You are on page 1of 4

ANALISA SWOT PT SANBE

PT Sanbe Farma Menjadi Perusahaan farmasi nomor 1 di Indonesia. banyak manuver yang

dilakukan oleh perusaahaan ini hingga menjadi leader obat. Bagaimana bisa demikian?

Latar belakang

PT Sanbe Farma didirikan pada tahun 1975 di Bandung oleh Jahja Santoso bersaudara.

Lokasi pabrik: Kp Cimuncang (Ds Utama Leuwigajah, Cimahi) dan kantornya berada di Jl

Taman Sari (Bandung). Nama Sanbe merupakan singkatan dari Santoso bersaudara (Jahja

Santoso adalah seorang apoteker lulusan ITB). Kegiatan utama yaitu memproduksi dan juga

menjual obat-obatan. Pada mulanya Sanbe memproduksi obat-obat etikal, th1985 Sanbe

memproduksi juga obat-obatan untuk hewan. Tahun 1992, Sanbe mulai memasuki pasar obat

bebas (OTC) dengan salah satu merk andalannya yaitu Sanaflu. Sekarang, Sanbe menduduki

peringkat terbaik di Indonesia.

Profil perusahaan

PT Sanbe Farma menduduki peringkat tertinggi di antara perusahaan farmasi di Indonesia

berdasarkan laporan IMS dengan jumlah karyawan lebih dari 1500 orang. Empat di antara 15

produk etikal terbaik diproduksi oleh Sanbe Farma. Keempat produk tersebut adalah Amoxsan

(Amoxycillin), Cefat (Cefadroxil), Claneksi (Co-AmoxyClav) and Baquinor (Ciprofloxacin).

Delapan pabrik di Indonesia telah menggunakan cGMP dengan standar Internasional dengan

Sanbe salah satunya.

Mengapa SANBE bisa menjadi top leader di Indonesia?

Analisis SWOT

Strength

Pada bagian produksi, Sanbe merupakan pemimpin dalam penelitian bioavaibilitas dan

bioekivalen produk obat dengan menggunakan standard GCP dan GLP yang terbaru.

Laboratorium Sanbe telah terakreditasi oleh National Accredited Body (KAN) sehingga
memperoleh ISO/IEC 17025:2005, dan juga diakui oleh BPOM. Sanbe juga menerima sertifikat

Good Manufacturing Practice (GMP) dari Health Science Authority (HSA) Singapura pada

pabrik atau bangunan preparasi steril. Sanbe berpedoman pada GMP yang meliputi semua

rekomendasi dari World Health Organization (WHO). Hal ini membuktikan bahwa pabrik

pengolahan obat yang steril milik Sanbe telah memenuhi Standard Uni Eropa.A Memiliki lobi

dan jaringan dokter yang kuat Memiliki pemimpin perusahaan yang ulet, tegas, dan jeli

menangkap peluang pasar dan turun tangan dalam semua kegiatan yang berlangsung dalam

perusahaan. Karyawan merupakan orang-orang yang berkualitas. (Sdm karyawan

didayagunakan efektif dan efisien). Memilik pabrik infus steril kemasan softbag yang canggih

dan yang pertama di Indonesia, serta memiliki keunggulan teknologi pembuatan infus yang

pertama dan satu-satunya di Asia Tenggara, yaitu sistem sterilisasi 121° C, selama 15 menit.

Sehingga produk infus yang dihasilkan oleh Sanbe berkualitas jauh lebih tinggi dibanding merek

lainnya. Dalam penjualan untuk obat generik, meluncurkan produk generik yang tergolong lebih

murah dibanding produk perusahaan farmasi lainnya. Sanbe merajai pasar produk ethical

sehingga dapat menekan biaya promosi/iklan (tidak seperti produk OTC). Memiliki kekuatan

dalam mengontrol distribusi obat-obatannya. Ini terutama karena produk mereka didistribusikan

oleh distributor tunggal, PT Bina San Prima.

Weakness

Belum mampu mengelola sumber daya manusia secara profesional à sistem human resources

atau people management belum kokoh. Menurut pandangan Jahja B Soenarjo, CEO Direction

Strategy Consulting : gaya Jahja Santoso dalam memimpin perusahaan masih konvensional

sehingga Sanbe belum menerapkan prinsip-prinsip manajemen secara profesional. Jahja

Santoso belum memberi kekuasaan secara penuh (masih setengah percaya pada putra dan

orang-orang kepercayaannya).

Opportunity

Besarnya penduduk Indonesia dan masih rendahnya konsumsi obat per kapita.
Sanbe Farma memiliki international operations di 12 negara. Dengan demikian, kesempatan

Sanbe Farma untuk menjadi pemain global semakin terbuka lebar. 12 Januari 2006, Sanbe

Farma meresmikan pabrik infus steril kemasan softbag pertama di Indonesia, bahkan di Asia

Tenggara. Pasar infus saat ini masih lenggang pemain. Satu-satunya saingan yang leading di

bisnis ini hanyalah PT Otsuka Indonesia, sehingga kesempatan Sanbe Farma untuk memasuki

pasar infus masih sangat besar. Dibukanya Santosa Bandung International Hospital. RS ini

akan menjadi rumah sakit pertama untuk pendistribusian Infus dan beberapa produk baru

Sanbe Farma lainnya

Infus menyasar pasar menegah ke atas. Dengan semakin bertumbuh suburnya rumah sakit

mewah (Brawijaya Woman and Children Hospital, Siloam Geneagles, Medikaloka Health Care),

produk Sanbe Farma ini akan dengan mudah diserap olah pasar. Mendirikan San-Clin-Eq,

sebuah lembaga pengujian BA/BE, dengan peluang pasar yang menjanjikan dan jumlah pemain

yang masih lenggang, peluang San-Clin-Eq bersaing di industri pengujian BA/BE masih sangat

besar.

Treath

Persaingan pasar produk infus sangat ketat, karena pasar produk infus dikuasai oleh Otsuka.

Hal tersebut merupakan tantangan bagi sanbe untuk bisa merebut pasar infuse di Indonesia.

Sanbe harus menerapkan manajemen SDM yang professional sehingga dapat menjamin

adanya regenerasi yang akhirnya diharapkan tetap bisa mempertahankan sanbe sebagai

perusahaan farmasi no 1 di Indonesia.

Banyaknya medrep dari perusahaan farmasi lain yang kemampuannya tidak bisa diabaikan

sehingga sanbe perlu meningkatkan kembali kinerja personal selling (medical representative)

Menjamin bahwa produk me-too yang dipasarkan oleh Sanbe telah melewati uji BA/BE,

mengingat pada tahun 2008 semua produk me-too harus memenuhi syarat BA/BE dan tidak

hanya diberi logo atau dibubuhi merk dagang. Dengan demikian, sanbe bisa tetap bersaing

dengan originator (korporasi multinasional pemegang paten awal) maupun pesaing lokal. Masa
kini, sebagian masyarakat Indonesia mulai beralih menggunakan produk herbal. Oleh karena

itu, sanbe perlu melakukan inovasi produk dengan berusaha memproduksi obat-obat herbal.

You might also like