You are on page 1of 72

TEKNIK PENYUSUNAN

RKA-SKPD

BERDASAR PP 58/2005 DAN PERMENDAGRI 13/2006

1
Pedoman Pedoman
RENSTRA RENJA RKA - KL RINCIAN

Pemerintah
KL KL APBN

Pusat
Pedoman diacu

Pedoman dijabarkan
RPJP RPJM Pedoman
RKP RAPBN APBN
NASIONAL NASIONAL

diacu diperhatikan Diserasikan melalui MUSRENBANGDA

Pedoman Pedoman
RPJP Pedoman RPJM dijabarkan
DAERAH DAERAH
RKPD KUA
RAPBD APBD

Pemerintah
Daerah
Pedoman bahan diacu bahan PPAS

RENSTRA Pedoman RENJA Pedoman RKA – PENJABARAN


SKPD SKPD SKPD APBD

PERENCANAAN PENGANGGARAN
2
JADWAL PERENCANAAN PROGRAM DAN PENGANGGARAN DAERAH
NO JENIS KEGIATAN WAKTU
1 Penyusunan RKPD Akhir BULAN MEI
2 Penyusunan Kebijakan Umum APBD Awal Juni
3 Penyampaian Kebijakan Umum APBD kpd DPRD Medio Juni
4 Pembahasan PPAS dgn DPRD Minggu Kedua JULI
5 Penyusunan RKA SKPD Akhir Juli s/d Mg IV Agustus
6 Evaluasi RKA SKPD oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah Mg I September

7 Penyusunan Raperda APBD & Raper KDH ttg Penjabaran APBD Mg II - III September
8 Pembahasan Pra RAPBD Tim Anggaran Pemda dg Panggar DPRD (Tentative) Mg IV September
9 Pengajuan Raperda tentang APBD kpd DPRD Minggu I Oktober
10 Pembahasan Raperda APBD & persetujuan bersama DPRD & KDH Minggu III OktI – M IV
November
11 Penyampaian Raperda APBD & Raper KDH ttg Penjabaran APBD u/ dievaluasi (3 hari) Desember
12 Evaluasi Raperda APBD dan Raper KDH tentang Penjabaran APBD (15 hari) Desember
13 Penyempurnaan hasil evaluasi (7 hari) Desember

14 Pengesahan/Penetapan APBD,Penetapan Per KDH,PengundanganLD/BD dan Minggu IV Desember


Penyusunan/Pengesahan DPA-SKPD
3
PENYUSUNAN
PENYUSUNAN RANCANGAN
RANCANGAN APBD APBD
(UU 17/2003, UU 25/2004 UU 32/2004, UU 33/2004)

RPJMD RPJM

5 tahun 5 tahun
Renstra
SKPD
5 tahun
1 tahun 1 tahun

Renja
RKPD RKP
SKPD
1 tahun 1 tahun
Dibahas
bersama
KUA PPAS DPRD

NOTA KESEPAKATAN PIMPINAN


DPRD DGN KDH

PEDOMAN
RKA-SKPD PENYUSUNAN
RKA-SKPD

TAPD

RAPERDA
1 tahun
APBD 4
SURAT EDARAN KEPALA DAERAH
Tentang
Pedoman Penyusunan RKA-SKPD

1. PPA yang dialokasikan untuk setiap program SKPD berikut rencana pendapatan
dan pembiayaan
2. Sinkronisasi program dan kegiatan antar SKPD dengan kinerja SKPD berkenaan
sesuai standar pelayanan minimal yang ditetapkan
3. Batas waktu penyampaian RKA-SKPD kepada PPKD
4. Hal-hal lainnya yang perlu mendapat perhatian SKPD terkait dengan prinsip-
prinsip peningkatan efisiensi, efektifitas, transparansi, dan akuntabilitas
penyusunan anggaran dalam rangka pencapaian prestasi kerja
5. Dokumen sebagai lampiran meliputi KUA, PPA, kode rekening APBD, format
RKA-SKPD, analisis standar belanja dan standar satuan harga

Diterbitkan

Paling lambat awal bulan Agustus tahun berjalan 5


Karakteristik Penganggaran
RKA-SKPD disusun dengan menggunakan :
pendekatan kerangka pengeluaran jangka menengah berisi perkiraan
kebutuhan anggaran untuk program dan kegiatan dalam tahun
anggaran berikutnya
pendekatan penganggaran terpadu mengintegrasikan seluruh proses
perencanaan dan penganggaran.
pendekatan prestasi kerja memperhatikan keterkaitan antara
pendanaan dengan keluaran yang diharapkan termasuk efisiensi
dalam pencapaian hasil dan keluaran tersebut.

• Pasal 36 Ayat (2) PP 58 dan pasal 90 ayat (2) Permendagri 13:


6
KERANGKA PENGELUARAN JANGKA
MENENGAH (KPJM)

KPJM adalah pendekatan penganggaran berdasarkan kebijakan yang


dilakukan dalam perspektif waktu lebih dari satu tahun anggaran dengan
mempertimbangkan implikasi biaya pada tahun berikutnya yang
dinyatakan sebagai prakiraan maju/forward estimate.

Prakiraan maju merupakan perhitungan kebutuhan dana untuk tahun


anggaran berikutnya dari tahun anggaran yang direncanakan guna
memastikan kesinambungan program dan kegiatan yang telah disetujui
dan menjadi dasar penyusunan anggaran berikutnya.

7
Back
KPJM &
Prakiraan Maju (Forward estimate)
KPJM

2005
Saat kebijakan
diputuskan 2006 2007 2008

(R)APBD Prakiraan
Maju
CONTOH:
JIKA BIAYA MURID BERTAMBAH 100% MAKA UNTUK MENYEDIAKAN PELAYANAN YANG SAMA
PADA TAHUN DEPAN PERLU BIAYA PENAMBAHAN GURU 100%,
JIKA JUMLAH TRANSMIGRAN BERTAMBAH 100% MAKA UNTUK MENYEDIAKAN FASILITAS YANG
SAMA DIPERLUKAN BIAYA PEMBANGUNAN RUMAH TRANSMIGRAN & FASILITAS UMUM 100%
SEBALIKNYA PENYEDIAAN DANA UNTUK TUNJANGAN VETERAN DARI TAHUN KE TAHUN
SECARA ALAMIAH MENURUN
8
Hakekat KPJM

 KPJM merupakan suatu proses bergulir


yang berulang setiap tahunnya.
 Setelah tahun pertama dari suatu
KPJM menjadi tahun anggaran
berjalan, maka satu tahun baru
ditambahkan pada akhir periode
KPJM

