Professional Documents
Culture Documents
Suplemen Pedoman CPOB ini mengacu References used for developing This GMP
pada Standar Internasional antara lain Guidelines Supplement are WHO Technical
WHO Technical Report Series (TRS) yakni Report Series (TRS) TRS 937/2006, WHO
TRS 937/2006, WHO guidelines, IAEA – guidelines, IAEA – RAS/02/09 Good
RAS/02/09 Good Manufacturing Practices Manufacturing Practices for Medicinal
for Medicinal Products PIC/S 2006 dan Products PIC/S 2006 and Good
Good Manufacturing Practices for Manufacturing Practices for Medicinal
Medicinal Products PIC/S 2009. Products PIC/S 2009.
Suplemen 1 dari Pedoman CPOB ini berisi This Supplement 1 of the GMP Guidelines
aspek yang belum tercantum dalam consist of some aspects that haven’t covered
Pedoman CPOB tahun 2006 seperti Cara in GMP Guidelines 2006 edition, such as
Pembuatan Radiofarmaka yang Baik, Good Radiopharmaceutical Manufacturing
Penggunaan Radiasi Pengion dalam Practices, The Use of Ionizing Radiation in
Pembuatan Obat, Sampel Pembanding dan The Manufacture of Medicinal Product,
Sampel Pertinggal, Cara Penyimpanan dan Reference and Retention Sample, Good
Pengiriman Obat yang Baik serta Storage and Dispatch Practices, and updates
pemutakhiran Pedoman CPOB tahun 2006 of GMP Guidelines 2006 edition so it becomes
sehingga sesuai PIC/S guidelines tahun in line with PIC/S Guidelines 2009 edition that
2009 yang terdiri dari Manajemen Mutu, includes Quality Management, Manufacturing
Pembuatan Produk Cairan, Krim & Salep, of Liquid, Cream, and Ointment, Sampling of
Pengambilan Sampel Bahan Awal dan Starting and Packaging Material, Reference
Bahan Pengemas dan Aneks 1. and Retained Sample, Annex 1. Manufacture
Pembuatan Produk Steril. of Sterile Pharmaceutical Products.
Particular for Chapter 1. Quality Management
Khusus Bab 1. Manajemen Mutu dan and Annex 1 described in this supplement are
Aneks 1 yang dibahas pada Suplemen the substitutes to Chapter 1 and Annex 1 in
Pedoman CPOB ini, menggantikan Bab 1 the GMP Guidelines 2006 edition, while other
dan aneks 1 yang tercantum pada chapters are the addendum of GMP
Pedoman CPOB tahun 2006, sedangkan Guidelines 2006 edition.
penyesuaian yang lain merupakan
tambahan terhadap Pedoman CPOB tahun
2006.
Selanjutnya kami ucapkan terima kasih dan We also would like to express our gratitude
penghargaan kepada semua pihak, and appreciation to all involved contributors
khususnya Tim Nasional CPOB Badan particularly to the NADFC National GMP
POM RI yang telah memberikan bantuan, Team for the valuable contribution and active
dukungan dan partisipasi aktif baik secara participation in developing this GMP
langsung maupun tidak langsung dalam Guidelines Supplement 1.
penyusunan Suplemen 1 dari Pedoman
Cara Pembuatan Obat yang Baik ini.
Aggota
Members
Tim Ahli
Expert
Halaman Page
PENGANTAR ................................ i PREFACE ....................................... i
Personil………………………… 25 Personnel……………………….. 25
Bangunan dan Fasilitas……… 28 Premises………………………… 28
Peralatan……………………… 31
Sanitasi………………………... 32 Equipment………………………. 31
Air……………………………… 33 Sanitation……………………….. 32
Pengolahan…………………... 34 Water……………………………. 33
Processing……………………… 34
Edisi 2009 - vii - 2009 Edition
Sterilisasi……………………… 38 Sterilization……………………… 38
Filtrasi Obat yang tidak Dapat Filtration of Pharmaceutical
Disterilkan Dalam Wadah Products Which Cannot be
Akhirnya………………………. 45 Sterilized in Their Final Container 45
Indikator Biologis dan Kimiawi. 47 Biological and Chemical Indicators 47
Penyelesaian Produk Steril….. 48 Finishing of Sterile Products 48
Pengawasan Mutu……………. 48 Quality Control 48
PRINSIP PRINCIPLE
Industri farmasi harus membuat obat sedemikian The Pharmaceutical Industry must manufacture
rupa agar sesuai den gan tujuan pharmaceutical products so as to ensure that
penggunaannya, memenuhi persyaratan yang they are fit for their intended use, comply with
tercantum dalam dokumen izin edar (registrasi) the requirements of the marketing authorization
dan tidak menimbulkan risiko yang and do not place patients at risk due to
membahayakan penggunanya karena tidak inadequate safety, quality or efficacy. The
aman, mutu rendah atau tidak efektif. attainment of this quality objective is the
Manajemen bertanggung jawab untuk responsibility of senior/top management who
pencapaian tujuan ini melalui suatu “Kebijakan determines the “Quality Policy”, requires the
Mutu”, yang memerlukan partisipasi dan participation and commitment by staff in all
komitmen dari semua jajaran di semua departments and at all levels within the
departemen di dalam perusahaan, para pemasok company, by the company's suppliers and by
dan para distributor. Untuk mencapai tujuan mutu the distributors. To reliably achieve the quality
secara konsisten dan dapat diandalkan, objective there must be a comprehensively
diperlukan sistem Pemastian Mutu yang didesain designed and correctly implemented system of
secara menyeluruh dan diterapkan secara benar Quality Assurance incorporating Good
serta menginkorporasi Cara Pembuatan Obat Manufacturing Practice and thus Quality Control
yang Baik termasuk Pengawasan Mutu dan and Quality Risk Management.
Manajemen Risiko Mutu.
Unsur dasar manajemen mutu adalah : The basic elements of the quality management
are:
a) suatu infrastruktur atau sistem mutu yang tepat a) an appropriate infrastructure or quality
mencakup struktur organisasi, prosedur, system encompassing the organizational
proses dan sumber daya; dan structure, procedures, processes and
resources;
b) tindakan sistematis yang diperlukan untuk b) systematic actions necessary to ensure
mendapatkan kepastian dengan tingkat adequate confidence that a product (or
kepercayaan yang tinggi, sehingga produk service) will satisfy given requirements for
(atau jasa pelayanan) yang dihasilkan akan quality. The totality of these actions is
selalu memenuhi persyaratan yang telah termed Quality Assurance.
ditetapkan. Keseluruhan tindakan tersebut
disebut Pemastian Mutu.
Semua bagian sistem Pemastian Mutu All parts of the Quality Assurance systems
hendaklah didukung dengan ketersediaan should be adequately resourced with competent
personil yang kompeten, bangunan dan sarana personnel, and suitable and sufficient premises,
serta peralatan yang cukup dan memadai. equipment and facilities. There are additional
Tambahan tanggung jawab legal hendaklah legal responsibilities for the head of Quality
diberikan kepada kepala Manajemen Mutu Management (Quality Assurance).
(Pemastian Mutu).
1.1 Konsep dasar Pemastian Mutu, Cara 1.1 The basic concepts of Quality Assurance,
1.2 Pemastian Mutu adalah suatu konsep luas 1.2 Quality Assurance is a wide ranging
yang mencakup semua hal baik secara concept which covers all matters which
tersendiri maupun secara kolektif, yang akan individually or collectively influence the
memengaruhi mutu dari obat yang quality of a product. It is the sum total of the
dihasilkan. Pemastian Mutu adalah totalitas organized arrangements made with the
semua pengaturan yang dibuat dengan object of ensuring that pharmaceutical
tujuan untuk memastikan bahwa obat products are of the quality required for their
dihasilkan dengan mutu yang sesuai dengan intended use. Quality Assurance therefore
tujuan pemakaiannya. Karena itu Pemastian incorporates Good Manufacturing Practices
Mutu mencakup CPOB ditambah dengan plus other factors outside the scope of this
faktor lain di luar Pedoman ini, seperti Guide such as product design and
desain dan pengembangan produk. development.
Sistem Pemastian Mutu yang benar dan The system of Quality Assurance
tepat bagi industri farmasi hendaklah appropriate for the manufacture of
memastikan bahwa : pharmaceutical products should ensure
that:
a) desain dan pengembangan obat a) pharmaceutical products are designed
dilakukan dengan cara yang and developed in a way that takes
memerhatikan persyaratan CPOB dan account of the requirements of GMP and
Cara Berlaboratorium Pengawasan Good Practices for Quality Control
Mutu yang Baik; Laboratory (GPCL);
b) semua langkah produksi dan b) production and control operations are
pengendalian diuraikan secara jelas dan clearly specified and GMP adopted;
CPOB diterapkan;
c) tanggung jawab manajerial diuraikan c) managerial responsibilities are clearly
dengan jelas dalam uraian jabatan; specified in job description;
d) pengaturan disiapkan untuk pembuatan, d) arrangements are made for the
pemasokan dan penggunaan bahan manufacture, supply and use of the
awal dan pengemas yang benar; correct starting and packaging materials;
e) semua pengawasan terhadap produk e) all necessary controls on intermediate
antara dan pengawasan-selama-proses products, and any other in-process
(in-process controls) lain serta validasi controls and validations are carried out;
yang diperlukan dilakukan;
f) pengkajian terhadap semua dokumen f) all documentation relating to the batch
yang terkait dengan proses, processing, packaging and testing of
pengemasan dan pengujian bets, each batch of finished product has been
dilakukan sebelum memberikan reviewed before authorizing release for
pengesahan pelulusan untuk distribusi. distribution, assessment should
Penilaian hendaklah meliputi semua embrace all relevant factors, including
1.3 CPOB adalah bagian dari Pemastian Mutu 1.3 GMP is that part of Quality Assurance
yang memastikan bahwa obat dibuat dan which ensures that products are
dikendalikan secara konsisten untuk consistently produced and controlled to the
mencapai standar mutu yang sesuai dengan quality standards appropriate to their
tujuan penggunaan dan dipersyaratkan intended use and as required by the
dalam izin edar dan spesifikasi produk. marketing authorization and product
specification.
CPOB mencakup Produksi dan Pengawasan
Mutu. Persyaratan dasar dari CPOB adalah: GMP is concerned with both Production
a) semua proses pembuatan obat and Quality Control. The basic
dijabarkan dengan jelas, dikaji secara requirements of GMP are that:
sistematis berdasarkan pengalaman dan a) all manufacturing processes are clearly
terbukti mampu secara konsisten defined, systematically reviewed in the
menghasilkan obat yang memenuhi light of experience and shown to be
persyaratan mutu dan spesifikasi yang capable of consistently manufacturing
telah ditetapkan; pharmaceutical products of the required
quality and complying with their
b) tahap proses yang kritis dalam specifications;
pembuatan, pengawasan proses dan b) critical steps of manufacturing
sarana penunjang serta perubahannya processes, control and supports and
yang signifikan divalidasi; their significant changes are validated;
c) tersedia semua sarana yang diperlukan c) all necessary facilities for GMP are
dalam CPOB termasuk: provided including :
personil yang terkualifikasi dan appropriately qualified and trained
terlatih; personnel;
bangunan dan sarana dengan luas adequate premises and space;
yang memadai;
peralatan dan sarana penunjang yang suitable equipment and services;
sesuai;
bahan, wadah dan label yang benar; correct materials, containers and
labels;
prosedur dan instruksi yang disetujui; approved procedures and
dan instructions; and
tempat penyimpanan dan transpor-tasi suitable storage and transport;
yang memadai.
d) prosedur dan instruksi ditulis dalam d) instructions and procedures are written
bentuk instruksi dengan bahasa yang in an instructional form in clear and
jelas, tidak bermakna ganda, dapat unambiguous language, specifically
diterapkan secara spesifik pada sarana applicable to the facilities provided;
yang tersedia;
e) operator memperoleh pelatihan untuk e) operators are trained to carry out
menjalankan prosedur secara benar; procedures correctly;
f) pencatatan dilakukan secara manual atau f) records are made, manually and/or by
dengan alat pencatat selama pembuatan recording instruments, during
yang menunjukkan bahwa semua manufacture which demonstrate that all
langkah yang dipersyaratkan dalam the steps required by the defined
prosedur dan instruksi yang ditetapkan procedures and instructions were in fact
benar-benar dilaksanakan dan jumlah taken and that the quantity and quality
serta mutu produk yang dihasilkan sesuai of the product was as expected. Any
dengan yang diharapkan. Tiap deviation is fully recorded and
penyimpangan dicatat secara lengkap investigated;
dan diinvestigasi;
g) catatan pembuatan termasuk distribusi g) records of manufacture including
1.4 Pengawasan Mutu adalah bagian dari CPOB 1.4 Quality Control is that part of Good
yang berhubungan dengan pengambilan Manufacturing Practice which is concerned
sampel, spesifikasi dan pengujian, serta with sampling, specifications and testing,
dengan organisasi, dokumentasi dan and with the organization, documentation
prosedur pelulusan yang memastikan bahwa and release procedures which ensure that
pengujian yang diperlukan dan relevan telah the necessary and relevant tests are
dilakukan dan bahwa bahan yang belum actually carried out and that materials are
diluluskan tidak digunakan serta produk not released for use, nor products released
yang belum diluluskan tidak dijual atau for sale or supply, until their quality has
dipasok sebelum mutunya dinilai dan been judged to be satisfactory.
dinyatakan memenuhi syarat.
Pengawasan Mutu secara menyeluruh juga Quality Control as a whole will also have
mempunyai tugas lain, antara lain other duties, such as to establish, validate
menetapkan, memvalidasi dan menerapkan and implement all quality control
semua prosedur pengawasan mutu, procedures, to evaluate, maintain, and store
mengevaluasi, mengawasi, dan menyimpan the reference standards for substances, to
baku pembanding, memastikan kebenaran ensure the correct labeling of containers of
label wadah bahan dan produk, memastikan materials and products, to ensure that the
bahwa stabilitas dari zat aktif dan obat jadi stability of the active pharmaceutical
dipantau, mengambil bagian dalam ingredients and products is monitored, to
investigasi keluhan yang terkait dengan participate in the investigation of complaints
mutu produk, dan ikut mengambil bagian related to the quality of the product, and to
dalam pemantauan lingkungan. Semua participate in environmental monitoring. All
kegiatan tersebut hendaklah dilaksanakan these operations should be carried out in
sesuai dengan prosedur tertulis dan jika accordance with written procedures and,
perlu dicatat. where necessary, recorded.
Personil Pengawasan Mutu hendaklah Quality Control personnel should have
memiliki akses ke area produksi untuk access to production areas for sampling and
melakukan pengambilan sampel dan investigation as appropriate
investigasi bila diperlukan.
1.5 Pengkajian mutu produk secara berkala 1.5 Regular periodic or rolling quality reviews of
hendaklah dilakukan terhadap semua obat all licensed pharmaceutical products,
terdaftar, termasuk produk ekspor, dengan including export only products, should be
tujuan untuk membuktikan konsistensi conducted with the objective of verifying the
proses, kesesuaian dari spesifikasi bahan consistency of the existing process, the
awal, bahan pengemas dan obat jadi, untuk appropriateness of current specifications for
melihat tren dan mengidentifikasi perbaikan both Starting materials and finished product
yang diperlukan untuk produk dan proses. to highlight any trends and to identify
Pengkajian mutu produk secara berkala product and process improvements. Such
biasanya dilakukan tiap tahun dan reviews should normally be conducted and
didokumentasikan, dengan mempertim- documented annually, taking into account
bangkan hasil kajian ulang sebelumnya dan previous reviews, and should include at
hendaklah meliputi paling sedikit : least:
a) kajian terhadap bahan awal dan bahan a) review of starting materials and
pengemas yang digunakan untuk packaging materials used for the
produk, terutama yang dipasok dari product, especially those from new
sumber baru; sources;
b) kajian terhadap pengawasan-selama- b) review of critical in-process controls
proses yang kritis dan hasil pengujian and finished product results;
obat jadi;
c) kajian terhadap semua bets yang tidak c) review of all batches that failed to meet
memenuhi spesifiksasi yang ditetapkan established specification(s) and their
dan investigasi yang dilakukan; investigation;
pendaftaran;
k) status kualifikasi peralatan dan sarana k) qualification status of relevant
yang relevan misal sistem tata udara equipment and utilities, e.g. HVAC,
(HVAC), air, gas bertekanan, dan lain water, compressed gases, etc. ; and
lain; dan
l) kajian terhadap Kesepakatan Teknis l) review of Technical Agreements to
untuk memastikan selalu up to date. ensure that they are up to date.
Industri farmasi dan pemegang izin edar, The manufacturer and marketing
bila berbeda, hendaklah melakukan evaluasi authorization holder, where different,
terhadap hasil kajian, dan suatu penilaian should evaluate the results of this review
hendaklah dibuat untuk menentukan apakah and an assessment should be made
tindakan perbaikan dan pencegahan whether corrective and preventative action
ataupun validasi ulang hendaklah dilakukan. or any revalidation should be undertaken.
Alasan tindakan perbaikan hendaklah Reasons for such corrective actions should
didokumentasikan. Tindakan pencegahan be documented. Agreed corrective and
dan perbaikan yang telah disetujui preventative actions should be completed
hendaklah diselesaikan secara efektif dan in a timely and effective manner. There
tepat waktu. Hendaklah tersedia prosedur should be management procedures for the
manajemen untuk manajemen yang sedang ongoing management and review of these
berlangsung dan pengkajian aktivitas serta actions and the effectiveness of these
efektivitas prosedur tersebut yang procedures verified during self inspection.
diverifikasi pada saat inspeksi diri. Bila Quality reviews may be grouped by product
dapat dibenarkan secara ilmiah, pengkajian type, e.g. solid dosage forms, liquid dosage
mutu dapat dikelompokkan menurut jenis forms, sterile products, etc. where
produk, misal sediaan padat, sediaan cair, scientifically justified.
produk steril, dan lain-lain.
Bila pemilik izin edar bukan industri farmasi, Where the marketing authorization holder
maka perlu ada suatu Kesepakatan Teknis is not the manufacturer, there should be a
dari semua pihak terkait yang menjabarkan Technical Agreement in place between the
siapa yang bertanggung jawab untuk various parties that defines their respective
melakukan kajian mutu. Kepala Manajemen responsibilities in producing the quality
Mutu (Pemastian Mutu), yang bertanggung review. The head of Quality Management
jawab untuk melakukan sertifikasi bets, (Quality Assurance) responsible for final
bersama dengan pemilik persetujuan batch certification together with the
pendaftaran hendaklah memastikan bahwa marketing authorization holder should
pengkajian mutu dilakukan tepat waktu dan ensure that the quality review is performed
akurat. in a timely manner and is accurate.
1.6 Manajemen risiko mutu adalah suatu proses 1.6 Quality risk management is a systematic
sistematis untuk melakukan penilaian, process for the assessment, control and
pengendalian dan pengkajian risiko terhadap review of risks to the quality of
mutu suatu produk. Hal ini dapat pharmaceutical product. It can be applied
diaplikasikan secara proaktif maupun both proactively and retrospectively.
retrospektif.
1.7 Manajemen risiko mutu hendaklah 1.7 The quality risk management should ensure
memastikan bahwa: that :
a) evaluasi risiko terhadap mutu dilakukan a) the evaluation of the risk to quality is
berdasarkan pengetahuan secara ilmiah, based on scientific knowledge,
pengalaman dengan proses dan pada experience with the process and
akhirnya terkait pada perlindungan ultimately links to the protection of the
pasien; patients;
b) tingkat usaha, formalitas dan b) the level of effort, formality and
dokumentasi dari proses manajemen documentation of quality risk
risiko mutu sepadan dengan tingkat management process is commensurate
risiko. with the level of risk.
PRINSIP
PRINCIPLE
Produk cairan, krim dan salep sangat rentan
Liquids, creams and ointments may be
terhadap pencemaran mikroba dan
particularly susceptible to microbial and other
pencemaran lain selama pembuatan. Dengan
contamination during manufacture. Therefore
demikian tindakan khusus harus dilakukan
special measures must be taken to prevent any
untuk mencegah tiap pencemaran.
contamination.
Catatan: Pembuatan produk cairan, krim dan
Note: The manufacture of liquids, creams and
salep harus dilakukan menurut
ointments must be done in accordance
CPOB atau dengan suplemen lain
with the GMP and with the other
yang relevan. Suplemen ini hanya
supplementary guidelines, where
menekankan hal-hal spesifik dalam
applicable. The present guidelines only
pembuatan produk ini.
stress points which are specific to this
manufacture.
PRODUKSI
PRODUCTION
1. Kualitas bahan yang diterima dalam
1. The quality of materials received in bulk
tangki hendaklah diperiksa sebelum
tankers should be checked before they
ditransfer ke dalam tangki penampung
are transferred to bulk storage tanks.
produk ruahan.
