You are on page 1of 4

Kota

Secara umum kota adala tempat bermukimnya warga kota,tempat bekerja, tempat kegiatan
dalam bidang ekonomi, pemerintah dan lain-lain.
Kota yang telah berkemang maju mempunyai peranan yang lebih luas lagi antara lain sebagai
berikut :
1. Sebagai pusat pemukiman penduduk
2. Sebagai pusat kegiatan ekonomi
3. Sebagai pusat kegiatan social budaya
4. Pusat kegiatan politk dan administrasi pemerintah serta tempat kedudukan pemimpin
pemerintahan.
Cirri-ciri fisik dan kehidupan kota
Cirri fisik kota meliput hal sebagai berikut :
a. Tersedianya tempat-tempat untuk pasar dan pertokoan
b. Tersedianya tempat-tempat untuk parker
c. Terdapatnya sarana rekreasi dan sarana olahraga
Cirri kehidupan kota adalah sebagai berikut :
1. Adanya pelapisanosial ekonomi misalnya perbedaan tingkat penghasilan, tingkat
pendidikan dan jenis pekerjaan.
2. Adanya jarak social dan kurangnya toleransi social diantara warganya.
3. Adanya penilaian yang berbeda-beda terhadap suatu masalahdengan pertimbangan
perbedaan kepentingan, situasi dan kondisi kehidupan.
4. Warga kota umumnya sangat menghargai waktu.
5. Cara berpikir dan bertindak warga kota tampak lebih rasional dan berprinsip ekonomi.
6. Masyarakat kota lebih mudah menyesuaikan diri terhadap perubahan social disebabkan
adanya keterbukaan terhadap pengaruh luar.
7. Pada umumnya masyarakat kota lebih bersifat individu sedangkan sifat solidaritas dan
gotong royong sudah mulai tidak terasa lagi.

sumber: Pengertian Kota dan ciri-ciri Kota http://id.shvoong.com/social-sciences/1995191-


pengertian-kota-dan-ciri-ciri/#ixzz1HtjuvB6O

1. Pengertian Desa

- Menurut Undang-undang No. 5 Tahun 1979 Tentang pemerintah daerah Desa adalah suatu
wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat hukum, yang
mempunyai organisasi pemerintahan terendah, langsung di bawah camat dan berhak
menyelenggarakan rumah tangganya sendiri dalam ikatan negara kesatuan Republik
Indonesia.

- Menurut Sutardjo Kartohadikusumo Desa adalah suatu kesatuan hukum tempat tinggal
suatu masyarakat yang berkuasa mengadakan pemerintahan sendiri.

2. Pengertian Kota

- Menurut Prof. Drs. R. Bintarto Kota adalah suatu sistem jaringan kehidupan manusia
dengan kepadatan penduduk yang tinggi, strata sosial ekonomi yang heterogen, dan corak
kehidupan yang materialistik.
Desa
Menurut prof.Drs.Bintato, desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografis, social,
ekonomi, politik dan kulural yng terdapat di suatu daerah dalam hubungan dan pengaruhnya
secara timbale balik dengan daerah lain.
Pola keruangan desa bersifat agraris yang sebagian atau seluruhnya terisolasi dari kota.
Tempat kediaman penduduk mencerminkan tingkat penyesuaian penduduk terhadap
lingkungan alam, seperti iklim, tanah, topografi, tata air, sumber alam, dan lain-lain. Tingkat
penyesuaian penduduk desa terjhadap lingkungan alam bergantung factor ekonomi, social,
pendidikan dan kebudayaan.
Cirri-ciri masyarakat desa antara lain sebagai berikut :
1. System kehidupan umumnya bersifat kelompok dengan dasar ekelurgaan (paguyuban).
2. Mansyarakat bersifat homogeny seperti dalam hal mata pencahariaan, agama dan adat
istiadat.
3. Diantara warga desa mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bla
dibandingkan dengan masyarakat lain di luar batas wilayahnya.
4. Mata pencahariaan utama para penduduk biasanya bertani.
5. Factor geografis sangat berpengaruh terhadapa corak kehidupan masyarakat.
6. Jarak antara tempat bekerja tidak terlalu jauh dari tempat tinggal.

sumber: Pengertian Desa dan ciri-cirinya http://id.shvoong.com/social-sciences/1995187-


pengertian-desa-dan-ciri-cirinya/#ixzz1Htm4PRDx

Gubernur, adalah jabatan politik di Indonesia. Gubernur merupakan kepala daerah untuk
wilayah provinsi.