9
ILUSTRASI

2007 2008
2005 2006 Tahun anggaran
Prakiraan Prakiraan
APBN RAPBN
Maju berjalan 2005 & KPJM
Maju
2006-2008
to t+1 t+2 t+3

2008 2009
2006 2007
Prakiraan Prakiraan Tahun anggaran berjalan
APBN RAPBN
Maju Maju
2006 & KPJM 2007-2009
t 0 t+1 t+2 t+3

2007 2008 2009 2010


2006 Prakiraan Prakiraan
Tahun anggaran Realisasi APBN RAPBN
Maju Maju
berjalan 2007 &
KPJM 2008-2010 t-1 to t+1 t+2 t+3

10
Manfaat KPJM

Penjelasan PP 21/2004:
 Mengembangkan disiplin fiskal, dalam rangka menjaga kesinambungan
fiskal (fiscal sustainability)
 Meningkatkan keterkaitan antara kebijakan, perencanaan, dan
penganggaran
 Mengarahkan alokasi sumberdaya agar lebih rasional dan strategis
 Meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah dengan
pemberian pelayanan yang optimal dan lebih efisien

11
ANGGARAN BERBASIS KINERJA

ABK adalah pendekatan penganggaran yang


memperhatikan keterkaitan antara pendanaan dengan
keluaran yang diharapkan termasuk efisiensi dalam
pencapaian hasil dan keluaran tersebut.

• Pasal 39 Ayat (2) PP 58 dan pasal 93 ayat (1) Permendagri 13:


“Penyusunan anggaran berdasarkan prestasi kerja dilakukan
berdasarkan capaian kinerja, indikator kinerja, analisis standar belanja,
standar satuan harga, dan standar pelayanan minimal.”
12
Back
PENDEKATAN KINERJA
(Prestasi Kerja)
SUATU
SUATU SISTEM
SISTEM ANGGARAN
ANGGARAN YANGYANG MENGUTAMAKAN
MENGUTAMAKAN UPAYA
UPAYA
PENCAPAIAN
PENCAPAIAN HASIL
HASIL KERJA
KERJA (OUTPUT)
(OUTPUT) DARI
DARI PERENCANAAN
PERENCANAAN ALOKASI
ALOKASI
BIAYA
BIAYA (INPUT)
(INPUT) YANG
YANG DITETAPKAN
DITETAPKAN

OUTPUT
OUTPUT (KELUARAN)
(KELUARAN) MENUNJUKKAN
MENUNJUKKAN PRODUK
PRODUK (BARANG
(BARANG ATAU
ATAU JASA)
JASA)
YANG
YANG DIHASILKAN
DIHASILKAN DARI
DARI PROGRAM
PROGRAM ATAU
ATAU KEGIATAN
KEGIATAN SESUAI
SESUAI DENGAN
DENGAN
(INPUT)
(INPUT) YANG
YANG DIGUNAKAN
DIGUNAKAN

INPUT
INPUT (MASUKAN)
(MASUKAN) ADALAH
ADALAH BESARNYA
BESARNYA SUMBER-SUMBER:
SUMBER-SUMBER: DANA,
DANA,
SUMBER
SUMBER DAYA
DAYA MANUSIA,
MANUSIA, MATERIAL,
MATERIAL, WAKTU
WAKTU DAN
DAN TEKNOLOGI
TEKNOLOGI YANG
YANG
DIGUNAKAN
DIGUNAKAN UNTUK
UNTUK MELAKSANAKAN
MELAKSANAKAN PROGRAM
PROGRAM ATAU
ATAU KEGIATAN
KEGIATAN
SESUAI
SESUAI DENGAN
DENGAN (INPUT)
(INPUT) YANG
YANG DIGUNAKAN
DIGUNAKAN

KINERJA/PRESTASI
KINERJA/PRESTASI KERJA
KERJA DITUNJUKKAN
DITUNJUKKAN OLEH
OLEH HUBUNGAN
HUBUNGAN ANTARA
ANTARA
INPUT
INPUT (MASUKAN)
(MASUKAN) DENGAN
DENGAN OUTPUT
OUTPUT (KELUARAN)
(KELUARAN) && OUTCOME
OUTCOME
(HASIL)
(HASIL)
13
ANALISIS STANDAR BELANJA
(ASB)

Dalam sistem anggaran kinerja setiap usulan program, kegiatan


dan anggaran dinilai kewajarannya

standar analisa belanja adalah standar atau pedoman yang


digunakan untuk menganalisis kewajaran beban kerja atau
biaya setiap program atau kegiatan yang dilaksanakan dalam
satu tahun anggaran

penilaian kewajaran dalam ASB


mencakup dua hal : kewajaran beban kerja dan kewajaran
biaya
14
Analisis Standar Belanja (ASB)

manfaat
Mendorong unit kerja untuk selektif
Menghindari belanja yang kurang efektif dan efisien
Menghindari tumpang tindih belanja

15
PENILAIAN KEWAJARAN
BEBAN KERJA
• KAITAN LOGIS ANTARA PROGRAM/KEGIATAN YANG
DIUSULKAN DENGAN STRATEGI DAN PRIORITAS APBD

• KESESUAIAN ANTARA PROGRAM/KEGIATAN YANG


DIUSULKAN DENGAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
SATUAN KERJA YANG BERSANGKUTAN

• KAPASITAS SATUAN KERJA UNTUK MELAKSANAKAN


PROGRAM/KEGIATAN PADA TINGKAT PENCAPAIAN
YANG DIINGINKAN DAN DALAM JANGKA WAKTU SATU
TAHUN ANGGARAN

16
PENILAIAN KEWAJARAN
BIAYA

• KAITAN ANTARA BIAYA YANG DIANGGARKAN DENGAN


TARGET PENCAPAIAN KINERJA (STANDAR BIAYA)