PRINSIP PRINCIPLE
tersebut. used.
Dengan pengaturan seperti pada kondisi Under such arrangements, it is possible that
di atas, dimungkinkan suatu prosedur a validated procedure exempting identity
tervalidasi yang mengecualikan testing of each incoming container of starting
keharusan pengujian identitas bagi tiap material could be accepted for:
wadah bahan awal dapat diterima untuk:
a) bahan awal yang berasal dari pabrik a) starting materials coming from a single
yang hanya membuat satu bahan; product manufacturer or plant;
b) bahan awal diterima langsung dari b) starting materials coming directly from a
pabrik pembuat atau dalam wadah manufacturer or in the manufacturer's
tertutup asli dari pabrik pembuat sealed container where there is a
yang telah dibuktikan history of reliability and regular audits by
kehandalannya dan telah diaudit the manufacturer's Quality Assurance
secara berkala oleh Bagian System or by an officially accredited
Pemastian Mutu dari industri farmasi body.
atau suatu badan terakreditasi.
ANEKS 1 ANNEX 1
MANUFACTURE OF
PEMBUATAN PRODUK
STERILE
STERIL
PHARMACEUTICAL
PRODUCTS
PRINSIP PRINCIPLE
Produk steril hendaklah dibuat dengan The manufacture of sterile products is subject
persyaratan khusus dengan tujuan to special requirements in order to minimize
memperkecil risiko pencemaran mikroba, risks of microbiological contamination, and of
partikulat dan pirogen, yang sangat tergantung particulate and pyrogen contamination, much
dari ketrampilan, pelatihan dan sikap dari depends on the skill, training and attitudes of
personil yang terlibat. Pemastian Mutu the personnel involved. Quality Assurance is
sangatlah penting dan pembuatan produk particularly important and this type of
steril harus sepenuhnya mengikuti secara manufacture must strictly follow carefully
ketat metode pembuatan dan prosedur yang established and validated methods of
ditetapkan dengan seksama dan tervalidasi. preparation and procedure. Sole reliance for
Pelaksanaan proses akhir atau pengujian sterility or other quality aspects must not be
produk jadi tidak dapat dijadikan sebagai satu- placed on any terminal process or finished
satunya andalan untuk menjamin sterilitas product test.
atau aspek mutu lain.
UMUM GENERAL
3 Area bersih untuk pembuatan produk 3 Clean areas for the manufacture of sterile
steril digolongkan berdasarkan products are classified according to the
Edisi 2009 - 14 - 2009 Edition
Aneks 1 – Pembuatan Produk Steril Annex 1– Manufacture of Sterile
Pharmaceutical Products
4 Kondisi “operasional” dan “nonoperasional 4 The “in operation” and “at rest” states
hendaklah ditetapkan untuk tiap ruang should be defined for each clean room.
bersih. Keadaan “nonoperasional” adalah The “at rest” state is the condition where
kondisi di mana fasilitas telah terpasang the installation is installed and operating,
dan beroperasi, lengkap dengan peralatan complete with production equipment but
produksi tetapi tidak ada personil. Kondisi with no operating personnel present. The
“operasional” adalah kondisi di mana “in operation” state is the condition where
fasilitas dalam keadaan jalan sesuai the installation is functioning in the defined
modus pengoperasian yang ditetapkan operating mode with the specified number
dengan sejumlah tertentu personil yang of personnel working.
sedang bekerja.
Agar tercapai kondisi “operasional” maka In order to meet “in operation” conditions
area tersebut hendaklah didesain untuk these areas should be designed to reach
mencapai tingkat kebersihan udara certain specified air-cleanliness levels in
tertentu pada kondisi “nonoperasional”. the “at rest” occupancy state.
Pada pembuatan produk steril dibedakan For the manufacture of sterile
4 Kelas kebersihan: pharmaceutical products 4 Grades can be
distinguished.
Kelas A: Zona untuk kegiatan yang Grade A: The local zone for high risk
berisiko tinggi, misalnya zona pengisian, operations, e.g. filling zone, stopper bowls,
wadah tutup karet, ampul dan vial open ampoules and vials, making aseptic
terbuka, penyambungan secara aseptik. connections. Normally conditions are
Umumnya kondisi ini dicapai dengan provided by a laminar air flow work station.
memasang unit aliran udara laminar Laminar air systems should provide a
(laminar air flow) di tempat kerja. Sistem homogeneous air speed in a range of 0.36
udara laminar hendaklah mengalirkan – 0.54 m/s (guidance value) at the working
udara dengan kecepatan merata berkisar position in open clean room applications.
0,36 – 0,54 m/detik (nilai acuan) pada The maintenance of laminarity should be
posisi kerja dalam ruang bersih terbuka. demonstrated and validated. A uni-
Keadaan laminar yang selalu terjaga directional air flow and lower velocities
hendaklah dibuktikan dan divalidasi. may be used in closed isolators and glove
Aliran udara searah berkecepatan lebih boxes.
rendah dapat digunakan pada isolator
tertutup dan kotak bersarung tangan.
Kelas B: Untuk pembuatan dan pengisian Grade B: For aseptic preparation and
secara aseptik, Kelas ini adalah filling, this is the background environment
lingkungan latar belakang untuk zona for Grade A zone.
Kelas A.
Kelas C dan D: Area bersih untuk Grade C and D: Clean areas for carrying
melakukan tahap pembuatan produk steril out less critical stages in processing of
Edisi 2009 - 15 - 2009 Edition
Aneks 1 – Pembuatan Produk Steril Annex 1– Manufacture of Sterile
Pharmaceutical Products
KLASIFIKASI RUANG BERSIH DAN CLEAN ROOM AND CLEAN AIR DEVICE
PERALATAN UDARA BERSIH CLASSIFICATION
5 Ruang bersih dan sarana udara bersih 5 Clean rooms and clean air devices should
diklasifikan sesuai dengan EN ISO 14644- be classified in accordance with EN ISO
1. Klasifikasi perlu dibedakan dengan 14644-1. Classification should be clearly
jelas dari pemantauan lingkungan pada differentiated from operational process
saat operasional. Jumlah maksimum environmental monitoring. The maximum
jumlah partikulat udara yang permitted airborne particle concentration
diperbolehkan untuk tiap Kelas for each Grade is given in the following
kebersihan adalah sebagai berikut: table:
C 352.000 2.900 3.520. 000 29.000 C 352,000 2,900 3,520, 000 29,000
D 3.520. 000 29.000 Tidak Tidak D 3,520, 000 29,000 not not
ditetapkan ditetapkan defined defined
7 Untuk tujuan klasifikasi hendaklah dipakai 7 Portable particle counters with a short
alat penghitung partikel portabel dengan length of sample tubing should be used for
Edisi 2009 - 16 - 2009 Edition
Aneks 1 – Pembuatan Produk Steril Annex 1– Manufacture of Sterile
Pharmaceutical Products
PEMANTAUAN RUANG BERSIH DAN CLEAN ROOM AND CLEAN AIR DEVICE
SARANA UDARA BERSIH MONITORING
9 Ruang bersih dan sarana udara bersih 9 Clean rooms and clean air devices should
hendaklah dipantau secara rutin pada be routinely monitored in operation and
saat kegiatan berlangsung dan penentuan the monitoring locations based on a formal
lokasi pengambilan sampel hendaklah risk analysis study and the results
berdasarkan studi analisis risiko yang obtained during the classification of rooms
dilakukan secara formal dan dari data and/or clean air devices.
yang diperoleh selama penentuan
klasifikasi ruangan dan/atau sarana udara
bersih.
10 Untuk zona Kelas A, pemantauan partikel 10 For Grade A zones, particle monitoring
hendaklah dilakukan selama proses kritis should be undertaken for the full duration
berlangsung, termasuk perakitan alat, of critical processing, including equipment
kecuali bila dijustifikasi bahwa assembly, except where justified by
kontaminasi yang terjadi dalam proses contaminants in the process that would
dapat merusak alat penghitung partikel damage the particle counter or present a
atau menimbulkan bahaya, misal hazard, e.g. live organisms and
organisme hidup dan bahan berbahaya radiological hazards. In such cases
radiologis. Pada kasus demikian, monitoring during routine equipment set
pemantauan selama kegiatan rutin up operations should be undertaken prior
penyiapan alat hendaklah dilakukan to exposure to the risk. Monitoring during
sebelum terpapar ke risiko kontaminasi simulated operations should also be
tersebut di atas. Pemantauan selama performed. The Grade A zone should be
kegiatan proses yang disimulasikan monitored at such a frequency and with
hendaklah juga dilakukan. Frekuensi suitable sample size that all interventions,
pengambilan sampel dan ukuran sampel transient events and any system
dalam pemantauan zona Kelas A deterioration would be captured and
Edisi 2009 - 17 - 2009 Edition
Aneks 1 – Pembuatan Produk Steril Annex 1– Manufacture of Sterile
Pharmaceutical Products
ruang bersih dan sarana penghasil udara used for formal classification of clean
bersih. rooms and clean air devices.
TEKNOLOGI ISOLATOR
ISOLATOR TECHNOLOGY
21 Penggunaan teknologi isolator dimaksud-
kan untuk memperkecil intervensi 21 The utilization of isolator technology to
manusia pada area proses yang mungkin minimize human interventions in
dapat mengakibatkan penurunan risiko processing areas may result in a
pence-maran mikroba, dari lingkungan, significant decrease in the risk of
secara signifikan terhadap produk yang microbiological contamination of
dibuat secara aseptik. Ada berbagai aseptically manufactured products from
desain isolator dan alat transfer. Isolator the environment. There are many possible
dan lingkungan sekitarnya hendaklah designs of isolators and transfer devices.
didesain sedemikian rupa sehingga mutu The isolator and the background
udara yang dipersyaratkan untuk zona environment should be designed so that
tersebut dapat dicapai. Isolator dibuat dari the required air quality for the respective
berbagai bahan yang tahan terhadap zones can be realized. Isolators are
tusukan dan kebocoran. Alat transfer constructed of various materials more or
bervariasi dari desain satu pintu, dua pintu less prone to puncture and leakage.
sampai ke sistem tertutup secara Transfer devices may vary from a single
sempurna yang disatukan dengan door to double door designs to fully sealed
mekanisme sterilisasi. systems incorporating sterilization
mechanisms.
22 Transfer bahan ke dalam dan ke luar unit
merupakan sumber kontaminasi yang 22 The transfer of materials into and out of
paling potensial. Secara umum, area di the unit is one of the greatest potential
dalam isolator merupakan zona lokal sources of contamination. In general the
untuk melakukan manipulasi yang berisiko area inside the isolator is the local zone for
tinggi, meskipun laminar air flow bisa tidak high risk manipulations, although it is
ada di area kerja ini. Kelas udara yang recognized that laminar air flow may not
diperlukan untuk lingkungan latar exist in the working zone of all such
belakang tergantung pada desain isolator devices. The air classification required for
tersebut serta penggunaannya. Hal the background environment depends on
tersebut hendaklah dikendalikan dan the design of the isolator and its
untuk proses aseptik setidaknya Kelas D. application. It should be controlled and for
aseptic processing be at least Grade D.
23 Isolator hendaklah digunakan hanya
setelah dilakukan validasi yang sesuai. 23 Isolators should be introduced only after
Validasi hendaklah mempertimbangkan appropriate validation. Validation should
semua faktor kritis dari teknologi isolator, take into account all critical factors of
misalnya mutu udara di dalam dan di luar isolator technology, for example the quality
(latar belakang) isolator, sanitasi isolator, of the air inside and outside (background)
proses transfer dan kekedapan isolator. the isolator, sanitation of the isolator, the
transfer process and isolator integrity.
24 Pemantauan hendaklah dilakukan secara
rutin dan mencakup uji kebocoran isolator 24 Monitoring should be carried out routinely
dan sistem sarung tangan/lengan yang and include frequent leak testing of the
sering. isolator and glove/sleeve system.
TEKNOLOGI PENIUPAN/PENGISIAN/
PENYEGELAN BLOW / FILL/ SEAL TECHNOLOGY
25 Mesin peniup/pengisi/penyegel
merupakan satu rangkaian mesin, di 25 Blow/fill/seal units are purpose built
mana dalam suatu operasi yang kontinu, machines in which, in one continuous
wadah produk dibentuk dari granulat operation, containers are formed from a
termoplastis, diisi dan kemudian disegel, thermoplastic granulate, filled and then
semua ini dilakukan oleh satu unit mesin sealed, all by the one automatic machine.
otomatis.
ASEPTIC PREPARATION
31 Komponen setelah dicuci hendaklah
ditangani di lingkungan minimal Kelas D. 31 Components after washing should be
Penanganan bahan awal dan komponen handled in at least a Grade D
steril, kecuali pada proses selanjutnya environment. Handling of sterile starting
untuk disterilisasi atau disaring dengan materials and components, unless
menggunakan filter mikroba, hendaklah subjected to sterilization or filtration
dilakukan di lingkungan Kelas A dengan through a micro-organism-retaining filter
latar belakang Kelas B. later in the process, should be done in a
Grade A environment with Grade B
background.
32 Proses pembuatan larutan yang akan
disterilisasi secara filtrasi hendaklah 32 Preparation of solutions which are to be
dilakukan di lingkungan Kelas C; bila tidak sterile filtered during the process should
dilakukan filtrasi, penyiapan bahan dan be done in a Grade C environment; if not
produk hendaklah dilakukan di lingkungan filtered, the preparation of materials and
Kelas A dengan latar belakang Kelas B. products should be done in a Grade A
environment with a Grade B background.
33 Penanganan dan pengisian produk yang
dibuat secara aseptik hendaklah 33 Handling and filling of aseptically prepared
dilakukan di lingkungan Kelas A dengan products should be done in a Grade A
latar belakang Kelas B. environment with a Grade B background.
PERSONIL
PERSONNEL
36 Hanya personil dalam jumlah terbatas
yang diperlukan boleh berada di area 36 Only the minimum number of personnel
bersih; hal ini penting khususnya pada required should be present in clean areas;
proses aseptik. Inspeksi dan pengawasan this is particularly important during aseptic
hendaklah dilaksanakan sedapat mungkin processing. Inspections and controls
dari luar area bersih. should be conducted outside the clean
areas as far as possible.
37 Personil yang bekerja di area bersih dan
steril hendaklah dipilih secara seksama 37 Personnel required to work in clean and
untuk memastikan bahwa mereka dapat sterile areas should be selected with care
Edisi 2009 - 24 - 2009 Edition
Aneks 1 – Pembuatan Produk Steril Annex 1– Manufacture of Sterile
Pharmaceutical Products
diandalkan untuk bekerja dengan penuh to ensure that they may be relied upon to
disiplin dan tidak mengidap suatu penyakit observe the appropriate disciplines and
atau dalam kondisi kesehatan yang dapat are not subject to any disease or condition
menimbulkan bahaya pencemaran which would present any microbiological
mikrobiologis terhadap produk. hazard to the product.
disediakan untuk tiap sesi kerja. Sarung provided at each work session. Gloves
tangan hendaklah secara rutin didisinfeksi should be regularly disinfected during
selama bekerja. Masker dan sarung operations. Masks and gloves should be
tangan hendaklah diganti paling sedikit changed at least at every working session
pada tiap sesi kerja.
tangannya dapat diikat, memiliki leher gathered at the wrists and with high neck
tinggi dan sepatu atau penutup sepatu and appropriate shoes or overshoes
yang sesuai hendaklah dikenakan. should be worn. The clothing should shed
Pakaian kerja ini hendaklah tidak virtually no fibres or particulate matter.
melepaskan serat atau bahan partikulat.
Kelas A/B: Penutup kepala hendaklah
menutup seluruh rambut - dan jika relevan Grade A/B: Headgear should totally
– janggut dan kumis. Penutup kepala enclose hair and, where relevant, beard
hendaklah diselipkan ke dalam leher baju. and moustache; it should be tucked into
Penutup muka hendaklah dipakai untuk the neck of the suit; a face mask should be
mencegah penyebaran percikan. Model worn to prevent the shedding of droplets.
terusan atau model celana-baju, yang A single or two-piece trouser suit,
bagian pergelangan tangannya dapat gathered at the wrists and with a high
diikat, memiliki leher tinggi hendaklah neck, should be worn. Appropriate
dikenakan. Hendaklah dipakai sarung sterilized, non-powdered rubber or plastic
tangan plastik atau karet steril yang bebas gloves and sterilized or disinfected
serbuk dan penutup kaki steril atau footwear should be worn. Trouser-bottoms
didisinfeksi. Ujung celana hendaklah should be tucked inside the footwear and
diselipkan ke dalam penutup kaki dan garment sleeves into the gloves. The
ujung lengan baju diselipkan ke dalam protective clothing should shed virtually no
sarung tangan. Pakaian pelindung ini fibres or particulate matter and retain
hendaklah tidak melepaskan serat atau particles shed by the body.
bahan partikulat dan mampu menahan
partikel yang dilepaskan dari tubuh.
PERALATAN
EQUIPMENT
64 Ban berjalan tidak boleh menembus sekat
yang membatasi area Kelas A atau B 64 Conveyor belt should not pass through a
dengan ruang proses yang mempunyai partition between a Grade A or B area and
standar kebersihan lebih rendah, kecuali a processing area of lower air cleanliness,
ban berjalan tersebut dapat secara terus- unless the belt itself is continually
menerus disterilkan (misalnya melalui sterilized (e.g. in a sterilizing tunnel).
terowongan sterilisasi).
SANITASI
SANITATION
70 Sanitasi area bersih sangatlah penting.
Area tersebut hendaklah dibersihkan 70 The sanitation of clean areas is particularly
secara menyeluruh sesuai program important. They should be cleaned
tertulis. Bila menggunakan disinfektan thoroughly in accordance with a written
hendaklah memakai lebih dari satu jenis. programme. Where disinfectants are used,
Edisi 2009 - 31 - 2009 Edition
Aneks 1 – Pembuatan Produk Steril Annex 1– Manufacture of Sterile
Pharmaceutical Products
Pemantauan hendaklah dilakukan secara more than one type should be employed.
berkala untuk mendeteksi perkembangan Monitoring should be undertaken regularly
galur mikroba yang resisten. Dengan in order to detect the development of
mempertimbangkan efektivitasnya yang resistant strains of micro organisms. In
terbatas, lampu ultraviolet hendaklah tidak view of its limited effectiveness, ultraviolet
digunakan untuk menggantikan light should not be used as a substitute for
disinfektan kimiawi. chemical disinfection.
AIR
WATER
75 Air untuk Injeksi yang digunakan untuk
formulasi hendaklah diperlakukan sebagai 75 Water for Injection used in formulations
bahan awal. Lihat Bab 6 butir 6.98 should be controlled as a starting material.
See Chapter 6 point 6.98.
penyulingan atau cara lain yang akan either by distillation or other means that
menghasilkan mutu yang sama. will produce the same quality.
PENGOLAHAN
PROCESSING
81 Hendaklah dilakukan tindakan
pencegahan untuk mengurangi 81 Precautions to minimize contamination
pencemaran pada seluruh tahap should be taken during all processing
pengolahan termasuk tahap sebelum stages including the stages before
proses sterilisasi. sterilization.
produk ruahan dan peralatan hendaklah components, bulk product containers and
diberi identitas yang benar. equipment should be properly identified.
dimasukkan ke area bersih melalui alat sterilized and passed into the area through
sterilisasi berpintu-ganda yang dipasang double-ended sterilizers sealed into the
menyatu pada dinding. Pada hal tertentu wall. Other procedures that prevent the
prosedur lain yang dapat mencegah introduction of contamination (e.g. triple
timbulnya kontaminasi, misalnya wrapping) may be acceptable in some
pembungkusan tiga lapis (triple wrapping), circumstances.
mungkin dapat diterima.
96 Efikasi dari suatu prosedur baru
hendaklah divalidasi. Validasi ini 96 The efficacy of any new procedure should
hendaklah diverifikasi pada interval yang be validated, and the validation verified at
dijadwalkan berdasarkan riwayat kinerja scheduled intervals based on performance
atau bila ada perubahan signifikan pada history or when any significant change is
proses atau peralatan. made in the process or equipment.
