Professional Documents
Culture Documents
• Epithelium
Epithelium adalah lapisan dari sel yang berada pada bagian dalam dinding
kandung kemih yang dikenal sebagai urothelium atau transitional epithelium.
Kebanyakan kanker kandung kemih berada pada lapisan ini. Sel-sel ini dapat
meregangkan ketika kandung kemih sudah penuh dan menyusut saat
dikosongkan
• Lamina propria
Lapisan ini adalah lapisan dari jaringan ikat dan pembuluh darah yang
lokasinya berada di bawah lapisan transitional epithelium.
• Lapisan submukosa
Ini adalah lapisan yang terdiri dari sel-sel otot yang membentuk dinding
kandung kemih.
Lapisan ini adalah lapisan terjauh dari dinding kandung kemih yang terdiri
dari lemak, jaringan fibrosa, dan pembuluh darah.
II. Etiologi
Penyebab yang pasti dari kanker kandung kemih tidak diketahui. Tetapi
penelitian telah menunjukkan bahwa kanker ini mempunyai beberapa factor resiko :
• Merokok, merupakan factor resiko utama. Resiko perokok mendapat
kanker kandung kemih 3 kali lebih besar dibandingkan dengan orang yang
tidak merokok. Pada perokok ditemukan adanya peningkatan metabolit–
metabolit triptopan yang berada dalam urinnya (air kemih) yang bersifat
karsinogenik (dapat menimbulkan kanker).
• Beberapa bahan kimia juga dilaporkan bersifat karsinogenik pada
terjadinya kanker kandung kemih, seperti b -naftylamine yang sering
digunakan dalam industri cat dan karet, fenacetin, cyclophosphamine, cafein,
dan pemanis buatan. Penelitian terbaru juga menyebutkan pada orang yang
sering memakai cat rambut permanen resikonya j meningkat.
• Selain itu iritasi jangka panjang pada selaput lendir kandung kemih
seperti yang terjadi pada infeksi kronis (infeksi yang berlangsung lama),
pemakaian kateter yang menetap dan adanya batu pada buli-buli, juga
diduga sebagai faktor penyebab.
• Usia , resiko terjadinya kanker kemih meningkat sejalan dengan
pertambahan usia. Biasanya menyerang pada usia 50-70 tahun.
• Terapi radiasi ke area pelvic memiliki kemungkinan untuk
meningkatkan resiko kanker kandung kemih.
• Perawatan dengan obat tertentu ( misalnya siklofosfamid) yang
digunakan untuk mengobati penyakit kanker juga dapat meningkatkan resiko
kanker kandung kemih.
• Penggunaan Aristolochia fangchi (herbal yang digunakan dalam
beberapa formula penurun berat badan )→di China
• Riwayat keluarga : orang-orang yang keluarganya ada yang menderita
kanker kandung kemih memiliki resiko lebih tinggi untuk menderita kanker
ini. Penelitian sedang mempelajari bahwa ada perubahan gen tertentu yang
meningkatkan resiko terjadinya kanker ini.
III. Gejala
• Hematuria berat dan tanpa nyeri merupakan gejala kanker kandung
kemih yang paling sering ditemukan.
• Sering berkemih
• urgensi
• dysuria.
• Mudah lelah
IV. Komplikasi
Kanker biasa bermetastase ke liver,tulang dan paru-paru,lebih lanjut
tumor menyebar ke rectum ,vagina, jaringan lunak dan struktur
retroperitoneal. Tumor derajat C atau D memiliki prognosis yang buruk.
Tumor superficial memiliki peluang untuk disetabilkan atau dibuang,tetapi
angka kekambuhannya cukup tinggi. Kurang dari 25 % klien dengan invasi
tumor yang dalam memiliki rata-rata bertahan hidup sekitar 5 tahun,
sedangkan Adenokarsinoma sekitar 21 bulan.