• KAITAN ANTARA STANDAR BIAYA DENGAN HARGA


YANG BERLAKU

• KAITAN ANTARA BIAYA YANG DIANGGARKAN, TARGET


PENCAPAIAN KINERJA DENGAN SUMBER DANA

17
PENILAIAN KEWAJARAN BIAYA
PROGRAM

KEGIATAN TARGET KINERJA

ANGGARAN BELANJA STANDAR BIAYA

HARGA YANG BERLAKU


18
CONTOH
KEGIATAN TARGET KINERJA
TOT BINTEK PENYUSUNAN 100 PESERTA TERLATIH
PROGRAM DAN ANGGARAN
DAERAH

ANGGARAN BELANJA STANDAR BIAYA


BELANJA PEGAWAI BELANJA RATA-RATA PER
BELANJA BARANG/JASA PESERTA

HARGA YANG BERLAKU


HONOR FASILITATOR
BIAYA MAKAN & MINUM
BIAYA PENGGANDAAN
BIAYA TRANSPOT 19
STANDAR BIAYA
pengertian
HARGA SATUAN UNIT BIAYA YANG BERLAKU
BAGI MASING-MASING DAERAH

tujuan
ALOKASI ANGGARAN BELANJA
SETIAP PROGRAM/KEGIATAN

20
DASAR PENILAIAN KINERJA
MASUKAN
TINGKAT ATAU BESARAN SUMBER UNTUK MELAKSANAKAN
PROGRAM/KEGIATAN

KELUARAN
PRODUK YANG DIHASILKAN PROGRAM/KEGIATAN

HASIL
TINGKAT KEBERHASILAN KELUARAN ROGRAM/KEGIATAN

MANFAAT
TINGKAT KEMANFAATAN YANG DAPAT DIRASAKAN SEBAGAI
NILAI TAMBAH BAGI MASYARAKAT DAN PEMDA
DAMPAK
DAMPAK MANFAAT TERHADAP KONDISI MAKRO

21
ALUR PENYUSUNAN RASK S.3.A.1
Pendapatan
S.2.A Kegiatan 1 S.3.A
Program 1: S.3.A.1 Rekap Pendapatan
Kegiatan-Kegiatan
• Kegiatan 1
• Kegiatan 2 Pendapatan
Kegiatan 2
S.3
S.1 S.2 S.2.A Ringkasan Anggaran


Bidang Kewenangan
Visi
Program :
• Program 1
Program 2:
• Kegiatan 1
S.3.B.1.1
• Misi • Program 2 • Kegiatan 2 Belanja Langsung
• Tujuan • Program 3 Kegiatan 1 S.3.B.1
• Sasaran • Program 4
• Tugas pokok • dst S.2.A S.3.B.1.1
Rekap Bel. Langsung
Kegiatan-Kegiatan
• Fungsi
Program 3: Belanja Langsung
• Kegiatan 1 Kegiatan 2
• Kegiatan 2
S.3.B
Rekap Belanja
S.2.A
Program 4:
• Kegiatan 1
• Kegiatan 2
S.3.B.2
S.3.B.2.1 Rek Bel. Tdk Langsung
Bel Tdk Langsung

Lamp I
PERDA APBD PERDA
PENJABARAN APBD
22
ALUR PENGERJAAN RKA SKPD
RKA-SKPD
1
Kode Nama Formulir
Ringkasan Anggaran Pendapatan, Belanja
RKA-SKPD dan
RKA-SKPD Pembiayaan SKPD
2.1
RKA-SKPD
Rincian Anggaran Pendapatan SKPD
1
RKA-SKPD Rincian Anggaran Belanja Tidak Langsung
2.1 SKPD
RKA-SKPD RKA-SKPD
RKA-SKPD
2.2.1 2.2 Rekapitulasi Rincian Anggaran Belanja
RKA-SKPD
2.2 Langsung menurut
Program dan Kegiatan SKPD

RKA-SKPD Rincian Anggaran Belanja Langsung


RKA-SKPD 2.2.1 menurut Program
3.1 dan Per Kegiatan SKPD
RKA-SKPD Rincian Penerimaan Pembiayaan Daerah
3.1
RKA-SKPD Rincian Pengeluaran Pembiayaan Daerah
RKA-SKPD 3.2
3.2

23
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir

FORMULIR RKA-SKPD
Provinsi/Kabupaten/Kota ……. RKA - SKPD
Tahun Anggaran ……

Urusan Pemerintahan : x.xx. ……………………………………………………...............................


Organisasi : x.xx.xx. ……………………………………………………………………….
Ringkasan Anggaran Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan
Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kode Jumlah
Uraian
Rekening (Rp)
1 2 3

Surplus/ (Defisit)

Pembiayaan neto

……..,tanggal………..
Kepala SKPD

(tanda tangan)

24
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir
Provinsi/Kabupaten/Kota ……. RKA-SKPD 1
Tahun Anggaran …

Urusan Pemerintahan : x.xx. ……………………………………………………………………………………………………………………


Organisasi : x.xx.xx. …………………………………………………………………………………………………………………
Rincian Anggaran Pendapatan Satuan Kerja Perangkat Daerah
Rincian Penghitungan
Kode Jumlah
Uraian Tarif/
Rekening volume satuan (Rp)
Harga
1 2 3 4 5 6 = (3 x 5)

x x x xx xx
x x x xx xx
Jumlah
……..,tanggal………

Kepala SKPD

(tanda tangan)

(nama lengkap)
NIP. … … …
Keterangan :
Tanggal Pembahasan :
Catatan Hasil Pembahasan :
1.
2.
Dst.
Tim Anggaran Pemerintah Daerah:
No Nama NIP Jabatan Tandatangan
1
2
dst
25
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir
Provinsi/Kabupaten/Kota …… RKA-SKPD 2.1
Tahun Anggaran …
Urusan Pemerintahan : x.xx. ……………………………………………………………………………………………………………………………………
Organisasi : x.xx.xx. …………………………………………………………………………………………………………………………………
Rincian Anggaran Belanja Tidak Langsung Satuan Kerja Perangkat Daerah
Tahun n
Kode Tahun
Uraian Jumlah
Rekening volume satuan Harga satuan n+1
(Rp)
1 2 3 4 5 6=(3x5) 7

x x xx xx
x x xx xx
Jumlah
……..,tanggal………..
Kepala SKPD
(tanda tangan)
(nama lengkap)
NIP. … … …
Keterangan :
Tanggal Pembahasan :
Catatan Hasil Pembahasan :
1.
2.
Dst
Tim Anggaran Pemerintah Daerah:
No Nama NIP Jabatan Tanda Tangan
1
2
dst
26
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir
Provinsi/Kabupaten/Kota …… RKA-SKPD 2.2
Tahun Anggaran ...........
Urusan Pemerintahan : x. xx. …………………………………………………………………………………………………………………………
Organisasi : x. xx. xx. ……………………………………………………………………………………………………………………
Rekapitulasi Anggaran Belanja Langsung Berdasarkan Program dan Kegiatan
Kode Jumlah
Lokasi Target Kinerja Tahun n
Uraian Tahun
Program Kegiatan Kegiatan (Kuantitatif)
Belanja Barang & n+1
Modal Jumlah
Pegawai Jasa
1 2 3 4 5 6 7 8 9=6+7+8 10

xx Program ….
xx Kegiatan ….
xx Kegiatan ….
xx dst ….

xx dst ….
xx dst ….

