Professional Documents
Culture Documents
http://subhan-nurdin.blogspot.com
PENJELASAN
A. Hadits Pertama
Dari Abdullah bin Buraidah dari ayahnya dari Nabi SAW, sesungguhnya Nabi telah
bersabda : “Aqiqah itu disembelih pada hari ketujuh kelahiran anak atau hari keempat
belas atau hari kedua puluh satu.” (HR. Al-Baihaqi).
Semuanya melalui rawi Isma'il Bin Muslim Al-Makky seorang rawi yg dipandang
munkarul Hadits (pendusta). Menurut Abu Zur'ah: ia rawi yg dla'if. Menurut Ahmad:
Munkarul Hadits. Menurut An-Nasa-I : Matrukul Hadits. Menurut Ali Almadini :
Haditsnya tidak ditulis. Ibnu Ma'in menyebutnya: ia bukan apa-apa. As-Sa'di
memasukkannya pada rawi yg dla'if sekali. (Mizanul I'tidal I:248 dan al-Mughni Fi
Dlu'afa' I:87)
Al-Haitsami berkata: Ath-Thabrany meriwayatkannya dalam "As-shaghir dan Al-
Ausath, padanya ada rawi Isma'il Bin Muslim Al-Makky ia tergolong rawi dla'if karena
banyak salah dan tertuduh dusta.
(Majma' Az-Zawa-id IV: 59)
Hadits ini dla'if dan tidak bisa dijadikan dasar hukum beramal.
B. Hadits Kedua
Dari ummi Kurzin dan Abi Kurzin, keduanya berkata: "Telah bernadzar seorang
wanita dari keluarga Abdurrahman Bin Abi Bakrin, kalau istrinya melahirkan kami
akan menyembelih binatang. Maka Aisyah berkata: "Tidak, bahkan menurut sunnah
yang utama adalah bagi kelahiran anak laki-laki dua ekor kambing yang sama, dan
bagi kelahiran anak perempuan seekor kambing, dipotong anggota tubuhnya, tidak
dipecah tulang-tulangnya, maka boleh ia makan dan hendaknya ia sedekahkan,
yang demikian itu adalah pada hari ketujuh (dari kelahiran), kalau tidak bisa maka
pada hari keempatbelas dan jika tidak bisa maka pada hari kedua puluh satu. (HR.
Al-Hakim)
Hadits ini meskipun diriwayatkan oleh rawi-rawi yang baik namun sanadnya terputus
yaitu antara al-Atha' tidak bertemu dengan Ummu Kurzin.
Al-Albany Dalam Irwaul Ghalil menjelaskan : Sanad-sanadnya secara jelas memang
shahih, namun menurutku ada dua kecacatan :
(1) terputus antara 'Atha dan Ummu Kurzin. Aku telah menyebutkannya
ketika menjelaskan hadits Ummi Kurzin ini pada hadits Aisyah No. 1166.
(2) Syadz (bertentangan dengan yg shahih dan Idraj (ada tambahan
matan hadits oleh rawi). Hadits ini melalui dua jalan dari Aisyah dan padanya
tidak ada kalimat "memotong kulit…" Jelas tambahan ini dari ucapan 'Atha.
Dikuatkan lagi bahwa Amir Al-Ahwal meriwayatkan dari 'Atha dari Ummi
Kurzin berkata: "Rasulullah SAW bersabda: "bagi anak laki-laki dua kambing
1
yang sama dan bagi anak perempuan satu ekor kambing." Amir berkata:
"'Atha mengatakan : "tidak dipotong kulitnya…" tanpa ada ungkapan :
"dilakukan pada hari ketujuh…" (HR. Al-Baihaqy IX:302. Sungguh 'Amir telah
menjelaskan bahwa ungkapan tersebut tidak marfu' dalam hadits ini tetapi
hanya ungkapan 'Atha sebagai (hadits) mauquf, dan ini dalam hadits disebut
Mudraj. (Irwaul ghalil IV:369)
C. Hadits Ketiga
Sebenarnya mereka tidak punya hujjah sama sekali karena hadistnya dhaif
dan mungkar. Telah dijelaskan pula bahwa nasikah atau aqiqah hanya pada
satu waktu (tidak ada waktu lain) yaitu pada hari ketujuh dari hari
kelahirannya. Tidak diragukan lagi bahwa ketentuan waktu aqiqah ini
mencakup orang dewasa maupun anak kecil.
KESIMPULAN :
- Hadits2 ttg 'aqiqah selain pada hari ketujuh adalah dla'if dan
tidak bisa dijadikan dasar ber'amal
- Aqiqah termasuk nusuk (ibadah) yang ditentukan waktunya
berdasarkan dalil yang shahih yaitu pada hari ketujuh dari kelahiran.
- Hari ketujuh ini dihitung berdasarkan penanggalan qamariyah.
Misalnya, bayi lahir hari Senin tanggal 20 April ba'da magrib pukul
19.00, maka hari kesatunya dimulai hari Selasa tanggal 21 April,
karena perpindahan hari menurut qamariyah adalah waktu maghrib
(bukan jam 12 malam).
- Pada Hari ketujuh kelahiran tsb bayi diberi nama, aqiqah,
dicukur rambutnya dan ditimbang lalu bersedekah dengan perak (atau
uang senilai harga perak) seberat timbangan rambutnya. Adapun
khitan bayi pada hari ketujuh Insya Allah dibahas pd topik terpisah.
Wallahu A'lam
BAHAN KAJIAN
Hadits Pertama
ت َ َ
ِ ب الّزَياَرا
ُ وا
َ ْ ت « أب
ِ ب الّزَياَرا
ُ وا
َ ْ أب
إظهار التشكيل|إخفاء التشكيل
[ ] تخريج [ ] شواهد [ ] أطراف [ ] السانيد
2
رقم الحديث129 :
عيَل ْب ِ
ن سَما ِ ن ِإ ْعْ طاٍء َ ، عَن َ ب ْب ُعْبُد اْلَوّها ِح ،قثنا َ
صّبا ِن ال ّحّمِد ْب ِ
ن ُم َ
ن ْب ُ
سُح َحّدَثَنا اْل َ
)حديث مرفوع( َ
سْبٍع
ح ِل َسّلَم َ ،قاَل :اْلَعِقيَقُة ُتْذَب ُ
عَلْيِه َو َ
ل َ صّلى ا ُّ
ي َن الّنِب ّ
عِعْنَأِبيِه َ ،ن ُبَرْيَدَة َ ،
ل ْب ِعْبِد ا ِّ
ن َ
عْن َقَتاَدَة َ ،
عْسِلٍم َ ،
ُم ْ
ن.شِري َع ْحَدى َو ِ شَرَة َ ،وِل ْ ع ْ
َ ،وَلْرَبَع َ
الحكم المبدئي :إسناد شديد الضعف فيه إسماعيل بن مسلم المكي وهو منكر الحديث.
Hadits Kedua
مَها ...
ن دَ ِ
م ْ
يٍء ِ ي بِ َ
ش ْ صب ِ ّ
س ال ّ
م ّ
ب ل يُ َ
حاَيا « َبا ُ
ض َ
ب ال ّ
السنن الكبرى للبيهقي « ك َِتا ُ
إظهار التشكيل|إخفاء التشكيل
3
] تخريج [ ] شواهد [ ] أطراف [ ] السانيد [
.الحكم المبدئي :إسناد شديد الضعف فيه إسماعيل بن مسلم المكي وهو منكر الحديث
ما الل ّ ُ
ه مهُ َ
ح َ ن ال ْ َ
حك َم ِ َر ِ ن بْ ِ
مْرَوا َ
الدلئل في غريب الحديث « َ
إظهار التشكيل|إخفاء التشكيل
] تخريج [ ] شواهد [ ] أطراف [ ] السانيد [
.الحكم المبدئي :إسناده حسن رجاله ثقات عدا القاسم بن ثابت السرقسطي وهو صدوق حسن الحديث
4
رقم الحديث2456 :
حديث مرفوع( أخبرنا يحيى ،كتابة ،بإسناده عن ابن أبي عاصم ،حدثنا محمد بن خالد بن عبد ال الواسطي(
،حدثنا أبي ،عن سعيد بن أبي عروبة ،عن قتادة ،عن عطاء ،عن ابن عباس ،عن أم كرز الخزاعية ،
قالت :سألت النبي صلى ال عليه وسلم عن العقيقة ،فقال " :عن الغلم شاتان مكافئتان ،وعن الجارية شاة
" .اختلف على عطاء فيه ،فروي عن عطاء ،عن أم كرز .وروي عن عطاء ،عن حبيبة بنت ميسرة ،عن
أم كرز .ورواه ابن عيينة ،عن عبيد ال بن أبي يزيد ،عن أبيه ،عن سباع بن ثابت ،عن أم كرز ،نحوه .
