Professional Documents
Culture Documents
Sinar x
6.1 Pembangkit Sinar – X
Sinar X ditemukan oleh Roentgen pada tahun 1895. Daya tembusnya yang
luar biasa merupakan ciri yang sangat menarik pada saat itu. Dengan gaya dramawan
yang besar Roentgen menyebarkan hasil foto sinar X lengkap dengan sepatu bootnya.
Hal tersebut cukup menarik perhatian. Berbagai spekulasi dilontarkan mengenai sinar
yang dapat menembus kemana-mana, dengan segala khalayan tentang daya
tembusnya yang tinggi.
Sinar x terjadi apabila satu berkas elektron bebas berenergi kinetik tinggi
mengenai logam. Biasanya permukaan logam dengan nomor atom Z yang tinggi.
Tempat dimana berkas elektron itu menumbuk logam akan merupakan sumber sinar
dengan daya tembus yang besar.
K adalah katode yang dihubungkan dengan kutub negatif sumber tegangan
tinggi. Katoda dipanaskan dengan menggunakan filamen agar lebih mudah
memancarkan elektron.
A merupakan anoda yang terbuat dari logam berat. Anoda dihubungkan
dengan kutub positif sumber tegangan tinggi. Beda potensial yang tinggi (beberapa
kilo volt sampai dengan seratus kilo volt) menyebabkan sesampainya di Anoda,
elektron yang dipancarkan oleh katoda memiliki energi kinetik yang sangat besar.
Elektron-elektron inilah yang dalam tumbukannya dengan Anoda menimbulkan
pancaran sinar x oleh Anoda.
Baik katoda maupun anoda ditempatkan dalam tabung gelas yang
divakumkan, agar perjalanan elektron dari katoda ke anoda tidak mendapat gangguan.
Anoda A didinginkan dengan air untuk menyalurkan kelebihan kalor yang timbul
karena benturan berkas elektron dengan permukaan andoa. Jika pendinginan tak
dilakukan suhu anoda akan terus meningkat sampai terjadi peleburan.
Roentgen melaporkan bahwa sinar X terbentuk di anoda apabila elektron yang
berenergi tinggi menumbuk permukaan anoda. Bagaimanakah mekanismenya ?
Bagaimana pula situasi fisiknya ?
Spektrum Sinar X
Ada berbagai cara untuk mengukur panjang gelombang sinar X. Salah satu
yang terbaik adalah dengan menggunakan pemantulan sinar X oleh suatu kisi kristal
zat padat. Apabila konfigurasi atom-atom diketahui dan jarak antara atom-atom
tersebut juga diketahui dan jarak antara atom-atom tersebut juga diketahui maka kisi
kristal tersebut dapat dipergunakan sebagai analisator panjang gelombang sinar X.
Spektrum sinar X yang menggunakan molybdenum sebagai anoda.
Dalam grafik spektrum tersebut terlihat beberapa lengkung intensitas 1
terhadap panjang gelombang λ , yang diplot pada berbagai beda potensial antara
anoda dan katoda yang berlainan, khususnya 10 kV, 20 kV, dan 25 kV. Beberapa
Apabila λ min dinyatakan dalam AngStrom dan Vo dalam kilo volt, maka :
12 ,42
λmin = (6.6)
V0
Foton
Inti (Ze)
4. Efek Fotolistrik
Dalam proses ini suatu foton sinar X menumbuk elektron (sebelah kanan)
suatu atom. Elektro yang berdekatan dengan inti tersebut terlempar keluar. Foton
sinar X akan kehilangan energinya dalam proses ini. Tentunya foton sinar X juga
menumbuk elektron-elektron terluar suatu atom. Kasus ini tidak banyak berarti
karena hanya mengurangi energi foton dengan tidak berarti.