Jumlah
……..,tanggal………..
Kepala SKPD
(tanda tangan)
(nama lengkap)
NIP. … … …
27
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir
RKA-SKPD
Provinsi/Kabupaten/Kota ……. 2.2.1
Tahun Anggaran …...
Urusan Pemerintahan : x. xx. ……………………………………………
Organisasi : x. xx. xx. …………………………………………..
Program : x. xx. xx. xx. …………………………………………..
Kegiatan : x. xx. xx. xx. xx. …………………………………………..
Lokasi kegiatan : ………………….
Jumlah Tahun n-1 : Rp .................. (.................................................................................)
Jumlah Tahun n : Rp .................. (.................................................................................)
Jumlah Tahun n+1 : Rp .................. (.................................................................................)
Indikator & Tolok Ukur Kinerja Belanja Langsung
Indikator Tolok Ukur Kinerja Target Kinerja
Capaian Program
Masukan
Keluaran
Hasil
Kelompok Sasaran Kegiatan : ……………
Rincian Anggaran Belanja Langsung
menurut Program dan Per Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah
Rincian Penghitungan
Kode Jumlah
Rekening Uraian Harga (Rp)
volume satuan satuan
1 2 3 4 5 6=(3 x 5)

x x x xx xx
x x x xx xx
Jumlah
……..,tanggal………..
Kepala SKPD
(tanda tangan)
(nama lengkap)
NIP. … … …
Keterangan :
Tanggal Pembahasan :
Catatan Hasil Pembahasan :
1.
Dst
Tim Anggaran Pemerintah Daerah:
No Nama NIP Jabatan Tanda Tangan
1.
Dst.
28
Contoh Pengisian Indikator Kinerja

Program : Program Pendidikan Anak Usia Dini


Kegiatan : Pembangunan sarana dan prasarana Gedung Sekolah (TK)

Tolok ukur Target kinerja


Capaian program Rasio Anak Usia Dini yang bersekolah dengan 1:3
Jumlah Anak Usia Dini
Masukan Dana 754.000.000
Keluaran Gedung sekolah baru (TK) dengan standar 3 5 unit
kelas setiap sekolah
Hasil 1. Jumlah kelas dibanding anak didik 1. 1:40
2. Jumlah anak yang terlayani 2. 500 anak

29
 Program
Penjabaran kebijakan SKPD dalam bentuk upaya yang berisi satu
atau lebih kegiatan dengan menggunakan sumber daya yang
disediakan untuk mencapai hasil yang terukur sesuai dengan misi
SKPD.

 Kegiatan
Bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau lebih unit
kerja pada SKPD sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur
pada suatu program dan terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan
sumber daya baik yang berupa personil (sumber daya manusia),
barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana, atau
kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis sumber daya tersebut
sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output) dalam
bentuk barang/jasa.
30
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir
Provinsi/Kabupaten/Kota ……. RKA-SKPD 3.1
Tahun Anggaran …...
Urusan Pemerintahan : x. xx. …………………
Organisasi : x. xx. xx. …………………
Rincian Penerimaan Pembiayaan
Kode Jumlah
Uraian
Rekening (Rp)
1 2 3

x x x xx xx
x x x xx xx
x x x xx xx
Jumlah Penerimaan
……… tanggal ………
Kepala SKPD
(tanda tangan)
(nama lengkap)
NIP. … … …
Keterangan :
Tanggal Pembahasan :
Catatan Hasil Pembahasan :
1.
2.
Dst
Tim Anggaran Pemerintah Daerah:
No Nama NIP Jabatan Tanda Tangan
1
2
dst 31
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir
Provinsi/Kabupaten/Kota ……. RKA-SKPD 3.2
Tahun Anggaran …...
Urusan Pemerintahan : x. xx. …………………
Organisasi : x. xx. xx. …………………
Rincian Pengeluaran Pembiayaan
Kode Jumlah
Uraian
Rekening (Rp)
1 2 3

x x x xx xx
x x x xx xx
x x x xx xx
Jumlah Penerimaan
……… tanggal ………
Kepala SKPD
(tanda tangan)
(nama lengkap)
NIP. … … …
Keterangan :
Tanggal Pembahasan :
Catatan Hasil Pembahasan :
1.
2.
Dst
Tim Anggaran Pemerintah Daerah:
No Nama NIP Jabatan Tanda Tangan
1
2
dst 32
Klasifikasi. Belanja Daerah Pasal 27 PP 58 / 2005
ORGANISASI FUNGSI PROGRAM &KEGIATAN JENIS BELANJA

Klasifikasi berdasarkan
disesuaikan urusan pemerintahan disesuaikan a. belanja pegawai;
dengan susunan diklasifikasikan menurut dengan urusan b. belanja barang & jasa
organisasi kewenangan pemerintahan c. belanja modal;
pemerintahan provinsi
pemerintahan dan kabupaten/kota yang menjadi d. bunga
daerah kewenangan e. subsidi
Klasifikasi fungsi daerah f. hibah
pengelolaan keuangan g. bantuan sosial
negara
DPRD, kepala daerah dan h. belanja bagi hasil &
wakil kepala daerah, untuk keselarasan dan
urusan yang bersifat bantuan keuangan
sekretariat daerah, keterpaduan pengelolaan
keuangan negara wajib dan urusan i. belanja tdk terduga
sekretariat DPRD, dinas,
kecamatan, lembaga
bersifat pilihan yang
teknis daerah, dan menjadi
kelurahan a. pelayanan umum kewenangan
b. Ketertiban & pemerintahan Penganggaran dalam
keamanan provinsi dan APBD untuk setiap jenis
c. ekonomi pemerintahan belanja berdasarkan
d. lingkungan hidup
kabupaten/kota ketentuan perundang-
e. perumahan dan
fasilitas umum; undangan
f. kesehatan
g. pariwisata & budaya
h. agama
i. pendidikan
j. perlindungan sosial
33
Struktur Belanja
KEPMENDAGRI 29/2002 PERMENDAGRI 13/2006

APARATUR & PELAYANAN PUBLIK


 Belanja Administrasi Umum  Belanja Tidak Langsung
 Belanja Pegawai  Belanja Pegawai
 Belanja Barang & Jasa  Belanja Bunga
 Belanja Perjalanan Dinas  Belanja Subsidi
 Belanja Pemeliharaan  Belanja Hibah
 Belanja Bantuan Sosial
 Belanja Bagi Hasil & Bantuan Keu
 Belanja Tak Terduga