أخبرنا أبو أحمد بن علي الصوفي ،بإسناده ،عن أبي داود السجستاني ،أخبرنا مسدد ،عن سفيان ،عن
.عبيد ال بن أبي يزيد . . . . .بإسناده ،نحوه .أخرجها الثلثة
اختلف حكم اللباني على حديث في العقيقة،وهل يجزئ ذبح العقيقة قبل اليوم السابع؟
أخرج اللباني في كتابه " صحيح الجامع " حديث ) العقيقة تذبح لسبع ،أو لربع عشرة ،أو لحدى
وعشرين ( الذي رواه بريدة بن الحصيب السلمي ،وقال عنه :حديث صحيح ،في حين وجدت الحديث في
كتاب " الرواء " -نفس الحديث ، -وقد ضعفه .المرجو الرد على هذا السؤال ،وما حكم أن يعق في اليوم
.الواحد والعشرين ؟ .وجزاكم ال عنا خير الجزاء
الجواب :
الحمد ل
أوًل:
ننبه إلى لفظة وردت في السؤال جاءت في غير مكانها ،وهي قول السائل " أخرج اللبححاني " ثححم ذكححر حححديثًا
ب من كتب الشيخ اللباني رحمه ال ،والصواب :أن يقال " :أورد اللبححاني " ،أو " ذَك حَر " ،وذلححك
في كتا ٍ
أن كتاب الشيخ رحمه ال ليححس مصححدرًا أصححلّيا فححي الحححديث كالبخححاري ومسححلم والترمححذي وغيرهححا ممححا روى
أصحابها الحاديث بأسانيدها .
والكتب التي تخلو من السانيد -كالكتب المعاصرة – إذا ُنقل الحديث منها :فيقال " ذكره " ،أو " أورده " ،
أو " نقله " ومثيلتها من العبارات ،وأما من يذكر الحديث بإسناده فيقال عند نسبة الحححديث إليححه " :رواه "
و " أخرجه " .
ثانيًا:
أما الحديث المشار إليه فقد جاء من حديث بريدة ،وحديث أم كرز :
شحَرَة
ع ْ
سحْبٍع َوَلْرَبحَع َ
ح ِل َ
ى صلى ال عليه وسلم َقححاَل ) :اْلَعِقيَقحُة ُتْذَبح ُ
ن الّنِب ّ
عِن َأِبيِه َ
عْن ُبَرْيَدَة َ
ل ْب ِ
عْبِد ا ِّ
ن َ
عْأَ .
ن(.
شِري َ
ع ْ
حَدى َو ِ
َوِل ْ
رواه الطبرانى في " المعجم الوسط " ) ( 136 / 5والبيهقي ) . ( 303 / 9
قال الهيثمي – رحمه ال : -
رواه الطبراني في " الصغير " ،و" الوسط " ،وفيه إسماعيل بن مسلم المكى ،وهححو ضحعيف لكحثرة غلطحه
ووهمه .
" مجمع الزوائد " ) . ( 59 / 4
Al-Haitsami berkata: Ath-Thabrany meriwayatkannya dalam "As-shaghir
dan Al-Ausath, padanya ada rawi Isma'il Bin Muslim Al-Makky ia
.tergolong rawi dla'if karena banyak salah dan tertuduh dusta
)(Majma' Az-Zawa-id IV: 59
ب .عن عطاء عن أم كرز وأبي كرز قال :نذرت امرأة من آل عبد الرحمن بن أبححي بكححر إن ولححدت امححرأة عبححد
الرحمن نحرنا جزورًا فقالت عائشة رضي ال عنها " :ل ،بل السحّنة أفضححل ،عححن الغلم شححاتان مكافئتححان ،
5
جُدول ،ول يكسر لها عظم ،فيأكل ،ويطعم ،ويتصدق ،وليكن ذاك يححوم السححابع ،
وعن الجارية شاة ،تقطع ُ
فإن لم يكن :ففي أربعة عشر ،فإن لم يكن :ففي إحدى وعشرين " .
رواه الحاكم في المستدرك على الصحيحين " ) . ( 266 / 4
جْدل -بفتح الجيم : -العضو .
جُدوًل " أي :أعضاء ،وال َ
" ُ
والحديث ضعيف .
قال الشيخ اللباني – رحمه ال : -
ظاهر السناد :الصحة ،ولكن له عندي علتان :
الولى :النقطاع بين عطاء وأم كرز ؛ لما ذكرتححه فيمحا تقححدم محن الكلم علحى طحرق ححديث أم كحرز هحذه عنححد
حديث عائشة ،رقم ) . ( 1166
والخرى :الشذوذ والدراج ،فقد ثبت الحديث عن عائشة من طريقين كما سبق هناك ،وليس فيهمححا قححوله :
" تقطع جدوًل ، " ...فالظاهر أن هذا مدرج من قول عطاء ،ويؤيده أن عامر الحول رواه عن عطاء عن أم
كرز قالت :قال رسول ال صلى ال عليه وسلم ) :عن الغلم شاتان مكافئتان ،وعن الجارية شححاة ( .قححال :
وكان عطاء يقول " :تقطع جدول " ...دون قوله " ولكن ذاك يوم السابع " ...أخرجه البيهقي ) 302 / 9
( ،فقد بّين عامر أن هذا القول ليس مرفوعًا في الحديث ،وإنما هو من كلم عطحاء موقوفحًا عليحه ،فحدل أنححه
مدرج في الحديث .
" إرواء الغليل " ) . ( 369 / 4
Dalam Irwaul Ghalil menjelaskan : Sanad-sanadnya secara jelas
memang shahih, namun menurutku ada dua kecacatan :
)(3 terputus antara 'Atha dan Ummu Kurzin. Aku telah
menyebutkannya ketika menjelaskan hadits Ummi Kurzin ini pada
hadits Aisyah No. 1166.
)(4 Syadz (bertentangan dengan yg shahih dan Idraj (ada
tambahan matan hadits oleh rawi). Hadits ini melalui dua jalan
"…dari Aisyah dan padanya tidak ada kalimat "memotong kulit
Jelas tambahan ini dari ucapan 'Atha. Dikuatkan lagi bahwa Amir
Al-Ahwal meriwayatkan dari 'Atha dari Ummi Kurzin berkata:
"Rasulullah SAW bersabda: "bagi anak laki-laki dua kambing
yang sama dan bagi anak perempuan satu ekor kambing." Amir
berkata: "'Atha mengatakan : "tidak dipotong kulitnya…" tanpa
ada ungkapan : "dilakukan pada hari ketujuh…" (HR. Al-Baihaqy
IX:302. Sungguh 'Amir telah menjelaskan bahwa ungkapan
tersebut tidak marfu' dalam hadits ini tetapi hanya ungkapan
'Atha sebagai (hadits) mauquf, dan ini dalam hadits disebut
)Mudraj. (Irwaul ghalil IV:369
وبذلك يتبين أن الراجح ضعف الحديث المذكور في العقيقة ،وإذا كان للشيخ اللباني رحمه ال اجتهححادان فححي
الحديث ،فالظهر منهما ما بين فيه حجته وفصححل قححوله فيححه ،وهححو قححوله بتضححعيف الحححديث ،ل سححيما وهححو
المتأخر منهما .
6
Hadits Ketiga
المعجم الوسط للطبراني « باب اْل َل ِف « من اسم َ
مد ُ
ح َ
هأ َْ ِ ْ ُ ُ ِ َ ُ
إظهار التشكيل|إخفاء التشكيل
] تخريج [ ] شواهد [ ] أطراف [ ] السانيد [
الحكم المبدئي :إسناده حسن رجاله ثقات عدا أحمد بن مسعود المقدسي وهو صدوق حسن الحديث ،وعبد ال
.بن المثنى النصاري وهو صدوق كثير الخطأ
َ
ل ِفي ب قَط ِْع ال ْي َد ِ َوالّر ْ
ج ِ وا ِ
ماع ُ أب ْ َ
ج َ
ت« ِ
قا ِ
ف َ
ب الن ّ َ
السنن الكبرى للبيهقي « ك َِتا ُ
سرِقَةِ ...
ال ّ
الحكم المبدئي :إسناد شديد الضعف فيه عبد ال بن محرر العامري وهو متروك الحديث.