STERILISASI
STERILIZATION
97 Sterilisasi dapat dicapai dengan
penggunaan panas basah atau panas 97 Sterilization can be achieved by the use of
kering, dengan radiasi pengionan (tapi moist or dry heat, by irradiation with
tidak dengan radiasi ultraviolet kecuali ionizing radiation (but not with ultraviolet
proses ini divalidasi secara menyeluruh), radiation unless the process is thoroughly
dengan etilen oksida (atau gas lain yang validated), by ethylene oxide (or other
sesuai) atau dengan filtrasi yang suitable gaseous sterilizing agents) or by
dilanjutkan dengan pengisian secara filtration with subsequent aseptic filling of
aseptik ke dalam wadah akhir yang steril. sterile final containers. Each method has
Masing-masing cara sterilisasi its particular advantages and
mempunyai kelebihan dan kekurangan. disadvantages. Where possible and
Di mana memungkinkan dan dapat practicable, heat sterilization is the method
dilaksanakan, sterilisasi cara panas of choice.
merupakan pilihan utama.
modifikasi yang signifikan pada peralatan. modifications have been made to the
Catatan hasil hendaklah disimpan. equipment. Records should be kept of the
results.
100 Untuk mendapatkan sterilisasi yang
efektif, semua bahan harus dicakup dalam 100 For effective sterilization the whole of the
pena-nganan yang dipersyaratkan dan material must be subjected to the required
proses hendaklah didesain untuk treatment and the process should be
memastikan hal ini dapat dicapai. designed to ensure that this is achieved.
Sterilisasi akhir
Terminal Sterilization
105 Produk yang ditujukan untuk menjadi
steril, bilamana memungkinkan, 105 Whenever possible, products intended to
hendaklah diutamakan disterilisasi akhir be sterile should preferably be terminally
dengan cara panas dalam wadah akhir. sterilized by heat in their final container.
Bila sterilisasi cara panas tidak Where it is not possible to carry out
Edisi 2009 - 38 - 2009 Edition
Aneks 1 – Pembuatan Produk Steril Annex 1– Manufacture of Sterile
Pharmaceutical Products
bahwa akibat variasi kerapatan kemasan 121 Validation procedures should ensure that
dipertimbangkan . the effects of variations in density of
packages are considered.
122 Prosedur penanganan bahan hendaklah
dapat mencegah campur-baur bahan 122 Materials handling procedures should
yang sudah diradiasi dan yang belum. prevent mix-up between irradiated and
Cakram warna peka-radiasi hendaklah non-irradiated materials. Radiation-
dipakai pada tiap kemasan untuk sensitive colour disks should also be used
membedakan kemasan yang telah on each package to differentiate between
diradiasi dan yang belum. packages which have been subjected to
an irradiation and those which have not.
123 Dosis total radiasi hendaklah diberikan
dalam kurun waktu yang telah ditentukan. 123 The total radiation dose should be
administered within a predetermined time
span.
124 Jumlah wadah yang masuk, diradiasi dan
dikeluarkan hendaklah direkonsiliasi satu 124 The numbers of containers received,
dengan yang lain dan dengan dokumen irradiated and dispatched should be
yang berkaitan. Setiap penyimpangan reconciled with each other and with the
hendaklah dilaporkan dan diselidiki associated documentation. Any
dengan tuntas. discrepancy should be reported and
resolved.
125 Operator pelaksana radiasi hendaklah
menyertifikasi rentang dosis yang diterima 125 The irradiation plant operator should
oleh wadah yang teradiasi dalam satu certify in writing the range of doses
bets atau pengiriman. received by its irradiated container within a
batch or delivery.
126 Catatan proses dan pengawasan untuk
setiap bets radiasi hendaklah diperiksa 126 Process and control records for each
dan ditandatangani oleh personil yang irradiation batch should be checked and
bertanggung jawab dan catatan tersebut signed by a nominated responsible person
hendaklah disimpan. Metode dan tempat and retained. The method and place of
penyimpanan hendaklah disetujui oleh retention should be agreed between the
operator pelaksana radiasi dan industri plant operator and the holder of the
pemilik ijin edar. marketing authorization.
menghilangkan gas hendaklah ditentukan time allowed for degassing are such as
untuk mengurangi gas residu dan zat hasil reduce any residual gas and reaction
reaksi sampai pada batas yang dapat products to defined acceptable limits for
diterima yang sudah ditetapkan untuk tiap the type of product or material.
produk atau bahan.
peralatan hendaklah diperiksa secara used, the process should be validated and
berkala. Hasil pemeriksaan hendaklah the performance of the equipment
dicatat. checked at intervals. Results should be
recorded.
PENGAWASAN MUTU
QUALITY CONTROL
149 Uji sterilitas yang dilakukan terhadap
produk jadi hendaklah dianggap hanya 149 The sterility test applied to the finished
sebagai bagian akhir dari rangkaian product should only be regarded as the
tindakan pengendalian untuk memastikan last in a series of control measures by
sterilitas dari produk. Uji sterilitas ini which sterility is assured. The test should
hendaklah divalidasi untuk produk yang be validated for the product(s) concerned.
berkaitan.
ANEKS 8 ANNEX 8
PEMBUATAN MANUFACTURE OF
RADIOFARMAKA RADIOPHARMACEUTICALS
PRINSIP PRINCIPLE
6. Jenis emisi radiasi dan waktu paruh 6. The types of radiation emitted and the
isotop radioaktif merupakan parameter half-lives of the radioactive isotopes
pengukuran tingkat risiko. Perhatian are parameters contributing to the level
khusus harus diberikan pada of risk. Particular attention must be
pencegahan kontaminasi silang, paid to the prevention of cross-
ketertinggalan cemaran radionuklida, contamination, to the retention of
dan pembuangan limbah radioaktif. radionuclide contaminants, and to
waste disposal.
8. Karena memiliki waktu paruh pendek, 8. Due to their short half-life, certain
beberapa radiofarmaka diluluskan radiopharmaceuticals are released
(dan diberikan pada pasien segera (and administered to patients
setelah produksi) sebelum immediately after production) before
menyelesaikan parameter pengujian completion of certain Quality Control
mutu tertentu. Pengawasan Mutu tests. Quality control is sometimes
adakalanya dilakukan secara performed retrospectively. In this case,
retrospektif. Dalam hal ini penilaian the continuous assessment of the
berkelanjutan terhadap efektifitas effectiveness of the Quality Assurance
Sistem Pemastian Mutu menjadi system becomes very important and
sangat penting dan penerapan CPOB the strict implementation of GMP in
secara ketat dalam memproduksi radiopharmaceuticals production is
PERSONALIA PERSONNEL
10. Semua personil (termasuk petugas 10. All personnel (including those
pembersihan dan perawatan ) yang concerned with cleaning and
bekerja di area pembuatan produk maintenance) employed in areas
radioaktif hendaklah mendapat where radioactive products are
pelatihan tambahan, khususnya manufactured should receive additional
mengenai perlindungan terhadap training. In particular, on protection
radiasi. against radiation.
13. Jumlah personil yang diperbolehkan 13. Only the minimum number of
berada di area bersih dan area aseptik personnel required should be present
hendaklah dibatasi ketika proses in clean and aseptic areas when work
sedang berjalan. Akses ke area ini is in progress. Access to these areas
hendaklah dibatasi selama proses should be restricted during the
persiapan radiofarmaka, kit atau preparation of radiopharmaceuticals,
komponen penunjang steril. Sedapat kits or sterile set-ups. Inspection and
mungkin inspeksi dan prosedur control procedures should be
pengendalian hendaklah dilaksanakan conducted from outside these areas as
dari luar area. far as possible.
14. Saat bekerja, personil dapat melewati 14. During the working day, personnel
area radioaktif dan nonradioaktif may pass between radioactive and
namun harus mengikuti peraturan non-radioactive areas only if the safety
keselamatan tentang pengendalian rules of radiation control (health
radiasi (pengawasan fisika medis). physics control) are respected.
16. Untuk memastikan keselamatan kerja 16. To ensure the safe manufacture of
dalam pembuatan radiofarmaka, para radiopharmaceuticals, personnel
personil hendaklah mendapatkan should be trained in GMP, the safe
pelatihan mengenai CPOB, handling of radioactive materials and
penanganan yang aman terhadap radiation safety procedures. They
bahan radioaktif dan prosedur should also be required to take
keselamatan radiasi. Personil wajib periodic courses and receive training to
mengikuti pelatihan berkala agar keep abreast of the latest
dapat mengikuti perkembangan developments in their fields.
terbaru dalam bidangnya.
17. Semua personil yang terlibat dalam 17. All personnel engaged in production,
proses produksi, perawatan dan maintenance and testing should follow
pengujian hendaklah mengikuti the guidelines for handling radioactive
pedoman untuk penanganan bahan products and be monitored for possible
radioaktif dan dipantau terhadap contamination and/or irradiation
kemungkinan terkena kontaminasi exposure.
dan/atau paparan radiasi.
Kualifikasi Qualification
18. Kepala bagian produksi hendaklah 18. The head of production should be a
seorang yang memiliki kualifikasi person qualified as a radiopharmacist,
sebagai spesialis radiofarmasi, pharmacist, and chemist or related
apoteker, dan sarjana kimia atau discipline with the knowledge of sterile
disiplin ilmu yang berhubungan technique, radiation dosimetry and
dengan pengetahuan teknik other disciplines and skill.
sterilisasi, dosimetri radiasi serta
disiplin ilmu dan keahlian lain.
19. Kepala bagian pengawasan mutu 19. The head of quality control should
hendaklah diutamakan seorang preferably be a person qualified in
yang memiliki kualifikasi sebagai pharmacy, radiopharmacy, chemistry,
spesialis radiofarmasi, apoteker, microbiology or at least with tertiary
sarjana kimia, ahli mikrobiologi atau education in the relevant field.
sekurang-kurangnya mendapat
pendidikan di perguruan tinggi
dalam bidang yang relevan.
20. Kepala bagian pengawasan mutu 20. He should have adequate training and
hendaklah telah mendapat practical experience, which can enable
pelatihan dan memiliki pengalaman him to perform his function
praktis yang memadai sehingga professionally, and knowledge of
sanggup melaksanakan tugas sterile technique, radiation dosimetry
secara profesional, dan memiliki and other relevant skills
pengetahuan tentang teknik
sterilisasi, dosimetri radiasi dan
keahlian lain yang relevan.
Pelatihan Training
21. Semua personil yang bekerja secara 21. All personnel who are directly engaged
langsung dalam kegiatan preparasi in the manufacturing activities and
dan produksi radiofarmaka dan preparation of radiopharmaceuticals
personil yang karena tugasnya and whose duties take them into
harus memasuki area pembuatan manufacturing areas should be trained
hendaklah mendapat pelatihan yang in the particular operations that the
sesuai dengan lingkup kerjanya dan employees perform and in the
tentang prinsip CPOB khususnya principles of Good Manufacturing
dalam pembuatan radiofarmaka. Practices especially in manufacturing
of radiopharmaceuticals.
23. Catatan pelatihan hendaklah dibuat 23. Training records should be maintained
dan penilaian terhadap efektivitas and periodic assessments of the
program pelatihan hendaklah dibuat effectiveness of training programmes
secara periodik. should be made.
Bangunan Premises
Umum General
24. Bangunan dan fasilitas hendaklah 24. Premises should be designed in such a
didesain sedemikian rupa sehingga way to provide radiation and
memberikan proteksi kepada contamination protection to personnel
personil dan lingkungan dari radiasi and environment
dan kontaminasi.
25. Tata letak ruang fasilitas radioisotop 25. The layout of a radioisotope facility
hendaklah disesuaikan dengan jenis should depend on the type of work to
pekerjaan yang dilakukan, luas area be carried out, the space needed and
yang diperlukan dan prosedur serta the procedures and regulations
peraturan yang dipersyaratkan required protecting the personnel in the
untuk melindungi personil dari event of radioactive contamination.
kontaminasi radioaktif.
27. Pemrosesan bahan-bahan untuk 27. The processing of materials for non-
produk nonradiofarmaka/ radiopharmaceuticals/radioisotopes
nonradioisotop hendaklah should be separated from the
dipisahkan dari produksi production of
radiofarmaka/ radioisotop. radiopharmaceuticals/radioisotopes.
30. Radionuklida yang mudah menguap 30. Volatile radionuclides such as Iodine-
seperti Iodium-131 hendaklah 131 should be placed in fume
ditempatkan dalam lemari asam. cupboards. Radionuclide generators,
Generator radionuklida, seperti such as Technetium-99m
generator Teknesium-99m pertechnetate generator, should be
perteknetat, hendaklah ditempatkan placed in a good and hygienic room
dalam ruangan yang higienis dan where the risk of release of airborne
terkendali di mana risiko pelepasan radioactive contamination is low.
kontaminasi radioaktif di udara
rendah.
35. Ruang kecil dan terpisah hendaklah 35. A small and separate room should be
disediakan untuk preparasi allocated for the preparation of
radiofarmaka yang berasal dari radiopharmaceuticals of patient origin,
pasien. Untuk menghindari and in order to avoid biological cross -
kontaminasi silang biologis, hanya contamination, only one labeling
boleh dilakukan satu proses operation should be allowed at a time.
penandaan radioaktif pada satu No other radiolabelling or dispensing
saat. Proses penandaan atau procedures should be allowed to take
dispensing lain tidak boleh place simultaneously in the same
dilakukan secara bersamaan dalam room.
ruang yang sama.
38. Produk radioaktif hendaklah disimpan, 38. Radioactive products should be stored,
diproses, dikemas dan diawasi di processed, packaged and controlled in
sarana tersendiri dan terkungkung. dedicated and self-contained facilities.
Peralatan yang digunakan hendaklah Equipment used for manufacturing
khusus untuk pembuatan operations should be reserved for
radiofarmaka. radiopharmaceuticals.
39. Udara yang disedot dari area di mana 39. Air extracted from areas where
produk radioaktif ditangani hendaklah radioactive products are handled
tidak disirkulasi; lubang udara keluar should not be recirculated; air outlets
hendaklah didesain untuk menghindari should be designed to avoid possible
kemungkinan kontaminasi lingkungan environmental contamination of
dari zat radioaktif berbentuk partikel radioactive particles and gases. There
dan gas. Hendaklah ada sistem untuk should be a system to prevent air
mencegah udara memasuki area entering the clean area through extract
bersih melalui saluran penyedot udara, ducts e.g. when the extract fan is not
misal ketika kipas penyedot udara operating.
sedang tidak berfungsi.
40. Area sintesis bahan awal hendaklah 40. Starting material synthesis area should
terpisah dari area produksi dan be separated from the remaining
dilengkapi dengan sistem ventilasi production area and provided with
/pembuangan udara terpisah. separate ventilation/exhaust system.
41. Sistem pembuangan khusus harus 41. Specific disposal systems should be
tersedia untuk efluen radioaktif. Sistem mandatory for radioactive effluents.
ini hendaklah dirawat secara efektif These systems should be effectively
dan seksama untuk mencegah and carefully maintained to prevent
kontaminasi dan paparan limbah contamination and exposure of
radioaktif terhadap personil baik di personnel to the radioactive waste both
dalam maupun di luar fasilitas. within and outside the facility.
42. Bak cuci hendaklah tidak berada di 42. Sinks should be excluded from aseptic
area aseptik. Bak cuci yang areas. Any sink installed in other clean
terpasang di area bersih lain areas should be of suitable material
hendaklah terbuat dari bahan yang and be regularly sanitized. Adequate
sesuai dan disanitasi secara teratur. precautions should be taken to avoid
43. Sistem pencahayaan dan sistem tata 43. Lighting, heating, ventilation and, if
udara hendaklah didesain untuk necessary, air-conditioning should be
mendapatkan suhu dan kelembaban designed to maintain a satisfactory
nisbi yang tepat bagi personil yang temperature and relative humidity to
bekerja dengan pakaian pelindung. ensure the comfort of personnel
Bangunan hendaklah dalam kondisi working in protective clothing.
terawat. Kondisi bangunan hendaklah Buildings should be in a good state of
ditinjau secara teratur dan dilakukan repair. The condition of the buildings
perbaikan jika perlu. Perhatian khusus should be reviewed regularly and
hendaklah diberikan untuk menjamin repairs carried out when and where
bahwa kegiatan perbaikan atau necessary. Special care should be
perawatan bangunan tidak exercised to ensure that building repair
menyebabkan dampak merugikan or maintenance operations do not
pada mutu produk. compromise products. Premises
Bangunan hendaklah memiliki ruangan should provide sufficient space for the
yang memadai luasnya untuk kegiatan operations to be carried out, allowing
yang dilakukan, memungkinkan alur an efficient flow of work and effective
kerja yang efisien serta komunikasi communication and supervision. All
dan supervisi yang efektif. Seluruh buildings and rooms should be
bangunan dan ruangan hendaklah cleaned, sanitary and free from
bersih, higienis dan bebas dari radioactive contamination.
kontaminasi radioaktif.
45. Unit pengaturan udara terpisah 45. Separate air-handling units should be
hendaklah digunakan untuk area used for radioactive and non-
radioaktif dan nonradiaoktif. Udara dari radioactive areas. Air from operations
area radioaktif hendaklah disedot ke involving radioactivity should be
luar melalui filter yang sesuai dan exhausted through appropriate filters
diperiksa kinerjanya secara teratur. that are regularly checked for
performance.
46. Pipa, katup, dan filter ventilasi 46. Pipework, valves and vent filters
hendaklah didesain sedemikian rupa should be properly designed to
untuk memudahkan validasi facilitate validated cleaning and
pembersihan dan dekontaminasi. decontamination .
Peralatan Equipment
47. Otoklaf yang digunakan di area 47. Autoclaves used in the production
produksi untuk radiofarmaka dapat areas for radiopharmaceuticals may be
ditempatkan di belakang perisai placed behind a lead shield to
timbal untuk mengurangi paparan minimize radiation exposure to staff.
radiasi terhadap karyawan.
48. Otoklaf tersebut hendaklah diperiksa 48. Such autoclaves shall be checked for
kontaminasi radioaktifnya segera radio active contamination immediately
setelah digunakan, untuk after use to minimize cross-
meminimalkan kontaminasi silang contamination of vials of the next
vial pada siklus penggunaan otoklaf autoclave cycle and to avoid
berikutnya dan untuk menghindari distribution of contaminated vials.
distribusi vial yang terkontaminasi.
49. Glove box dan enclosure lain 49. Glove boxes and other enclosures
hendaklah juga sering dibersihkan should also be frequently cleaned
bagian dalam dan luarnya untuk externally and internally to avoid
menghindari bagian luar vial external contaminated vials.
terkontaminasi.
50. Tang penjepit dan pinset yang 50. Tongs and forceps used in glove boxes
digunakan dalam glove box dan and other enclosures also be
enclosure lain hendaklah juga frequently cleaned and checked. Lead
sering dibersihkan dan diperiksa. shielding such as lead pots, lead
Perisai timbal seperti pot timbal, castle/bricks used to minimize radiation
bata timbal yang digunakan untuk exposure to staff shall be kept well
meminimalkan paparan radiasi painted and cleaned.
terhadap karyawan hendaklah
52. Alat ukur laju-dosis hendaklah 52. Dose-rate meters should be used to
digunakan untuk memantau paparan monitor the radiation exposure arising
radiasi yang timbul dari sumber from radiation sources. The calibration
radiasi. Kalibrasi alat ukur tersebut of these meters should be checked
hendaklah diperiksa tiap tahun annually by comparing their response
dengan membandingkan responnya with those of meters, which have been
terhadap alat ukur laju-dosis lain calibrated against a national or
yang telah dikalibrasi terhadap secondary standard.
standar nasional atau standar
sekunder.
53. Alat pencacah gamma boleh manual 53. Gamma counter can be manual and
atau otomatis. automatic.
Karena alat pencacah mungkin As the counter may be required to
diperlukan untuk mengukur measure a number of different
sejumlah radionuklida yang berbeda radionuclides over a wide range of
pada rentang aktivitas yang lebar, activities, careful consideration should
maka pemilihan tipe pencacah be given to the required uses when
gamma hendaklah selecting the type of gamma counter
mempertimbangkan dengan for a radiopharmacy.
seksama tujuan penggunaannya.
54. Kalibrator dosis radionuklida adalah 54. The radionuclide dose calibrator is the
instrumen utama untuk pengukuran primary instrument used for the
radioaktivitas radiofarmaka dan measurement of the radioactivity in
merupakan instrumen wajib di tiap radiopharmaceuticals and is an
fasilitas produksi dan rumah sakit. essential instrument in any production
Instrumen yang biasa digunakan plant and clinic. The instrument
adalah well-type ionization chamber. normally used for the measurement is
a well-type ionization chamber.
55. Spektrometer sinar gamma 55. The gamma spectrometer is for quality
digunakan untuk pengawasan mutu control of the radionuclidic purity of the
kemurnian radionuklida dari radiopharmaceuticals.
radiofarmaka. To make use of γ-ray spectrometers
Agar dapat menggunakan with high performance, it is needed to
spektrometer sinar gamma dengan adjust and maintain the whole system
kinerja tinggi, seluruh sistem perlu correctly. The pulse shape and
disetel dan dipertahankan secara amplifier gain should be adjusted
tepat. regularly.
