You are on page 1of 4

TATA CARA MELIPAT DAN MEMBENTANG BENDERA

Teknik melipat bendera dan membentang bendera dibagi menjadi 2, yaitu :


1. Teknik lipat 3
2. Teknik lipat Genap
Dibawah ini akan dijelaskan tata cara melipat bendera dengan teknik lipat genap. Teknik lipat
genap sering digunakan karena kemungkinan kesalahannya sangat kecil. Maksudnya genap
disini adalah jumlah lupatannya dapat 4, 6, 8, 10, asalkan genap dan disesuaikan dengan
panjang bendera.
Cara melipat Bendera
1. Patokan memegang bendera warna putih di tangan sebelah kanan dan warna merah di
tangan sebelah kiri
2. Pembentang memegang bendera warna merah di tangan sebelah kanan dan warna putih di
tangan sebelah kiri
3. Bendera direntangkan, kemudian dilipat menjadi dua bagian, bagian putih menghadap ke
atas
4. Kemudian dilipat memanjang menjadi dua bagian lagi, warna putih berada di dalam
tertutup warna merah
5. Pembentang melipat bendera menjadi beberapa bagian yang genap dengan arah zig – zag
6. Setelah menjadi beberapa bagian yang genap, lipat menjadi 2 bagian dengan arah
horizontal ke dalam.
Cara Membentang Bendera
1. Pembentang, tangan kanan memgang bendera warna merah, tangan kiri memegang
bendera warna putih
2. Patokan, tangan kanan memegang bendera warna putih, tangan kiri memegang bendera
warna merah
3. Setelah itu pembentang mundur 3 (tiga) langkah, tangan masih dlam keadaan lurus
4. Setelah mundur 3 langkah, pembentang membentangkan bendera sedangkan patokan diam
TATA CARA PENGIBARAN & PENURUNAN BENDERA
Yang terlibat langsung dalam pengibaran terdiri dari tiga orang , yaitu :
 Pengerek ( sebelah kiri pasukan )
 Pembawa Bendera ( ditengah )
 Pembentang Bendera ( sebelah kanan pasukan )
1. Pengerek dan pembentang bendera memegang tali bersama – sama, bukan memegang
tiangnya, punggung tangan yang memegang tali menghadap ke depan.
2. Kemudian pengerek bendera mulai membuka tali pada tiang, perhatikan cara membuka
talinya.
3. Pengerek melihat keatas untuk menchek apakah talinya sudah benar ataukah terbelit.
4. Setelah posisi tali benar berikan / serahkan salah satu tali pada pembentang bendera.
5. Pengerek melakukan tindakan penyelamatan gaya tindakan penyelamatan ini bebas, yang
penting adalah tali tersebut tidak terlepas dari tangan pengerek.
6. Selanjutnya pengerek bendera memasang catok pada bendera, catok yang sebelah atas ke
bagian warna merah dan catok yang satu lagi ke bendera warna putih.
7. Kemudian pembentang menyerahkan tali yang dipegangnya ke pengerek.
8. Langkah selanjutnya adalah pembentangan
Pembentang mundur 3 langkah ke belakang, setelah tiga langkah ke belakang baru
bendera dibentangkan.
Bersamaan dengan mundurnya pembentang, pengerek menarik tiga kali ( kondisikan )
Selanjutnya pembentang menolehkan kepala ke arah Pemimpin Upacara dan memberikan
isyarat dengan lantang dan keras “ Bendera Siap “. Pemimpin Upacara memberi aba – aba
penghormatan pada bendera merah putih.
9. Tindakan selanjutnya adalah pengerekan bendera
Pembentang maju kedepan dengan langkah yang tegap dan tangan yang masih
membentangkan bendera, langkahnya tidak kaku, tidak santai, tidak asal – asalan, setelah
sampai didepan tiang lemparkan ujung bendera berwarna putih ke arah belakang
pembentang yang sesuai dengan arah angin.
Bendera dikerek seirama dengan lagu Indonesia Raya, posisi telapak tangan pengerek,
pengulur, dan pembentang menggenggam. Keadaan tangan Pengerek dan pembentang
pada saat pengerekan terlihat seperti cermin.