Kata "gubernur" bisa berasal dari bahasa Portugis "governador", bahasa Spanyol
"gobernador", atau bahasa Belanda "gouverneur". Bentuk Belanda ini mirip dengan bentuk
bahasa Perancis dan arti harafiahnya adalah "pemimpin", "penguasa", atau "yang
memerintah".

Gubernur dipilih bersama wakilnya dalam satu paket pasangan yang dipilih secara langsung
oleh rakyat di provinsi setempat untuk masa jabatan 5 tahun, sehingga dalam hal ini gubernur
bertanggung jawab kepada rakyat. Gubernur terpilih kemudian dilantik oleh Presiden, dan
dapat juga dilantik oleh Mendagri atas nama Presiden. Selain itu, gubernur juga
berkedudukan sebagai wakil pemerintah pusat di wilayah provinsi bersangkutan, sehingga
dalam hal ini, gubernur bertanggung jawab kepada presiden. Dan kewenangan gubernur
diatur dalam UU No 32 Tahun 2004 dan PP No 19 Tahun 2010.

Pada dasarnya, gubernur memiliki tugas dan wewenang memimpin penyelenggaraan


pemerintahan daerah berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD provinsi.

Gubernur bukanlah atasan bupati atau wali kota, namun hanya sebatas membina, mengawasi,
dan mengkoordinasi penyelenggaraan pemerintahan daerah kabupaten/kota. Hubungan
pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten dan kota bukan subordinat, dimana
masing-masing pemerintahan daerah tersebut mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.

Bupati, dalam konteks otonomi Daerah di Indonesia adalah kepala daerah untuk daerah
kabupaten. Seorang bupati sejajar dengan walikota, yakni kepala daerah untuk daerah kota.
Pada dasarnya, bupati memiliki tugas dan wewenang memimpin penyelenggaraan daerah
berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD kabupaten. Bupati dipilih dalam satu
pasangan secara langsung oleh rakyat di kabupaten setempat. Bupati merupakan jabatan
politis (karena diusulkan oleh partai politik), dan bukan Pegawai Negeri Sipil.

Sebelum tahun 1945 gelar bupati sebenarnya hanya dipakai di pulau Jawa, Madura, dan Bali.
Dalam bahasa Belanda, bahasa administrasi resmi di masa Hindia Belanda, bupati disebut
sebagai regent, dan istilah inilah yang dipakai sebagai padanan bupati dalam bahasa
Inggris[1]. Semenjak kemerdekaan, istilah bupati dipakai untuk menggantikan regent seluruh
wilayah Indonesia.

Kecamatan adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia di bawah kabupaten atau


kota. Kecamatan terdiri atas desa-desa atau kelurahan-kelurahan.

Dalam konteks otonomi daerah di Indonesia, Kecamatan merupakan Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) Kabupaten atau Kota yang mempunyai wilayah kerja tertentu yang dipimpin
oleh seorang Camat. Istilah "Kecamatan" di provinsi Nanggroe Aceh Darussalam disebut
juga dengan "Sagoe Cut" sedangkan di Papua disebut dengan istilah "Distrik".

Nagari adalah pembagian wilayah administratif sesudah kecamatan di provinsi Sumatera


Barat, Indonesia.

Istilah nagari menggantikan istilah desa, yang sebelumnya digunakan di seluruh provinsi-
provinsi lain di Indonesia.

Nagari merupakan kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan
asal-usul dan adat istiadat yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.

Di Indonesia, wali kota adalah Kepala Daerah untuk daerah Kota. Seorang Wali Kota sejajar dengan
Bupati, yakni Kepala Daerah untuk daerah Kabupaten. Pada dasarnya, Wali Kota memiliki tugas dan
wewenang memimpin penyelenggaraan daerah berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama
DPRD Kota. Wali kota dipilih dalam satu paket pasangan dengan Wakil Wali Kota melalui Pilkada.
Wali kota merupakan jabatan politis, dan bukan Pegawai Negeri Sipil.