Bentuk pulsa dan amplifier gain The calibration of energy, Full Width at
hendaklah disetel secara berkala. Half Maximum (FWHM) and peak
Kalibrasi energi, Full Width at Half counting efficiency and a check of peak
Maximum (FWHM) dan peak area, radioactivity, accuracy, precision,
counting efficiency dan pemeriksaan should be carried out regularly.
area puncak, pengujian
radioaktivitas, akurasi, presisi
hendaklah dilakukan secara berkala.
56. Catatan hendaklah disimpan untuk 56. Records should be kept of all
semua perawatan dan perbaikan instrument service and maintenance,
instrumen, laporan kesalahan, reported faults, instrument relocation
relokasi instrumen dan tiap and alterations made to shielding. All
perubahan yang dilakukan terhadap records should be retained for the life
perisai. Semua catatan hendaklah of the instrument.
disimpan selama umur pakai
instrumen.
PRODUKSI PRODUCTION
58. Glove boxes hendaklah dilengkapi 58. Glove boxes should be provided with
dengan perisai yang memadai dan adequate shielding and remote
fasilitas remote handling. handling facilities.
59. Pemasukan bahan ke dalam glove 59. Introduction of the materials into the
boxes atau hot cells dan glove boxes/hot cells and removal of
pengeluaran produk hendaklah the products should be done without
dilakukan tanpa penyebaran the spread of the radioactivity.
radioaktivitas.
60. Pemindahan, penyimpanan dan 60. The transfer, storage and handling of
penanganan zat radioaktif di luar radioactivity outside the glove
glove boxes atau hot cells boxes/hot cells should be done with
hendaklah dilakukan dengan perisai adequate shielding and remote
yang memadai dan alat remote handling devices so as to minimize
handling untuk meminimalkan radiation exposure to personnel.
paparan radiasi kepada personil.
61. Semua kegiatan operasional 61. All of the operation should be carefully
hendaklah didesain dan designed and standardized to minimize
distandarkan secara seksama untuk the spread of radioactivity.
meminimalkan penyebaran
radioaktif.
62. Glove boxes atau hot cells 62. Glove boxes/hot cells should be
hendaklah dilengkapi dengan equipped with appropriate ventilation
63. Fasilitas di bawah ini hendaklah 63. The following facilities should satisfy
memenuhi persyaratan: the conditions:
a) Hot cells, hendaklah dijaga a) Hot cells should maintain the
kebersihannya sesuai jenis following cleanliness according to
produk yang diproses. Gunakan the products. Use of equipment for
peralatan Kelas A untuk produk sterile products: Class A. Use of
steril. Gunakan peralatan kelas equipment for non-sterile products:
C untuk produk tidak steril. Class C.
b) Laboratorium radioaktif, ruang b) Hot lab, preparation room and
preparasi dan ruang quality control room should be
pengawasan mutu hendaklah provided with Class D to avoid
memenuhi persyaratan kelas D contamination by microorganisms
untuk menghindari kontaminasi and particles. If the hot cell is not
oleh mikroorganisme dan debu. properly airtight, the surrounding
Bila hot cell tidak benar-benar environment should be kept in the
kedap udara, maka lingkungan Class C.
sekitarnya hendaklah memenuhi
persyaratan kelas C.
c) Glove box/hot-cells untuk c) Glove box/hot-cells for radioactive
penanganan zat radioaktif handling should be well
hendaklah distandarkan dengan standardized, however, those
baik, namun demikian, combining radiation protection and
penggabungan persyaratan clean room requirements are still
proteksi radiasi dan persyaratan not fully standardized. Biohazard
ruang bersih masih belum safety cabinets may be adopted
sepenuhnya distandarkan. with some modifications for this
Untuk tujuan ini, biohazard purpose.
safety cabinet dengan beberapa
modifikasi dapat digunakan.
64. Semua peralatan lain hendaklah 64. All other equipment should be chosen
dipilih untuk menjaga mutu udara so as to maintain the air quality during
selama pengoperasian. operation.
65. Fasilitas lain yang disyaratkan pada 65. Other facilities required at the hot lab:
laboratorium radioaktif:
a) Diperlukan fasilitas yang a) Shielded facilities for storage of
dilengkapi perisai untuk radioactive samples are
menyimpan sampel radioaktif; necessary.
b) Pengumpulan limbah radioaktif b) Radioactive waste should be
hendaklah dipisahkan dari collected separately from non-
limbah nonradioaktif dan diberi radioactive waste and provided
perisai timbale; with lead shielding.
c) Pemantauan personil c) Personnel monitoring
Personil radiasi yang Those radiation workers
68. Prosedur tetap (Protap) harus tersedia 68. Standard operating procedures (SOPs)
untuk semua kegiatan. Protap untuk must be available for all operating
pembuatan produk hendaklah dikaji procedures and should be regularly
secara berkala dan dibuat terkini. reviewed and kept up to date for all
Semua data tahapan kritis yang manufacturing operations. All data for
dimasukkan operator ke catatan bets critical process on batch records
hendaklah diperiksa secara terpisah should be initiated by the operator and
oleh operator lain atau supervisor. independently checked by another
operator or supervisor.
69. Spesifikasi bahan awal hendaklah 69. Specifications for starting materials
mencantumkan rincian keterangan should include details of their source,
tentang pemasok, orisinal bahan dan origin and (where applicable) method
apabila berlaku, metode pembuatan of manufacture and of the controls
dan pengendalian mutu yang used to ensure their suitability for use.
digunakan untuk memastikan Release of a finished product should
ketepatan penggunaan dari bahan be conditional on satisfactory results
tersebut. Produk jadi diluluskan hanya being obtained in the tests on starting
apabila hasil uji bahan awal memenuhi materials.
syarat.
70. Berbagai jenis peralatan digunakan 70. A wide variety of equipment is used in
untuk pembuatan radiofarmaka. the preparation of
Secara umum, peralatan kromatografi radiopharmaceuticals. Equipment for
hendaklah digunakan khusus untuk chromatography should, in general, be
preparasi dan pemurnian satu atau dedicated to the preparation and
beberapa produk yang bertanda purification of one or several products
radionuklida sama sehingga labelled with the same radionuclide to
kontaminasi silang radioaktif dapat avoid radioactive cross-contamination.
dihindarkan. Masa pakai (life span) The life span of columns should be
kolom hendaklah ditetapkan. Perhatian defined. Great care should be taken in
besar perlu diberikan untuk cleaning, sterilizing and operating
pembersihan, sterilisasi dan freeze-drying equipment used for the
pengoperasian alat pengering beku preparation of kits.
(freeze-drying) yang digunakan untuk
menyiapkan kit.
71. Hendaklah disusun suatu daftar 71. A list of critical equipment should be
peralatan kritis seperti timbangan, drawn up, including any equipment
oven depirogenisasi, kalibrator dosis, such as a balance, depyrogenating
filter sterilisasi dan lain lain, di mana oven, dose calibrator, sterilizing filter,
72. Peralatan khusus untuk pengukuran 72. Specific equipment for radioactive
bahan radioaktif dibutuhkan, demikian measurements may be required as
juga baku pembanding radioaktif. Alat well as radioactive reference
untuk mengukur radioaktifitas standards. Instrument for measuring
hendaklah dikalibrasi oleh lembaga radioactivity should be calibrated by an
yang telah diakreditasi Pemerintah. institution accredited by the
Goverment.
73. Langkah kegiatan selama proses 73. A minimum number of steps should be
pengolahan radiofarmaka hendaklah involved during processing operations.
seminimal mungkin. Pereaksi yang Only pre-tested and certified, and if
boleh digunakan hanya pereaksi required freshly prepared reagents
yang sudah diuji sebelumnya dan should be used. Use of closed
disertifikasi dan bila dibutuhkan procedures reduces contamination and
dipreparasi baru. Penggunaan enables a single step formulation of the
proses dengan sistem tertutup dapat product. A well-maintained fume hood
mengurangi kontaminasi serta and laminar flow clean air workstation
memungkinkan penerapan should be used. Use of UV lamps
“formulasi produk langkah tunggal” reduces the microbial load prior to use.
(single step formulation). Hendaklah Both the boxes should be disinfected
digunakan lemari asam dan tempat with 70% ethanol or surface
kerja dengan udara bersih beraliran disinfectants prior to starting the work.
laminer yang terawat baik. Sterile gloves should be used
Penyalaan lampu UV di tempat throughout the operation and waste
kerja sebelum digunakan dapat generated removed, stored separately
mengurangi jumlah mikroba. Kedua and disposed off as per standard
tempat tersebut hendaklah procedures.
didisinfeksi dengan etanol 70% atau
disinfektan permukaan sebelum
pekerjaan dimulai. Sarung tangan
steril hendaklah digunakan selama
proses. Limbah yang dihasilkan
hendaklah dipindahkan, disimpan
secara terpisah dan dibuang
menurut prosedur tetap yang
berlaku.
74. Semua peralatan dan area kerja 74. All equipment and surrounding work
sekitarnya harus dibersihkan areas must be cleaned thoroughly at
dengan seksama tiap hari setelah the end of the day. Ceilings, walls and
selesai bekerja. Langit-langit, other structural surfaces must be
dinding dan permukaan struktural cleaned regularly and rooms fumigated
lain harus dibersihkan secara on a monthly basis.
teratur. Fumigasi ruangan harus
dilakukan tiap bulan.
75. Rangkaian penyaring steril sekali- 75. Sterile disposable filter assemblies
pakai hendaklah digunakan untuk should be used for aseptic filtration
proses penyaringan aseptis. procedures. These should be tested for
Penyaring ini hendaklah diuji their integrity by either the bubble test
integritasnya dengan bubble test or by their ability to filter a culture of
atau kemampuannya menyaring the microorganism, Serratia
kultur mikroorganisme Serratia marcescens.
marcescens.
76. Untuk produksi steril, area kerja di 76. For sterile products the working zone
mana produk atau wadah where products or containers may be
kemungkinan terpapar hendaklah exposed should comply with Annex 1
memenuhi persyaratan lingkungan GMP Guidelines 2006.
sesuai Aneks 1 Pedoman CPOB 2006.
77. Bila menggunakan sistim tertutup dan 77. In case of use of closed and
otomatis, misalnya hot-cell untuk automated systems (chemical
sintesa kimia, pemurnian, penyaringan synthesis, purification, on-line sterile
steril di tempat, lingkungan dengan filtration) a grade C environment
kelas kebersihan C mencukupi. Hot- (usually “hot-cell”) will be suitable. Hot-
cell hendaklah memenuhi kelas cells should meet a high degree of air
kebersihan yang tinggi, dengan udara cleanliness, with filtered feed air, when
masuk yang disaring, dalam keadaan closed. Aseptic activities must be
tertutup. Aktifitas aseptis harus carried out in a grade A area.
dilakukan di area kelas A.
78. Sebelum memulai produksi, perakitan 78. Prior to the start of manufacturing,
peralatan steril dan penunjang (selang, assembly of sterilised equipment and
saringan steril dan vial steril yang consumables (tubing, sterilised filters
sudah tertutup dan tersegel ke jalur and sterile closed and sealed vials to a
pengisian yang tertutup rapat) harus sealed fluid path) must be performed
dilakukan dalam kondisi aseptis. under aseptic conditions
80. Penyaringan adalah metode terpilih 80. The method of choice for the
untuk sterilisasi larutan ruahan yang sterilization of bulk solutions used in
digunakan dalam preparasi kit non- the preparation of sterile cold kits is by
radioaktif steril. filtration.
81. Kit beku kering dapat disterilisasi 81. Freeze dried kits may be sterilized by
dengan iradiasi sinar gamma, gamma irradiation. But the effects of
namun dampak iradiasi terhadap the irradiation on the kit components
komponen kit hendaklah diteliti. Uap should be studied. Residual moisture
air residu dalam produk beku kering in freeze-dried products may have an
dapat memberikan dampak buruk adverse effect on the stability of kit
terhadap stabilitas komponen kit components during irradiation.
selama iradiasi. Kandungan uap air Moisture content should thus be
di dalam kit beku kering yang akan carefully controlled in lyophilized kits
disterilisasi dengan sinar gamma that are gamma sterilized.
hendaklah dikendalikan secara
seksama.
83. Dikarenakan umur produk yang 83. Because of the short life of the product,
pendek, pelulusan dapat didasarkan release may be based on a limited
pada pengujian terbatas. Uji lain number of tests. Other tests can be
dapat dilakukan setelah performed subsequent to patient use to
penggunaan produk oleh pasien confirm the suitability of the product.
untuk mengonfirmasi kesesuaian
produk.
85. Untuk radiofarmaka yang ditandai 85. For radiopharmaceuticals labeled with
dengan radionuklida yang waktu a radionuclide for which the half life is
paruhnya lebih dari 20 menit, pada greater than 20 minutes, it is
tiap bets produk direkomendasikan recommended that the tests for pH,
untuk dilakukan uji pH, pemerian, appearance, radiochemical purity,
kemurnian radiokimia, aktivitas specific activity (where there are
spesifik (bila berisiko toksik atau toxicity concerns or where the
bila lokalisasinya tergantung pada localization is mass-dependent) be
massa jaringan (mass-dependent)). performed on every batch of product.
PELABELAN LABELLING
89. Semua produk hendaklah diberi 89. All products should be clearly identified
identitas jelas dengan label yang harus by labels, which must remain
tetap melekat pada wadah dalam permanently attached to the containers
berbagai kondisi penyimpanan. under all storage conditions. An area of
Sebagian area pada wadah tidak boleh the container should be left uncovered
tertutup label agar dapat diinspeksi isi to allow inspection of the contents. If
wadahnya. Apabila wadah akhir tidak the final container is not suitable for
cocok untuk diberi label, label labelling, the label should appear on its
hendaklah dimasukkan ke dalam package. Information on batch coding
bungkusan atau ditempelkan ke bahan must be provided to the regulatory
pembungkus. Informasi tentang sistem authorities.
penomoran bets harus disampaikan
kepada Otorita Pengawas.
90. Bila wadah mengandung zat 90. When radioactivity is involved the
radioaktif maka pembungkusan packaging requires an additional
mensyaratkan adanya perlakuan operation, namely lead shielding.
tambahan, yakni pemberian perisai Each type of packaging design for
timbal. radiopharmaceuticals should be
Tiap desain pembungkus yang certified by BAPETEN.
digunakan untuk radiofarmaka
hendaklah disertifikasi oleh BAPETEN
93. Bahan pembungkus dapat meliputi 93. Packing materials may include
kotak thermocol, kotak karton, thermocol boxes, cardboard boxes, tin
wadah timah, kapas penyerap, containers, absorbent cotton, lead
wadah timbal, label, dan lain-lain. containers, labels etc.
95. Label wadah dan/atau container 95. The label on the container should
hendaklah mencantumkan: show:
a) nama produk dan/atau kode a) the name of the drug product
identitas produk; and/or the product identification
b) nama radionuklida. Catatan: code;
tidak berlaku untuk kit b) the name of the radionuclide. Note:
radiofarmaka; Not applicable for kit;
c) nama industri pembuat atau c) the name of the manufacturer or
perusahaan; the company;
d) Radioaktivitas per unit dosis: d) The radioactivity per unit dose
(Catatan: tidak berlaku untuk kit (Note: Not applicable for kit):
radiofarmaka): for liquid preparations, the total
untuk sediaan cairan: radioactivity in the container, or
radioaktivitas total dalam the radioactive concentration
wadah, atau konsentrasi per millilitre, at a stated date,
radioaktif per ml, pada and, if necessary, hour and
tanggal yang dicantumkan, minute, and the volume of
dan bila perlu jam dan menit, liquid in the container;
dan volume cairan dalam
wadah;
untuk sediaan padat, misal for solid preparations, such as
produk beku kering (freeze freeze-dried preparations, the
dried) radioaktivitas total total radioactivity at a stated
pada tanggal yang date and, if necessary, hour
dicantumkan, dan bila perlu and minute;
jam dan menit;
untuk sediaan kapsul: for capsules, the radioactivity
radioaktivitas dalam tiap of each capsule at a stated
kapsul pada tanggal yang date and, if necessary, hour
dicantumkan, dan bila perlu and minute, and the number of
jam dan menit, dan jumlah capsules in the container and;
kapsul dalam wadah dan;
bila relevan, cantumkan where relevant, the
96. Label bungkusan hendaklah 96. The label on the package should state:
mencantumkan :
a) komposisi; a) the composition;
b) radionuklida; b) the radionuclide;
c) radioaktivitas pada saat c) the amount of radioactivity at the
pengiriman; time of dispatch;
d) cara pemberian produk; d) the route of administration;
e) tanggal daluwarsa; e) the expiry date;
f) kondisi khusus penyimpanan, f) any special storage conditions;
bila ada; dan
g) informasi wajib yang berkaitan g) mandatory information related to
dengan peraturan pengiriman transport regulations for
bahan radioaktif. radioactive materials.
97. Brosur dalam bungkusan hendaklah 97. The leaflet in the package should
mencantumkan informasi spesifik contain the specific product information
tentang produk dan indikasi and indications for use. This
penggunaan produk. Informasi ini information is especially important for
terutama sangat penting untuk preparation kits and should include:
preparasi kit radiofarmaka dan
hendaklah mencantumkan:
a) nama produk dan deskripsi a) the name of the product and a
penggunaannya; description of its use;
b) isi kit; b) the contents of the kit;
c) identifikasi dan persyaratan c) the identification and quality
mutu bahan radioaktif penanda requirements concerning the
yang dapat digunakan untuk radiolabelling materials that can be
preparasi radiofarmaka, yaitu: used to prepare the
radiopharmaceutical, namely:
petunjuk preparasi the directions for preparing the
radiofarmaka, termasuk radiopharmaceutical, including
rentang radioaktivitas dan the range of activity and the
volumenya, berikut pernyataan volume, together with a
persyaratan kondisi statement of the storage
penyimpanan bagi requirements for the prepared
radiofarmaka yang dipreparasi; radiopharmaceutical;
pernyataan masa edar a statement of the shelf-life of
radiofarmaka yang dipreparasi; the prepared
radiopharmaceutical;
indikasi dan kontraindikasi the indications and
(pada kehamilan, anak-anak, contraindications (pregnancy,
reaksi obat, dan lain-lain) dari children, drug reactions, etc.) in
radiofarmaka yang dipreparasi; respect of the prepared
radiopharmaceutical;
peringatan dan perhatian warnings and precautions in
terkait dengan komponen dan respect of the components and
radiofarmaka yang dipreparasi, the prepared
termasuk aspek keselamatan radiopharmaceutical, including
radiasi; radiation safety aspects;
98. Catatan produksi bets produk rutin 98. The production records of regular
harus memuat sejarah pembuatan tiap production batches must provide a
bets radiofarmaka secara lengkap, dan complete account of the manufacturing
menunjukkan bahwa produk telah history of each batch of a
dibuat, diuji, diisi, dikemas dan radiopharmaceutical, showing that it
didistribusikan sesuai prosedur tertulis. has been manufactured, tested,
dispensed into containers and
distributed in accordance with the
written procedures.
99. Catatan terpisah untuk penerimaan, 99. Separate records for the receipt,
penyimpanan, pemakaian dan storage, use and disposal of
pemusnahan bahan radioaktif radioactive materials should be
hendaklah disimpan sesuai peraturan maintained in accordance with
proteksi radiasi. radiation protection regulations.
100. Catatan distribusi hendaklah disimpan. 100. Distribution records should be kept.
Karena pengembalian produk Since the return of radioactive products
radioaktif tidak praktis, prosedur is not practical, the purpose of recall
penarikan kembali produk tersebut procedures for such products is to
lebih ditekankan pada pencegahan prevent their use rather than an actual
penggunaan produk kembalian return. If necessary, the return of
daripada pelaksanaan pengembalian radioactive products should be carried
produk itu sendiri. Pengembalian out in accordance with international
produk radioaktif, bila perlu, hendaklah and or national transport regulations.
dilaksanakan menurut peraturan
transportasi nasional dan atau
internasional.
102. Jumlah sampel yang biasanya 102. The number of samples normally taken
diambil dalam analisis sediaan in pharmaceutical analysis may have
farmasi mungkin perlu dimodifikasi, to be modified but should be adequate
tetapi hendaklah memadai untuk to permit repeat testing (reference
dilakukan pengujian ulang (sampel samples).
pembanding).
103. Jumlah sampel yang biasanya 103. The number of samples normally taken
diambil untuk uji sterilitas tidak perlu for a sterility test does not necessarily
diterapkan pada radiofarmaka apply for radiopharmaceuticals
karena dalam satu batch jumlahnya because of the small number in a
hanya sedikit. batch.
104. Uji khusus mungkin harus dirancang 104. Special tests may have to be designed
dan dilaksanakan untuk and carried out to show the absence of
menunjukkan tidak ada sedikitpun the very small amounts of specific
impuritas yang spesifik impurities acceptable. e.g. in target
diperbolehkan misalnya dalam material. The best test may be an
bahan target. Proses iradiasi irradiation process.
merupakan uji yang terbaik.