Bendera harus sudah sampai dipuncak tiang pada kata “ Hiduplah ……” bait terakhir dari
Lagu Indonesia Raya.
Ketika aba – aba “ TEGAK = GERAK “ dari Pemimpin Upacara, maka Pengerek dan
Pembentang langsung mendekatkan tangan pada tiang, dan tali dari Pembentang langsung
diambil oleh pengerek.
10. Langkah yang terakhir adalah pengikatan tali pada tiang.
Pengikatan tali ini dilakukan oleh Pengerek
Yang harus diperhatikan dalam pengikatan tali ini adalah posisi bendera yang telah
berada diatas tidak boleh turun kembali, sehingga bagian tali yang berada di tangan
pengerek harus diikatkan terlebih dahulu dengan kuat, kemudian kedua tali diikatkan
sampai tali tersebut habis.
Catatan :
Kata yang dicetak tebal dan digaris bawahi 10 tahapan penaikan bendera yang harus
tersusun dan tidak boleh terlewat.
10 Tahap Penurunan Bendera
1. Memegang tali
2. Membuka tali
3. Penggerek melihat keatas
4. Serahkan tali dari pengerek ke pembentang
Pembentang memberikan isyarat dengan lantang dan keras “Bendera Siap”
5. Penurunan Bendera
Pembentang menarik tali dan pengerek mengulur dengan sedikit menahannya agar tidak
terlalu cepat turun ke bawah
6. Serahkan tali dari pembentang ke orang yuang ditengah.
Pembentang mengambil ujung bendera, dan mulai mundur sampai bendera terbentang.
7. Membentangkan bdenra sampai aba – aba dari Pemimpin Upacara “ TEGAK =GERAK “.
Pembentang dan Pembawa bendera melipat bendera menjadi dua bagian dengan warna
putih menghadap ke arah pasukan.
8. Pembawa Bendera melakukkn tindakan penyelamatan pada tali.
9. Pembawa Bendera ( satu orang ditengah ) membuka catok tali dan bendera.
10. Serahkan tali tersebut kepada pengerek untuk diikat
Ketika pengerek mengikat tali pada tiang, pembawa bendera dan pembentang melakukan
pelipatan bendera.
Pelipatan bendera ini bebas, asalkan rapih dan cepat.
TATA CARA MEIPAT DAN MEMBENTANG BENDERA
Teknik melipat bendera dan membentang bendera di bagi menjadi 2, yaitu :
1. Teknik melipat 3
2. Teknik melipat genap
Dibawah ini akan dijelaskan tata cara melipat bendera dengan teknik lipat genap, teknik lipat
genap di gunakan karena kemungkinan kesalahannya sangat kecil.
Maksudnya genap disini adalah jumlah lipatan dapat 4,6,8,10, asalkan genap dandi sesuaikan
dengan panjang bendera.
Cara Melipat Bendera :
1. Patokan memegang bendera warna putih di tangan sebelah kanan dan warna merah di
tngan sebelah kiri
2. Pembentang memegang bendera warna merah di tangan sebelah kanan dan warna
putih di tangan sewbelah kiri
3. Bendera di rentangkan, kemudian dilipat menjadi dua bagian, bagian putih
menghadap ke atas
4. Kemudian dilipat memanjang menjadi dua bagian lagi, warna putih berad di dalam
tertutu warna merah
5. Pembentang melipat bendera menjadi beberapa bagian yang genap dengan arah
zigzag
6. Setelah menjadi beberapa bagian yang genap, lipat menjadi 2 bagian arah horizontal
ke dalam
Cara Membentang Bendera :
1. Pembentang tngan kanan memegang bendera warna merah, tangan kiri memegang
berdera warna putih
2. Patokan tangan kanan memegang bendera warna putih tangan kiri memegang bendera
warna merah
3. Setelah itu pembentang mundur 3 langkah, langkah masih lurus
4. Setelah mundur 3 langkah, pembentang membentangkan bendera sedangkan patokan
diam
TATACARA PENGIBARAN DAN PENURUNAN BENDERA
Yang terlibat langsung dalam pengibaran terdiri dari 3 orang, yaitu:
 Pengerek (sebelah kiri pasukan)
 Pembewa bendera (ditengah)
 Pembentang (sebelah kanan pasukan)