Komplikasi tambahan yang munkin terjadi pada pasien kanker kandung
kemih adalah
* Anemia
* pembengkakan ureter (hydronephrosis)
* penyempitan uretra (strickture uretra)
* inkontinensia (Urinary incontinence)
Derajat :
O ( To,No,Mo ) Tumor terbatas pada mukosa.
A ( T1,No,Mo ) Tumor menembus mukosa.
B1 ( T2,No,Mo ) Tumor sudah melebihi ½ dari lapisan mukosa.
B2 ( T3a,No,Mo ) Sel tumor menembus muscular tetapi tidak mencapai lemak.
C (T3,No.Mo ) Sel menembus seluruh lapisan muscular tetapi tidak metastases
jaga tidak menembus pada jaringan sekitarnya.
D1 ( T4a,N1-3,Mo ) bermetastase pada nodus limpe.
D2 (T4a,N1-3,M1) bermetastase pada pelvix.
Staging adalah metode yang digunakan oleh dokter untuk mengevaluasi sudah
sejauh mana penyebaran kanker terjadi. Untuk mengetahui sejauh mana
penyebaran kanker pada pasien maka dilakukan sebuah system yang dinamakan
TNM classification system. System ini memberikan inforrmasi yang penting tentang
aspek-aspek penting dari penyakit tersebut.
2. N : Keterlibatan nodus limpa, aspek kedua dari system TNM untuk mengukur
apakah kanker sudah menyebar ke daerah nodus limpa. Skalanya dimulai
dari 0-3. Skor tertinggi menunjukkan tingkat yang paling besar keterlibatan
nodus limpa.
VII. Terapi
Penanganan kanker kandung kemih tergantung pada stadiumnya, tingkat
keparahan gejala dan adanya gangguan kesehatan lain yang menyertainya.
Stage 0 and I :
• Operasi pengangkatan sel kanker tanpa mengangkat kandung kemih
• Chemotherapy or immunotherapy langsung pada kandung kemih
Stadium Tindakan
Diversi urin
Praoperatif
Tujuan Praoperatif : tujuan utama mencangkup pengurangan ansietas dan
peningkatan pengetahuan tentang prosedur pembedahan, hasil yang diharapkan
dan perawatan pasca operatif serta perbaikan status nutrisi pada persiapan
pembedahan.
Pascaoperatif
Pada illeal conduit aliran urin dialirkan dengan mengimplatasikan ureter kedalam
gelungan ileum yang dibiarkan berhubungan keluar lewat dinding
abdomen.gelungan ileum ini merupakan conduit (saluran).
Stent (pipa berongga) yang terbuat dari pipa tipis yang lentur ditempatkan
dalam ureter untuk mencegah penyumbatan yang bias terjadi akibat edema
pascaoperatif.stenrt ureter memungkinkan pengaliran urin dari ginjal ke stoma,
stent tersebut dapat ditinggalkan ditempatnya selama 5 hingga 15hari pascaopersi.
Perawatn stoma dan kulit. Stoma diinpeksi dengan sering untuk menditeksi
kemungkinan perdarahan. Perubahan warna stoma dari merah muda menjadi
waran keunguan, menunjukan suplai vaskuler.
Penyuluhan pasien
Pemilihan aplikator, aplikator urin bisa bersifat sekali pakai( biasanya hanya
digunakan sekali lalu dibuang) atau dapat dipakai ulang. Aplikator yang dipilih
ditentukan oleh lokasi stoma dan aktivitas normal pasien, susunan tubuh, serta
sumber financial.
Menentukan ukuran stoma, pada saat edema pascaoperatif hilang, mulut stoma
diukur kembali setiap 6minggu pada bulan-bulan pertama pasca operatif.
Pengendali bau, pasien harus dianjurkan untuk tidak mengkonsumsi makanan yang
dapat menyebabkan urin mnjadi bau, mis (asparagus, keju, telur). Asam askorbat
per oral membantu membantu mengasamkan urin dan mengurangi bau. Pasien
juga harus diingatkan bahwa kantong akan berbau jika dipakai terlalu lama. Dan
tidak dirawat deengan tepat.