105. Bahan baru yang disintesis sendiri 105. The new materials which are
107. Pemancar beta dan gamma 107. Beta and gamma-emitting impurities
biasanya merupakan impuritas are normally the main objective but for
utama yang diamati, tetapi pada fission-produced materials alpha-
produk hasil fisi, impuritas emitting impurities should also be
pemancar alfa hendaklah diamati looked for.
juga.
112. Kontaminan kimia, misal logam 112. Chemical contamination such as the
dalam jumlah yang sangat sedikit, presence of trace amounts of metals
hendaklah diidentifikasi dan should be determined and addressed,
ditentukan, untuk mencegah atau so as to prevent or reduce possible
mengurangi dampak yang mungkin effects on the radiolabelling of the
terjadi pada proses penandaan radiopharmaceuticals.
radiofarmaka.
113. Untuk kit radiofarmaka yang 113. For cold kits containing stannous salt
2+
mengandung garam Stano (Sn ) as a reducing agent, the stannous
sebagai bahan pereduksi, content should be determined using
2+
kandungan garam Stano (Sn ) methods such as iodometry or
hendaklah ditentukan dengan polarography.
menggunakan metode seperti
iodometri atau polarografi.
114. Jumlah dan ukuran partikel dalam 114. The particle number and sizes in
larutan suspensi atau larutan koloid suspensions or colloidal solutions
hendaklah ditentukan. should be determined
pH pH
116. Untuk beberapa radiofarmaka, uji 116. For some radiopharmaceuticals, the
distribusi biologis hendaklah biological distribution test should be
dilakukan sebagai indikator mutu performed as an indicator of the quality
dan kinerja yang diharapkan dari and expected performance of the
radiofarmaka. radiopharmaceuticals.
118. Studi stabilitas hendaklah dilakukan 118. Stability studies should be performed
pada minimum tiga bets pilot atau on a minimum of three pilot or
bets produksi. Bila hasil yang production batches. If discordant
diperoleh dari ketiga bets berbeda results are obtained between the three
secara signifikan, hendaklah batches, further batches should be
dilakukan pengujian pada bets examined.
berikutnya.
120. Dalam program pengujian, produk 120. In the testing program, the product
hendaklah diuji terhadap seluruh should be tested to full specification at
spesifikasi pada saat preparasi. preparation. At intermediate points,
Pada pengujian antar waktu, parameters that are likely to change
parameter yang mungkin berubah should be measured. Typical
hendaklah diukur. Jenis parameter parameters include:
meliputi:
a) Kestabilan fisis, misal ukuran a) Physical stability e.g. particle size;
partikel;
b) Kestabilan kimiawi, misal pH, b) Chemical stability e.g. pH, benzyl
kandungan benzyl alcohol; alcohol content;
c) Konsentrasi radioaktif; c) Radioactive concentration;
d) Kemurnian radiokimiawi; d) Radiochemical purity;
e) Biodistribusi; dan e) Biodistribution;
2+
f) Kandungan Stano (Sn ) (misal f) Stannous tin content (e.g. for
99m
untuk kit Tc). 99mTc cold kits).
121. Bila produk akan disimpan dalam 121. If the product is to be stored under
lemari pendingin tanpa peringatan refrigeration without the warning "Do
“Jangan dibekukan”, maka not freeze", then stability, particularly
kestabilan, terutama kestabilan fisis physical stability (e.g. no precipitate
(misal tidak terbentuk endapan, formation, no denaturation of protein)
tidak terjadi denaturasi protein) at about -5°C should be demonstrated
o
pada suhu sekitar -5 C hendaklah
dibuktikan.
122. Untuk kit radiofarmaka, pengaruh 122. In the case of cold kits, the effect of kit
umur produk terhadap kestabilan age on the stability of the product after
produk setelah rekonstitusi reconstitution should be demonstrated.
hendaklah dibuktikan.
124. Data stabilitas tambahan hendaklah 124. Additional stability data should be
tersedia, yang mencakup masa available covering the claimed shelf life
simpan yang dinyatakan dari produk of the inactive product when
nonaktif ketika direkonstitusi reconstituted with both the highest and
99m
dengan aktivitas Tc tertinggi dan lowest activities of 99mTc to be used
terendah untuk digunakan pada for preparation of the 99mTc labelled
preparasi radiofarmaka bertanda radiopharmaceuticals in the minimum
99m
Tc menggunakan volume and maximum reconstitution volumes.
rekonstitusi maksimum dan
minimum.
125. Data hendaklah tersedia untuk 125. The data should be available for the
konsentrasi radioaktif tertinggi yang highest radioactive concentration to be
akan digunakan untuk rekonstitusi. used for reconstitution.
126. Bila bentuk akhir bungkusan diubah, 126. If the final packaging form is to be
maka data stabilitas hendaklah changed, stability data should be
diperbaharui. regenerated.
128. Uji sterilitas hendaklah dilakukan 128. Sterility test should be performed
sesuai prosedur yang ditetapkan based on procedures describes in the
dalam Farmakope Indonesia atau national pharmacopeia or
farmakope internasional yang diakui pharmacopeia approved by the
oleh otorita pengawas. national authority.
130. Pemeriksaan lengkap produk pada 130. Complete checking of the product on
sampel dummy hendaklah dilakukan dummy samples should be carried out
untuk beberapa bets sebelum for several batches before starting
memulai formulasi radiofarmaka routine radiopharmacy formulations. In
secara rutin. Dalam hal fasilitas case of any breakdown/shut down of
mengalami kerusakan atau berhenti the facility, good working conditions
beroperasi, keyakinan terhadap and confidence should be
kondisi kerja yang tepat hendaklah reestablished by carrying out complete
ditentukan kembali dengan analysis of several batches of
melakukan analisis lengkap pada radiopharmaceuticals.
beberapa bets radiofarmaka.
131. Sistem pengawasan mutu hendaklah 131. A quality control system should also
juga mencakup pemeriksaan include radioactivity testing of the
lingkungan terhadap radioaktivitas environment such as on ventilation
seperti pada sistem ventilasi, system, air filters and LAF equipment.
saringan udara dan peralatan LAF. The calibration of instruments for
Kalibrasi instrumen untuk penentuan determining radioactivity should also
radioaktivitas hendaklah juga be checked.
diperiksa.
132. Sampel produk antara dan produk 132. Samples of the intermediate and final
akhir radiofarmaka hendaklah products should be retained in
disimpan pada kondisi penyimpanan sufficient amounts and under
yang tepat dan dalam jumlah yang appropriate storage conditions to allow
cukup untuk penggunaan uji ulang repeated testing or verification of a
atau verifikasi analisis bets. Contoh batch control. These samples should
pertinggal ini hendaklah disimpan be kept for an appropriate period in
selama waktu yang ditetapkan menurut accordance with the shelf-lives of the
masa simpan komponen radioaktif radioactive components concerned.
yang digunakan. Namun ketentuan di However, this may sometimes not be
atas tidak berlaku bagi radiofarmaka applicable, e.g. for
yang memiliki waktu paruh yang radiopharmaceuticals with a short half-
singkat. life.
133. Prosedur pengambilan sampel dapat 133. Sampling procedures may be adapted
disesuaikan menurut tujuan dari to the purpose of the sampling, the
pengambilan sampel yang dilakukan, type of controls being applied, and the
tipe pengawasan yang diterapkan dan nature of the material being sampled
sifat materi yang disampel (misal: bets (e.g. a small batch size and/or its
134. Bila suatu bets produk harus dikirim 134. When a production batch must be
sebelum semua pengujian mutu dispatched before all tests are
selesai, hal ini tidak mengurangi completed, this does not reduce the
keharusan Kepala Bagian Pemastian need for a formal recorded decision to
Mutu membuat keputusan resmi yang be taken by the Head of Quality
diambil berkenaan dengan pemenuhan Assurance on the conformity of the
persyaratan terdokumentasi dari bets batch. In this case there should be a
produk tersebut. Dalam hal ini written procedure detailing all
hendaklah ada prosedur tertulis yang production and quality control data
merinci semua data produksi dan which should be considered before the
pengawasan mutu yang harus batch is dispatched. A procedure
dipertimbangkan sebelum bets produk should also describe those measures
dikirim. Hendaklah juga tersedia suatu which will be taken by the Head of
prosedur yang menguraikan tindakan Quality Assurance if unsatisfactory test
yang diambil oleh Kepala Bagian results are obtained after dispatch.
Pemastian Mutu jika setelah produk
dikirim ternyata hasil pengujian tidak
memenuhi syarat.
135. Sampel dari tiap bets produk 135. Unless otherwise specified in the
hendaklah disimpan, kecuali jika marketing authorisation, reference
ditetapkan lain dalam izin edar. samples of every batch should be
retained.
DOKUMENTASI DOCUMENTATION
136. Seluruh dokumen yang berhubungan 136. All documents related to the
dengan pembuatan radiofarmaka manufacture of radiopharmaceuticals
hendaklah dibuat, dikaji dan disahkan should be prepared, reviewed,
serta didistribusikan sesuai prosedur approved and distributed according to
yang ditetapkan. written procedures.
137. Spesifikasi bahan awal, label dan 137. Specifications should be established
pembungkus, produk antara kritis dan and documented for starting materials,
produk radiofarmaka hendaklah labelling and packaging materials,
ditetapkan. Spesifikasi hendaklah critical intermediates and the finished
ditetapkan juga untuk alat/bahan kritis radiopharmaceuticals. Specifications
lain yang digunakan dalam proses should also be in place for any other
pembuatan, seperti alat/bahan critical items used in the manufacturing
penunjang proses, gasket, kit process, such as process aids,
penyaring steril, yang dapat gaskets, sterile filtering kits, that could
berdampak kritis pada mutu produk. critically impact on quality.
138. Spesifikasi hendaklah ditetapkan untuk 138. All packaging materials such as vials,
semua bahan pembungkus seperti vial, stoppers, lead shielding, labels and
tutup vial, perisai timbal, label dan printed instructions for use,
139. Dalam spesifikasi bahan awal, 139. The list of specifications for starting
bahan pembungkus dan produk jadi, materials, packaging materials and
tercantum hal-hal sebagai berikut finished products is given below
(gunakan untuk bahan/produk yang (appropriate items are applicable):
sesuai):
a) nama dan nomor kode; a) name and code number;
b) uraian bentuk fisik dan b) description of physical form and
tampilannya; appearance;
c) pemasok yang disetujui; c) approved supplier(s);
d) instruksi pengambilan sampel d) sampling instructions (including
(termasuk sampel pembanding); reference sample);
e) uji dan batas untuk identifikasi, e) tests and limits for identity, purity
kemurnian dan penetapan and assay;
kadar;
f) kandungan radioaktivitas dan f) radioactivity contents should be
waktu pengukuran; recorded with time;
g) metode analisis yang digunakan g) analytical methods to be used
termasuk metode pengambilan including sampling methods;
sampel;
h) kondisi penyimpanan; h) storage conditions;
i) petunjuk keselamatan kerja i) safety precautions to be observed;
yang harus diperhatikan; dan
j) tanggal daluwarsa. j) expiration date.
140. Catatan dari aktivitas bahan 140. A record of radioactive material activity
radioaktif yang diterima, yang received, used, and disposed of may
digunakan dan yang dibuang agar be kept as per requirements. Accurate
tetap disimpan seperti yang values of radioactivity must be given
disyaratkan. Nilai radioaktivitas on the secondary container, as it is
yang akurat harus dicantumkan difficult to give this information on
pada wadah sekunder, bila sulit primary container.
untuk mencantumkan informasi ini
pada wadah primernya.
143. Data distribusi bets tertentu 143. A list showing to which a given batch
hendaklah disimpan untuk was distributed should be kept to
memungkinkan penarikan kembali permit eventual recall and to make
dan pencacahan radioaktivitas. counting for radioactivity possible.
145. Seluruh catatan hendaklah paling 145. All records should be retained for at
sedikit 3 tahun kecuali ditetapkan lain least 3 years unless another timeframe
oleh otorita pengawas. is specified in national requirements.
146. Catatan lengkap distribusi rinci 146. Detailed distribution records should be
hendaklah disimpan. Hendaklah maintained and there should be
dibuat prosedur yang menjelaskan procedures which describe the
tindakan yang diambil berkenaan measures to be taken for stopping the
dengan penghentian penggunaan use of defective radiopharmaceuticals.
radiofarmaka yang cacat. Proses Recall operations should be shown to
penarikan kembali produk hendaklah be operable within a very short time.
dibuktikan dapat dilaksanakan dan
selesai dalam waktu yang sangat
singkat.
147. Dalam pembuatan radiofarmaka 147. The radiation protection and safety for
(penanganan bahan/ produk, produksi, radiopharmaceutical manufacturing
pengawasan mutu, distribusi dan (material/ product handling, production,
penyimpanan), aspek proteksi radiasi quality control, distribution and
dan keselamatan kerja hendaklah storage) should follow the procedures
sesuai dengan prosedur yang that refer to the valid Government
mengacu pada ketentuan Pemerintah requirements.
yang berlaku.
151. Area pengawasan mutu hendaklah 151. The QC area should be provided with
dilengkapi dengan area untuk the area for keeping necessary
menyimpan instrumen yang instruments required for testing and
diperlukan pengujian dan ruang sufficient storage space for storing
yang cukup untuk menyimpan samples/batch control samples and
sampel bahan/sampel pertinggal QC records. A special shielded area is
seluruh bets dan catatan pengujian necessary for storing radioactive
mutu. Area khusus yang diberi samples/batch control samples.
perisai diperlukan untuk menyimpan
sampel bahan radioaktif/ sampel
pertinggal radioaktif.
152. Kandang hewan hendaklah 152. The animal house should be equipped
dilengkapi dengan fasilitas yang with the necessary facilities for the
diperlukan untuk pemeliharaan dan maintenance of the animals and animal
studi hewan tersebut. Fasilitas ini studies and should be maintained
hendaklah selalu dalam keadaan clean. Protocols for cleaning and
bersih. Prosedur pembersihan dan maintenance should be established.
perawatan hendaklah dibuat.
Limbah ini hendaklah diberi perisai storage and the radiation safety officer
secara memadai selama is responsible for the safe handling,
penyimpanan dan petugas proteksi storage and disposal of the radioactive
radiasi hendaklah bertanggung waste.
jawab dalam penanganan,
penyimpanan dan pembuangan
limbah radioaktif ini secara aman.
155. Instalasi radiofarmasi adalah suatu 155. The radiopharmacy is a facility in which
fasilitas di mana formulasi radiopharmaceutical formulations are
radiofarmaka disiapkan /dipreparasi prepared using a 99mTc or other
99m
menggunakan Tc atau radionuclides and kits so as to obtain
radionuklida lain dan kit the product in a form suitable for
radiofarmaka untuk menghasilkan administration to patients.
bentuk sediaan radiofarmaka yang
sesuai untuk diberikan kepada
pasien.
158. Fasilitas hendaklah didesain dan 158. Facilities should be designed and
dikonstruksi sesuai kebutuhan constructed as per the radiopharmacy
radiofarmasi dan farmasi. and pharmaceuticals needs.
160. Uji usap hendaklah dilakukan untuk 160. A wipe test should be performed to
menentukan kontaminasi radioaktif determine radioactive contamination
pada permukaan tiap wadah yang on the surface of any shipment
dikirim. Temuan kontaminasi container. Any contamination and/ or
dan/atau kebocoran hendaklah leakage found should be reported to
dilaporkan kepada pemasok. the supplier.
161. Jika terjadi tumpahan radioaktif 161. Serious spills should require
serius hendaklah dilakukan evacuation of the area before any
evakuasi dari area sebelum proses cleanup is undertaken and should be
pembersihan dan segera dilaporkan first reported to the radiation safety
kepada petugas proteksi radiasi. officer.
162. Radionuklida, kit radiofarmaka dan 162. Radionuclides, kits and diluents should
diluen hendaklah diperiksa identitas, be checked for identity, expiry
tanggal atau waktu daluwarsa dan time/date and appearance
pemeriannya.
163. Label identifikasi dengan nomor bets 163. Identifying labels with a dated batch
bertanggal hendaklah ditempel pada number should be affixed to reagent
vial pereaksi dan perisai wadah vials and shielding containers prior to
sebelum penambahan bahan the addition of radioactive material.
radioaktif.
166. Tiap preparasi hendaklah dilakukan 166. Each preparation should be performed
menurut prosedur tertulis yang in accordance with an approved written
disetujui dan, aman serta handal. procedure that should be safe and
Bila memungkinkan, prosedur reliable. Where possible, methods
hendaklah dirancang sedemikian should be devised in which all the
rupa sehingga semua komponen components required are contained in
yang dibutuhkan ditempatkan presterilised vials with the only
dalam vial steril, dan prosedur manipulative procedure being aseptic
manipulatif hanya untuk transfer transfer between vials using syringes.
secara aseptik antar vial Methods requiring manipulation in
menggunakan alat suntik. Prosedur open containers should be avoided.
manipulasi yang dilakukan pada
wadah terbuka hendaklah
dihindarkan.
167. Jumlah tusukan jarum suntik pada 167. The number of cap punctures should
tutup vial hendaklah diminimalkan be kept to a minimum to prevent coring
untuk mencegah serpihan tutup and shedding of particles.
masuk ke dalam vial dan pelepasan
partikel.
168. Penutup hendaklah diusap dengan 168. Closures should be wiped with an
bakterisida yang sesuai pada tiap appropriate bactericide each time an
penusukan jarum suntik. entry is made.
169. Perhatian khusus pada teknik 169. Careful attention to technique should
pelaksanaan saat melakukan be given to prevent cross-
rekonstitusi atau dispensing contamination between products
hendaklah diberikan untuk during reconstitution or dispensing
mencegah kontaminasi silang antar procedures.
produk.
99
pH, Mo breakthrough dan the supply.
frekuensi pemeriksaan bergantung
pada sumber pasokan.
171. Bila proses yang lebih kompleks 171. When more complex procedures like
seperti ekstraksi pelarut, penandaan solvent extraction, cell labeling and
sel dan pembuatan kit atau manufacture of kits /
radiofarmaka dilakukan di rumah radiopharmaceuticals are undertaken
sakit, fasilitas dan prosedur yang in the hospital, more reliable facilities
lebih handal dan memenuhi and procedures complying the GMP
persyaratan CPOB hendaklah requirements should be implemented.
diterapkan. Dalam hal ini, uji In these cases additional tests for
tambahan untuk efisiensi labeling efficiency and sterility,
penandaan dan sterilitas, dan chemical purity should be carried out.
kemurnian kimia hendaklah
dilakukan.
172. Bila produsen tidak menjamin 172. Where the manufacturer does not
sterilitas eluat, maka eluat tersebut guarantee the sterility of the eluate, the
hendaklah disterilkan dengan eluate should be sterilized by
otoklaf atau dengan penyaringan autoclaving or aseptic filtration.
aseptik.
174. Tingkat dosis hendaklah ditentukan 174. Dosage levels should be determined
berdasarkan riwayat, umur, berat based on patient history, age, weight,
badan, jenis kelamin dan luas sex and surface area.
permukaan tubuh pasien.
175. Tiap dosis hendaklah dihitung, 175. Each dose should be calculated,
diambil secara aseptik dan terukur aseptically withdrawn and measured
sebelum diberikan kepada pasien. prior to administration.
176. Penanganan hendaklah dilakukan 176. Care should be taken to ensure even
secara hati-hati untuk memastikan distribution of particulate
meratanya distribusi partikulat radiopharmaceuticals prior to
radiofarmaka sebelum pengambilan. withdrawal.
178. Langkah yang sesuai dalam 178. Appropriate steps should be taken to
prosedur hendaklah dilakukan untuk ensure that the intended agent, in the
memastikan ketepatan zat, dosis, intended dose, in the intended dosage
bentuk sediaan, waktu dan cara form is received by the intended
pemberian pada pasien. patient at the intended time via the
intended route of administration.
179. Cara kerja yang aman hendaklah 179. Safe work practices ensuring that there
diikuti untuk memastikan bahwa is no possibility of re-use of syringes or
tidak ada kemungkinan penggunaan needles should be followed.
alat suntik atau jarum bekas pakai.
180. Untuk mengantisipasi kemungkinan 180. Contingency plans for dealing with any
adanya situasi kedaruratan nuklir foreseeable emergency situation
hendaklah tersedia prosedur tertulis involving radioactivity should be written
rencana kontingensi yang down, displayed and known by
terpampang dan diketahui oleh personnel.
personil.