1. Pangerek, dan pembentang bendera memegang tali bersama-sama bukan memegang
tiangnya, punggung tangan yang memegang tali penghadap ke depan
2. Kemudian pengerek melakukan bendera mulai membuka tali pada tiang perhatikan
cara membuka talinya
3. Pengerek melihat ke atas untuk menohek apakah talinya sudah benar ataukah terbelit
4. Setelah posisi tali benar berikan / serahkan salah satu tali pada pembentang bendera.
Tali yang di berikanpada pembentng adalah tali untuk     mengerek  bendera nantinya,
sedangkan bagian tali yang di pegang olh pengerek adalah tali yang terdapat catok
untuk me masang bendera
5. Pengerek melakukan tindakan penyelamatan gaya tindakan penyelamatan ini bebas,
yang penting adalah tali terseut tidak lapas dari tangan pengerek
6. Selanjutnya pengerek bendera memasangkan cetok pada bendera, catok yang sebelah
atas ke bagian warna merah dan catok yang satu lagi ke bendera  warna merah
7. Kemidian pembentang menyerahkan tali yang di pegangnya ke pengerek
8. Langkah selanjutnya adalah pembentang pembentang mundur 3 langkah ke belakang,
setelah 3 langkah ke belakang baru bendera di bentangkan bersma dengan mundurnya
pembentang, pengerek menarik tali (di kondisikan) selanjutnya pembentang menoleh
kepala ke arah pemimpin upacara dan memberikan isyarat dengan lantng dan keras
“Bendera siap” pemimpin upacara memberi aba-aba penghormatan pada bendera
merah putih
9. Tndakan selanjutnya adalah pengerekan bendera langkahny tidak kaku tidak santai
tidak asal-asalan setelah sampai didepan tiang lemparkan yang sesuai dengan arah
angin bendera di kerek seirama enga lagu indonesia raya posisi telapak tangan
pengerek, pengulur, dan pembentang menggenggam. Keadaan tangan pengerek dan
pembentang pada saat pengerekan terlihat seperti cermin bendera harus sudah sampai
tiang pada kata “hiduplah…” bait terakhirdari lagu indonesia raya ketika ada aba-aba
“TEGAK = GERAK”  dari pemimpin upacara maka pengerek dan pembentang
langsung di ambil oleh pengerek
10. Langkah terakhir adalah pengikatan tali pada tiang pengikat tali ini dilakukan oleh
pengerek  yang harus di perhatikan dalam pengikatan tali ini adalah posisi bendera
yang telah berada di atas tidak boleh turun kembali, sehingga bagian tali yang berada
ditanggan pengerek harus diikatkan sampai tali tersebut habis
Catatan:
Kata yang di cetak tebal di gari bawahi adalah 10 tahapan penaikan bendera  yang harus
tersusun dan tidak boleh terlewat
10 TAHAPAN PENURUNAN BENDERA
1. Memegang tali.
2. Membuka tali.
3. Pengerek melihat ke atas.
4. Serahkan tali dari pengerek ke pembentang Penurunan bendera.
5. Pembentang menarik tali dan pengerek mengulur dengan  sedikit menehannya agar
tidak terlalu cepat turun ke bawah.
6. Serahkan tali pada pembentang  ke  orang yang di tengah pembentang mengambil
ujung bendera  dan mulai mundur sampai bendera terbentang.
7. Membentangkan bendera sampai  ada aba-aba dari pemimpin  upacara “TEGAK
GERAK” pembentangf dan pembawa bendera melipat bendera menjadi dau bagian 
dengan warna putih menghadap ke arah pasukan.
8. Pembawa bendera melakukan tindakan penyelamatan pada tali.
9. Pembawa bendera (orang yang ditengah)membuka catok tali danbendera.
10. Serahkan tali tersebut kepada tiang pemdawa benderea  dan pembentang melakukan
pelipatan bendera pelipatan bendera ini bebas, asalkan rapih dan cepat.
 

You might also like