 Belanja Operasi & Pemeliharaan  Belanja Langsung


 Belanja Pegawai Program …
 Belanja Barang & Jasa Kegiatan …
 Belanja Perjalanan Dinas  Belanja Pegawai
 Belanja Pemeliharaan  Belanja Barang
 Belanja Modal
 Belanja Modal
 Belanja Modal

BELANJA BAGI HASIL & BANTUAN KEU


BELANJA TIDAK TERSANGKA
34
Dasar pertimbangan
Pengelompokan 9 Jenis Belanja
Pasal
Pasal 3939 PP
PP 58/2004
58/2004 menyatakan
menyatakan bahwa
bahwa setiap
setiap jenis
jenis belanja
belanja yang
yang dianggarkan
dianggarkan harus
harus
memperhatikan
memperhatikan keterkaitan
keterkaitan pendanaan
pendanaan dengan
dengan keluaran
keluaran dan
dan hasil
hasil yang
yang diharapkan
diharapkan dari
dari
program
program dan
dan kegiatan
kegiatan yang
yang dianggarkan,
dianggarkan, termasuk
termasuk efisiensi
efisiensi dalam
dalam pencapaian
pencapaian keluaran
keluaran dan
dan
hasil
hasil tersebut.
tersebut.
Mempertimbangkan
Mempertimbangkan ketentuan
ketentuan tersebut
tersebut diatas,
diatas, maka
maka Belanja
Belanja Daerah
Daerah yang
yang diklasifikasikan
diklasifikasikan
menurut
menurut jenis
jenis belanja
belanja dibagi
dibagi kedalam
kedalam kelompok
kelompok Belanja
Belanja Tidak
Tidak Langsung
Langsung dan
dan Belanja
Belanja
Langsung.
Langsung.
Jenis
Jenis belanja
belanja yg
yg tidak
tidak langsung
langsung dapat
dapat diukur
diukur dengan
dengan keluaran
keluaran dan
dan hasil
hasil yang
yang diharapkan
diharapkan
dari
dari suatu
suatu program
program dandan kegiatan
kegiatan seperti
seperti belanja
belanja pegawai
pegawai untuk
untuk membayar
membayar gaji
gaji dan
dan
tunjangan
tunjangan PNS,
PNS, belanja
belanja bunga,
bunga, belanja
belanja subsidi
subsidi belanja
belanja hibah,
hibah, belanja
belanja bantuan
bantuan sosial,
sosial,
belanja
belanja bagi
bagi hasil,
hasil, bantuan
bantuan keuangan
keuangan dan
dan belanja
belanja tak
tak terduga.
terduga.
Jenis
Jenis belanja
belanja yang
yang langsung
langsung dapat
dapat diukur
diukur dengan
dengan hasil
hasil dari
dari suatu
suatu program
program dan
dan kegaitan
kegaitan
yang
yang dianggarkan,
dianggarkan, termasuk
termasuk efisiensi
efisiensi dalam
dalam pencapaian
pencapaian keluaran
keluaran dan
dan hasil
hasil tersebut
tersebut yaitu
yaitu
belanja
belanja pegawai
pegawai untuk
untuk membayar
membayar honorarium/upah
honorarium/upah kerja,
kerja, belanja
belanja barang
barang dan
dan jasa
jasa dan
dan
belanja
belanja modal.
modal.

35
Pengertian Belanja Langsung
dan Tidak Langsung

 Kelompok belanja langsung merupakan belanja yang terkait


secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan
satuan kerja perangkat daerah yang pengaruh kontribusinya
terhadap prestasi kerja sukar diukur.

 Kelompok belanja tidak langsung merupakan belanja yang tidak


terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan
kegiatan satuan kerja perangkat daerah yang kontribusinya
terhadap pencapaian prestasi kerja dapat diukur.

36
Belanja Langsung
 Kelompok belanja langsung dibagi menurut jenis belanja
yang terdiri dari:
 belanja pegawai;
 belanja barang dan jasa; dan
 belanja modal.

 Belanja pegawai langsung adalah untuk pengeluaran


honorarium/upah dalam melaksanakan kegiatan
pemerintahan baik yang diterima PNS ataupun Non-PNS

37
Belanja Barang
 Belanja barang dan jasa digunakan untuk pembelian/pengadaan
barang dan/atau pemakaian jasa dalam melaksanakan kegiatan
pemerintahan.

 Pembelian/pengadaan barang dan/atau pemakaian jasa mencakup


belanja :

 barang pakai habis, bahan/material, jasa kantor,


cetak/penggandaan, sewa keperluan kantor, makanan
dan minuman, pakaian dinas, pakaian kerja, pakaian
pada hari-hari tertentu, perjalanan dinas, perjalanan
pindah tugas dan pemulangan pegawai.
38
Kebijakan Belanja Barang & Jasa
 Disesuaikan dg kebutuhan nyata dalam
pelaksanaan TUPOKSI SKPD.
  mempertimbangkan jml pegawai & volume
  didahului evaluasi persediaan barang & barang
dalam pemakaian
 Mengoptimalkan produksi dalam negeri
 Mengacu pada standar sarana & prasarana (PMD
7/2006 dan PMK 96/PMK.02/2006)
 Perjadin  selektif & nilai manfaat

39
Belanja Modal
 Belanja modal merupakan pengeluaran yang
dilakukan dalam rangka pembelian/pengadaan atau
pembangunan aset berwujud yang mempunyai
masa manfaat lebih dari 12 (duabelas) bulan untuk
digunakan dalam kegiatan pemerintahan, seperti
dalam bentuk tanah, peralatan dan mesin, gedung
dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan dan aset
tetap lainnya

40
Kriteria belanja Modal
 Masa manfaat > 12 bulan
 Obyek pemeliharaan
 Jumlah nilai Rp material sesuai kebijakan
akuntansi

  Pengadaan software utk sistem informasi


manajemen dianggarkan pada belanja modal.

41
Penilaian Belanja Modal
 Dalam hal pembelian/pengadaan atau pembangunan aset berwujud
nilai yang dianggarkan sebesar harga perolehan.

 Harga perolehan merupakan jumlah kas atau setara kas yang


dibayarkan atau nilai wajar imbalan lain yang diberikan untuk
memperoleh suatu aset pada saat perolehan sampai dengan aset
tersebut dalam kondisi dan tempat yang siap untuk dipergunakan.

 Jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar imbalan
lain yang diberikan untuk memperoleh suatu aset pada saat perolehan
mencakup harga beli/bangun aset, biaya administrasi pembelian/
pembangunan aset, biaya pengiriman, biaya pajak dan biaya lainnya
yang diperlukan sampai dengan aset tersebut digunakan.
42
Belanja Tidak Langsung
 Kelompok belanja tidak langsung terdiri dari:
 belanja pegawai;
 bunga;
 subsidi;
 hibah;
 belanja bagi hasil;
 bantuan keuangan;
 bantuan sosial; dan
 belanja tidak terduga.

43
Belanja Pegawai (tidak langsung)
 Belanja pegawai adalah belanja kompensasi, dalam bentuk gaji
dan tunjangan yang ditetapkan berdasarkan ketentuan perundang-
undangan yang diberikan kepada pegawai negeri sipil.

 Uang representasi dan tunjangan pimpinan dan anggota DPRD


serta gaji dan tunjangan kepala daerah dan wakil kepala daerah
dianggarkan dalam belanja pegawai.

 Pemerintah daerah dapat memberikan tambahan penghasilan


kepada PNS daerah berdasarkan pertimbangan yang obyektif
dengan memperhatikan kemampuan keuangan daerah dan
memperoleh persetujuan DPRD sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

44
Belanja SKPD
 Belanja Tidak Langsung
 Belanja Pegawai – Gaji

 Belanja Langsung
 Belanja Pegawai – honor
 Belanja Barang & Jasa

 Belanja Modal

45
Belanja Pimpinan & Anggota DPRD
 Uang Representasi & Tunjangan Pimpinan & Anggota
DPRD
 >>> Dianggarkan pada Belanja DPRD
 Belanja Tunjangan Kesejahteraan dan Belanja Penunjang
Kegiatan DPRD
 >>> Dianggarkan pada Belanja Sekretariat DPRD
 Belanja Penunjang Operasional Pimpinan DPRD &
Tunjangan Komunikasi Intensif bagi Pimpinan & Anggota
DPRD
 >>> Dianggarkan pada Belanja DPRD
 >>> Dapat dilaksanakan sesuai ketentuan yang diatur dalam PP 37/2006
yang menyempurnakan PP 24/2004 dan PP 37/2005.
46
Tunjangan Kesejahteraan
 Tunjangan kesejahteraan adalah tunjangan yng
disediakan kepada pimpinan dan angota DPRD
berupa pemberian jaminan pemeliharaan kesehatan,
penyediaan rumah jabatan pimpinan DPRD dan
perlengkapannya, rumah dinas dan
perlengkapannya, kendaraan dinas jabatan pimpinan
DPRD, pemberian pakaian dinas, uang duka
wafat/tewas dan bantuan biaya pengurusan jenazah.
(pasal 1 butir 2 PP 37/2006).
47
Belanja Penunjang Kegiatan DPRD

 Belanja Penunjang Kegiatan disediakan untuk


mendukung kelancaran tugas, fungsi dan
wewenang DPRD.
 Belanja Penunjang Kegiatan disusun berdasarkan
Rencana Kerja yang ditetapkan Pimpinan DPRD.

48
Rencana Kerja DPRD
 Rencana kerja DPRD dapat berupa kegiatan:
 rapat-rapat;
 kunjungan kerja;
 penyiapan rancangan peraturan daerah, pengkajian
dan penelaahan peraturan daerah;
 peningkatan sumberdaya manusia dan
profesionalisme;
 koordinasi dan konsultasi kegiatan pemerintahan
dan kemasyarakatan.

49
Rincian Belanja DPRD
 Belanja Penunjang Kegiatan DPRD dianggarkan
dalam Pos Sekretariat DPRD yang diuraikan
kedalam jenis belanja sebagai berikut:
 Belanja Pegawai;
 Belanja Barang dan Jasa, termasuk :
 Belanja Perjalanan Dinas;
 Belanja Pemeliharaan;
 Belanja Modal.
 Pengelolaan belanja DPRD dilaksanakan oleh Sekretaris DPRD
dengan berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan

50
PERBANDINGAN PENGANGGARAN BELANJA

Belanja Yang Belanja Yang


Dianggarkan Pada SKPD Dianggarkan Pada
A. Belanja Tidak SKPKD
Langsung : A. Belanja Tidak
Belanja Pegawai Langsung :
Belanja Pegawai
B. Belanja Langsung : Belanja Bunga
Belanja Pegawai Belanja Subsidi
Belanja Barang & Jasa Belanja Hibah
Belanja Modal Belanja Bagi Hasil
Belanja Bantuan Sosial
Belanja Bantuan
Keuangan
Belanja Tidak Terduga 51
BAGAN KODE REKENING
KEPMENDAGRI 29/2002 PERMENDAGRI 13/2006
X XX XX XX XX XX XX X XX XX XX XX XX XX XX XX XX

kode anggaran kode urusan pemerintahan


pendapatan, belanja & daerah
pembiayaan
kode Organisasi
kode bidang
pemerintahan kode Program

kode unit organisasi kode Kegiatan

kode kelompok Kode Akun pendapatan,


pendapatan, belanja & belanja & pembiayaan
pembiayaan kode kelompok
pendapatan, belanja &
kode jenis pendapatan, pembiayaan
belanja & pembiayaan
kode jenis pendapatan,
kode obyek belanja & pembiayaan
pendapatan, belanja &
pembiayaan kode obyek pendapatan,
belanja & pembiayaan
kode rincian obyek
pendapatan, belanja & kode rincian obyek
pembiayaan pendapatan, belanja &
pembiayaan
kode bagian belanja
52
KLIK
CONTOH RKA-SKPD

53
Beberapa prinsip dalam disiplin anggaran yang
perlu diperhatikan dalam penyusunan anggaran
daerah
 Pendapatan yang direncanakan merupakan perkiraan yang terukur
secara rasional yang dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan,
sedangkan belanja yang dianggarkan merupakan batas tertinggi
pengeluaran belanja;
 Penganggaran pengeluaran harus didukung dengan adanya
kepastian tersedianya penerimaan dalam jumlah yang cukup dan
tidak dibenarkan melaksanakan kegiatan yang belum tersedia atau
tidak mencukupi kredit anggarannya dalam APBD/Perubahan
APBD;
 Semua penerimaan dan pengeluaran daerah dalam tahun anggaran
yang bersangkutan harus dimasukkan dalam APBD dan dilakukan
melalui rekening Kas Umum Daerah.
54
PENYUSUNAN
DPA-SKPD

55
DPA-SKPD
Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat
Daerah (DPA-SKPD) adalah dokumen yang memuat
pendapatan, belanja dan pembiayaan yang digunakan
sebagai dasar pelaksanaan anggaran oleh pengguna
anggaran/pengguna barang.