تخريج الحديث
العزو المصنف سنة الوفاة أفق اسم الكتاب الصحابي م طرف الحديث
الخامس من الفراد عق عن نفسه بعدما أنزلت
ابن شاهين 385 --- 3 أنس بن مالك 1
لبن شاهين النبوة
الضياء
643
المقدسي
الحاديث المختارة --- 1668 أنس بن مالك 2عق عن نفسه بعدما بعث نبيا
الضياء عق عن نفسه بعدما جاءته
643 الحاديث المختارة --- 1669 أنس بن مالك 3
المقدسي النبوة
أبو بكر البحر الزخار بمسند
292
البزار
7281 2763
البزار 13-10
أنس بن مالك 4عق عن نفسه بعد ما بعث نبيا
ابن أبي عق عن نفسه بعدما جاءته
281 66 64 العيال أنس بن مالك 5
الدنيا النبوة
محمد بن
عق عن نفسه بعدما بعثه ال
307 1371 1376هارون مسند الروياني أنس بن مالك 6
الروياني نبيا
مشكل الثار عق عن نفسه بعدما جاءته
321 1053 888الطحاوي أنس بن مالك 7
للطحاوي النبوة
محمد بن
طاهر بن عق عن نفسه بعدما بعثه ال
507 --- 225 تذكرة الحفاظ أنس بن مالك 8
القيسراني عز وجل
المقدسي
807 نور الدين --- 1161 كشف الستار أنس بن مالك 9عق عن نفسه بعد ما بعث نبيا
7
الهيثمي
سليمان بن
المعجم الوسط
360 994 1013أحمد
للطبراني
أنس بن مالك 10عق عن نفسه بعد ما بعث نبيا
الطبراني
أبو أحمد
:5 الكامل في ضعفاء عق عن نفسه بعد ما بعثه ال
بن عدي 365 4485 أنس بن مالك 11
214 الرجال نبيا
الجرجاني
أبو أحمد
:5 الكامل في ضعفاء عق عن نفسه بعد ما بعثه ال
بن عدي 365 4486 أنس بن مالك 12
214 الرجال نبيا
الجرجاني
عق رسول ال صلى ال عليه
عبد الرزاق
211
الصنعاني
مصنف عبد الرزاق 7960 7748 أنس بن مالك 13وسلم عن نفسه بعد ما بعث
بالنبوة
السنن الكبرى
458 9:300 17744البيهقي
للبيهقي
أنس بن مالك 14عق عن نفسه بعد النبوة
: 1علي بن عق عن نفسه بعدما بعثه ال
234 العلل لبن المديني 5 أنس بن مالك 15
101المديني نبيا
:9
748 الذهبي
472
تاريخ السلم الذهبي 2645 أنس بن مالك 16عق عن نفسه بعد النبوة
http://www.4shared.com/get/_Ii-Qvnt/__online.html
8
الحديث تكلم عليه المحدثون كلما ً
طويل ً أذكر خلصته :
روى البيهقي ]:بسنده عن عبد الله بن
محرر عن قتادة عن أنس ):أن
النبي) عق عن نفسه بعد النبوة ( قال
عبد الرزاق إنما تركوا عبد الله بن محرر
لحال هذا الحديث .ثم قال :وقد روى
من وجه آخر عن قتادة .ومن وجه آخر
عن أنس وليس بشيء [ ) ،(2قال
الحافظ ابن حجر ]:وكأنه اشار بذلك
إلى أن الحديث الذي ورد أن النبي ) عق
عن نفسه بعد النبوة ل يثبت وهو
كذلك [ ثم ذكر روايات الحديث عند
البزار وأبو الشيخ والطبراني ونقل عن
البزار قوله ]:تفرد به عبد الله وهو
ضعيف وذكر الحافظ أن الضياء
المقدسي أخرج الحديث في الحاديث
المختارة مما ليس في الصحيحين أي
أنه صححه (1).وقال النووي ]:وهذا
حديث باطل ،قال البيهقي :هو حديث
منكر ...فهو حديث باطل وعبد الله بن
محرر ضعيف متفق على ضعفه .قال
الحافظ :متروك [(2).
ويستدل للخرين :بأن العقيقة
مشروعة في حق الوالد فل يفعلها
الولد إذا بلغ فالسنة ثبتت في حق غيره
.وقالوا أيضا ً أن الحديث الذي احتج به
9
الفريق الول ليس ثابتا ً ولو ثبت يمكن
أن يحمل على أنه خاص به ) (3).
مناقشة ترجيح :إن الحديث الذي احتج
به الفريق غير ثابت عن الرسول ) فل
يصلح دليل ً لهم .ولم يرد أيضا ً ما يمنع
من العقيقة حال الكبر ووردت آثار عن
بعض السلف تجيز ذلك منها :
.1عن الحسن البصري قال ]:إذا لم
يعق عنك فعق عن نفسك وإن كنت
رجل ً [(4).
.2وقال محمد بن سيرين ]:عققت عن
نفسي ببختية بعد أن كنت رجل ً [(5).
.3ونقل عن المام أحمد أنه استحسن
إن لم يعق عن النسان صغيرا ً أن يعق
عن نفسه كبيرا ً وقال ]:إن فعله إنسان
لم أكرهه [(6).
وبناء على ما تقدم فل بأس أن يعق
النسان عن نفسه حال الكبر إن لم
يعق عنه حال الصغر والله أعلم .
10
. إسناد فيه متهم بالوضع وهو عبد ال بن واقد الحراني:الحكم المبدئي
Aqiqah menurut syara’ ialah penyembelihan binatang ternak pada hari ketujuh dari
kelahiran anak laki-laki ataupu perempuan. Pada hari itu anak diberi nama yang baik dan
Dari Samurah ra, sesungguhnya Rasulullah SAW telah bersabda : “Setiap anak yang baru
lahir tergadai (menjadi tanggungan) dengan aqiqanya sampai disembelih (aqiqah) itu
untuknya pada hari ketujuh, dicukur dan diberi nama.” (HR. Ahmad, Imam Empat dan
Hukum Aqiqah
Aqiqah hukummnya sunnah muakkad bagi kedua orang tua yang mempunyai tanggungan
belanja atas anak itu. Tetapi apabila awiqah ini dinadzarkan maka hukumnya wajib.
Daging aqiqah nadzar harus dibagikan seluruhnya dan yang beraqiqah tidak boleh makan
Adapun binatang ternak untuk aqiqah adalah kambing, bagi anak laki-laki dua ekor
“Allah tidak menyukai kenakalan anak-anak terhadap kedua orang tuanya (durhaka), siap
yang dianugerahi seorang anak dan ingin beribadah menyembelih hewan untuknya, maka
laksanakanlah untuk anak laki-laki dua ekor kambing yang setingkat dan untuk anak
Ketentuan dan sayarat binatang untuk aqiqah sama dengan ketentuan dan syarat binatang
qurban.
11
Penyembelihan aqiqah dilaksanakan pada hari ketujuh kelahiran anak atau hari keempat
belas atau hari kedua puluh satu. Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah SAW :
Dari Abdullah bin Buraidah dari ayahnya dari Nabi SAW, sesungguhnya Nabi telah
bersabda : “Aqiqah itu disembelih pada hari ketujuh kelahiran anak atau hari keempat
4. Membaca doa.
taqobbal minnii” (Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Ya Allah dari Engkau dan untuk Engkau aqiqah fulan (sebutkan
nama anak yang diaqiqahi) ini aku persembahkan, maka terimalah dariku).
7. Pada hari itu anak dicukur rambutnya dan diberi nama dan bersedekah
seberat rambut bayi yang baru dicukur dengan nilai 1/2 atau 1 dirham.
Dari Ali bin Abi Thalib ia berkata, Rasulullah SAW telah mengaqiqahkan Hasan
berkata lagi : Fathimah kemudian menimbangnya satu dirham atau 1/2 dirham.
(HR. At-Turmudzi).
12
خْيٌر َأَم
َ ك َثَواًبا َو
َ عْنَد َرّب
ِ خْيٌر
َ ت
ُ حا
َ صاِل
ّ ت ال
ُ حَياِة الّدْنَيا َواْلَباِقَيا
َ ن ِزيَنُة اْل
َ اْلَماُل َواْلَبُنو
Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal
lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi
حَيى
ْ ك ِبَي
َ شُر
ّ ل ُيَب
َّ ن ا
ّ َأ
…عن أبي رافع قال رأيت رسول ال صلى ال عليه وسلم ) أذن في أذن الحسن بن علي حين ولدته فاطمة. )
Abi Raafi’ berkata : Aku melihat Rasulullah s.a.w mengazankan di teling Hassan Bin Ali
13
عن أبي موسى قال ولد لي غلم فأتيت به النبي فسماه إبراهيم فحنكه بتمرة ودعا له بالبركة
Dari Abu Musa r.a dia berkata : Dilahirkan untukku seorang budak lalu aku bawakannya
kepada nabi s.a.w. Lalu Rasulullah s.a.w menamakannya Ibrahim dan beliau
1) Mencukur rambut
قول صلى ال عليه وسلم لفاطمة لما ولدت الحسن ) احلقي رأسه وتصدقي بوزن شعره فضة على المساكين
Rasulullah s.a.w berkata kepada Fatimah ketika melahirkan Hassan :”cukurlah rambutnya
dan sedekahkan timbangan rambut itu dengan nilai perak kepada orang-orang misikin”.
