
Software standar dari truetype dibuat oleh Apple, akan tetapi
kini juga bisa digunakan oleh sistem operasi Windows. Kedua
sistem tersebut memiliki Truetype Rasterizer yang
menyediakan informasi untuk penggambaran di layar dan
output cetak. Truetype di rancang sebagai file tunggal
(suitcase), yang didalamnya sudah terdapat keluarga huruf
dalam bentuk plain, plain italic, bold dan bold italic membuat
type font ini lebih rapih dalam pendataan file dibandingkan
Font Type 1
 Multiple Master Font
Multiple Master adalah jenis font Type 1 yang dibuat khusus
oleh Adobe sehingga membedakan jenis sistem ini dengan
sistem yang lain. Keunikan dari Multiple Master Font adalah
setiap character memiliki lebih dari satu outline digital,
sepasang outline merepresentasikan titik akhir dari sebuah garis
desain (design axis) dan font berbasis Multiple Master
mengandung informasi titik (axes) untuk berat, style ataupun
penglihatan optis dan semua terdapat dalam satu paket.
Kelebihan dari Multiple Master Font adalah fleksibilitas bentuk
huruf untuk di kostumisasi tanpa distorsi bentuk ketika di
perbesar atau diperkecil. File dari Multiple Master Font lebih
besar dibandingkan dengan yang lainnya, juga dengan
penamaan font sangat kompleks dan susah untuk di atur.
Multiple Master Font di identifikasikan dengan MM ditambah
nama pendek dari huruf tersebut contohnya ITCAvaGarMM.
Dan biasanya diikuti oleh dua huruf dari informasi titik (axes)
seperti BD untuk Bold, XL untuk Light, NO untuk Normal, CN
untuk Condensed, dan OP untuk Optikal. Nominal angka untuk
merepresentasikan nilai axis. Dan jika kita membuat Multiple
Master Font axis ini akan muncul dalam huruf kecil
 Unicode Font
Unicode adalah standard baru untuk menjabarkan characters set
dalam sebuah sistem, bekerja mirip dengan ASCII (American
Standard Code for Information Interchange). Biasanya dalam
ASCII terdapat 200 set characters, tetapi dalam Unicode bisa
terdapat 65000 jenis characters sehingga Unicode sering
digunakan dalam informasi digital multi bahasa. Unicode
bukan lah sebuah font encoder (pembaca sandi-sandi font)
tetapi hanya sebuah standar dimana informasi glyph (outline
bentuk sebuah font) sebuah font tersimpan
 Opentype dan Truetype Open
Format font yang terbaru adalah jenis font OpenType dan
TrueType Open yang dibuat oleh dua perusahaan software
raksasa yaitu Microsoft dan Adobe. Kelebihan dari format ini
adalah tidak adanya perbedaan format dan kapabilitas yang
tinggi untuk pertukaran basis sistem. Dan juga Opentype dan
TrueTYpe didesain sebagai single file sehingga memudahkan
dalam pendataan font. Stimulus dari pembuatan format ini
adalah standar Unicode yang memungkinkan sebuah font
mengandung 65000 jenis characters. Termasuk expert character
set seperti ligatures, smallcaps, extra accent, pecahan dan
characters spesial lainnya
 Worldtype
Worldtype adalah format font yang dibuat oleh perusahaan font
AGFA Monotype, format ini dibuat untuk memenuhi
kebutuhan dari standar Unicode

• MEMILIH FORMAT FONT

Tidak ada alasan yang bisa mendasari kita harus menggunakan Truetype atau
Type 1 secara khusus, karena tidak ada masalah jika kita menggunakan kedua-
duanya dalam satu sistem akan tetapi ada beberapa hal yang harus
diperhatikan ketika kedua jenis font ini disatukan yaitu ketika kita
memasukkan nama font yang sama untuk kedua jenis font karena hal ini akan
membingungkan kita untuk memilih nama dan membingungkan printer untuk
memilih postscript yang mana yang akan digunakan

• HAK CIPTA FONT

Pembajakan font adalah hal yang biasa, permasalahan ini sama saja dengan
pembajakan-pembajakan lainnya yang ada di dunia ini dari software hingga
merk baju. Sudah banyak kasus yang diajukan oleh pemilik dan pendesain font
karena penggunaan ilegal font yang sudah mereka buat, akan tetapi
permasalahan ini kembali menjadi permasalahan etika, sikap dan moralitas.
Untuk font yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan font profesional,
pembelian dan penggunaan font didasari oleh lisensi yang didapat ketika font
di beli oleh pengguna font. Dan lisensi ini memiliki aturan yang membatasi
penggunaan font tersebut untuk penggunaan disatu lingkungan kerja saja. Dan
hal ini berlaku juga ketika font dibawa ke tempat percetakan dimana tempat
percetakan tersebut tidak memiliki font tersebut kita tidak bisa mentransfer
font tersebut ke dalam komputer di tempat percetakan. Hal ini berjalan diatas
hukum moralitas dan etika ketika tidak ada pengawasan yang mendalam
sehingga pembajakan bisa terus ada. Perumpamaan yang terdapat didalam
[www.typeright.org] yaitu, seseorang membeli barang asli maka akan terlihat
kualitas dan jaminan yang baik dibandingkan dengan barang yang sama
dengan merek yang lain. Orisinalitas kembali menjadi bahan pertimbangan
bagi sesuatu untuk dipakai, orang akan lebih menghargai sesuatu yang orisinal
karena terdapat usaha-usaha yang lebih untuk menghadirkan karya tersebut
hadir dan berguna untuk kita semua

You might also like