DPA-SKPD yang dijadikan sebagai dokumen pelaksanaan


anggaran oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah harus
terlebih dahulu disahkan oleh PPKD setelah mendapat
persetujuan Sekretaris Daerah.

56
Pengertian

 DPA-SKPD merupakan dokumen yang memuat pendapatan, belanja dan
pembiayaan digunakan sebagai dasar pelaksanaan
pelaksanaan anggaran
anggaran oleh pengguna
anggaran/pengguna barang.

 Dokumen pelaksanaan yang terkait dengan pendapatan memuat informasi tentang
kelompok, jenis, objek dan rincian objek pendapatan daerah yang
dipungut/dikelola/diterima
dipungut/dikelola/diterima oleh
oleh SKPD
SKPD sesuai
sesuai dengan
dengan tugas
tugas pokok
pokok dan
dan fungsinya
fungsinya
yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.

 Dokumen pelaksanaan yang terkaitterkait dengan
dengan belanja
belanja memuat
memuat informasi
informasi tentang
tentang
kelompok belanja tidak langsung dan belanja langsung yang masing-masing
diuraikan menurut
menurut jenis,
jenis, objek
objek dan
dan rincian objek
objek belanja.
belanja.

 Dokumen pelaksanaan yang terkait dengan pembiayaan memuat informasi tentang tentang
kelompok penerimaan pembiayaan yang dapat digunakan untuk menutup defisit
APBD dan pengeluaran pembiayaan yang digunakan untuk memanfaatkan surplus
APBD yang masing-masing diuraikan menurut jenis, objek dan rincian objek
pembiayaan.

57
Prinsip penyusunan
Untuk menyusun DPA-SKPD diperlukan informasi yang
secara akurat dan sinkron yang terkait dengan belanja
berdasarkan urusan pemerintahan, organisasi, standar
biaya, prestasi kerja yang dicapai dari program dan
kegiatan.
Urusan pemerintahan daerah memuat bidang urusan
pemerintah daerah yang dikelola sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi organisasi.

Oganisasi memuat nama organisasi atau nama SKPD selaku


pengguna anggaran/pengguna barang. Prestasi kerja yang
hendak dicapai terdiri dari indikator, tolok ukur kinerja
dan target kinerja.
58
Lanjutan …
Program memuat nama program yang akan dilaksanakan SKPD
dalam tahun anggaran berkenaan sebagaimana yang telah
disepakati dalam KUA dan PPA. Sedangkan kegiatan memuat
nama kegiatan yang akan dilaksanakan SKPD dalam tahun
anggaran berkenaan sebagaimana yang telah disepakati dalam
KUA dan PPA.

Indikator-indikator dalam DPA-SKPD meliputi masukan, keluaran


dan hasil. Tolok ukur kinerja yang merupakan ukuran prestasi
kerja yang akan dicapai dari keadaan semula dengan
mempetimbangkan faktor kualitas, kuantitas, efisiensi dan
efektivitas pelaksanaan dari program dan kegiatan. Target
kinerja merupakan hasil yang diharapkan dari suatu program
atau keluaran yang diharapkan dari suatu kegiatan
59
Mekanisme penyusunan
PPKD paling lambat 3 (Tiga) hari kerja setelah Peraturan
Daerah tentang APBD ditetapkan, memberitahukan
kepada semua Kepala SKPD agar menyusun
Rancangan DPA-SKPD. ( Pasal 123 Ayat 1)

Kepala SKPD menyerahkan rancangan DPA-SKPD kepada


PPKD paling lama 6 (enam) hari kerja terhitung sejak
tanggal pemberitahuan disampaikan oleh PPKD.

TAPD melakukan verfikasi terhadap rancangan DPA-SKPD


bersama-sama dengan Kepala SKPD paling lama 15 hari
kerja sejak ditetapkannya Peraturan Kepala Daerah
tentang Penjabaran APBD. ( Pasal 124 Ayat 1)
60
Lanjutan …
Berdasarkan hasil verifikasi tersebut, PPKD mengesahkan
Rancangan DPA-SKPD dengan persetujuan Sekretaris Daerah.

DPA-SKPD yang telah disahkan disampaikan kepada Kepala SKPD,


Satuan Kerja Pengawasan Daerah dan BPK paling lama 7 hari kerja
sejak tanggal disahkan.

DPA-SKPD digunakan sebagai dasar pelaksanaan Anggaran oleh


kepala SKPD selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang

61
ALUR PENGERJAAN DPA-SKPD
Kode Nama Formulir
DPA-SKPD
1 Ringkasan Dokumen Pelaksanaan
DPA-SKPD Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah
DPA-SKPD Rincian Dokumen Pelaksanaan Anggaran
1 Pendapatan SKPD
DPA-SKPD DPA-SKPD Rincian Dokumen Pelaksanaan Anggaran
2.1 2.1 Belanja Tidak Langsung SKPD
Rekapitulasi Rincian Dokumen
DPA-SKPD Pelaksanaan Anggaran Belanja Langsung
2.2 menurut
DPA-SKPD DPA-SKPD Program dan Kegiatan SKPD
DPA-SKPD
2.2.1 2.2 Rincian Dokumen Pelaksanaan Anggaran
DPA-SKPD
2.2.1 Belanja Langsung menurut Program
dan Per Kegiatan SKPD
DPA-SKPD Rincian Dokumen Pelaksanaan Anggaran
DPA-SKPD 3.1 Penerimaan Pembiayaan Daerah
3.1
DPA-SKPD Rincian Dokumen Pelaksanaan Anggaran
3.2 Pengeluaran Pembiayaan Daerah

DPA-SKPD
3.2

62
Jadwal Pelaksanaan APBD
NO URAIAN WAKTU KETERANGAN
A. PELAKSANAAN APBD
1. Pemberitahuan menyusun DPA-SKPD 3 hari setelah Perda APBD ditetapkan

2. Penyerahan Rancangan DPA-SKPD dan rancangan 6 hari kerja


anggaran kas dari SKPD kepada PPKD

3. Verifikasi dan pengesahan rancangan DPA-SKPD dan 15 hari kerja setelah ditetapkan Perda APBD Minggu kedua bulan
rancangan anggaran kas Januari