/ 4 ) ( والحاكم127 / 12 ) رواه ابن حبان. عق رسول ال صلى ال عليه وسلم عن الحسن والحسين يوم السابع وسماهما: عن عائشة قالت
Aisrah r.a berkata : Rasulullah s.a.w mengakikahkan untuk Hassan dan Hussein pada hari
14
3) Khitan (bersunat)
257 ) ( ومسلم5550 ) رواه البخاري. ” ) عن أبي هريرة ” خمس من الفطرة الختان والستحداد ونتف البط وتقليم الظفار وقص الشارب.
Dari Abu Huraurah : rasulullah s.a.w bersabda : Lima perkara yang termasuk fitrah,
berkhitan, mencukur rambut kemaluan, mencabut bulu ketiak, memotong kuku dan
mengunting misai.
Takrif Aqiqah : Haiwan yang disembelih untuk menebus bayi yang dilahirkan.
Hukumnya : Sunnah Muakkadah. Bagi bayi lelaki dengan dua ekor kambing dan bagi bayi
Dalilnya :
، ويسمى فيه، تذبح عنه يوم سابعه، قال رسول ال صلى ال عليه وسلم ” كل غلم مرتهن بعقيقته: عن سمرة بن جندب رضي ال عنه قال
” ويحلق رأسه.
/ 4 ) ” صححه الشيخ اللباني رحمه ال في ” الرواء: والحديث. ( 2838 ) ( وأبو داود4220 ) ( والنسائي1522 ) رواه الترمذي
385 ) .
15
Rasulullah s.a.w bersabda : Setiap anak yang baru lahir, ia tergadai sehingga
disembelihkan aqiqah untuknya pada hari yang ketujuh dan dinamakannya dan dicukur
Dibolehkan untuk memakan dari daging aqiqah atau memberikannya untuk kerabat,
kawan atau orang miskin. Dibolehkan juga untuk memasaknya atau memberikannya
رواه البيهقي في السنن.“ و يهدى في الجيران، و يطبخ بماء وملح، ” يقطع آرابا آرابا: عطاء بن أبي رباح يقول في العقيقة.
Ataa’ Bin Abi Rabaah berkata mengenai Aqiqah : Dipotong-potong daging itu, dan dimasak
طَعُم
ْ ُيْؤَكُل َوُي, جُدول
ُ جَعُل
ْ ” ُي: “ عن عائشة قالت عن لحم العقيقة
Setiap bayi dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka orang tuanyalah yang menjadikannya
16
2) Mengajarnya mula beribadah apabila berumur 7 tahun.
رواه الترمذي وأبو داود. علموا الصبي الصلة ابن سبع سنين واضربوه عليها ابن عشر: قال رسول ال صلى ال عليه وسلم
Rasulullah s.a.w bersabda : Ajarilah anakmu mengerjakan solat ketika mereka berumur
tujuh tahun dan pukullah dia ketika meninggalkannya apabila dia telah berumur sepuluh
4) Memberikan pujian kepada anak tersebut apabila anak tersebut layak dipuji.
5) Berikan mereka tanggungjawab yang sesuai dengan kemampuan dan umur mereka.
membahayakannya.
7) Jauhkannya daripada memiliki sifat malas dan terlalu banyak berehat, kerana
perkara-perkara ini hanya akan merugikannya. Sepertimana kata Yahya Ibn Abi Kathir :
17
1) Tembuni atau uri bayi. Apa perlu dibuat?
Menurut amalan orang dulu, tembuni anak yang keluar sesudah kelahiran anak tersebut
akan diambil dan dibersihkan. Tembuni itu kemudian akan dimasukkan ke dalam bekas
dan ditanam. Amalan ini dilakukan dengan alasan bahawa tembuni itu adalah kembar anak
tersebut atau merupakan sebahagian dari anggota anak yang baru lahir itu.
Ibubapa memang berhak mengambil tembuni itu dan menanamnya, tetapi dakwaan
seperti di atas adalah bertentangan dengan Islam dan kepercayaan yang khurafat. Jika
ibu-bapa tidak mengambil tembuni tersebut dan menyerahkannya kepada pihak hospital,
Bila ibu mengandungkan anak sulungnya, dan masa hamilnya sudah mencapai tujuh
bulan, bidan dipanggil untuk menjalankan adat berlenggang perut. Direntangkan kain
sepanjang tujuh helai, disusun berlapis-lapis dan ibu yang hamil itu disuruh baring
berlentang. Tengah-tengah kain itu terletak bahagian pinggang. Hujung kain berada di
sebelah kiri dan kanannya. Bidan kemudian menarik helai demi helai kain panjang itu,
arah ke kanan pada helai yang pertama dan ke kiri pada helai yang berikutnya, begitulah
seterusnya berselang-seli.
Menurut adat Banjar, diambil tiga biji kelapa dan kelapa itu dibelah dua. Kepercayaan anak
itu tidak selamat kalau tidak menjalankan adat itu merupakan khurafat. Begitu juga,
kepercayaan anak itu selamat kalau belahan kelapa itu elok, juga merupakan khurafat.
bayi dalam kandungan adalah betul. Cuma yang menjadikan amalan ini bertentangan
dengan ajaran Islam ialah apabila kepercayaan khurafat dikaitkan dengan keselamatan
bayi dalam kandungan. Walaupun adat melenggang perut ini tidak diamalkan lagi,
pemeriksaan scanning yang dilakukan terhadap ibu yang mengandung juga mempunyai
tujuan yang sama dengan adat melenggang perut. Selain dari memastikan kedudukan
bayi dalam kandungan, scanning juga dikatakan dapat membantu mengenalpasti jantina
bayi itu. Islam tidak melarang pemeriksaan scanning khusus berkenaan kedudukan bayi
dalam kandungan. Bahkan pemeriksaan ini dapat membantu memudahkan si ibu apabila
18
tiba waktu melahirkan. Bayi yang tidak betul kedudukannya dalam perut atau diistilahkan
Scanning untuk melihat jantina bayi itu juga tidak menyalahi agama kerana ia hanya
ramalan semata-mata. Mempercayai hasil pemeriksaan ini tidak bermakna seseorang itu
mengengkari kuasa dan ilmu Allah swt. Bahkan realitinya banyak laporan menunjukkan
Kandungan yang belum sempurna atau keguguran ketika hamil memang ada berlaku.
Keguguran itu kadang-kadang berlaku ketika kandungan itu berusia sebulan atau tiga
bulan atau lima atau tujuh bulan. Janin yang gugur pula itu kadang-kadang telah
Dalam keadaan begini, Islam telah memberi panduan cara mengurus dan
menyempurnakan janin tersebut. Jika janin yang gugur itu terdapat padanya tanda-tanda
bernyawa seperti bergerak ia dan bersuara ia, maka keguguran itu hendaklah
tidak terdapat tanda bernyawa tetapi mempunyai bentuk manusia seperti kelihatan
telinganya atau jari-jarinya atau apa jua anggota badannya, maka keguguran itu hanya
Jika tidak terdapat langsung apa-apa tanda sama ada bernyawa atau bentuknya, maka
keguguran itu tidak wajib disempurnakan seperti lazimnya. Tetapi adalah digalakkan dan
1)
عاِء
َ سِميُع الّد
َ ك
َ طّيَبًة ِإّن
َ ك ُذّرّيًة
َ ن َلُدْن
ْ ب ِلي ِم
ْ ب َه
ّ َقاَل َر
19
Ya tuhanku, berilah aku dari sisi engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya engkau
2)
صَناَم
ْ ن َنْعُبَد ال
ْ ي َأ
ّ جُنْبِني َوَبِن
ْ جَعْل َهَذا اْلَبَلَد آِمًنا َوا
ْ با
ّ َر
Ya tuhanku, jadikanlah negeri ini negeri yang aman, dan jauhkanlah aku berserta anak
3)
عاِء
َ ن ُذّرّيِتي َرّبَنا َوَتَقّبْل ُد
ْ صلِة َوِم
ّ جَعْلِني ُمِقيَم ال
ْ با
ّ َر
Ya tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan solat, ya
4)
َ خْيُر اْلَواِرِثي
ن َ ت
َ ب ل َتَذْرِني َفْرًدا َوَأْن
ّ َر
Ya tuhanku, janganlah engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan engkaulah waris
20
5)
َ حي
ن ِ صاِل
ّ ن ال
َ ب ِلي ِم
ْ ب َه
ّ َر
6)
َ ك َوِإّني ِم
ن َ ت ِإَلْي
ُ ح ِلي ِفي ُذّرّيِتي ِإّني ُتْب
ْ صِل
ْ ضاُه َوَأ
َ حا َتْر
ً صاِل
َ عَمَل
ْ ن َأ
ْ ي َوَأ
ّ عَلى َواِلَد
َ ي َو
ّ عَل
َ ت
َ ك اّلِتي َأْنَعْم
َ شُكَر ِنْعَمَت
ْ ن َأ
ْ عِني َأ
ْ ب َأْوِز
ّ َر
َ سِلِمي
ن ْ اْلُم
Ya tuhanku, tunjukkilah aku untuk mensyukuri nikmat engkau yang telah engkau berikan
kepadaku dan kepada ibu bapaku dan supaya aku dapat berbuat amal saleh yang engkau
ridhai. Berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku.
