You are on page 1of 5

MANUAL PROSEDUR

PENGEMBANGAN
KURIKULUM

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Manual Prosedur

PENGEMBANGAN KURIKULUM

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MP.UJM-JAFE-UB.02

Revisi : -
Tanggal : 28 Mei 2008
Dikaji ulang oleh : Sekertaris Jurusan Akuntansi
Dikendalikan oleh : Unit Jaminan Mutu
Disetujui oleh : Ketua Jurusan Akuntansi

Manual Prosedur
Jurusan Akuntansi
Jurusan Akuntansi Disetujui Oleh
Fakultas Ekonomi
Fakultas Ekonomi

Revisi Ke- MP.UJM-JAFE-UB.02

Ketua Jurusan
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN
DAFTAR ISI
MANUAL PROSEDUR PENGEMBANGAN KURIKULUM
1. PENDAHULUAN
2. PIHAK/FUNGSI TERKAIT
3. KETENTUAN KURIKULUM
4. PROSEDUR PENGEMBANGAN KURIKULUM
DAFTAR PUSTAKA
MANUAL PROSEDUR PENGEMBANGAN KURIKULUM
Pendahuluan
Manual prosedur pengembangan kurikulum ditujukan dalam rangka
mengarahkan dan mengendalikan pengembangan kurikulum yang ada di
jurusan. Manual prosedur kurikulum diharapkan bisa menjadi pedoman bagi
jurusan untuk selalu meng-update kurikulumnya sesuai dengan
perkembangan keilmuan dan kebutuhan pasar.

Pihak/Fungsi Terkait
Pihak/Fungsi terkait adalah
1. Ketua/Sekretaris Jurusan
2. Ketua Program Studi
3. Kelompok Dosen Bidang Ilmu
4. Tim Pengembangan Kurikulum (TPK)
5. Unit Jaminan Mutu

Ketentuan Kurikulum
Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
mengembangkan kurikulum:
1. Kurikulum perguruan tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara
penyampaian dan penilaiannya yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar di perguruan tinggi.
2. Kurikulum harus memperhatikan aspek perkembangan keilmuan, ciri khas
program studi dan kebutuhan stakeholders.
3. Kurikulum dikembangkan dalam model Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK)
4. Pengembangan kurikulum dirumuskan dalam arahan spesifikasi program
studi dan standar kompetensi lulusan.
5. Bahan untuk pengembangan kurikulum dapat berupa kurikulum
sebelumnya, kurikulum dari standar profesi, inovasi internal, kurikulum dari
beberapa perguruan tinggi lain, literatur, dan peraturan pemerintah.
6. Setiap mata kuliah yang ditawarkan harus memiliki target kompetensi
yang diharapkan secara jelas dan tidak boleh bertentangan dengan
spesifikasi program studi dan standar kompetensi lulusan.
7. Kegiatan pengembangan kurikulum, dapat dilakukan melalui Rapat,
Pertemuan-Pertemuan, Studi Banding, ataupun Seminar yang semuanya
harus disesuaikan dengan rencana Kegiatan Pengembangan Kurikulum
yang telah disusun dan disetujui.
8. Susunan kurikulum harus berisi:
- Spesifikasi program studi
- Standar Kompetensi Lulusan
- Daftar Mata Kuliah
- Alur Penempuhan Mata Kuliah
- Silabus/Satuan Acara perkuliahan (SAP)
9. Kegiatan pengembangan kurikulum dilakukan secara terus menerus
menyesuaikan dengan kebutuhan dan paling lama dilakukan 4 (lima)
tahun sekali.
Prosedur Pengembangan Kurikulum
1. Ketua Jurusan membentuk Tim Pengembangan Kurikulum (TPK) dan
mengusulkan pembuatan SK ke Dekan
2. TPK minimal beranggotakan :
- Ketua/Sekretaris Jurusan
- Ketua Program Studi
- Koordinator Kelompok Dosen Bidang Ilmu
- Dosen yang kompeten
- Ketua Unit Jaminan Mutu (UJM)
3. TPK bekerja merumuskan Draft Kurikulum Baru (DKB)
4. Apabila DKB Selesai, Ketua Jurusan mengadakan Rapat Jurusan untuk
membahas
5. Rapat jurusan tersebut menghasilkan Dokumen Perubahan Kurikulum
(DPK)
6. DPK kemudian diusulkan oleh Jurusan ke Dekan untuk disahkan
7. DPK disosialisakan ke mahasiswa melalui mekanisme Buku Pedoman
Akademik, Pengumuman, dan Dialog Jurusan
8. Unit Jaminan Mutu memantau kegiatan TPK, mengarsip DPK, dan
mengevaluasi pelaksanaan kurikulum baru setiap semester

You might also like