GLOSARIUM GLOSSARY
BAPETEN BAPETEN
Badan Pengawas Tenaga Nuklir adalah The Nuclear Energy Regulatory Agency is a
Lembaga Pemerintah Non-Kementerian Non-Ministerial Government Institution
(LPNK) yang berada di bawah dan operating under and reporting directly to the
bertanggung jawab kepada Presiden President of the Republic of Indonesia. The
Republik Indonesia. BAPETEN bertugas agency controls all the activities related to the
melaksanakan pengawasan terhadap segala utilization of nuclear energy in Indonesia as
kegiatan pemanfaatan tenaga nuklir di regulated by the Indonesian law,
Indonesia melalui peraturan perundangan, authorization from the government and
perizinan dan inspeksi sesuai dengan through inspection according to the existing
peraturan perundangan yang berlaku. regulation.
Wadah sekali-pakai terbuat dari gelas atau Disposable receptacles made of glass or
bahan lain yang sesuai, sedangkan other suitable substances, while other
komponen penunjang dapat terdiri dari components may consist of lead container for
container timbal untuk pelindung radiasi, radiation shielding, styrofoam, can, and box
stirofom, kaleng dan boks atau drum. or drum.
Bungkusan Package
Produk lengkap setelah proses The complete product after packaging
pembungkusan. Bungkusan terdiri dari process. The package consist of
radiofarmaka, bahan pembungkus dan bahan radiopharmaceutical content, packaging
pelindung radiasi yang memenuhi standar material and radiation shielding, that comply
keselamatan pengangkutan dan siap untuk to safety standard of transportation and ready
distribusi. for distribution.
Elusi Elution
Suatu metode untuk mengeluarkan zat A method of “washing off” an adsorbed
teradsorpsi dari bahan padat pengadsorpsi substance from a solid adsorbing matter
(seperti resin penukar ion) dengan (such as ion-exchange resin) with a liquid
menggunakan cairan.
Enclosure (lihat juga Glove Box) Enclosure (see also Glove Box)
Suatu struktur yang terdiri dari ruangan yang A structure consisting of an area that has
Glove Box (Lihat contoh, Gambar 4) Glove Box (Example: see Figure 4)
(1) Boks kedap udara atau bertekanan (1) Closed box either gas-tight or provided
negatif yang umumnya terbuat dari with negative pressure mostly made of
bahan sintetik transparan di mana zat transparent synthetic material in which
radioaktif, misal tritium atau plutonium, certain radioactive substances, e.g.
dapat ditangani dengan aman tritium or plutonium, can be handled
menggunakan sarung tangan yang without danger by means of gloves
dapat masuk ke dalam boks. reaching into the box.
(2) Enclosure yang digunakan untuk Enclosure used to confine and contain
mengungkung bahan berbahaya dan hazardous materials with operator access by
dapat diakses operator melalui portal means of gloved portals or other limited
sarung tangan atau lubang terbatas openings.
lain.
Hot Cell (Lihat contoh, Gambar 2) Hot Cell (Example: see Figure 2)
Ruang yang terkungkung sangat ketat di Highly shielded tight casing in which highly
mana zat berradioaktifitas tinggi dapat radioactive substances can be remotely
ditangani dengan menggunakan manipulator handled by manipulators observing the
dari jarak jauh. Keseluruhan proses dapat processes through lead-glass windows so
diamati melalui jendela yang terbuat dari that there is no hazard to personnel.
kaca timbal sehingga tidak membahayakan
personil.
Hot Laboratory (Lihat contoh, Gambar 3) Hot Laboratory (Example: see Figure 3)
Fasilitas yang didesain sedemikian rupa Laboratory designed for the safe handling of
untuk penanganan zat dengan radioaktifitas highly radioactive substances. It generally
tinggi secara aman. Suatu hot lab biasanya contains one or several hot cells.
berisi satu atau lebih hot cell.
penanganan dengan pengendalian jarak jauh for the safe remote-controlled handling of
zat radioaktif secara aman yang biasanya radioactive substances, normally operated
dioperasikan dari balik perisai timbal. from behind a lead shield.
Pembungkusan Packaging
Kegiatan merakit komponen yang diperlukan Packaging shall mean the assembly of
untuk membungkus secara lengkap zat components necessary to enclose the
radioaktif. radioactive contents completely.
ANEKS 10 ANNEX 10
PENGGUNAAN RADIASI
USE OF IONISING RADIATION IN
PENGION DALAM
THE MANUFACTURE
PEMBUATAN OBAT
OF MEDICINAL PRODUCTS
PENDAHULUAN
INTRODUCTION
Radiasi pengion dapat digunakan pada tahap
proses pembuatan untuk berbagai tujuan Ionising radiation may be used in the
termasuk menurunkan bioburden dan manufacturing process steps for various
sterilisasi bahan awal, bahan pengemas atau purposes including the reduction of bioburden
produk, dan penanganan bahan pengemas and the sterilisation of starting materials,
untuk produk darah. packaging materials or products and the
treatment of packaging materials for blood
product.
Ada dua jenis proses iradiasi: iradiasi gamma
dari sumber radioaktif dan iradiasi elektron There are two types of irradiation process:
berenergi tinggi (sinar beta) dari suatu gamma irradiation from a radioactive source
akselerator. and high energy electron irradiation (beta
radiation) from an accelerator.
Iradiasi gamma: ada dua jenis moda
pemrosesan dapat diterapkan: Gamma irradiation: two different processing
a) Batch mode: produk disusun pada lokasi modes may be employed:
yang ditetapkan di sekeliling sumber a) Batch mode: the products is arranged at
radiasi; dan tidak dapat dimuati atau fixed locations around the radiation
dikeluarkan selama sumber radiasi source; and cannot be loaded or unloaded
dipapar. while the radiation source is exposed.
b) Continuous mode: produk disusun dan b) Continuous mode: an automatic system
diletakkan di atas ban berjalan yang conveys the products into the radiation
masuk dan keluar sumber radiasi secara cell, past the exposed radiation source
otomatis sepanjang lintasan radiasi dan along a defined path and at an
dengan kecepatan tertentu. appropriate speed, and out of the cell.
TANGGUNG JAWAB
RESPONSIBILITY
1. Pelaksanaan iradiasi dapat dilakukan oleh
industri farmasi sendiri atau oleh operator 1. Treatment by irradiation may be carried
fasilitas radiasi (“contract manufacturer”) out by the pharmaceutical manufacturer
berdasarkan kontrak, di mana keduanya or by an operator of a radiation facility
harus mempunyai izin untuk melaksanakan under contract (a "contract
kegiatan tersebut. manufacturer"), both of whom must hold
an appropriate manufacturing
authorisation.
2. Industri farmasi mempunyai tanggung
jawab terhadap mutu produk termasuk 2. The pharmaceutical manufacturer bears
tujuan iradiasi yang ingin dicapai. responsibility for the quality of the
Penerima kontrak bertanggung jawab product including the attainment of the
memastikan bahwa wadah (yaitu wadah objective of irradiation. The contract
terluar di mana produk diiradiasi) diiradiasi operator of the radiation facility bears
dengan dosis radiasi sesuai dengan yang responsibility for ensuring that the dose
dipersyaratkan oleh industri farmasi of radiation required by the manufacturer
pemberi kontrak. is delivered to the irradiation container
(i.e. the outermost container in which the
products are irradiated).
3. Dosis yang dipersyaratkan termasuk
limitnya sesuai hasil validasi akan 3. The required dose including justified
dinyatakan pada dokumen registrasi limits will be stated in the marketing
produk. authorisation for the product.
DOSIMETRI
DOSIMETRY
4. Dosimetri didefinisikan sebagai
pengukuran dosis terserap menggunakan 4. Dosimetry is defined as the
dosimeter. Baik pemahaman maupun measurement of the absorbed dose by
penggunaan teknik yang tepat adalah the use of dosimeters. Both
esensial untuk validasi, commissioning, understanding and correct use of the
dan pengendalian proses. technique is essential for the validation,
commissioning and control of the
process.
5. Kalibrasi tiap bets dosimeter rutin yang
digunakan hendaklah tertelusur terhadap 5. The calibration of each batch of routine
suatu standar nasional atau internasional. dosimeters should be traceable to a
Masa berlaku kalibrasi hendaklah national or international standard. The
dinyatakan, dijustifikasi, dan dipatuhi. period of validity of the calibration should
be stated, justified and adhered to.
6. Hendaklah digunakan instrumen yang
sama untuk menetapkan kurva kalibrasi 6. The same instrument should normally be
dosimeter rutin dan untuk mengukur used to establish the calibration curve of
perubahan serapan setelah iradiasi. Jika the routine dosimeters and to measure
instrumen yang berbeda digunakan, the change in their absorbance after
hendaklah ditetapkan serapan absolut tiap irradiation. If a different instrument is
instrumen dosimeter. used, the absolute absorbance of each
instrument should be established.
7. Tergantung jenis dosimeter yang
digunakan, hendaklah dipertimbangkan 7. Depending on the type of dosimeter
kemungkinan penyebab ketidakakuratan used, due account should be taken of
pengukuran dari dosimeter antara lain possible causes of inaccuracy including
perubahan kelembaban, perubahan suhu, the change in moisture content, change
waktu jeda antara iradiasi dan pengukuran, in temperature, time elapsed between
serta laju dosis. irradiation and measurement, and the
dose rate.
VALIDASI PROSES
VALIDATION OF THE PROCESS
9. Validasi adalah tindakan pembuktian
bahwa proses, misal pemberian dosis 9. Validation is the action of proving that the
terserap yang dikehendaki pada produk, process, i.e. the delivery of the intended
akan mencapai hasil yang diharapkan absorbed dose to the product, will
sesuai persyaratan yang tercantum dalam achieve the expected results according
Bab. 12 Kualifikasi dan Validasi. to the requirement mentioned in Chapter
12. Qualification and Validation.
10. Validasi hendaklah meliputi pemetaan
dosis untuk mengetahui distribusi dosis 10. Validation should include dose mapping
terserap dalam wadah iradiasi yang diisi to establish the distribution of absorbed
produk dengan konfigurasi tertentu. dose within the irradiation container
when packed with product in a defined
configuration.
11. Spesifikasi proses iradiasi hendaklah
meliputi minimal hal sebagai berikut: 11. An irradiation process specification
a) rincian pengemasan produk; should include at least the following:
a) details of the packaging of the
b) pola muatan produk dalam wadah product;
iradiasi. Perhatian khusus perlu b) the loading pattern(s) of product
diberikan jika campuran produk within the irradiation container.
disatukan dalam wadah iradiasi, Particular care needs to be taken,
harus dipastikan bahwa produk yang when a mixture of products is allowed
padat tidak mengalami kekurangan in the irradiation container, that there
dosis atau menghalangi produk lain is no underdosing of dense product
terhadap paparan radiasi. Tiap or shadowing of other products by
susunan produk campuran harus dense product. Each mixed product
ditetapkan dan divalidasi; arrangement must be specified and
c) pola muatan wadah iradiasi sekeliling validated;
sumber (untuk batch mode) atau c) the loading pattern of irradiation
sepanjang lintasan melalui sel (untuk containers around the source (batch
continuous mode); mode) or the pathway through the
d) limit maksimum dan minimum dosis cell (continuous mode);
yang diserap produk (dan dosimeter d) maximum and minimum limits of
rutin yang digunakan); absorbed dose to the product (and
e) limit maksimum dan minimum dosis associated routine dosimetry);
yang diserap wadah iradiasi dan e) maximum and minimum limits of
dosimeter rutin yang digunakan untuk absorbed dose to the irradiation
memantau dosis yang terserap; container and associated routine
dosimetry to monitor this absorbed
f) parameter proses lain termasuk laju dose;
dosis, waktu maksimum paparan, f) other process parameters, including
jumlah paparan, waktu jeda antara dose rate, maximum time of
Umum General
13. Commissioning hendaklah mencakup hal- 13. Commissioning should include the
hal di bawah ini: following elements:
a. Desain; a. Design;
b. Pemetaan dosis; b. Dose mapping;
c. Dokumentasi; c. Documentation;
d. Persyaratan commissioning ulang d. Requirement for recommissioning.
Desain Design
14. Dosis terserap yang diterima oleh bagian 14. The absorbed dose received by a
tertentu dari wadah iradiasi pada titik particular part of an irradiation container
tertentu dalam iradiator tergantung at any specific point in the irradiator
terutama pada faktor berikut: depends primarily on the following
factors:
a) Aktivitas dan geometri sumber; a) the activity and geometry of the
source;
b) Jarak dari sumber ke wadah; b) the distance from source to
container;
c) Durasi iradiasi yang dikendalikan c) the duration of irradiation controlled
pengatur waktu atau kecepatan ban by the timer setting or conveyor
berjalan; speed;
d) Komposisi dan densitas bahan, d) the composition and density of
15. Total dosis yang terserap juga akan 15. The total absorbed dose will in addition
tergantung pada lintasan radiasi wadah depend on the path of containers through
untuk continuous mode atau pada pola a continuous irradiator or the loading
muatan untuk batch mode, serta jumlah pattern in a batch irradiator, and on the
siklus pemaparan. number of exposure cycles.
16. Untuk continuous mode dengan lintasan 16. For a continuous irradiator with a fixed
radiasi tetap, parameter kunci yang path or a batch irradiator with a fixed
dikendalikan oleh operator adalah laju loading pattern, and with a given source
kecepatan ban berjalan; sedangkan untuk strength and type of product, the key
batch mode dengan pola muatan tetap plant parameter controlled by the
adalah pengaturan waktu. Selain itu dosis operator is conveyor speed or timer
radiasi yang telah ditetapkan dan jenis setting.
produk juga akan memengaruhi kedua
mode tersebut.
17. Untuk prosedur pemetaan dosis, 17. For the dose mapping procedure, the
hendaklah iradiator diisi dengan wadah irradiator should be filled with irradiation
iradiasi yang berisi dummy product atau containers packed with dummy products
produk representatif dengan densitas or a representative product of uniform
seragam. Beberapa dosimeter hendaklah density. Dosimeters should be placed
ditempatkan pada minimum tiga buah throughout a minimum of three loaded
wadah iradiasi terisi yang dilewatkan irradiation containers which are passed
melalui iradiator, dikelilingi oleh wadah through the irradiator, surrounded by
yang sama atau dummy product. Jika similar containers or dummy products. If
produk tidak diisi seragam, hendaklah the product is not uniformly packed,
dosimeter ditempatkan dalam jumlah yang dosimeters should be placed in a larger
lebih banyak. number of containers.
18. Posisi dosimeter tergantung pada ukuran 18. The positioning of dosimeters will depend
wadah iradiasi. Contoh, untuk wadah on the size of the irradiation container.
berukuran hingga 1 x 1 x 0,5 m, For example, for containers up to 1 x 1 x
penempatan kisi tiga dimensi berukuran 20 0.5 m, a threedimensional 20 cm grid
cm yang memenuhi wadah iradiasi throughout the container including the
dianggap sudah mencukupi, termasuk outside surfaces might be suitable. If the
penempatan pada permukaan wadah. expected positions of the minimum and
Jika posisi dosis minimum dan maximum dose are known from a
maksimum yang diharapkan telah previous irradiator performance
diketahui dari karakteristik kinerja iradiator characterisation, some dosimeters could
sebelumnya, beberapa dosimeter di area be removed from regions of average
dosis rata-rata dapat dikurangi, dan dose and replaced to form a 10 cm grid
diganti untuk membentuk kisi berukuran in the regions of extreme dose.
10 cm di area dosis ekstrim.
19. Hasil dari prosedur tersebut akan 19. The results of this procedure will give
memberikan dosis minimum dan minimum and maximum absorbed doses
maksimum yang diserap oleh produk dan in the product and on the container
permukaan wadah yang merupakan satu surface for a given set of plant
set parameter fasilitas iradiasi, densitas parameters, product density and loading
produk dan pola muatan. pattern.
20. Idealnya, hendaklah digunakan dosimeter 20. Ideally, reference dosimeters should be
referensi pada pelaksanaan kegiatan used for the dose mapping exercise
pemetaan dosis karena presisinya lebih because of their greater precision.
tinggi. Penggunaan dosimeter rutin Routine dosimeters are permissible but it
diperbolehkan namun disarankan untuk is advisable to place reference
meletakkan dosimeter referensi tersebut dosimeters beside them at the expected
berdampingan dengan dosimeter rutin positions of minimum and maximum
pada posisi dosis minimum dan maksimum dose and at the routine monitoring
yang diharapkan dan pada posisi position in each of the replicate
pemantauan rutin dari masing-masing irradiation containers. The observed
wadah iradiasi replikasi. Nilai dosis yang values of dose will have an associated
diobservasi akan berbentuk sekumpulan random uncertainty which can be
data ketidakpastian secara acak yang estimated from the variations in replicate
dapat diestimasi dari variasi dalam measurements.
pengukuran berulang.
21. Dosis minimum yang diobservasi, sebagai 21. The minimum observed dose, as
hasil pengukuran dengan dosimeter rutin, measured by the routine dosimeters,
yang penting untuk memastikan bahwa necessary to ensure that all irradiation
semua wadah iradiasi menerima dosis containers receive the minimum required
minimum yang diperlukan, akan diatur dose will be set in the knowledge of the
berdasarkan variabilitas acak dosimeter random variability of the routine
rutin yang digunakan. dosimeters used.
22. Parameter yang dipakai selama proses 22. Irradiator parameters should be kept
iradiasi hendaklah dijaga konstan, constant, monitored and recorded during
dipantau, dan dicatat selama kegiatan dose mapping. The records, together
pemetaan dosis. Catatan, bersama hasil with the dosimetry results and all other
dosimetri dan semua catatan lain yang records generated, should be retained.
dihasilkan, hendaklah disimpan.
Desain Design
23. Dosis terserap yang diterima oleh bagian 23. The absorbed dose received by a
tertentu dari produk yang diiradiasi particular portion of an irradiated product
tergantung terutama pada faktor berikut: depends primarily on the following
factors:
a) Karakteristik berkas, yaitu: energi a) the characteristics of the beam, which
elektron, arus berkas rata-rata, lebar are: electron energy, average beam
pemindaian dan keseragaman current, scan width and scan
pemindaian; uniformity;
b) Kecepatan ban berjalan; b) the conveyor speed;
c) Komposisi dan densitas produk; c) the product composition and density;
d) Komposisi, densitas dan ketebalan d) the composition, density and
bahan antara output window dan thickness of material between the
24. Parameter kunci yang dikendalikan oleh 24. Key parameters controlled by the
operator adalah karakteristik berkas dan operator are the characteristics of the
kecepatan ban berjalan. beam and the conveyor speed.
25. Pada prosedur pemetaan dosis, hendaklah 25. For the dose mapping procedure,
dosimeter diletakkan di antara lapisan- dosimeters should be placed between
lapisan penyerap yang homogen yang layers of homogeneous absorber sheets
membentuk dummy product, atau di antara making up a dummy product, or between
lapisan-lapisan produk representatif yang layers of representative products of
berdensitas seragam, sehingga setidaknya uniform density, such that at least ten
dapat dilakukan sepuluh pengukuran measurements can be made within the
dalam rentang maksimum energi elektron. maximum range of the electrons.
Lihat juga Butir 18 s/d 21. Reference should also be made to
sections 18 to 21.
26. Parameter iradiator hendaklah dijaga 26. Irradiator parameters should be kept
konstan, dipantau dan dicatat selama constant, monitored and recorded during
kegiatan pemetaan dosis. Catatan, dose mapping. The records, together
bersama hasil dosimetri dan semua with the dosimetry results and all other
catatan lain yang dihasilkan, hendaklah records generated, should be retained.
disimpan.
27. Commissioning hendaklah diulang jika ada 27. Commissioning should be repeated if
perubahan pada proses atau pada iradiator there is a change to the process or the
yang dapat memengaruhi distribusi dosis irradiator which could affect the dose
pada wadah iradiasi (contoh penggantian distribution to the irradiation container
pensil sumber radiasi). Perlu atau tidak (e.g. change of source pencils). The extent
commissioning ulang tergantung pada to recommissioning depends on the extent
besar perubahan iradiator atau muatan. of the change in the irradiator or the load
Jika ragu, lakukan commissioning ulang. that has taken place. If in doubt,
recommission.
FASILITAS PREMISES
28. Fasilitas hendaklah didesain dan 28. Premises should be designed and
dioperasikan untuk memisahkan wadah operated to segregate irradiated from
yang sudah diiradiasi dan yang belum nonirradiated containers to avoid their
untuk mencegah kontaminasi silang. crosscontamination.
Jika produk dikemas di dalam wadah Where materials are handled within
iradiasi tertutup, mungkin tidak perlu closed irradiation containers, it may not
dilakukan pemisahan produk farmasi be necessary to segregate
terhadap nonfarmasi, bilamana tidak ada pharmaceutical from nonpharmaceutical
PEMROSESAN PROCESSING
29. Wadah iradiasi hendaklah diisi sesuai 29. Irradiation containers should be packed
dengan pola muatan yang ditetapkan pada in accordance with the specified loading
saat validasi. pattern(s) established during validation.
