You are on page 1of 1

ABSTRAK

PENGARUH PENERAPAN PASAL 7 UNDANG-UNDANG KUP


NO.28 TAHUN 2007 TERHADAP WAJIB PAJAK

Oleh:
Burhan Dwi Saputra
0410233041

Dosen Pembimbing:
M. Khoiru Rusydi, SE., M.AK., AK

Perubahan UU KUP dari UU Nomor 16 Tahun 2000 ke dalam UU Nomor


28 Tahun 2007, membawa harapan baru dalam dunia perpajakan. Harapan ini
terutama menyangkut tingkat kepatuhan Wajib Pajak dalam mengembalikan SPT.
Adanya tekanan lebih besar dengan denda yang lebih tinggi serta tertib aturan
dari pada sebelumnya menjadi pangkal tolak munculnya ekspektasi yang cukup
rasional tersebut.
Untuk membuktikannya, penulis melakukan penelitian dengan konsep
perbandingan jumlah Wajib Pajak yang terlambat menyerahkan SPT antara
sebelum dan sesudah berlakunya UU Nomor 28 Tahun 2007 tersebut. Penelitian
difokuskan pada tiga tahun terakhir pencatatan, yaitu 2006, 2007, serta 2008.
Hasil perhitungan dan analisa menghasilkan kesimpulan akhir sebagai berikut.
Yang pertama, tingkat efektifitas kepatuhan Wajib Pajak dalam memenuhi
kewajiban perpajakannya berada pada wilayah aman. Artinya, kepatuhan Wajib
Pajak dalam membayar pajak dipahami dengan baik sebagai bentuk kesadaran
dan keinginan partisipatif warga negara dalam mewujudkan tujuan-tujuan
bersama. kedua ialah perubahan peraturan perundangan perpajakan yang
ditandai dengan penerapan UU KUP Nomor 28 Tahun 2007 menggantikan UU
KUP Nomor Tahun 2000, tidak equal dengan peningkatan kepatuhan Wajib
Pajak dalam melaksanakan kewajibannya. Faktor yang paling berpengaruh
terhadap tingkat kepatuhan Wajib Pajak adalah variabel pelayanan dari petugas
Kantor Pajak. Ini ditunjukkan oleh peringkat koefisien beta yang paling tinggi
dengan nilai koefisien 0,420. Selanjutnya disusul oleh variabel Sanksi Pajak
dengan nilai koefisien beta 0,364, dan terakhir variabel Peraturan Perpajakan
dengan nilai koefisien 0,159.
Hasil akhir tersebut diperoleh dengan memasukkan unsur data primer
yang berupa hasil wawancara terhadap 100 orang Wajib Pajak yang dipilih
secara acak pada saat mereka melakukan pengembalian SPT di Kantor
Perpajakan Malang Selatan yang pada saat bersamaan juga menjadi tempat
pengumpulan data sekunder.
Mengingat pemberlakuan Undang-undang ini masih relatif baru, maka
tingkat signifikansi dari efektifitasnya masih perlu dikaji lebih lanjut. Tentunya
dengan menambahkan beberapa variabel baru yang lebi akomodatif terhadap
keakuratan hasil akhir, serta lebih memfokuskan pada hal-hal paling dominan
dalam aplikasi UU Nomor 28 Tahun 2007 yang menjadi pokok permasalahan.

Kata Kunci : kepatuhan, efektifitas, partisipatif

You might also like