ANTROPOLOGI

HUKUM

SRI SANITUTI HARIADI

ANTROPOLOGI
FISIK KEHUKUMAN
STUDI TTG
POLA RIIL
MANUSIA PERILAKU

POLA IDIIL

DGN POLA TERTENTU

WALAUPUN ADA VARIASI

ANTROPOLOGI SOSIAL

ANTROPOLOGI HUKUM
 ANTROPOLOGI HUKUM

PERILAKU KEARAH
REALITAS TERTIB
SOSIAL

YANG RIIIL DGN YANG

IDIIL BELUM TENTU
SAMA

CONTOH :
-MANUSIA DIMATA ALLAH SAMA
- WAKTU SALAT ID, SHOF DEPAN UNTUK PEJABAT
 PERILAKU SBG REALISASI TERTIB
SOSIAL

INKULTURASI, EDUKASI, KONTROL/

SOSIALISASI PENGHUKUMAN

SPONTAN RESMI

OLEH BERPROSEDUR
MASYARAKAT OLEH APARAT
POLITIK

PEMERINTAHAN
KAIDAH SOSIAL

KAIDAH HUKUM
 HUKUM YG TERTULIS
KAEDAH HUKUM

HUKUM TDK TERTULIS

TERLIHAT SENGKETA
KHUSUS

PUTUSAN

DIKEMBANGKAN OLEH MARGARET MEAD

 ANTROPOLOGI HUKUM ?

FRANS VON BENDA – BECKMANN

“SCIENTIFIC DISCIPLINE WHICH MOST
EXPLICITLY FOCUSSES UPON THAT
COMPLEXITY TO HUMAN BEHAVIOR AND
CHANGES IN BOTH HUMAN BEHAVIOR AND
NORMATIVE COMPLEXITY
T. O. IHROMI
SUATU CABANG SPESIALISASI DARI
ANTROPOLOGI BUADAYA YANG SECARA KHUSUS
MENYOROTI SEGI PENGENDALIAN SOSIAL.

KOENTJARANINGRAT
ILMU SPESIALISASI BARU YANG TIDAK
BERKEMBANG DARI ILMU HUKUM MELAINKAN
LAHIR DARI INDUK ILMU ANTROPOLOGI.
HILMAN HADIKUSUMA
ILMU PENGETAHUAN YANG MEMPELA-JARI
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN HUKUMNYA.
 SOSIOLOGI HUKUM
MEMPELAJARI
HUKUM SEBAGAI PERNGKAT KAIDAH KHUSUS,
YANG BERLAKU DAN DIPERLUKAN UNTUK
MENEGAKKAN KETERTIBAN DALAM KEHIDUPAN
BERMASYARAKAT

HUKUM DIPAKAI PENGUASA PEMERINTAHAN

DALAM MASYARAKAT KETIKA IA MENGEN-
DALIKAN PERILAKU WARGA MASYARAKAT
 AGAR

KETERATURAN DALAM KEHIDUPAN MASYA-

RAKAT TERWUJUD

GOVERNMENT SOSIAL CONTROL

SOETANDYO, DIKTAT SOSIOLOGI HUKUM, HAL. 2, 1986.

SOSIOLOGI HUKUM (SOETANDYO)
KAJIANNYA :
1. SOSIALISASI
- SADAR KAIDAH
- PRAKONDISI
2. STRATIFIKASI SOSIAL
- BERSTATUS TINGGI
- BERSTATUS RENDAH
3. PERUBAHAN MASYARAKAT
PERUBAHAN HUKUM “A TOOL OF SOCIAL
CONTROL”
 ANTROPOLOGI HUKUM
I. BENDA- BECKMANN
KAJIANYA :
1. KEMAJUMUKAN HUKUM
2. HUKUM DI LUAR PROSEDUR SENGKETA
HUKUM
3. UNIVERSALISASI METODOLOGI ANTRO-
POLOGI HUKUM
4. TITIK TEMU ANTARA ANTROPOLOGI HUKUM
DENGAN SOSIOLOGI HUKUM.
II. T. O. IHROMI
KAJIANNYA :
1. HUKUM RAKYAT SUBSTANTIF --- NYATA BERLAKU
2. SIFAT PRANATA SOSIAL DAN SIFAT PRANATA
HUKUM
3. PENYELESIAN KONFLIK MENEMUKAN HUKUM
RAKYAT YANG BERLAKU.
4. INTRODUKSI HUKUM BARU TERHADAP PRANATA
YANG LAMA
5. HUBUNGAN HUKUM BARU DENGAN NORMA SOSIAL
YANG LAMA.
6. NILAI BUDAYA YANG DI ANUT NORMA BARU
III. KOENTJARANINGRAT
KAJIANNYA :
SISTEM HUKUM YANG ADA DI DESKRIPSI,
DIKOMPARASI DALAM HUKUM DARI
SELURUH DUNIA.