Sesungguhnya aku bertaubat kepada engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-
7)
ن ِإَماًما
َ جَعْلَنا ِلْلُمّتِقي
ْ ن َوا
ٍ عُي
ْ جَنا َوُذّرّياِتَنا ُقّرَة َأ
ِ ن َأْزَوا
ْ ب َلَنا ِم
ْ َرّبَنا َه
Ya tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dari keturunan kami
sebagai penyenag hati (kami) dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.
Abu Zarkashi
21
سائل يسأل
الجواب:
بسم الله الرحمن الرحيم
أما بعد:
23
صحيح .وقال اللباني :صحيح.
قوله ) :مرتهن ( :قيل المراد أن
العقيقة لزمة له .وقيل هو
كالشيء
المرهون ل يتم النتفاع به بدون
فكه.
قال الخطابي " :قال أحمد :هذا
في الشفاعة يريد أنه إن لم يعق
عنه
فمات طفل ً لم ُيشفع في والديه".
)معالم السنن .( 265-4/264
وعن يحيى بن حمزة قال " :قلت
لعطاء الخراساني ما مرتهن
بعقيقته ؟
قال :يحرم شفاعة ولده") .سنن
البيهقي .( 9/299والله اعلم.
24
أو لحدى و عشرين( .رواه
الطيالسي ،البيهقي ،والضياء.
وصححه اللباني في "صحيح
الجامع".
25
من ولد له فأحب أن ينسك عنه
فليفعل ( فالدليل على أنه إنما
يجزئ
فيها ما يجزئ في النسك سواء من
الضحايا والهدايا ولن ذبح مسنون
إما واجبا ً وإما استحبابا ً يجري مجرى
الهدي والضحية في الصدقة
والهدية والكل والتقرب إلى الله
فاعتبر فيها السن الذي يجزئ
فيهما
ولنه شرع بوصف التمام والكمال
ولهذا شرع في حق الغلم شاتان
وشرع أن تكونا متكافئتين ل ينقص
أحدهما عن الخرى فاعتبر أن
يكون سنهما سن الذبائح المأمور بها
ولهذا جرت مجراها في عامة
أحكامها" .تحفة المودود ص . 63
لبن القيم.
26
أو التصدق بثمنها ،فنقول:
سئل العلمة الشنقيطي صاحب
أضواء البيان في شرحه على كتاب
"زاد المستقنع":
السؤال :هل الفضل أن تذبح
العقيقة ويفرق لحمها ،أم تذبح
وتطبخ
ويدعى لها ،وهل يجوز التصدق
بثمنها؟ الجواب :هذه المسألة
يصعب
فيها البت وأن يقال :الفضل كذا،
ولكن يقال :كل جائز ،إن شاء
ذبحها وقسمها على الفقراء
والضعفاء ،وهو على خير ،وإن شاء
طبخها وأطعمها ودعا إليها
المسكين والمحتاج والقرابة وجمع
بين
الجميع .وبعض العلماء يفصل
فيقول :إذا كان المسكين ينتفع
بأخذ
27
اللحم أكثر من حضوره فالفضل أن
تعطيه اللحم؛ لنه يبقى عنده
اليوم واليومين والثلثة والربعة،
فهو أرفق بحاله وأصلح ،ومن هنا
يكون ذلك أعظم في الجر ،ومنهم
من يقول :إن كان الفضل
العكس؛ كأن يصعب عليه طبخ
الطعام ،ويجد الكلفة والمؤنة؛
فالفضل أن تدعوه إلى ذلك ،ولكن
هذا فيه صعوبة ،فإن النسان لو
نظر إلى طبخ العقيقة وإحسان
الضيافة إليها ،ودعوة القرابة،
وجمع
الشمل ،وصلة الرحم ،وأنسهم في
البيت ،وكونهم ضيوفا ً على
النسان ،وما يحصل باجتماعهم من
المحبة ،بخلف ما إذا بعث لكل
إنسان بلحم؛ فإننا نجد أن دعوتهم
إلى البيت أعظم وأكثر عناء،
28
وأبلغ في الكرام ،وأدعى إلى
المحبة واللفة ،ومن هنا يقوى أن
يقال:
إن طبخها وتهيئتها للضيوف أعظم
أجرًا؛ لما فيه من المصالح خاصة
القرابة .وبالنسبة للمساكين فالمر
قد ل يبعد أن يكون فيه تفصيل،
والبت في هذه المسألة وأن يقال:
الفضل؛ أمر يحتاج إلى ضوابط
معينة ،وقد تكلم العلماء على
ضوابط الفضلية ،ولكنها متداخلة
هنا ،فبالنسبة للفقراء الله أعلم
بالفضل ،فقد يكون اختلف
الحوال
يدل على الفضلية ،بحيث يرغب
المسكين أن يأخذها وأن يطعمها
أولده في الوقت الذي يشاء
وبالطريقة التي يريد ،فهذا قد
يكون
موجبا ً للقول بأن الفضل أن تعطى
29
للمسكين .والعكس بالعكس..
فمث ً
ل :لو كان من أناس ل يتيسر
لهم أن يطبخوا ويكون عليهم في
الطبخ مشقة وكلفة وعناء ،فالحكم
بالعكس ،والله تعالى أعلم.
30
كتبه
أبو فريحان جمال بن فريحان الحارثي
فجر الثنين 25/10/1431هـ.
اختلف حكم اللباني على حديث في العقيقة،وهل يجزئ ذبح العقيقة قبل اليوم السابع؟
أخرج اللباني في كتابه " صحيح الجامع " حديث ) العقيقة تذبح لسبع ،أو لربع عشرة ،أو لحدى
وعشرين ( الذي رواه بريدة بن الحصيب السلمي ،وقال عنه :حديث صحيح ،في حين وجدت الحديث في
كتاب " الرواء " -نفس الحديث ، -وقد ضعفه .المرجو الرد على هذا السؤال ،وما حكم أن يعق في اليوم
.الواحد والعشرين ؟ .وجزاكم ال عنا خير الجزاء
الجواب :
الحمد ل
أوًل:
ننبه إلى لفظة وردت في السؤال جاءت في غير مكانها ،وهي قول السائل " أخرج اللبححاني " ثححم ذكححر حححديثًا
ب من كتب الشيخ اللباني رحمه ال ،والصواب :أن يقال " :أورد اللبححاني " ،أو " ذَك حَر " ،وذلححك
في كتا ٍ
أن كتاب الشيخ رحمه ال ليححس مصححدرًا أصححلّيا فححي الحححديث كالبخححاري ومسححلم والترمححذي وغيرهححا ممححا روى
أصحابها الحاديث بأسانيدها .
والكتب التي تخلو من السانيد -كالكتب المعاصرة – إذا ُنقل الحديث منها :فيقال " ذكره " ،أو " أورده " ،
أو " نقله " ومثيلتها من العبارات ،وأما من يذكر الحديث بإسناده فيقال عند نسبة الحححديث إليححه " :رواه "
و " أخرجه " .
ثانيًا:
أما الحديث المشار إليه فقد جاء من حديث بريدة ،وحديث أم كرز :
شحَرَة
ع ْ
سحْبٍع َوَلْرَبحَع َ
ح ِل َ
ى صلى ال عليه وسلم َقححاَل ) :اْلَعِقيَقحُة ُتْذَبح ُ
ن الّنِب ّ
عِن َأِبيِه َ
عْن ُبَرْيَدَة َ
ل ْب ِ
عْبِد ا ِّ
ن َ
عْأَ .
ن(.
شِري َ
ع ْ
حَدى َو ِ
َوِل ْ
رواه الطبرانى في " المعجم الوسط " ) ( 136 / 5والبيهقي ) . ( 303 / 9
قال الهيثمي – رحمه ال : -
رواه الطبراني في " الصغير " ،و" الوسط " ،وفيه إسماعيل بن مسلم المكى ،وهححو ضحعيف لكحثرة غلطحه
ووهمه .
" مجمع الزوائد " ) . ( 59 / 4
ب .عن عطاء عن أم كرز وأبي كرز قال :نذرت امرأة من آل عبد الرحمن بن أبححي بكححر إن ولححدت امححرأة عبححد
الرحمن نحرنا جزورًا فقالت عائشة رضي ال عنها " :ل ،بل السحّنة أفضححل ،عححن الغلم شححاتان مكافئتححان ،
جُدول ،ول يكسر لها عظم ،فيأكل ،ويطعم ،ويتصدق ،وليكن ذاك يححوم السححابع ،
وعن الجارية شاة ،تقطع ُ
فإن لم يكن :ففي أربعة عشر ،فإن لم يكن :ففي إحدى وعشرين " .