4. Penyampaian DPA-SKPD dan anggaran kas yang telah 7 hari kerja Minggu ketiga Bulan
disahkan ke SKPD Januari

B. DPAL-SKPD
1. Kepala SKPD menyampaikan laporan akhir realisasi Pertengahan bulan Desember
pelaksanaan kegiatan fisik dan non-fisik maupun
keuangan kepada PPKD untuk pengesahan menjadi
DPAL-SKPD tahun anggaran berikutnya

63
PERSIAPAN PELAKSAN AAN APBD
TIM ANGGARAN PEMDA & SKPKD SKPD

PEJABAT PENGGUNA ANGGARAN/


PPKD (PPKD selaku BUD) Tim Anggaran Pemerintah Daerah BARANG

Pemberitahuan agar Menyusun Rancangan Surat Pemberitahun disertai Perda ttg


DPA-SKPD (Disampaikan paling lambat 3 APBD dan PerKDH ttg Penjabaran APBD
hari setelah penetapan Perda ttg APBD
&PerKDH ttg Penjabaran APBD RKA-SKPD yg telah diverifikasi

Rancangan
Anggaran Kas SKPD DPA-SKPD Menyusun Rancangan
DPA-SKPD

Verifikasi oleh
Tim Anggaran Pemda - bersama Kepala SKPD Rancangan DPA-SKPD
(Proses Verifikasi Paling Lambat 15 hari setelah Perda APBD)

Menyerahkan Rancangan
Rancangan DPASKPD yg telah diverifikasi DPA-SKPD ke PPKD
Anggaran
Anggaran Kasyg
Anggaran KasKas
SKPD SKPD
SKPD yg
yg
telah diverifikasi
oleh Tim Anggaran Pemda
telahdiverifikasi
telah diverifikasi untuk dibahas oleh Tim
Anggaran Pemda

DPA-SKPD
yg telah diverifikasi
Menyusun Anggaran Pengesahan DPA-SKPD
Kas Pemda oleh PPKD dgn
persetujuan Sekda Menyusun Anggaran Kas
SKPD

Anggaran Kas DPA-SKPD Anggaran Kas SKPD


Pemda yg telah disahkan &
diserahkan kpd SKPD,
Bawasda & BPK
Menyerahkan Anggaran
(Diserahkan Paling
Kas kpd PPKD
Lambat 7 Hari setelah
Disahkan)
Anggaran Kas SKPD yg telah
diverifikasi

64
MEKANISME PELAKSANAAN APBD

65
PELAKSANAAN & PENATAUSAHAAN
NO URAIAN KETERANGAN
1. Mekanisme DPA-SKPD & Anggaran Kas PPKD
2. Mekanisme SPD PPKD selaku BUD
Mekanisme SPP :
3. a. SPP-UP/GU/TU
b. SPP-LS SKPD :
Mekanisme SPM a. Bendahara Pengeluaran
b. PPTK
4. a. SPM-UP/GU/TU
b. SPM-LS
5. Mekanisme SP2D Kuasa BUD
6. Sistem & Prosedur Bendahara Penerimaan SKPD
7. Sistem & Prosedur Bendahara Pengeluaran SKPD

66
PERSIAPAN PELAKSAN AAN APBD
TIM ANGGARAN PEMDA & SKPKD SKPD

PEJABAT PENGGUNA ANGGARAN/


PPKD (PPKD selaku BUD) Tim Anggaran Pemerintah Daerah BARANG

Pemberitahuan agar Menyusun Rancangan Surat Pemberitahun disertai Perda ttg


DPA-SKPD (Disampaikan paling lambat 3 APBD dan PerKDH ttg Penjabaran APBD
hari setelah penetapan Perda ttg APBD
&PerKDH ttg Penjabaran APBD RKA-SKPD yg telah diverifikasi

Rancangan
Anggaran Kas SKPD DPA-SKPD Menyusun Rancangan
DPA-SKPD

Verifikasi oleh
Tim Anggaran Pemda - bersama Kepala SKPD Rancangan DPA-SKPD
(Proses Verifikasi Paling Lambat 15 hari setelah Perda APBD)

Menyerahkan Rancangan
Rancangan DPASKPD yg telah diverifikasi DPA-SKPD ke PPKD
Anggaran
Anggaran Kasyg
Anggaran KasKas
SKPD SKPD
SKPD yg
yg
telah diverifikasi
oleh Tim Anggaran Pemda
telah diverifikasi
telah diverifikasi untuk dibahas oleh Tim
Anggaran Pemda

DPA-SKPD
yg telah diverifikasi
Menyusun Anggaran Pengesahan DPA-SKPD
Kas Pemda oleh PPKD dgn
persetujuan Sekda Menyusun Anggaran Kas
SKPD

Anggaran Kas DPA-SKPD Anggaran Kas SKPD


Pemda yg telah disahkan &
diserahkan kpd SKPD,
Bawasda & BPK
Menyerahkan Anggaran
(Diserahkan Paling
Kas kpd PPKD
Lambat 7 Hari setelah
Disahkan)
Anggaran Kas SKPD yg telah
diverifikasi 67
SISTEM PENGELUARAN KAS
PERMINTAAN PEMBAYARAN:

SPP-LS SPP-UP SPP-GU SPP-TU

Pengajuan paling lambat


maks. keperluan satu dimaksudkan untuk dimaksudkan untuk
3(tiga) hari kerja setelah
diterimanya tagihan dari bulan, dilengkapi daftar penggantian uang penambahan uang
pihak ketiga yg dilampiri rincian rencana persediaan persediaan
kelengkapan & penggunaan dana;
persyaratan

SPM-LS SPM-UP SPM-GU SPM-TU

SP2D

BANK OPERASIONAL 68
MEKANISME PELAKSANAAN ANGGARAN BELANJA

DPA
SPD SPP SPM
SP2D
LS
Pihak ketiga BANK
UP/ GU/ TU

Action Bendahara
Pengeluaran

69
Proses Pencairan & Pembayaran UP

SPM-UP/GU/TU
PEJABAT PENGGUNA
ANGGARAN/KUASA KUASA
BUD

PPK-SKPD
SP2D

SPP-UP/GU/TU

UANG
BENDAHARA
PENGELUARAN BANK

70
Proses Pencairan & Pembayaran LS

PEJABAT PENGGUNA
ANGGARAN/KUASA KUASA
SPM BUD

PPK-SKPD SP2D

BENDAHARA
BANK
PENGELUARAN
(SPP-LS)
Uang

FIHAK III
PPTK
(menyiapkan dokumen) Tagihan & Laporan Kegiatan

71
72

You might also like