30. Selama pemrosesan, dosis radiasi pada 30. During the process, the radiation dose to
wadah iradiasi hendaklah dipantau the irradiation containers should be
menggunakan prosedur dosimetri yang monitored using validated dosimetry
tervalidasi. Hubungan antara dosis ini procedures. The relationship between
dengan dosis yang diserap oleh produk di this dose and the dose absorbed by the
dalam wadah harus sudah ditetapkan product inside the container must have
selama proses validasi dan commissioning been established during process
fasilitas. validation and plant commissioning.
31. Indikator radiasi hendaklah digunakan 31. Radiation indicators should be used as
sebagai alat bantu untuk membedakan an aid to differentiating irradiated from
wadah yang diiradiasi dari wadah yang nonirradiated containers. They should
belum diiradiasi. Indikator radiasi not be used as the sole means of
hendaklah tidak digunakan sebagai satu- differentiation or as an indication of
satunya alat untuk membedakan atau satisfactory processing.
petunjuk proses yang memuaskan.
32. Proses radiasi untuk wadah yang dimuati 32. Processing of mixed loads of containers
oleh campuran produk di dalam sel iradiasi within the irradiation cell should only be
hendaklah hanya dilakukan jika diketahui done when it is known from
dari percobaan saat commissioning atau commissioning trials or other evidence
bukti lain bahwa dosis radiasi yang that the radiation dose received by
diterima oleh masing-masing wadah tetap individual containers remains within the
berada dalam limit yang ditetapkan. limits specified.
33. Jika dosis radiasi yang dibutuhkan 33. When the required radiation dose is by
diberikan dengan lebih dari satu design given during more than one
pemaparan atau lebih dari satu kali exposure or passage through the plant,
melewati fasilitas iradiasi, hendaklah itu this should be with the agreement of the
dilakukan atas persetujuan pemegang izin holder of the marketing authorisation and
edar dan dilakukan dalam periode waktu occur within a predetermined time period.
yang telah ditentukan. Interupsi tak Unplanned interruptions during irradiation
terencana selama proses iradiasi yang should be notified to the holder of the
terjadi lebih dari periode waktu yang telah marketing authorisation if this extends
disetujui hendaklah diinformasikan kepada the irradiation process beyond a
pemegang izin edar. previously agreed period.
34. Produk yang belum diiradiasi harus 34. Nonirradiated products must be
dipisahkan dari produk yang telah segregated from irradiated products at all
diiradiasi. Metode untuk melakukan hal ini times. Methods or doing this include the
mencakup penggunaan indikator radiasi use of radiation indicators (31) and
(Butir 31) dan desain fasilitas yang sesuai appropriate design of premises (28).
(Butir 28).
35. Untuk proses dengan continuous mode, 35. For continuous processing modes,
hendaklah dosimeter diletakkan dosimeters should be placed so that at
sedemikian rupa sehingga tiap saat least two are exposed in the irradiation at
setidaknya dua dosimeter terpapar. all times.
36. Untuk proses dengan batch mode, 36. For batch modes, at least two dosimeters
setidaknya dua dosimeter hendaklah should be exposed in positions related to
dipaparkan pada posisi dosis minimum. the minimum dose position.
37. Untuk proses continuous mode, hendaklah 37. For continuous process modes, there
ada indikasi positif mengenai posisi yang should be a positive indication of the
benar dari sumber serta interlock antara correct position of the source and an
posisi sumber dan pergerakan ban interlock between source position and
berjalan. Kecepatan ban berjalan conveyor movement. Conveyor speed
hendaklah dipantau terus-menerus dan should be monitored continuously and
dicatat. recorded.
38. Untuk proses batch mode, pergerakan 38. For batch process modes source
sumber dan waktu pemaparan untuk tiap movement and exposure times for each
bets hendaklah dipantau dan dicatat. batch should be monitored and recorded.
39. Pemberian suatu dosis yang dikehendaki, 39. For a given desired dose, the timer
pengaturan waktu atau kecepatan ban setting or conveyor speed requires
berjalan membutuhkan penyesuaian terkait adjustment for source decay and source
dengan peluruhan dan penambahan additions. The period of validity of the
sumber radiasi. Periode validitas dari setting or speed should be recorded and
pengaturan atau kecepatan hendaklah adhered to.
dicatat dan dipatuhi.
40. Hendaklah diletakkan satu dosimeter pada 40. A dosimeter should be placed on every
tiap wadah. container.
41. Hendaklah ada pencatatan yang terus- 41. There should be continuous recording of
menerus terhadap arus berkas rata-rata, average beam current, electron energy,
energi elektron, lebar area pemindaian dan scanwidth and conveyor speed. These
kecepatan ban berjalan. Variabel ini, variables, other than conveyor speed,
kecuali kecepatan ban berjalan, perlu need to be controlled within the defined
dikendalikan dalam batas yang telah limits established during commissioning
ditentukan selama commissioning karena since they are liable to instantaneous
variabel tersebut bersifat responsif change.
terhadap perubahan yang cepat.
DOKUMENTASI DOCUMENTATION
42. Hendaklah dilakukan rekonsiliasi terhadap 42. The numbers of containers received,
jumlah wadah yang diterima, diiradiasi dan irradiated and dispatched should be
dikirimkan beserta dokumen terkait. Tiap reconciled with each other and with the
perbedaan hendaklah dilaporkan dan dicari associated documentation. Any
penyebabnya. discrepancy should be reported and
resolved.
43. Operator fasilitas iradiasi hendaklah 43. The irradiation plant operator should
menyatakan secara tertulis rentang dosis certify in writing the range of doses
yang diterima oleh tiap wadah yang received by each irradiated container
diiradiasi dalam suatu bets atau within a batch or delivery.
pengiriman.
44. Catatan proses dan pengawasan untuk 44. Process and control records for each
tiap bets iradiasi hendaklah diperiksa dan irradiation batch should be checked and
ditandatangani oleh personil yang signed by a nominated responsible
berwenang dan catatan ini disimpan. person and retained. The method and
Metode dan tempat penyimpanan place or retention should be agreed
hendaklah disetujui oleh operator fasilitas between the plant operator and the
iradiasi dan pemegang izin edar. holder of the marketing authorisation.
45. Dokumen yang terkait dengan validasi dan 45. The documentation associated with the
commissioning fasilitas hendaklah validation and commissioning of the plant
disimpan selama satu tahun setelah should be retained for one year after the
tanggal daluarsa atau setidaknya lima expiry date or at least five years after the
tahun setelah produk terakhir diluluskan, release of the last product processed by
mana yang lebih panjang. the plant, whichever is the longer.
ANEKS 11 ANNEX 11
1. Aneks ini memberi pedoman cara 1. This Annex to the Guide to Good
pengambilan dan penanganan sampel Manufacturing Practice for Medicinal
pembanding untuk bahan awal, bahan Products (“the GMP Guide”) gives
pengemas atau produk jadi serta guidance on the taking and holding of
penyimpanan sampel pertinggal untuk reference samples of starting materials,
produk jadi. packaging materials or finished products
and retention samples of finished products.
3. Pedoman untuk pengambilan sampel 3. This annex also includes guidance on the
pertinggal untuk obat yang diimport atau taking of retention samples for parallel
didistribusikan secara parelel juga imported / distributed medicinal products.
tercakup dalam Aneks ini.
PRINSIP PRINSIP
4. Sampel disimpan untuk dua tujuan; 4. Samples are retained to fulfil two
pertama menyediakan sampel untuk purposes; firstly to provide a sample for
pengujian dan kedua meyediakan analytical testing and secondly to provide a
spesimen produk jadi. Karena itu sampel specimen of the fully finished product.
dibagi menjadi dua kategori: Samples may therefore fall into two
categories:
Dalam banyak hal sampel pembanding For finished products, in many instances
produk jadi identis dengan sampel the reference and retention samples will be
pertinggal, misal unit dalam kemasan presented identically, i.e. as fully packaged
lengkap. Dalam hal ini sampel units. In such circumstances, reference
pembanding dan pertinggal dapat saling and retention samples may be regarded as
menggantikan. interchangeable.
pertinggal dari tiap bets produk jadi from each batch of finished product
hendaklah disimpan sekurangnya satu should be retained for at least one year
tahun setelah tanggal daluwarsa. Sampel after the expiry date. The reference
pembanding hendaklah dikemas dalam sample should be contained in its
kemasan primer atau dalam kemasan finished primary packaging or in
yang terbuat dari bahan yang sama packaging composed of the same
dengan kemasan primer dalam mana obat material as the primary container in
dipasarkan. which the product is marketed.
9. Kecuali masa penyimpanan lebih lama 9. Unless a longer period is required under
dipersyaratkan oleh hukum, sampel the law, samples of starting materials
bahan awal (kecuali pelarut, gas atau air (other than solvents, gases or water used
yang dipakai dalam proses produksi) in the manufacturing process) should be
hendaklah disimpan paling tidak dua retained for at least two years after the
tahun setelah produk diluluskan. Lama release of product. That period may be
penyimpanan dapat diperpendek bila shortened if the period of stability of the
stabilitas dari bahan, seperti yang material, as indicated in the relevant
disebutkan pada spesifikasi terkait, lebih specification, is shorter. Packaging
pendek. Bahan pengemas hendaklah materials should be retained for the
disimpan selama masa edar dari produk duration of the shelf life of the finished
jadi terkait. product concerned.
10. Jumlah sampel pembanding hendaklah 10. The reference sample should be of
cukup untuk melakukan minimal dua kali sufficient size to permit the carrying out,
analisis lengkap pada bets sesuai dengan on, at least, two occasions, of the full
dokumen izin edar yang telah dievaluasi analytical controls on the batch in
dan disetujui oleh Badan POM. Bila perlu accordance with the marketing
dilakukan pengujian, produk dalam authorisation file which has been
kemasan yang utuh hendaklah dipakai. assessed and approved by NADFC.
Usulan pengecualian dari hal di atas Where it is necessary to do so,
handaklah dijustifikasi dan disetujui oleh unopened packs should be used when
Badan POM. carrying out each set of analytical
controls. Any proposed exception to this
should be justified to, and agreed with
NADFC.
11. Bila dapat diterapkan, persyaratan 11. Where applicable, Guidelines on GMP
mengenai jumlah sampel pembanding, relating to the size of reference samples
dan bila diperlukan sampel pertinggal and, if necessary, retention samples
sesuai Pedoman CPOB hendaklah should be followed.
dipatuhi.
Bila satu bets dikemas dalam dua atau beginning or end of a process). Where a
lebih kegiatan pengemasan yang batch is packaged in two, or more,
berbeda, hendaklah diambil minimal satu distinct packaging operations, at least
sampel pertinggal dari tiap kegiatan one retention sample should be taken
pengemasan. Usulan untuk pengecualian from each individual packaging
hendaklah dijustifikasi dan disetujui oleh operation. Any proposed exception to
Badan POM. this should be justified to, and agreed
with, the NADFC.
13. Hendaklah dipastikan bahwa semua 13. It should be ensured that all necessary
bahan dan peralatan untuk melakukan analytical materials and equipment are
analisis tersedia, atau mudah diperoleh available, or are readily obtainable, in
sampai dengan satu tahun setelah order to carry out all tests given in the
tanggal daluwarsa dari bets terakhir yang specification until one year after expiry of
dibuat, untuk melakukan pengujian sesuai the last batch manufactured.
spesifikasi.
15. Bila pemegang izin edar berbeda dari 15. Where the marketing authorization holder
industri farmasi yang bertanggung jawab is not the same legal entity as the site(s)
untuk pelulusan, tanggung jawab responsible for batch release, the
penyimpanan sampel pembanding/ responsibility for taking and storage of
sampel pertinggal hendaklah dijelaskan reference/retention samples should be
dalam kontrak tertulis antara dua pihak defined in a written agreement between
sesuai Bab 11 Pedoman CPOB. Hal ini the two parties in accordance with
berlaku juga bila pembuatan dan Guidelines on GMP Chapter 11. This
pelulusan bets dilakukan di lokasi applies also where any manufacturing or
berbeda, maka tanggung jawab batch release activity is carried out at a
menyeluruh dari bets dan pengaturan site other than that with overall
penanggung jawab untuk mengambil dan responsibility for the batch and the
menyimpan sampel hendaklah dijelaskan arrangements between each different
dalam kontrak tertulis. site for the taking and keeping of
reference and retention samples should
be defined in a written agreement.
16. Kepala Bagian Pemastian Mutu yang 16. The head of Quality Assurance who
menyetujui bets untuk dijual hendaklah certifies a batch for sale should ensure
memastikan bahwa sampel pembanding that all relevant reference and retention
dan sampel pertinggal terkait dapat samples are accessible at all reasonable
diakses dalam waktu cepat. Bila times. Where necessary, the
diperlukan, pengaturan untuk mengambil arrangements for such access should be
sampel terkait hendaklah dijelaskan defined in a written agreement.
dalam kontrak tertulis.
17. Bila tahapan pembuatan produk jadi 17. Where more than one site is involved in
dilakukan di lebih dari satu lokasi, kontrak the manufacture of a finished product,
tertulis merupakan faktor penting dalam the availability of written agreements is
pengendalian pengambilan dan lokasi key to controlling the taking and location
penyimpanan sampel pembanding dan of reference and retention samples.
sampel pertinggal.
18. Sampel pembanding digunakan untuk 18. Reference samples are for the purpose
analisis, oleh karena itu hendaklah selalu of analysis and, therefore, should be
tersedia untuk laboratorium yang conveniently available to a laboratory
mempunyai metodologi yang telah with validated methodology. For starting
divalidasi. Lokasi penyimpanan sampel materials and packaging materials used
bahan awal dan bahan pengemas yang for medicinal products, this is the original
digunakan untuk produk jadi adalah pabrik site of manufacture of the finished
pembuat produk jadi tersebut. Demikian product. For finished products, this is the
juga lokasi penyimpanan sampel produk original site of manufacture.
jadi adalah tempat orisinal pembuatnya.
19. Sampel pertinggal hendaklah mewakili 19. A retention sample should represent a
suatu bets produk jadi seperti yang batch of finished products as distributed
diedarkan dan mungkin diperlukan untuk and may need to be examined in order to
pengujian dengan tujuan pembuktian confirm nontechnical attributes for
pemenuhan persyaratan nonteknis dari compliance with the marketing
izin edar atau persyaratan lain. Sampel authorization or national legislation. The
pertinggal hendaklah disimpan di lokasi di retention samples should preferably be
mana kepala bagian Pemastian Mutu stored at the site where the head of
meluluskan produk jadi. Quality Assurance certifying the finished
product batch is located.
20. Sampel pertinggal hendaklah disimpan di 20. Retention samples should be stored at
lokasi pabrik pembuat produk jadi untuk the premises of an authorised
mempermudah Badan POM mengakses manufacturer in order to permit ready
sampel. access by NADFC.
21. Bila produksi/impor/pengemasan/ 21. Where more than one manufacturing site
pengujian/ pelulusan bets obat melibatkan is involved in the manufacture/
lebih dari satu pabrik pembuat, tanggung importation/packaging/testing/batch
jawab penyimpanan sampel pertinggal release, as appropriate of a product, the
hendaklah ditetapkan dalam kontrak responsibility for taking and storage of
tertulis dari semua pihak terkait. retention samples should be defined in a
written agreement(s) between the parties
concerned.
22. Bila kemasan sekunder tidak dibuka, 22. Where the secondary packaging is not
hanya bahan pengemas yang dipakai opened, only the packaging material
perlu disimpan karena risiko campur baur used needs to be retained, as there is
tidak ada atau kecil. no, or little, risk of product mix up.
23. Bila kemasan sekunder dibuka, misal 23. Where the secondary packaging is
untuk mengganti dus atau brosur, opened, for example, to replace the
hendaklah diambil satu sampel pertinggal carton or patient information leaflet, then
tiap proses pengemasan, karena ada one retention sample, per packaging
risiko campur baur selama proses operation, containing the product should
pengemasan. Sangat penting untuk dapat be taken, as there is a risk of product
mengetahui dengan cepat siapa yang mixup during the assembly process. It is
bertanggung jawab bila terjadi campur important to be able to identify quickly
baur (pabrik pembuat atau pabrik who is responsible in the event of a
pengemas ulang) karena ini akan mixup (original manufacturer or
memengaruhi luas penarikan kembali repacker), as it would affect the extent of
produk. any resulting recall.
24. Bila industri ditutup dan izin edar 24. Where a manufacturer closes down and
dikembalikan, ditarik atau dibatalkan, the manufacturing authorisation is
kemungkinan masih banyak bets produk surrendered, revoked, or ceases to exist,
jadi yang belum kadaluwarsa yang it is probable that many unexpired
diproduksi oleh industri terkait dan masih batches of medicinal products
beredar. Agar bets tersebut tetap berada manufactured by that manufacturer
di pasar, industri tersebut hendaklah remain on the market. In order for those
mempersiapkan secara rinci untuk batches to remain on the market, the
melakukan transfer sampel pembanding manufacturer should make detailed
dan sampel pertinggal (dan dokumen arrangements for transfer of reference
CPOB lain yang relevan) ke lokasi and retention samples (and relevant
penyimpanan yang ditunjuk. Industri GMP documentation) to an authorised
tersebut hendaklah dapat meyakinkan storage site. The manufacturer should
Badan POM bahwa penyimpanan satisfy NADFC that the arrangements for
memadai dan, apabila diperlukan, sampel storage are satisfactory and that the
dapat diakses dan dianalisis. samples can, if necessary, be readily
accessed and analysed.
25. Bila industri tersebut tidak mampu 25. If the manufacturer is not in a position to
melakukan pengaturan yang diperlukan, make the necessary arrangements this
maka ini dapat didelegasikan kepada may be delegated to another
industri lain. Pemegang izin edar manufacturer. The marketing
bertanggung jawab terhadap authorisation holder is responsible for
pendelegasian dan pemberian semua such delegation and for the provision of
informasi yang diperlukan kepada Badan all necessary information to NADFC. In
POM. Di samping itu, sehubungan addition, the marketing authorisation
ANEKS 12 ANNEX 12
PRINSIP PRINCIPLE
Penyimpanan dan pengiriman obat jadi adalah Distribution is an important activity in the
bagian yang penting dalam kegiatan dan integrated supply-chain management of
manajemen mata rantai pemasokan obat yang pharmaceutical products. This document sets
terintegrasi. Dokumen ini menetapkan out appropriate steps to assist in fulfilling the
langkah-langkah yang tepat untuk membantu responsibilities involved in the different
dalam pemenuhan tanggung jawab bagi aspects of the distribution process. This
semua yang terlibat dalam kegiatan document gives guidance about storage and
pengiriman dan penyimpanan obat. Dokumen dispatch of the product from the manufacturer
ini memberikan pedoman bagi penyimpanan to the distributor. This Anex should refers to
dan pengiriman produk jadi dari pabrik ke related Chapter of GMP.
distributor. Aneks ini harus mengacu kepada
Bab – bab terkait di dalam Pedoman Cara
Pembuatan Obat yang Baik.
UMUM GENERAL
1.1 Jika gudang industri farmasi bertindak 1.1 When the warehouse also perform as
juga sebagai pusat distribusi obat ke center of distribution to the outlet (e.g.
konsumen (misal distributor, distributor, subdistributor, pharmacies)
subdistributor, apotek), maka industri the pharmaceutical industry should also
farmasi hendaklah juga memenuhi implement and comply with the
ketentuan CDOB. principles of GDP.
1.2 Mutu obat dapat dipengaruhi oleh 1.2 The quality of pharmaceutical products
kurangnya pengawasan yang can be affected by a lack of adequate
diperlukan terhadap kegiatan selama control over the numerous activities
proses distribusi. Lebih lanjut, belum which occur during the distribution
ditekankan perlunya pembuatan, process. Furthermore the need for
pengembangan, dan pemeliharaan establishment, development, and
prosedur penyimpanan-pengiriman maintenance of procedure for
obat, serta pengawasan kegiatan distribution as well as control over the
proses distribusi. Tujuan pedoman ini activities involved in the distribution
adalah untuk membantu dalam process has generally not been well
menjamin mutu dan integritas obat emphasized. The objective of these
selama proses penyimpanan dan guidelines is to assist in ensuring the
pengiriman obat. quality and integrity of pharmaceutical
products during all aspects of the
distribution process.
1.3 Untuk menjaga mutu obat, semua 1.3 To maintain the original quality of
PERSONIL PERSONNEL
1.4 Semua personil yang terlibat dalam 1.4 All personnel involved in storage and
kegiatan penyimpanan dan pengiriman dispatch activities should be trained in
hendaklah dilatih dalam semua all requirements of this Anex and be
persyaratan dalam Aneks ini dan capable of meeting these requirements.
mampu memenuhi persyaratan
tersebut.