Membersihkan dan mengharumkan aplikator, biasanya aplikator yang dapat dipakai
ulang dibilas dengan air hanagat, dan direndam dalam larutan air dan cuka putih
dengan perbandingan 1:3 atau dengan cairan deodoran selama 30 menit,
kemudian dibilas lagi dengan air hanagat dan diangin-anginkan, jauh dari sinar
matahari (sinar matahari akan mengeringkan kantong dan meningkatkan insidensi
bocor).
Pembedahan Cystectomy
Pelaksanaan Cystectomy
Cystectomy adalah operasi bedah besar. Pasien berada di bawah anestesi
umum. Sayatan dibuat di perut bagian bawah. Ureter akan diikat dan dipotong.
Kemudian ureter ginjal akan dihubungkan ke kandung kemih. Pemotongan organ
tersebut dilakukan untuk mengangkat kandung kemih dan organ –organ yang
terdekat.
Pada pria prostat juga akan diangkat dengan kandung kemih. Sedagkan
Pada wanita, rahim, saluran tuba, ovarium, dan bagian dari vagina akan
diangkat dengan kandung kemih. Metode baru akan dipasang unuk
mengumpulkan urine, yaitu dengan diversi urine. Hal ini dilakukan dengan cara
memotong bagianMengumpulkan kandung kemih urin dari ginjal untuk ekskresi
di lain waktu. Karena kandung kemih dihapus, metode baru harus diciptakan
untuk mengeluarkan urin. Bagian kecil dari usus kecil dihapus, dibersihkan, dan
diikat pada salah satu ujungnya untuk membentuk sebuah tabung. Ujung yang
lain digunakan untuk membentuk sebuah stoma, keterbukaan melalui dinding
perut ke luar. Ureter kemudian dihubungkan ke tabung. Urin yang diproduksi
oleh ginjal sekarang mengalir ke ureter, ke dalam tabung, dan melalui stoma.
Pasien memakai tas untuk mengumpulkan air seni.
Operasi
• Pada hari operasi, sebelum dilakukan operasi mandi terlebih dahulu.
• Operasi dilakukan selama beberapa jam dengan anestesi umum.
Post- Operasi
• Setelah operasi, ditempatkan di ruang pemulihan.
• Diberikan obat-obatan IV untuk mengontrol rasa sakit dan mual dan untuk
mencegah infeksi.
• Setiap 2-4 jam akan di cek tanda-tanda vital (suhu, tekanan darah, denyut
jantung, dan tingkat respirasi).
• Akan dipasang oksigen.
• Untuk mencegah obstruksi dan perforasi usus, akan dipasang NGT.
• Jika dipasang kateter foley, maka akan diganti setiap 3 jam untuk mencegah
tersumbat.
• Selama 2 hari (disebut post-op hari 1 dan 2), akan ditimbang BB dan diambil
darah setiap pagi.
• Tanda-tanda vital anda akan diambil setiap 4 jam.
• Anda akan terus memiliki cairan infus dan obat-obatan seperti sebelumnya.
• Pada hari pascaoperasi hari 3 dan 4, tanda-tanda vital anda akan diambil
setiap 8 jam.
• NGT akan dilepas jika usus besar sudah mulai membaik.
• Pemeriksaan Darah akan dilakukan setiap hari.
• Anda akan mulai berpartisipasi dalam perawatan stoma Anda dan foley
kateter.
o Waktu pemulihan setelah pembedahan perut bervariasi tetapi pada
umumnya sekitar 6 - 12 minggu.
o Selama 6 minggu pertama tidak boleh mencoba mengendarai mobil.
o Tidak boleh mencoba untuk mengangkat atau memindahkan benda-
benda berat, mulai dari menggali kebun atau melakukan pekerjaan rumah
tangga.