You are on page 1of 1

Semua itu untuk menjaga agar kita tidak menjadi fitnah (ujian dan cobaan) bagi o

rang lain, tidakkah terpikir oleh kita, bisa jadi foto kita tengah dikagumi oleh
laki-laki bukan mahrom kita atau suami wanita lain. Ahsan, foto cantik kita dig
antikan simbol seperti bunga dan pemandangan untuk menjaga hati siapapun yang me
lihatnya. Bukankah syariat kita menjaga dan menutup celah bagi timbulnya kerusak
an, sekecil apapun.
Poin penting dalam berjejaring sosial adalah kita harus merasa bahwa Alloh pasti
sedang mengawasi tiap gerak-gerik kita, jadi mari kita terapkan sikap cerdas da
lam memilah dan memilih teman. Jika ia bukan mahrommu, sebaiknya tidak berteman
dengannya karena manusia adalah tempatnya khilaf dan kita tahu betul bahwa hati
wanita mudah goyah (paling terasa saat haid, jadi gampang moody). Apalagi kembal
i merajut pertemananan dengan mantan atau seseorang yang pernah kita suka, ini b
ig NO, NO deh! Hindari sekuat mungkin meng-add-nya. Insya Alloh, berteman dengan
wanita saja atau mahrom kita, pasti jauh lebih menenangkan jiwa dan tentunya ji
ka dibarengi niat untuk saling amar ma ruf nahi munkar akan mendapat pahala, Insya
Alloh.
Marilah akhwat dan ummahat yang baik nan salihah, tetap jaga kehormatan kita dim
anapun dan kapanpun plus berhati-hati dalam bersikap maupun bertutur. Seperti ya
ng pernah dilansir sebuah situs ternama bahwa penyebab tertinggi perceraian di J
awa Barat adalah akibat Facebook.
Jejaring sosial merk apapun tergantung pemakainya, jika pemakainya cerdas maka i
a sukses memiliki jaringan (terutama bagi yang berjualan via OS), tapi jika memp
erturutkan hawa nafsu dan tak berilmu maka jejaring sosial hanya akan menjadi ju
rang gelap berbuah sesal dan dosa, Naudzubillahi min Dzalik. Wallahu a lam.
(Penulis: Dian, ibu rumah tangga tinggal di Ambon)

You might also like