IV. HILAMAN ADIKUSUMA

KAJIANNYA :
- PERILAKU HUKUM DALAM MASYARAKAT
- BUDAYA HUKUM
- PERILAKU AGAMA
 PERBEDAAN
HUKUM ADAT ANTROPOLOGI HUKUM

MEMPELAJARI SISTEM - MEMPELAJARI BERAGAM

HUKUM MASY. SISTEM HUKUM
TRADISIONAL
- MENGANALISA MASALAH
MANUSIA DLM SISTEM
HUKUM
KAEDAH HUKUM DALAM
MASYARAKAT - SASARAN : MANUSIA
DALAM SISTEM HUKUM

KAEDAH HUKUM
BUDAYA HUKUM
 HUKUM
SISTEM HUKUM KAEDAH UNTUK MENGATUR
MENATA, MENERTIBKAN KEHIDUPAN MASYARAKAT

BENTUK KONTROL SOSIAL

DATANGNYA HUKUM/ SANKSI

MASYARAKAT LEMBAGA PEMERINTAH

 MASYARAKAT LEMBAGA PEMERINTAH

KAEDAH SOSIAL/
KAEDAH HUKUM
KAEDAH BUKAN
HUKUM

 PENGONTROLAN OLEH
 PENGONTROLAN OLEH LEMBAGA/ APARAT
MASYARAKAT. PEMERINTAH.
 SANKSI TDK TERTU-  SANKSI TERTULIS.
LIS.  MEMPUNYAI APARAT
 ADA APARAT KEKUASAAN POLITIK.
MISAL : PAK LURAH
SUKU TANPA NORMA TERTULIS
DIMANA LETAK HUKUMNYA ?

BISA DILIHAT DARI PELANGGARAN YANG

MENIMBULKAN SENGKETA

MENIMBULKAN KEPUTUSAN

DARI APARAT

HUKUMANNYA ?

DI CARI
 ADA SENGKETA ADA HUKUM

KASUS

KEPUTUSAN

TIDAK ADA SENGKETA TIDAK ADA HUKUM ?

KOK BISA TERTIB

KARENA ADA HUKUM

ADA SENGKETA TIDAK ADA SENGKETA

 RELEVANSI PRAKTIS
ANTROPOLOGI HUKUM
1. MEMUTUSKAN PERHATIAN PADA
KEKOMPLEKSAN NORMATIF DALAM
MASYARAKAT.
- PADA HUBUNGAN ANTARA PERILAKU
MANUSIA DENGAN KEKOMPLEKSAN
TERSEBUT
- PADA PERUBAHAN BAIK DALAM PERILAKU
MANUSIA MAUPUN DALAM KEKOMPLEKSAN
NORMATIF
2. PEMAHAMAN PLURALISME HUKUM SERTA
PERUBAHAN HUKUM.
3. UPAYA MENGUBAH KEKOMPLEKSAN
NORMATIF SERTA HUBUNGANNYA DENGAN
PERILAKU.
- DITUJUKAN PADA PEMBANGUNAN MELALUI
BENTUK-BENTUK HUKUM ATAU,
- YANG MEMPENGARUHI BENTUK HUKUM
YANG ADA.
4. ANTROPOLOGI HUKUM DAPAT MEMBERI
JAWABAN LANGSUNG DAN NYATA BER-
KENAAN DENGAN PERENCANAAN ATAU
MASALAH PENGAMBILAN KEPUTUSAN
(MISAL : HAKIM)

KEKOMPLEKSAN

PENYELESAIAN SIMPLEKS
 3 MANIFESTASI/ POLA/
KONSEP HUKUM
1. POLA PERILAKU YANG IDIIL YANG ADA PADA
DIRI PENGUASA YANG BERWENANG YANG
MERUPAKAN IDEE NORMATIF APA YANG
SEHARUSNYA.
2. PERILAKU YANG TERPOLA (AJEG) KEAJENGAN
DALAM REALITA MELIHAT PERBUATAN NYATA
DARI RAKYAT DALAM KEHIDUPAN SEHARI-
HARI BANYAK DIPAKAI.
3. KEPUTUSAN KEPALA DALAM KASUS-KASUS
SENGKETA, SEHINGGA DALAM PENELITIAN
SELALU MELIHAT KEPUTUSAN DARI SENGKETA
(RIIL)

PERHATIKAN PENERTIAN HUKUM MENURUT :

1. AR. RADCLIFFE – BROWN
2. BRONISLAW – MALINOSKWI
3. TER HAAR
4. LEO POSPISIL
KOENTJARANINGRAT, KEBUDAYAAN MENTALITET
DAN PEMBANGUNAN. JAKARTA : GRAMEDIA, 1997
HAL 27-31
 FUNGSI HUKUM
1. MENETAPKAN HAK DAN KEWAJIBAN MASING-
MASING PIHAK DALAM HUBUNGAN SOSIAL.
2. MENETAPKAN SIAPA YANG DAPAT
MENGGUNAKAN ALOKASI KEKUASAAN DAN
KEWENANGAN UNTUK MENEGAKKAN TERTIB
SOSIAL, KALAU PERLU DENGAN PAKSAAN/
KEKERASAN.
3. MENYELESAIKAN SENGKETA YANG TERJADI
TAFSIR BISA BERBEDA
4. MENETAPKAN ULANG DAN MENEGAKKAN
KEMBALI.
 REFERENSI
HARIADI, SRI SANITUTI. RUANG LINGKUP AN-
TROPOLOGI HUKUM SEBAGAI DISIPLIN ILMU
BARU. SURABAYA : TP, 1990 (MAKALAH).
IRIANTO, SULISTYOWATI. ANTROPOLOGI HUKUM :
SEBUAH BUNGA RAMAPAI. JAKARTA : YAYASAN
OBOR INDONESIA, 1993
KOENTJARANINGRAT. KEBUDAYAAN MENTALITET
DAN PEMBANGUNAN. JAKARTA : GRAMEDIA, 1997.
WIGNJOSOEBROTO, SOETANDIJO. SOSIOLOGI
HUKUM. SURABAYA : UNAIR, 1986 (DIKTAT).