رواه الحاكم في المستدرك على الصحيحين " ) . ( 266 / 4
جْدل -بفتح الجيم : -العضو .
جُدوًل " أي :أعضاء ،وال َ
" ُ
والحديث ضعيف .
قال الشيخ اللباني – رحمه ال : -
31
ظاهر السناد :الصحة ،ولكن له عندي علتان :
الولى :النقطاع بين عطاء وأم كرز ؛ لما ذكرتححه فيمحا تقححدم محن الكلم علحى طحرق ححديث أم كحرز هحذه عنححد
حديث عائشة ،رقم ) . ( 1166
والخرى :الشذوذ والدراج ،فقد ثبت الحديث عن عائشة من طريقين كما سبق هناك ،وليس فيهمححا قححوله :
" تقطع جدوًل ، " ...فالظاهر أن هذا مدرج من قول عطاء ،ويؤيده أن عامر الحول رواه عن عطاء عن أم
كرز قالت :قال رسول ال صلى ال عليه وسلم ) :عن الغلم شاتان مكافئتان ،وعن الجارية شححاة ( .قححال :
وكان عطاء يقول " :تقطع جدول " ...دون قوله " ولكن ذاك يوم السابع " ...أخرجه البيهقي ) 302 / 9
( ،فقد بّين عامر أن هذا القول ليس مرفوعًا في الحديث ،وإنما هو من كلم عطحاء موقوفحًا عليحه ،فحدل أنححه
مدرج في الحديث .
" إرواء الغليل " ) . ( 369 / 4
وبذلك يتبين أن الراجح ضعف الحديث المذكور في العقيقة ،وإذا كان للشيخ اللباني رحمه ال اجتهححادان فححي
الحديث ،فالظهر منهما ما بين فيه حجته وفصححل قححوله فيححه ،وهححو قححوله بتضححعيف الحححديث ،ل سححيما وهححو
المتأخر منهما .
ثالثًا:
وأما من حيث الحكم الشرعي العملي :فإنه قد اختلف العلماء في الوقت التي ُتجزئ فيه العقيقة علححى أقححوال ،
مع اتفاقهم على استحباب كون ذلك الذبح في اليوم السابع .
وفي " الموسوعة الفقهية " ) : ( 279 ، 278 / 30
ذهب الشافعية والحنابلة إلى أن وقت ذبح العقيقة يبدأ من تمام انفصال المولحود ،فل تصحح عقيقحة قبلحه ،بحل
تكون ذبيحة عادية .
وذهب الحنفية والمالكية إلى أن وقت العقيقة يكون في سابع الولدة ول يكون قبله .
واتفق الفقهاء على استحباب كون الذبح في اليوم السابع على اختلف في وقت الجزاء كما سبق.
. ...
وقال المالكية :إن وقت العقيقة يفوت بفوات اليوم السابع .
وقال الشافعية :إن وقت الجزاء في حق الب ونحوه ينتهي ببلوغ المولود .
وقال الحنابلة -وهو قول ضعيف عند المالكية : -إن فات ذبح العقيقة في اليوم السابع يسن ذبحها في الرابححع
عشر ،فإن فات ذبحها فيه انتقلت إلى اليوم الحادي والعشرين من ولدة المولود فيسن ذبحها فيححه وهححو قححول
عند المالكية ،وهذا مروي عن عائشة رضي ال تعالى عنها .
انتهى
والراجح من تلك القوال :أن العقيقة تستحب في اليوم السابع من ولدة المولود ،وأنه إن فححات ذلححك اليححوم :
فُتذبح في أي يوم ؛ لضعف الحديث الوارد في كونها ُتذبح فححي اليححوم الرابححع عشححر ،والواحححد والعشححرين ،إن
فات اليوم السابع ،وأن ذبحها متعلق بالولدة ،فتجوز قبل السابع وبعححده ،وهححو قححول الشححافعية والحنابلححة -
كما سبق ، -وهو ما رجحه ابن القيم رحمه ال ،ووافقه عليه علماء اللجنة الدائمة .
قال ابن القيم – رحمه ال : -
والظاهر :أن التقييد بذلك – أي :اليوم السابع -استحباب وإل فلو ذبح عنه في الرابححع أو الثححامن أو العاشححر
أو ما بعده :أجزأت .
" تحفة المودود بأحكام المولود " ) ص . ( 63
32
وقال علماء اللجنة الدائمة :
العقيقة سّنة مؤكدة عن الغلم شاتان تجزئ كل منهما أضحية ،وعن الجارية شاة واحدة ،وتذبح يوم السابع
،وإذا أخرها عن السابع :جاز ذبحها في أي وقت ،ول يأثم في تأخيرها ،والفضل تقديمها ما أمكن .
الشيخ عبد العزيز بن باز ،الشيخ عبد الرزاق عفيفي ،الشيخ عبد ال بن غديان ،الشيخ عبد ال بن قعود .
وتحديد اليوم السابع للذبح ل يؤخذ منه أن مشروعيتها ل تبدأ إل فححي اليححوم السححابع ؛ فححإن الححولدة هححي سححبب
طلب العقيقة ،واليوم السابع هو الوقت الفضل لتنفيذ هذا المححر المشححروع ،ولهححذا لححو ذبحهححا قبححل السححابع :
أجزأت ،كما قال ابن القيم ومن وافقه من أهل العلم .
الشيخ عبد الرزاق عفيفي ،الشيخ عبد ال بن غديان ،الشيخ عبد ال بن منيع
وانظر حكم العقيقة في جواب السؤال رقم ) ، ( 20018وجواز توزيع لحم العقيقة نيئًا أو مطبوخًا في جواب
السؤال رقم ) ( 26046و ) ( 8423و ) . ( 8388
وال أعلم
33
Imam Ahmad dan jumhur ulama berpendapat bahwa apabila ditinjau dari
segi syar'i maka yang dimaksud dengan aqiqah adalah makna berkurban
atau menyembelih (an-nasikah).
34
Ahmad (6/390), Thabrani dalam Mu'jamul Kabir 1/121/2, dan al-
Baihaqi (9/304) dari Syuraiq dari Abdillah bin Muhammad bin
Uqoil]
"Jumhur ulama berdalil atas sunnahnya aqiqah dengan hadist Nabi ..."
berdasarkan hadist no.5 dari 'Amir bin Syu'aib. Bantahan Terhadap Orang
yang Mengingkari dan Membid'ahkan Aqiqah Ibnul Mundzir rahimahullah
membantah mereka dengan mengatakan bahwa: "Orang-orang Aqlaniyyun
(orang-orang yang mengukur kebenaran dengan akalnya, saat ini seperti
sekelompok orang yang menamakan sebagai kaum Islam Liberal, pen)
mengingkari sunnahnya aqiqah, pendapat mereka ini jelas menyimpang jauh
dari hadist-hadist yang tsabit (shahih) dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi
wasallam karena berdalih dengan hujjah yang lebih lemah dari sarang laba-
laba." [Sebagaimana dinukil oleh Ibnu Qayyim al-Jauziyah dalam
kitabnya Tuhfatul Maudud hal.20, dan Ibnu Hajar al-Asqalani dalam
Fathul Bari (9/588)].
Para ulama berpendapat dan sepakat bahwa waktu aqiqah yang paling utama
adalah hari ketujuh dari hari kelahirannya. Namun mereka berselisih
pendapat tentang bolehnya melaksanakan aqiqah sebelum hari ketujuh atau
sesudahnya.
35
berkata: "Kalau bayi itu meninggal sebelum hari ketujuh maka gugurlah
sunnah aqiqah bagi kedua orang tuanya"."
Pendapat ini dinukil dari Ibnu Hazm dalam kitabnya al-Muhalla 7/527.
Sebagian ulama lainnya membatasi waktu pada hari ketujuh dari hari
kelahirannya. Jika tidak bisa melaksanakannya pada hari ketujuh maka
boleh pada hari ke-14, jika tidak bisa boleh dikerjakan pada hari ke-21.
Berdalil dari riwayat Thabrani dalam kitab As-Shagir (1/256) dari Ismail
bin Muslim dari Qatadah dari Abdullah bin Buraidah:
"Kurban untuk pelaksanaan aqiqah, dilaksanakan pada hari ketujuh atau hari
ke-14 atau hari ke-21." [Penulis berkata: "Dia (Ismail) seorang rawi yang
lemah karena jelek hafalannya, seperti dikatakan oleh al-Hafidz Ibnu Hajar
dalam Fathul Bari (9/594)." Dan dijelaskan pula tentang kedhaifannya
bahkan hadist ini mungkar dan mudraj]
Adapun hadist tentang perintah untuk bersedekah dengan emas, ini adalah
hadit dhoif.
