You are on page 1of 13

Pengantar Ilmu Politik-Modul 6:

Undang-undang Dasar dan


Pembagian Kekuasaan

10 April 2011

Universitas Terbuka Korea Selatan


Program Studi Ilmu Komunikasi
Konten
 Undang-undang Dasar/Konstitusi
 Pembagian Kekuasaan
 Undang-undang Dasar di Indonesia
 Pembagian Kekuasaan di Indonesia
Undang-undang Dasar/Konstitusi

 Sejarah & Latar Belakang


 Kekuasaan Mutlak Raja-raja di Eropa
 Perlu ada pembatasan kekuasaan atas
kekuasaan Raja-raja yang mutlak tersebut ->
ide dasar konstitusi
 Pada perkembangannya (pasca Revolusi
Industri) konstitusi mencakup juga perlindungan
hak asasi warga negara seperti hak atas
pendidikan dan kesehatan
Undang-undang Dasar/Konstitusi
 Pengertian:
 Pedoman pejabat politik dalam menjalankan
administrasi pemerintahan (Jayapalan, 2002)
 Kumpulan prinsip yang mengatur hubungan antara
pemerintah dengan yang diperintah, pengaturan
kekuasaan pemerintah dan hak-hak yang diperintah
(Strong)
 Pengaturan agar kekuasaan tidak sewenang-wenang
(Friedrich, 1967)
 Bentuk:
 Tertulis; contoh: UUD 1945, Konstitusi Amerika Serikat
 Tidak tertulis; contoh: Konstitusi Britania Raya
Undang-undang Dasar/Konstitusi
 Selain Undang-undang Dasar, terdapat
juga aturan lain yang bersifat sama seperti
UUD; yaitu :
 konvensi,

 ketentuan tertulis,
 keputusan hakim/yurisprudensi, dan

 tradisi/kebiasaan.
Undang-undang Dasar/Konstitusi
 Ciri-ciri
 Ada pernyataan tentang cita-cita dan Asas Ideologi
Negara
 Bentuk Organisasi Negara
 Hak-hak Asasi Manusia/Hak Warga Negara
 Cara mengubah UUD/Konstitusi
 Sidang lembaga legislatif -> prinsip quorum
 Referendum/plebisit
 Kehendak negara-negara bagian
 Campuran antara Sidang lembaga legislatif dengan
Kehendak negara-negara bagian
 Musyawarah khusus
Undang-undang Dasar/Konstitusi
 Kedudukan Undang-undang Dasar -> pada dasarnya lebih
tinggi dengan Undang-undang biasa; dengan alasan:
 Prosedur pembuatan UUD lebih sulit dan lama
daripada pembuatan UU;
 Posisinya lebih tinggi/luhur dan menjadi kerangka kerja
negara
 Sebagai garis-garis besar tentang asas dan tujuan
negara
 Dengan perbedaan tersebut, maka di beberapa negara
seringkali terdapat mekanisme judicial review untuk
melihat apakah suatu UU sejalan dengan ketentuan pada
UUD
Pembagian Kekuasaan

Pada dasarnya pembagian kekuasaan di


dalam suatu negara ada dua macam
 Pembagian kekuasaan vertikal (tingkat)
 Pembagian kekuasaan horizontal
(menurut fungsi)
Pembagian Kekuasaan Vertikal
 Pembagian secara vertikal berarti
pembagian antara pemerintah negara
dengan pemerintah yang tingkatnya lebih
rendah. Terkait hal ini, dapat dilihat tiga
tipe pembagian kekuasaan vertikal
berdasarkan bentuk pemerintahan:
 Konfederasi

 Negara kesatuan
 Negara Federal
Pembagian Kekuasaan Horizontal
 Pada dasarnya pembagian kekuasaan
horizontal adalah pencegahan timbulnya
kekuasaan absolut akibat pemusatan
kekuasaan. Pembagian kekuasaan
horizontal umumnya terdiri atas:
 Kekuasaan legislatif -> membuat UU
 Kekuasaan eksekutif -> melaksanakan UU

 Kekuasaan yudikatif -> mengawasi


pelaksanaan UU
UUD di Indonesia

Dinamika UUD di Indonesia sangat terkait


dengan konteks ketatanegaraan. Sejauh
ini UUD yang pernah dan sedang berlaku
di Indonesia antara lain
 UUD 1945
 UUD RIS
 UUDS 1950
 UUD 1945 yang diamandemen
Poin-poin Amandemen UUD 1945
 Pembatasan masa jabatan presiden
 Pembatasan kekuasaan legislatif presiden
 Mekanisme Checks and Balances
 Perubahan Pemahaman terhadap Kedaulatan
Rakyat
 Pembentukan DPD -> sistem bikameral
 Pemilihan Presiden langsung
 Mahkamah Konstitusi -> Judicial Review
 Prosedur Amandemen UUD 1945 -> tidak boleh
merubah bentuk Negara Kesatuan
Pembagian Kekuasaan di Indonesia

 Horizontal: terdapat sistem pembagian kekuasaan;


 Presiden & DPR punya kekuasaan legislatif dalam pembuatan
UU
 Presiden & Kabinet memiliki kekuasaan eksekutif
 Mahkamah Agung & Badan Kehakiman lain memiliki kekuasaan
yudikatif
 Vertikal: prinsip otonomi daerah -> otonomi luas yang
memberikan daerah hak untuk menyelenggarakan
pemerintahan yang mencakup kewenangan di semua
bidang pemerintahan; kecuali kewenangan di bidang
politik luar negeri, pertahanan dan keamanan, peradilan,
moneter dan fiskal, agama dan kewenangan tertentu di
bidang lainnya.

You might also like