Camat merupakan pemimpin kecamatan sebagai perangkat daerah kabupaten atau kota. Camat
berkedudukan sebagai koordinator penyelenggaraan pemerintahan di wilayah kecamatan, berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada bupati melalui sekretaris daerah kabupaten atau kota. Camat
diangkat oleh bupati atau walikota atas usul sekretaris daerah kabupaten atau kota terhadap
Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi syarat.

Lurah merupakan pimpinan dari Kelurahan sebagai Perangkat Daerah Kabupaten atau Kota.
Seorang Lurah berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Camat.

Tugas Lurah adalah melaksanakan Kewenangan Pemerintah yang dilimpahkan oleh Camat
sesuai karakteristik wilayah dan kebutuhan Daerah serta melaksanakan Pemerintahan lainnya
berdasarkan ketentuan Peraturan perundang-undangan.
Istilah Lurah seringkali rancu dengan jabatan Kepala Desa. Memang, di Jawa pada
umumnya, secara historis pemimpin dari sebuah desa dikenal dengan istilah Lurah. Namun
dalam konteks Pemerintahan Indonesia, sebuah Kelurahan dipimpin oleh Lurah, sedang Desa
dipimpin oleh Kepala Desa. Tentu saja keduanya berbeda, karena Lurah adalah Pegawai
Negeri Sipil yang bertanggung jawab kepada Camat; sedang Kepala Desa bisa dijabat siapa
saja yang memenuhi syarat, dan dipilih langsung oleh rakyat melalui Pemilihan Kepala Desa
(Pilkades).

Rukun Tetangga (RT) adalah pembagian wilayah di Indonesia di bawah Rukun Warga.
Rukun Tetangga bukanlah termasuk pembagian administrasi pemerintahan, dan
pembentukannya adalah melalui musyawarah masyarakat setempat dalam rangka pelayanan
kemasyarakatan yang ditetapkan oleh Desa atau Kelurahan. Rukun Tetangga dipimpin oleh
Ketua RT yang dipilih oleh warganya. Sebuah RT terdiri atas sejumlah rumah (kepala
keluarga).

Rukun tetangga merupakan organisasi masyarakat yang diakui dan dibina oleh pemerintah
untuk memelihara dan melestarikan nilai-nilai kehidupan masyarakat Indonesia yang
berdasarkan kegotongroyongan dan kekeluargaan serta untuk membantu meningkatkan
kelancaran tugas pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan di desa dan kelurahan.
Setiap RT sebanyak-banyaknya terdiri dari 30 KK utk Desa dan sebanyak-banyaknya 50 KK
utk kelurahan yg dibentuk berdasarkan Permendagri No.7/1983 ttg Pembentukan RT dan
RW.

Rukun Warga (RW) adalah pembagian wilayah di Indonesia di bawah Dusun atau
Lingkungan. Rukun Warga bukanlah termasuk pembagian administrasi pemerintahan, dan
pembentukannya adalah melalui musyawarah masyarakat setempat dalam rangka pelayanan
kemasyarakatan yang ditetapkan oleh Desa atau Kelurahan.

Rukun Warga dipimpin oleh Ketua RW yang dipilih oleh warganya. Dewasa ini banyak
Pemilihan Ketua RW di Indonesia yang dimodel mirip dengan Pemilihan Presiden atau
Pemilihan Kepala Daerah, dimana terdapat kampanye dan pemungutan suara. Sebuah RW
terdiri atas sejumlah Rukun Tetangga.

Rukun warga merupakan organisasi masyarakat yang diakui dan dibina oleh pemerintah
untuk memelihara dan melestarikan nilai-nilai kehidupan masyarakat Indonesia yang
berdasarkan kegotongroyongan dan kekeluargaan serta untuk membantu meningkatkan
kelancaran tugas pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan di desa dan kelurahan.
Setiap RT sebanyak-banyaknya terdiri dari 30 KK utk Desa dan sebanyak-banyaknya 50 KK
utk kelurahan yg dibentuk berdasarkan Permendagri No.7/1983 ttg Pembentukan RT dan
RW.

You might also like