36
Sebenarnya mereka tidak punya hujjah sama sekali karena hadistnya dhaif
dan mungkar. Telah dijelaskan pula bahwa nasikah atau aqiqah hanya pada
satu waktu (tidak ada waktu lain) yaitu pada hari ketujuh dari hari
kelahirannya. Tidak diragukan lagi bahwa ketentuan waktu aqiqah ini
mencakup orang dewasa maupun anak kecil.
Penulis berkata: "Ketetapan ini (bayi laki-laki dua kambing dan perempuan
satu kambing) tidak diragukan lagi kebenarannya."
Sunnah ini hanya berlaku untuk orang yang tidak mampu melaksanakan
aqiqah dengan dua kambing. Jika dia mampu maka sunnah yang shahih
adalah laki-laki dengan dua kambing.
37
4. Aqiqah Dengan Kambing
4.1 Tidak Sah Aqiqah Kecuali dengan Kambing
Telah lewat beberapa hadist yang menerangkan keharusan menyembelih dua
ekor kambing untuk laki-laki dan satu ekor kambing untuk perempuan. Ini
menandakan keharusan untuk aqiqah dengan kambing.
38
bagi kita bahwa tidak ada satupun ulama yang berpendapat dengan qiyas ini
sehingga ini merupakan qiyas yang bathil."
"Orang yang melaksanakan aqiqah dengan kambing yang cacat, tetap sah
aqiqahnya sekalipun cacatnya termasuk kategori yang dibolehkan dalam
kurban Idul Adha ataupun yang tidak dibolehkan. Namun lebih baik (afdhol)
kalau kambing itu bebas dari catat."
"Maka makanlah dari apa yang ditangkapnya untukmu dan sebutlah nama
Allah" (QS. Al-Maidah : 4)
Dari Aisyah berkata: Dahulu ahlul kitab pada masa jahiliyah, apabila mau
mengaqiqahi bayinya, mereka mencelupkan kapas pada darah sembelihan
hewan aqiqah. Setelah mencukur rambut bayi tersebut, mereka
mengusapkan kapas tersebut pada kepalanya! Maka Rasulullah Shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Jadikanlah (gantikanlah) darah dengan khuluqun
(sejenis minyak wangi)." [Shahih, diriwayatkan oleh Ibnu Hibban
(5284), Abu Dawud (2743), dan disahihkan oleh Hakim (2/438)]
39
Al-'Allamah Imam Syaukani dalam kitabnya Nailul Aithar
(6/214) menyatakan: "Jumhur ulama memakruhkan (membenci) at-tadmiyah
(mengusap kepala bayi dnegan darah sembelihan aqiqah)."
Dari Aisyah dia berkata: " ...termasuk sunnah aqiqah yaitu tidak
menghancurkan tulang sembelihannya... " [Hadist Dhaif, mungkar dan
mudraj, HR. Hakim (4/283]
Kedua hadist diatas tidak boleh dijadikan dalil karena keduanya tidak
shahih. [lihat kitab Al-Muhalla oleh Ibnu Hazm (7/528-529)].
"Memasak daging aqiqah termasuk sunnah. Yang demikian itu, karena jika
dagingnya sudah dimasak maka orang-orang miskin dan tetangga (yang
mendapat bagian) tidak merasa repot lagi. Dan ini akan menambah kebaikan
dan rasa syukur terhadap nikmat tersebut. Para tetangga, anak-anak dan
40
orang-orang miskin dapat menyantapnya dengan gembira. Sebab orang yang
diberi daging yang sudah masak, siap makan, dan enak rasanya, tentu rasa
gembiranya lebih dibanding jika daging mentah yang masih membutuhkan
tenaga lagi untuk memasaknya... Dan pada umumnya, makanan syukuran
(dibuat dalam rangka untuk menunjukka rasa syukur) dimasak dahulu
sebelum diberikan atau dihidangkan kepada orang lain."
"Karena tidak ada dalil dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam tentang
cara penggunaan atau pembagian dagingnya maka kita kembali ke hokum
asal, yaitu seseorang yang melaksanakan aqiqah boleh memakannya,
memberi makan dengannya, bersedekah dengannya kepada orang fakir
miskin atau menghadiahkannya kepada teman-teman atau karib kerabat.
Akan tetapi lebih utama kalau diamalkan semuanya, karena dengan
demikian akan membuat senang teman-temannya yang ikut menikmati
daging tersebut, berbuat baik kepada fakir miskin, dan akan memuat saling
cinta antar sesama teman. Kita memohon taufiq dan kebenaran kepada Allah
Ta'ala". [lihat pula Al-Muwaththa (2/502) oleh Imam Malik].
41
Penulis berkata: "Dalam masalah ini pendapat yang benar adalah tidak sah
menggabungkan niat aqiqah dengan kurban, kedua-duanya harus dikerjakan.
Sebab aqiqah dan adhiyah (kurban) adalah bentuk ibadah yang tidak sama
jika ditinjau dari segi bentuknya dan tidak ada dalil yang menjelaskan
sahnya mengerjakan salah satunya dengan niat dua amalan sekaligus.
Sedangkan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Rasulullah Shallallahu
'alaihi wasallam dan Allah Ta'ala tidak pernah lupa."
"Kami diberitahu Sulaiman bin Asy'ats, dia berkata Saya mendengar Ahmad
bin Hambal pernah ditanya tentang aqiqah: 'Mana yang kamu senangi,
daging aqiqahnya atau memberikan harganya kepada orang lain (yakni
aqiqah kambing diganti dengan uang yang disedekahkan seharga
dagingnya)?' Beliau menjawab: 'Daging aqiqahnya'." [Dinukil dari Ibnul
Qayyim dalam Tuhfathul Maudud hal.35 dari Al-Khallal]
Perbuatan semacam itu tidak pernah dicontohkan dalam sunnah yang shahih
bahkan dalam dhaif sekalipun!! Dan tidak pernah pula dikerjakan oleh
Salafush Sholih rahimahumulloh. Seandainya perbuatan ini baik niscaya
42
mereka sudah terlebih dahulu mengamalkannya daripada kita. Dan ini
termasuk dalam hal bid'ah-bid'ah lainnya yang sering dikerjakan oleh
sebagian masyarakat kita dan telah masuk sampai ke depan pintu rumah-
rumah kita, (pen) !!
الحمد لله
العقيقة:
هي الذبيحة التي تذبح عن المولود في اليوم السابع من
وقد كانت العقيقة معروفة عند العرب في، مولده
" فأما العقيقة فهي شاة تذبح: قال الماوردي، الجاهلية
" عند الولدة كانت العرب عليها قبل السلم.
" 126 / 15 ) " ) الحاوي الكبير.
وقد ثبتت مشروعية العقيقة في الحاديث الصحيحة الثابتة
ومنها، عن النبي صلى الله عليه وسلم:
1. عن بريدة رضي الله عنه قال:
43
كنا في الجاهلية إذا ولد لحدنا غلم ذبح شاة ولطخ (
رأسـه بدمهـا ،فلما جاء الله بالسـلم كنا نذبح شاة
) ونحلق رأسه ونلطخه بزعفران
.
رواه أبو داود ) ( 2843وصححه الشيخ اللباني في "
" .صحيح أبي داود
.والزعفران :نوع من الطيب
وعن سلمان بن عامر رضي الله عنه أن النبي صلى 2.
الله عليه وسلم قال
مع الغلم عقيقة ،فأهريقوا عنه دما ً ،وأميطوا عنه ( :
) .الذى (رواه البخاري ) 5154
ويشرع ذبح شاتين عن المولود الذكر ،وشاة واحدة عن
:النثى ،كما دلت عليه الدلة الصحيحة الصريحة ،ومنها
عن أم كرز أنها سألت رسول الله صلى الله عليه 1.
:وسلم عن العقيقة فقال
عن الغلم شاتان ،وعن النثى واحدة ،ل يضركم ذكرانا ً (
) .أم إناثا ً
رواه الترمذي ) ( 1516وقال :هذا حديث حسن صحيح ،
والنسائي ) ، ( 4217وصححه الشيخ اللباني في " إرواء
) .الغليل " ) 391 / 4
وعن عائشة رضي الله عنها أن رسول الله صلى الله 2.
