You are on page 1of 52

KIMIA

ASAM BASA

Presentasi PowerPoint® disiapkan oleh Haryo Kuntoro Adi

Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia


ASAM DAN BASA
 Teori asam basa
 Autoionisasi air
 Kekuatan asam basa
 Tetapan kesetimbangan pengionan asam dan basa
 Konsentrasi ion H+dan pH
 Indikator asam-basa (indikator pH)
 Campuran penahan
 Aplikasi asam, basa, dan campuran penahan

Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok


 Asam (acid) berasal dari kata acetum (latin) = cuka
 Cuka = H3CCOOH =asam cuka
 Basa (alkali) berasal dari kata Al Qali (arab) = abu
 Abu = abu tanaman laut = K2CO3 atau NaHCO3
 Lavoisier menyatakan semua asam mengandung oksigen
 Davy menunjukkan bahwa asam muriatat (asam
hidroklorida) bersifat asam meskipun tak punya Oksigen

Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok


Teori Asam Basa
Teori Arrhenius
 Dasar teorinya adalah pengionan dalam air
 Asam jika melepaskan ion H+
HCl → H+ + Cl-
 Basa jika melepaskan ion OH-
NaOH → Na+ + OH-
 Reaksi antara asam dan basa adalah reaksi penetralan
HCl + NaOH → NaCl + H2O

Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok


Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok
Kelemahan Teori Arrhenius
 Tidak dapat menjelaskan senyawa basa lain kecuali yang
menghasilkan OH-

 Tidak dapat menjelaskan reaksi asam basa dalam larutan


yang pelarutnya bukan air

 Ion H+ tidak ada dalam air.

Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok


Teori Bronsted-Lowry
 Dasar teorinya : pertukaran proton (H+)
 Asam jika sebagai donor proton (H+)
 Basa jika sebagai akseptor proton
 Struktur basa harus memiliki satu atom yang memiliki
pasangan elektron bebas

H2O + NH3 NH4+ + OH-


asam basa asam konjugasi basa konjugasi

 Asam kuat = basa konjugasi lemah


 Basa kuat = asam konjugasi lemah
Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok
basa asam basa konjugasi asam konjugasi

Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok


Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok
HCl (asam) + H2O (basa) H3O+ (asam) + Cl− (basa)

NH4+ (asam) + H2O (basa) H3O+ (asam) + NH3 (basa)

NH3 (basa) + H2O (asam) NH4+ (asam) + OH− (basa)

CH3COO− + H2O CH3COOH + OH−


(basa) (asam) (asam) (basa)

Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok


Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok
Teori Lewis
 Dasarnya adalah pemakaian pasangan elektron bebas
 Asam jika menerima pasangan elektron
 Basa jika memberikan pasangan eletron

asam basa senyawa koordinasi

Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok


Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok
BF3 + F− → BF4−
(asam) (basa)

BF3 + OMe2 → BF3OMe2


(asam) (basa)

I2 + I− → I 3−
(asam) (basa)

SiF4 + 2 F− → SiF62−
(asam) (basa)
Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok
Teori Asam Basa Asam Basa

Arrhenius Melepas H+ Melepas OH -

Brønsted- Donor Akseptor


Proton (H +) Proton
Lowry
(H +)
Lewis Akseptor Donor
pasangan pasangan
elektron elektron

Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok


Autoionisasi Air
 Air adalah konduktor buruk, tapi menghantarkan arus
listrik dengan lemah
 Autoionisasi = reaksi asam-basa Bronsted-Lowry

Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok


Kesetimbangan autoionisasi air
 pada 25 C

H2O(l) + H2O(l) H3O+(aq) + OH-(aq)



[H 3O ][OH ]-
Kc 
[H 2O]2

2 
K c [H 2O]  [H 3O ][OH ]-

 -
K w  [H 3O ][OH ]  1.0  10 14

Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok


Asam dan Basa Kuat
Asam kuat
 Terionisasi sempurna dalam air
 HNO3(aq) + H2O(l)  H3O+ (aq) + NO3- (aq)
 Satu-satunya sumber H3O+
 Daya hantar listrik kuat
 Contoh:
 HCl, HBr, HI, HNO3, HClO3, HClO4, and H2SO4

Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok


Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok
Basa kuat
 Terionisasi sempurna dalam air
 NaOH (aq) + H2O (l)  Na+ (aq) + OH- (aq)
 Satu-satunya sumber OH-
 Daya hantar listrik kuat
 Contoh:
 Kebanyakan hidroksi senyawa ionik adalah basa kuat
seperti NaOH, KOH, and Ca(OH)2)

Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok


pH and pOH
 Bentuk penyederhanaan konsentrasi H3O+ dan OH-
 Diperkenalkan oleh Soren Sorensen tahun 1909
 pH = potensi ion Hidrogen = negatif logaritma [H+]

pH = -log[H3O+] pOH = -log[OH-]


KW = [H3O+][OH-]= 1.10-14
-logKW = -log[H3O+]-log[OH-]= -log(1.10-14)
pKW = pH + pOH= -(-14)
pKW = pH + pOH = 14

Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok


ASAM DAN BASA LEMAH
 Asam lemah hanya terionisasi sebagian dalam larutan
 Terdapat campuran ion dan asam yang tak terionisasi.
 Sehingga, asam lemah berada dalam kesetimbangan

HA(aq) + H2O(l) H3O+(aq) + A-(aq)

[H 3O  ][A - ]
Ka 
[HA]

Ka = tetapan ionisasi asam

Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok


Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok
 Basa lemah kehilangan proton saat terionisasi

B + H2 O BH+ + OH–

 Contoh
NH3(aq) + H2O(l) NH4+(aq) + OH-(aq)

 Tetapan ionisasi basa = Kb,


 -
[NH 4 ][OH ]
Kb 
[NH 3 ]

Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok


Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok
Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok
pH asam dan basa lemah
Reaksi HA (aq) H3O+ (aq) + A- (aq)
Awal M
Mengion -x x x
Setimbang M-x x x
[H 3O + ][A - ] (x) 2
Ka = =
[HA] M-x

Bila nilai x sangat kecil maka M-x ≈ M


[H3O+] = x
[H3O+] = K a .[HA]

Demikian pula untuk basa lemah:


[OH-] = K a .[B]
Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok
Hubungan Ka dengan Kb
 Hubungan antara kekuatan asam dan basa konjugasi dapat
ditentukan.
 Jika penjumlahan dari dua reaksi menghasilkan reaksi
ketiga maka tetapan kesetimbangan merupakan perkalian
kedua reaksi tersebut.
reaksi 1 + reaksi 2 = reaksi 3
maka
K1  K2 = K3

Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok


Hubungan Ka dengan Kb
 Untuk pasangan konjugasi asam dan basa
Ka  Kb = Kw
 Sehingga semakin besar Ka, semakin kecilb. Semakin kuat
asam maka semakin lemah basa konjugasinya
 Untuk logaritma negatif:
pKa + pKb = pKw

Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok


Garam dari Asam dan Basa

Garam asam kuat dan and basa kuat membentuk


larutan yang netral contoh: NaCl
Garam asam lemah dan and basa kuat membentuk
larutan basa contoh: NaF

Garam asam kuat dan and basa lemah membentuk


larutan asam contoh: NH4Cl
Garam asam lemah dan and basa lemah
membentuk larutan netral, asam atau basa dan
bergantung tetapan ionisasi masing-masing.

Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok


Indikator Asam Basa

Indikator asam basa adalah asam lemah yang memiliki


warna yang berbeda dengan basa konjugasinya.

Indikator asam basa


biasa digunakan
untuk uji kualitatif pH
atau aplikasi
pembacaan pH yang
tidak dibutuhkan
ketelitian.

EOS

Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok


Indikator Asam Basa

HIn + H2O H3O+ + In–


warna 1 warna 2

Kertas Lakmus
merupakan indikator
yang paling umum
digunakan.

EOS

Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok


Indikator Asam Basa

EOS

Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok


Larutan Penahan

Larutan Penahan atau dapar atau buffer adalah


larutan yang negalami sedikit perubahan pH ketika sam
kuat atau basa kuat ditambahnkan ke dalam larutan

Larutan buffer = campuran asam lemah dengan


garamnya (basa konjugasi) atau basa lemah dengan
garamnya (asam konjugasi)

Contoh: Asam asetat dengan Natrium asetat

Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok


Larutan Penahan

Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok


Larutan Penahan

EOS

Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok


Larutan Penahan

Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok


Larutan Penahan

EOS

Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok


Persamaan Larutan Penahan

Persamaan Henderson–Hasselbalch digunakan


untuk menghitung larutan buffer:

 [Basa konjugasi] 
pH  pKa  log  

[asam lemah] 

Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok


Kapasitas buffer

Larutan buffer memiliki kapasitas untuk menetralisasi


penambahan asam atau basa.