1.5 Personil kunci yang terlibat dalam 1.5 Key personnel involved in the storage
penyimpanan dan pengiriman obat and dispatch of pharmaceutical
hendaklah memiliki kemampuan dan products should have the ability and
pengalaman yang sesuai dengan experience appropriate to their
tanggung jawab mereka untuk responsibility for ensuring that
memastikan bahwa obat tersebut pharmaceutical products are stored
disimpan dan dikirimkan dengan tepat. and dispatched properly.
1.6 Prosedur dan kondisi kerja bagi 1.6 Procedures and conditions of
karyawan, termasuk karyawan kontrak employment for employees, including
dan karyawan harian, serta personil contract and temporary staff, and other
lainnya yang terlibat dalam personnel having access to
penyimpanan dan pengiriman obat pharmaceutical products must be
harus dirancang dan disusun untuk designed and administered to assist in
membantu meminimalkan minimizing the possibility of such
kemungkinan obat jatuh ke pihak yang products coming into unauthorized
tidak berwenang. possession.
1.7 Kode etik dan prosedur disiplin 1.7 Codes of practice and disciplinary
hendaklah diterapkan untuk mencegah procedures should be in place to
dan menangani situasi dimana personil prevent and address situations where
yang terlibat dalam penyimpanan dan persons involved in the distribution of
pengiriman obat diduga atau terbukti pharmaceutical products are suspected
terlibat didalam penyalahgunaan dan / of, or found to be implicated in, the
atau pencurian. misappropriation and/or theft thereof.
1.8 Bagian gudang hendaklah termasuk 1.8 The warehouse should be included in
dalam struktur organisasi Industri the organizational structure of the
Farmasi. Tanggung jawab, pharmaceutical industry. The
kewenangan, dan hubungan timbal- responsibility, authority and
balik dari semua personil hendaklah interrelationships of all personnel
ditunjukkan dengan jelas. should be clearly indicated.
1.9 Tiap personil tidak dibebani tanggung 1.9 The responsibilities placed on any one
jawab yang berlebihan untuk individual should not be so extensive
menghindari risiko terhadap mutu as to present any risk to product
produk. quality.
1.10 Hendaklah tersedia aturan yang 1.10 There should be arrangements in place
berlaku untuk memastikan bahwa to ensure that management and
manajemen dan personil tidak personnel are not subject to
mempunyai konflik kepentingan dalam commercial, political, financial and
aspek komersial, politik, keuangan dan other pressures or conflicts of interest
tekanan lain yang dapat memengaruhi that may have an adverse effect on the
mutu pelayanan yang diberikan. quality of service provided.
1.11 Tanggung jawab dan kewenangan tiap 1.11 Individual responsibilities should be
personil hendaklah didefinisikan secara clearly defined and understood by the
jelas dalam uraian tugas tertulis dan individuals concerned and recorded as
dipahami oleh personil terkait written job descriptions.
1.13 Jika dilakukan transaksi secara 1.13 Where electronic commerce (e-
elektronis, hendaklah tersedia sistem commerce) is used, defined procedures
yang memadai dan prosedur yang jelas and adequate systems should be in
untuk menjamin ketertelusuran dan place to ensure traceability and
kepastian mutu obat. confidence in the quality of
pharmaceutical products.
1.14 Hendaklah dibuat prosedur pengiriman 1.14 Authorized release procedures should
obat yang disetujui untuk memastikan be in place, to ensure that appropriate
bahwa obat dijual dan didistribusikan pharmaceutical products are sold and
hanya kepada distributor dan/atau distributed only to authorized distributor
sarana yang berwenang. and/or other entities.
1.15 Hendaklah dibuat prosedur tertulis dan 1.15 There should be written procedures
catatan untuk memastikan and records to ensure traceability of the
ketertelusuran distribusi obat. products distributed.
1.16 Hendaklah dibuat prosedur tertulis 1.16 Authorized SOPs for all administrative
untuk semua pekerjaan administrasi and technical operations performed
dan teknis yang dilakukan. should be in place.
1.17 Obat hendaklah ditangani dan disimpan 1.17 Pharmaceutical products should be
dengan cara yang sesuai untuk handled and stored in such a manner
mencegah pencemaran, campur baur as to prevent contamination, mix-ups
dan pencemaran silang. and cross-contamination.
1.18 Area penyimpanan hendaklah diberikan 1.18 Storage areas should be provided with
pencahayaan yang memadai sehingga adequate lighting to enable all
semua kegiatan dapat dilakukan secara operations to be carried out accurately
akurat dan aman. and safely.
1.19 Hendaklah dilakukan rekonsiliasi stok 1.19 Periodic stock reconciliation should be
secara periodik dengan performed by comparing the actual and
membandingkan jumlah sebenarnya recorded stocks.
dengan catatan yang ada.
1.20 Semua perbedaan stok yang signifikan 1.20 All significant stock discrepancies
hendaklah diinvestigasi untuk should be investigated to check that
memastikan bahwa tidak ada campur there have been no inadvertent mix-
baur karena kelalaian, kesalahan ups, incorrect issue and/or
pengeluaran dan/atau penyalahgunaan misappropriation of pharmaceutical
obat. products.
PENERIMAAN RECEIPT
1.22 Obat yang membutuhkan penyimpanan 1.22 Medicinal products subject to specific
khusus (misal: narkotik, psikotropik, storage measures (e.g. narcotics,
prekursor dan produk dengan suhu psycotropics, precursor and products
penyimpanan tertentu) hendaklah requiring a specific storage
segera diidentifikasi dan segera temperature) should be immediately
ditempatkan sesuai prosedur tertulis. identified and stored in accordance with
written instructions.
(reff: Guidelines on Good Distribution
Practice of Medicinal Product for
Human Use (94/C 63/03)
1.24 Catatan pemantauan suhu hendaklah 1.24 Recorded temperature monitoring data
tersedia sesuai dengan Pedoman should be available according to the
CPOB butir 6.169 GMP Guideline 2006 point 6.169.
1.26 Hendaklah tersedia prosedur tertulis 1.26 Written procedures should be in place
untuk melakukan investigasi dan for investigating and dealing with any
penanganan terhadap penyimpangan violations of storage requirements, e.g.
persyaratan penyimpanan, misal temperature violations.
penyimpangan suhu.
1.27 Kendaraan dan perlengkapan yang 1.27 Vehicles and equipment used to
digunakan untuk mendistribusikan, distribute, store or handle
menyimpan atau menangani obat pharmaceutical products should be
hendaklah sesuai dengan suitable for their use and appropriately
penggunaannya dan diperlengkapi equipped to prevent exposure of the
dengan tepat untuk mencegah products to conditions that could affect
terpaparnya obat terhadap kondisi yang their stability and packaging integrity,
dapat memengaruhi stabilitas obat dan and prevent contamination of any kind.
keutuhan kemasan, serta mencegah
semua jenis pencemaran.
1.28 Rancangan dan penggunaan 1.28 The design and use of vehicles and
kendaraan dan perlengkapan harus equipment must aim to minimize the
bertujuan untuk meminimalkan resiko risk of errors and permit effective
kesalahan dan memungkinkan cleaning and/or maintenance to avoid
pembersihan dan/atau pemeliharaan contamination, build-up of dust or dirt
yang efektif untuk menghindari and/or any adverse effect on the quality
1.30 Alat untuk memantau kondisi di dalam 1.30 Equipment used for monitoring
kendaraan dan wadah pengiriman, conditions within vehicles and
misal suhu dan kelembaban, hendaklah containers, e.g. temperature and
dikalibrasi. humidity, should be calibrated.
1.31 Kendaraan dan wadah pengiriman 1.31 Vehicles and containers should be of
hendaklah mempunyai kapasitas yang sufficient capacity to allow orderly
memadai untuk penempatan secara storage of the various categories of
teratur berbagai kategori obat selama pharmaceutical products during
pengangkutan. transportation.
1.33 Seluruh obat hendaklah disimpan dan 1.33 All pharmaceutical products should be
dikirimkan dalam wadah pengiriman stored and dispathed in shipment
yang tidak mengakibatkan efek containers which do not have an
merugikan terhadap mutu obat, dan adverse effect on the quality of the
memberikan perlindungan yang products, and which offer adequate
memadai dari pengaruh eksternal, protection from external influences,
termasuk pencemaran. including contamination.
1.34 Label wadah pengiriman tidak perlu 1.34 Shipping containers may not need to
mencantumkan deskripsi lengkap bear labels with full description of the
mengenai identitas isinya (untuk identity of the container’s content (in
menghalangi pencurian), namun order to deter thieves), but should
hendaklah tetap mencantumkan nonetheless provide sufficient
informasi yang memadai mengenai information on handling and storage
kondisi penanganan dan penyimpanan conditions and precautions to ensure
serta tindakan yang diperlukan untuk the product is properly handled at all
menjamin penanganan yang tepat. times.
1.35 Jika pengiriman obat di luar kontrol dari 1.35 If a pharmaceutical product is intended
sistem manajemen industri farmasi, for transfer outside the control of the
1.36 Hendaklah tersedia prosedur tertulis 1.36 Written procedures should be available
untuk penanganan wadah pengiriman for the handling of damaged and/or
yang rusak dan/atau pecah. Perhatian broken containers. Particular attention
khusus hendaklah diberikan terhadap should be paid to those containing
wadah penyimpanan yang berisi obat potentially hazardous products.
yang mempunyai potensi bahaya.
PENGIRIMAN
DISPATCH
1.37 Pengiriman dan pengangkutan obat
hendaklah dimulai hanya setelah 1.37 The dispatch and transportation of
menerima pesanan resmi atau rencana pharmaceutical products should be
penggantian produk yang resmi dan commenced only after the receipt of a
didokumentasikan. valid delivery order or material
replenishment plan which should be
documented.
1.38 Hendaklah dibuat catatan pengiriman 1.38 Records for the dispatch of
obat dan minimal meliputi informasi pharmaceutical products should be
berikut: prepared and should include at least
a) tanggal pengiriman; the following information:
b) nama dan alamat perusahaan a) date of dispatch;
pengangkutan; b) name and address of the entity
responsible for the transportation;
c) nama, alamat dan status c) name, address and status of the
penerima (misal apotek, rumah addressee (e.g. retail pharmacy,
sakit, klinik); hospital, community clinic);
d) deskripsi obat, meliputi nama, d) a description of the products
bentuk sediaan dan kekuatan including, e.g. name, dosage form
(jika tersedia); and strength (if applicable);
e) jumlah obat, misal jumlah wadah e) quantity of the products, i.e.
dan jumlah obat per wadah; number of containers and quantity
f) nomor bets dan tanggal per container;
daluwarsa; f) assigned batch number and expiry
g) kondisi pengangkutan dan date;
penyimpanan yang ditetapkan; g) applicable transport and storage
dan conditions; and
h) nomor unik untuk order h) a unique number to allow
pengiriman. identification of the delivery order.
1.39 Catatan pengiriman hendaklah berisi 1.39 Records of dispatch should contain
informasi yang cukup untuk menjamin enough information to ensure
ketertelusuran dan mempermudah traceability of the pharmaceutical
penarikan kembali jika diperlukan. product. Such records should facilitate
1.42 Obat tidak boleh didistribusikan setelah 1.42 Pharmaceutical products should not be
tanggal daluarsa, atau mendekati supplied after their expiry date, or so
tanggal daluarsa. close to the expiry date.
DOKUMENTASI DOCUMENTATION
1.44 Hendaklah tersedia prosedur dan 1.44 Written instructions and records should
catatan tertulis yang be available which document all
mendokumentasikan seluruh kegiatan activities relating to the storage and
yang berhubungan dengan dispatch of pharmaceutical products,
penyimpanan dan pengiriman obat, including all applicable receipts and
termasuk semua tanda terima dan hal issues. The name of the applicable
terkait yang dapat diterapkan. Nama entity should appear on all relevant
penerima produk tersebut hendaklah documents.
tercantum dalam semua dokumen
terkait.
1.45 Hendaklah tersedia mekanisme untuk 1.45 Mechanisms should exist to allow for
melakukan transfer informasi, termasuk transfer of information, including quality
informasi mengenai mutu atau regulasi or regulatory information, between a
antara pabrik dan pelanggan, maupun manufacturer and a customer, as well
transfer informasi kepada Otoritas as the transfer of information to the
Pengawas Obat (OPO) bila diperlukan. relevant regulatory authority as
required.
1.46 Catatan yang terkait dengan 1.46 Records relating to storage and
penyimpanan dan distribusi obat distribution of pharmaceutical products
hendaklah disimpan dan dengan should be kept and be readily available
mudah tersedia jika diminta oleh OPO upon request by the regulatory
1.48 Apabila dibuat catatan yang disimpan 1.48 Where the records are generated and
dalam bentuk elektronik, hendaklah kept in electronic form, backups should
tersedia cadangan untuk mencegah be maintained to prevent any
kehilangan data. accidental data loss.
KELUHAN COMPLAINT
1.49 Semua keluhan dan informasi lain 1.49 All complaints and other information
tentang kemungkinan kerusakan dan concerning potentially defective and
kemungkinan pemalsuan obat potentially counterfeit pharmaceutical
hendaklah dikaji dengan seksama products should be reviewed carefully
sesuai dengan prosedur tertulis according to written procedures
mengenai tindakan yang perlu describing the action to be taken,
dilakukan, termasuk tindakan including the need to consider a recall
penarikan kembali obat jika where appropriate.
diperlukan.
1.50 Tiap kegiatan yang terkait dengan 1.50 Any activity relating to the distribution
distribusi obat yang didelegasikan of a pharmaceutical product which is
kepada orang atau sarana lain delegated to another person or entity
hendaklah dilaksanakan sesuai should be performed according to the
kontrak tertulis yang disetujui oleh terms of a written contract which is
pemberi dan penerima kontrak agreed upon by the contract giver and
tersebut. the contract acceptor
1.51 Kontrak tersebut hendaklah 1.51 The contract should define the
menegaskan tanggung jawab masing- responsibilities of each party including
masing pihak, termasuk ketaatan observance of the principles of GDP.
terhadap prinsip-prinsip CDOB.
1.52 Tiap penerima kontrak hendaklah 1.52 All contract acceptors should comply
memenuhi ketentuan yang tercantum with the requirements in GDP
dalam Pedoman CDOB tersebut. guidelines.
1.54 Penerima kontrak hendaklah diaudit 1.54 Any contract acceptor should be
secara berkala. audited periodically.
Inspeksi diri dilakukan untuk mengevaluasi Self inspection is conducted to evaluate that
bahwa sarana dan sistem distribusi dapat all supply chain and distribution system can
menjamin mutu obat selalu terjaga. retain quality pharmaceutical products.
1.56 Hendaklah dibuat catatan temuan pada 1.56 Reports should be made and contain
inspeksi diri. Laporan harus all observations made during the
mencantumkan semua temuan dan inspection and, where applicable,
saran untuk tindakan perbaikan dan proposals for corrective and preventive
pencegahan. measures.
ANEKS 13 ANNEX 13
PRINSIP PRINCIPLE
Definisi Parametric Release yang digunakan The definition of Parametric Release used in
dalam Aneks ini berdasarkan definisi yang this Annex is based on that proposed by the
diajukan oleh European Organization for European Organization for Quality: "A system
Quality: “Sistem pelulusan yang dapat of release that gives the assurance that the
memberikan jaminan bahwa produk mutu product is of the intended quality based on
produk sesuai dengan data yang terkumpul information collected during the
selama proses pembuatan dan memenuhi manufacturing process and on the
persyaratan CPOB yang terkait dengan compliance with specific GMP requirements
Parametric Release” related to Parametric Release."
Parametric Release hendaklah memenuhi Parametric release should comply with the
persyaratan CPOB, dan Aneks lain yang dapat basic requirements of GMP, with applicable
diterapkan serta Pedoman berikut. annexes and the following guidelines
3. Bagian ini hanya terkait dengan bagian 3. This section is only concerned with that part
dari Parametric Release yang of Parametric Release which deals with the
berhubungan pelulusan rutin obat jadi routine release of finished products without
tanpa melakukan uji sterilitas. Tidak carrying out a sterility test. Elimination of
dilakukannya uji sterilitas hanya berlaku the sterility test is only valid on the basis of
5. Parametric Release dapat diotorisasi jika 5. Parametric release can be authorised if the
data menunjukkan bahwa proses data demonstrating correct processing of
pengolahan bets dilakukan secara benar, the batch provides sufficient assurance, on
dapat memberikan jaminan yang its own, that the process designed and
memadai, dan proses telah didisain dan validated to ensure the sterility of the
divalidasi untuk menjamin sterilitas product has been delivered.
produk.
6. Pada saat ini Parametric Release hanya 6. At present Parametric release can only be
dapat diberlakukan untuk produk yang approved for products terminally sterilized
disterilisasi akhir. in their final container
9. Perlu dilakukan pengkajian risiko pada 9. A risk analysis of the sterility assurance
sistem jaminan sterilitas yang fokus pada system focused on an evaluation of
evaluasi untuk menghindari diluluskannya releasing non-sterilised products should be
produk yang belum disterilkan. performed.
10. Industri farmasi hendaklah mempunyai 10. The manufacturer should have a history of
riwayat pemenuhan persyaratan CPOB. good compliance with GMP.
11. Dalam melakukan evaluasi pemenuhan 11. The history of non sterility of products and
persyaratan CPOB, hendaklah dikaji of results of sterility tests carried out on the
riwayat ketidaksterilan produk dan product in question together with products
perbandingan hasil uji sterilitas dari processed through the same or a similar
produk terkait dengan produk lain yang sterility assurance system should be taken
diproduksi dengan sistem jaminan into consideration when evaluating GMP
sterilitas yang sama. compliance.
12. Ahli mikrobiologi dan orang yang 12. A qualified experienced sterility assurance
berpengalaman dalam bidang jaminan engineer and a qualified microbiologist
sterilitas yang terkualifikasi hendaklah should normally be present on the site of
berada di area produksi dan proses production and sterilization.
sterilisasi.
13. Disain dan original validation dari produk 13. The design and original validation of the
hendaklah dapat menjamin bahwa product should ensure that integrity can be
integritasnya dapat dipertahankan dalam maintained under all relevant conditions.
semua kondisi.
14. Pengakajian terhadap perubahan oleh 14. The change control system should require
personil yang bertanggung jawab review of change by sterility assurance
terhadap jaminan sterilitas hendaklah personnel.
tercantum dalam sistem pengendalian
perubahan.
16. Tidak boleh ada kemungkinan 16. There should be no possibility for mix ups
tercampurnya produk yang sudah dan between sterilised and non sterilised
yang belum disterilkan. Jaminan tersebut products. Physical barriers or validated
bisa dengan pemisahan secara fisik atau electronic systems may provide such
sistem elektronik yang tervalidasi. assurance.
17. Catatan sterilisasi hendaklah diperiksa 17. The sterilization records should be checked
oleh setidaknya 2 sistem independen for compliance to specification by at least
untuk membuktikan pemenuhan terhadap two independent systems. These systems
spesifikasi proses sterilisasi. Misal may consist of two people or a validated
dilakukan oleh 2 orang atau dilakukan computer system plus a person
oleh 1 orang ditambah sistem komputer
yang tervalidasi.
18. Data tambahan dibawah ini perlu dikaji 18. The following additional items should be
sebelum pelulusan tiap bets obat jadi. confirmed prior to release of each batch of
product.
a) Semua program pemeliharaan dan a) All planned maintenance and routine
pemeriksaan rutin sterilisator telah checks have been completed in the
dilakukan. sterilizer used.
b) Semua perbaikan dan modifikasi b) All repairs and modifications have
sudah disetujui oleh ahli been approved by the sterility
mikrobiologi dan orang yang assurance engineer and
berpengalaman dalam bidang microbiologist.
jaminan sterilitas.
c) Semua alat ukur sudah dikalibrasi c) All instrumentation was in
calibration.
d) Pola muatan terkait sudah tercakup d) The sterilizer had a current validation
dalam validasi sterilisator yang for the product load processed
terakhir.
19. Jika parametric release sudah diotorisasi, 19. Once parametric release has been granted,
keputusan untuk pelulusan atau decisions for release or rejection of a batch
penolakan bets hendaklah berdasarkan should be based on the approved
spesifikasi yang telah disetujui. Tidak specifications. Non-compliance with the
terpenuhinya spesifikasi untuk parametric specification for parametric release cannot
release tidak dapat digantikan oleh uji be overruled by a pass of a sterility test
sterilitas yang memenuhi syarat.
GLOSARIUM GLOSSARY
CAN CAP
STRYROFOAM
TOP CONTAINER
V VIAL
BOTTON CONTAINER
STRYROFOAM
CAN
Dimensions are in mm
CARTON