عليه وسلم ) أمرهم عن الغلم شاتان مكافئتان ،وعن
) .الجارية شاة
رواه الترمذي ) ( 1513وقال :حسن صحيح .وصححه
.اللباني في صحيح الترمذي
وهذه الحاديث ظاهرة في التفاضل بين الذكر والنثى في
.العقيقة
وقد علل العلمة ابن القيم هذا التفاضل بين الذكر والنثى
:بقوله
وهذه قاعدة الشريعة ،فإن الله سبحانه وتعالى فاضل "
بين الذكر والنثى ،وجعل النثى على النصف من الذكر
في المواريث والديات والشهادات والعتق والعقيقة ،كما
44
رواه الترمذي وصححه من حديث أمامة عن النبي صلى
:الله عليه وسلم قال
أيما امرئ مسلم أعتق مسلما ً كان فكاكه من النار ( ،
يجزئ كل عضو منه عضوا ً منه ،وأيما امرئ مسلم أعتق
امرأتين مسلمتين كانتا فكاكه من النار ،يجزئ كل عضو
) منهما عضوا ً منه
رواه الترمذي ) (1547فجرت المفاضلة في العقيقة هذا
المجرى لو لم يكن فيها سنة صريحة ،كيف والسنن
.الثابتة صريحة بالتفضيل " انتهى
) .تحفة المودود " ) ص 53و " 54
:وقال ابن القيم أيضا ً
ضل الذكر على النثى كما قال " إن الله سبحانه وتعالى ف ّ
:
كاْل ُن َْثى ( آل عمران( 36/ ،وَل َي ْ َ
س الذ ّك َُر َ
ومقتضى هذا التفاضل :ترجيحه عليها في الحكام ،وقد
جاءت الشريعة بهذا التفضيل في جعل الذكر كالنثيين في
الشهادة والميراث والدية ،فكذلك ألحقت العقيقة بهذه
.الحكام " انتهى
) .زاد المعاد " ) " 331 / 2
:فائدة
:قال ابن القيم رحمه الله تعالى ما ملخصه
:ومن فوائد العقيقة "
أنها قربان يقرب به عن المولود في أول أوقات خروجه
… إلى الدنيا
ومن فوائدها :أنها تفك رهان المولود ،فإنه مرتهن
.بعقيقته حتى يشفع لوالديه
ومن فوائدها :أنها فدية يفدى بها المولود كما فدى الله
.سبحانه إسماعيل بالكبش " انتهى
) تحفة المودود " ) ص " 69
.
وأفضل توقيت للعقيقة يوم السابع من الولدة ،لقوله
:صلى الله عليه وسلم
45
كل غلم رهينة بعقيقته ،تذبح عنه يوم سابعه ويحلق (
) ويسمى
رواه أبو داود ) ( 2838وصححه الشيخ اللباني في "
" .صحيح أبي داود
ولو تأخرت عن السابع فل حرج ،وتذبح متى استطاع
.المسلم إلى ذلك سبيل ً
والله أعلم
[flash=http://www.taz0.com//uploads/files/taz-69deadae77.swf]WIDTH=400
]HEIGHT=350[/flash
رد مع اقتباس
2. 06-03-2008 12:45 AM#2
rare_pearls
:الحالة
اخى العزيز د سعيد بالفعل الموضوع جميل ومميز بارك الله لك وجعله فى
46
ميزان حسناتك
.ملخص من كتاب ]أحكام العقيقة[ تأليف أبي عصام بن مرعي رحمه الله
العقيقـــــــــــــــــــــــــــــــــــة
وعن عائشة رضي الله عنها قالت :قال رسول الله صلى الله عليه وعلى آله
]وسلم "عن الغلم شاتان مكافئتان وعن الجارية شاة"] .أحمد والترمذي
وفي رواية " أمرنا رسول الله صلى الله عليه وعلى آله وسلم أن نعق عن
".الجارية شاة وعن الغلم شاتان
لبد من إخلص النية قبل البدء في عمل العقيقة وأن يكون الذبح لله وحده -
سنة نبينا ,ولتكون من باب الرياء والسمعة والمباهاة فاحذري ذلك .امتثال ً ل ُ
العقيقة مستحبة وليست واجبة ,وقد ذهب إلى ذلك جمهور أهل العلم -
.رحمهم الله تعالى
أفضل أوقات العقيقة إنما هو اليوم السابع من تاريخ الولدة ,واليوم يحسب -
من آذان الفجر إلى غروب الشمس ,فمن ُولد بعد أذان المغرب يحسب له
من اليوم التالي ,وهذه ملحوظة مهمة جدا ً لن أكثر الناس يخطئون في
.تحديد يوم العقيقة إل من يعلم هذه المعلومة
ليجوز ذبح شاة واحدة للذكر إل لغير القادر ،أو من أراد أن يقسم الذبح -
.على دفعتين لقلة ذات اليد
ل تجزيء العقيقة إل بالشياه فقط ,والشياه جمع شاه ,والشاة تكون من -
الغنم ,والغنم تشمل المعز والضأن ,فل تجزيء أن تكون العقيقة من الطيور
.كالحمام والدجاج والديوك وما إلى ذلك
ليشترط في شاة العقيقة سن معين ولسلمة من العيوب كما في الشاة -
التي تذبح في الضحية لنها لها شروط خاصة بها .وإن كان الفضل والقرب
.إلي الله عز وجل أن تكون سالمة من العيوب
ُيسمى على العقيقة لنها من جنس الذبائح المشروعة ,فيقول الذابح "بسم -
".الله والله أكبر
اعلمي أختي المسلمة أن عظام العقيقة ُتكسر كغيرها من الذبائح ،أما -
الحديث الوارد في النهي عن كسر عظام العقيقة فهو حديث مرسل في
.مرسايل أبي داود ،والمرسل من أقسام الضعيف
العقيقة قربة إلى الله تعالى بتمامها ,ومن باع شيئا ً منها فما عقّ في -
47
.الحقيقة
وذلك لن ذاك البيع ينقص من أصل الذبيحة وعليه فلن تكون العقيقة حينئذ
تامة موافقة لمراد الشرع الحنيف ,وعليه أيضا ً فل تجزيء العقيقة إذا صرف
.شيء منها ُأجرة علي القيام بذبحها وسلخها
مخيرون بين أكلها وبين التصدق والطعام والهداء منها - أصحاب العقيقة ُ
وإن كان من الفضل الجمع بين كل ذلك لما فيه من الحسان إلى الفقير
.والمساكين ولما فيه من التودد إلى الصدقاء والحبة
ولدة" فهو حديث وأما ماورد في أن ترسل ِرجل الذبيحة إلى القابلة "الم ّ
.ضعيف لنقطاعه
العقيقة عبادة وأن الضحية عبادة وكل منها مستقلة بذاتها ,فإذا اجتمعت -
رد في الشرع العقيقة مع الضحية فل تجزيء إحداهما عن الخرى ,ولم ي ِ
.مايثبت إجزاء إحداهما عن الخرى إذا اجتمعتا في يوم النحر
ك مال ً تستطيعين أن تشتري به الشياه- , إذا جاء وقت العقيقة ولم يكن لدي ِ
فيجوز القتراض لهذا المر إذا كان يسُهل رد هذا القرض ,أما في حالت
الفقر الشديد فل يستحب القتراض إذا كان المقترض ليستطيع رد ذلك
.القرض
رد دليل ثابت يدل على أن العقيقة يتصدق بثمنها ولو زاد ,وعليه - لم ي ِ
فالتصدق بثمنها ولو زاد ليجزيء عنها ,والذي يتصدق بثمنها -دون الذبح
.المشروع -قد سقط في بدعة منكرة
إن إلقاء أية محاضرات حول العقيقة وبيان أحكامها وآدابها وحول المولود -
وأحكامه في اليوم السابع والدوام على ذلك في كل اجتماع للعقيقة يعتبر
أمرا ً محدثا ً ل ُيعرف في السنة الصحيحة ولم يعرفه أئمة السلف الصالح
رحمهم الله تعالى ،ولو كان خيرا ً لسبقونا إليه ,فل تجبري زوجك أن يحضر
ك لكي يلقي محاضرة علي المدعوين فالعبرة بعض المشايخ في كل مولود ل ِ
.هنا التحذير من أن يصبح هذا المر من المور الواجبة
سنة ,لذلك
فبعض الناس يعتقدون أن هذه المحاضرة يوم العقيقة من ال ُ
ينبغي لهل العلم الموجودين في اجتماع يوم العقيقة أن ُيعلموا الحاضرين أن
سنة وإنما هذا الجتماع إنما هو لظهار الفرح هذه المحاضرة ليست من ال ُ
بالمولود في صورة إطعام الطعام وتهنئة المولود له ,وليس هو اجتماع للقاء
محاضرات في الفقه والحكام فإن هذا له شأن وموضع آخر هو دروس العلم
صة -لنفع الناس وتعليمهم دينهم وسنة والمحاضرات النافعة التي تقام -خا ّ
.رسولهم صلى الله عليه وعلى آله وصحبه وسلم
العتقاد بأنه لبد لمن ترمي المشيمة )الخلص( أن تضحك حتى ليكون -
.المولود عابسا ً كاشرا ً
.تعليق الحجبة والتمائم للمولود -
شحذ نقود للمولود من سبعة أشخاص كلهم اسمهم محمد أو شحذ ملبس -
.للمولود بقصد أن يعيش المولود
تشغيل أشرطة الغناء الخاصة بمناسبة السبوع وغيرها إذ أنه ليس في -
.تحريم الغناء والموسيقى من شك
48
ولم يأت في شرعنا الحنيف مايشير إلى البدع السابقة ,فلماذا نصدق هذه
البدع والخرافات؟
49