Biasanya konsentrasi larutan buffer bertambah seiring


penambabahan asam dan basa pada larutan.

Larutan buffer bekerja dengan baik (maksimal) jika


konsentrasi asam dengan basa konjugasinya sama.

Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok


Hujan Asam
 pH air hujan yang alami adalah 5.6.
 Biasanya karena adanya CO2.
 pH air hujan dibawah 5.6 maka disebut Hujan Asam.
 Berhubungan dengan kerusakan struktur dari ekosistem

Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok


Hujan Asam
 Banyak gas-gas pencemar udara dapat larut dalam air
 CO2, SO2, NO2.
 Dapat membentuk asamNonmetal oxides are acidic.
CO2 + H2O H2CO3
2 SO2 + O2 + 2 H2O 2 H2SO4
3 NO2 + H2O 2 HNO3 + NO
 Emisi oksida-oksida gas ke atmosfer menambah
keasaman air hujan
 Alami—Letusan gunung dan akvitas bakteri.
 Aktivitas manusia—pembakaran bahan bakar fosil

Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok


Dampak Hujan Asam

 Merusak materi yang terbuat logam


 Spt: Mobil, jembatan, struktur logam dalam bangunan
 Merusak bahan bangunan yang terbuat dari karbonat
(batu kapur dan semen)
 Berdampak pada ekosistem air.
 Melarutkan mineral yang ada di dalam tanah.
 Merusak akar tumbuhan

Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok


Hujan Asam

Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok


http://nadp.sws.uiuc.edu/amaps2/
Hujan Asam

CO2 + H2O  H2CO3 3 NO2 + H2O  2 HNO3 + NO


H2CO3 + H2O  HCO3- + H3O+ 2 SO2 + O2 + 2 H2O  2 H2SO4

Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok


Mempertahankan pH Darah
 Darah memiliki pH antara 7,35-7,45.
 Keseimbangan asam-basa darah dikendalikan secara
seksama
 Perubahan pH yang sangat kecilpun dapat memberikan
efek yang serius terhadap beberapa organ.
 Tubuh menggunakan 3 mekanisme untuk mengendalikan
keseimbangan asam-basa darah

Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok


Mempertahankan pH Darah
1. Kelebihan asam akan dibuang oleh ginjal
 Sebagian besar dalam bentuk amonia
 Ginjal memiliki kemampuan untuk merubah jumlah
asam atau basa yang dibuang
 Biasanya berlangsung selama beberapa hari.

Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok


Mempertahankan pH Darah
2. Tubuh menggunakan penyangga pH (buffer)
 Penyangga pH yang paling penting dalam darah
menggunakan bikarbonat.
 Bikarbonat (suatu komponen basa) berada dalam
kesetimbangan dengan karbondioksida (suatu
komponen asam).
 Jika lebih banyak asam yang masuk ke dalam aliran
darah, maka akan dihasilkan lebih banyak bikarbonat
dan lebih sedikit karbondioksida.
 Jika lebih banyak basa yang masuk ke dalam aliran
darah, maka akan dihasilkan lebih banyak
karbondioksida dan lebih sedikit bikarbonat.

Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok


Mempertahankan pH Darah
3. Pembuangan karbondioksida
 Darah membawa karbondioksida ke paru-paru untuk
dikeluarkan (dihembuskan).
 Pusat pernafasan di otak mengatur jumlah
karbondioksida yang dihembuskan dengan
mengendalikan kecepatan dan kedalaman
pernafasan.
 Jika pernafasan meningkat, kadar karbon dioksida
darah menurun dan darah menjadi lebih basa.
 Jika pernafasan menurun, kadar karbondioksida
darah meningkat dan darah menjadi lebih asam.

Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok


Mempertahankan pH Darah

Asam masuk peredaran darah Karbon dioksida dikeluarkan

HCO3- + H+ H2CO3 H2O + CO2

Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok


Sekian dan
Terima kasih
Minggu Depan Ujian

Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok

You might also like