You are on page 1of 4

CERITA RAKYAT

O
L
E
H
WURI MARSELA

X.3

Tp:2010/2011
Arti Sebuah Persahabatan

Pada dahulu kala hiduplah seekor kura-kura dan seekor burung elang.
Walaupun sang kura-kura dan elang jarang bertemu karena sang kura-kura lebih
banyak menghabiskan waktu disemak-semak sedangkan sang elang lebih
banyak terbang, namun tidak menghalangi sang elang untuk selalu mengunjungi
teman kecilnya yang baik hati, sang kura-kura.
Keluarga sang kura-kura sangat ramah dan selalu menyambut kedatangan
sang elang dengan gembira. Mereka juga selalu memberi sang elang makanan
dengan sangat royalnya. Sehingga sang elang selalu berkali-kali datang karena
makanan gratis dari keluarga kura-kura tersebut. Setiap kali sehabis makan dari
keluarga kura-kura sang elang selalu menertawakan sang kura-kura : "ha ha
betapa bodohnya si kura-kura, aku dapat merasakan kenikmatan dari makanan
yang selalu dia berikan, namun tidak mungkin dia dapat merasakan nikmatnya
makananku karena sarangku yang terletak jauh diatas gunung"
Karena begitu seringnya sang elang menertawakan dan dengan egoisnya
menghabiskan makanan sang kura-kura, maka seluruh hutan mulai
menggunjingkan sikap sang elang tersebut. Para penghuni hutan tersebut
merasa tidak suka dengan sikap seenaknya sang elang kepada sang kura-kura
yang baik hati. Suatu hari seekor kodok memanggil kura-kura yang sedang
berjalan dekat sungai. "Hai temanku sang kura-kura, berilah aku semangkok
kacang polong, maka aku akan memberikan kata-kata bijak untukmu" seru sang
kodok. Setelah menghabiskan semangkuk kacang polong dari sang kura-kura,
sang kodok berkata lagi: "kura-kura, sahabatmu sang elang telah
menyalahgunakan persahabatan dan kebaikan hatimu. Setiap kali sehabis
bertamu di sarangmu, selalu saja dia mengejekmu dengan berkata " ha ha
betapa bodohnya si kura-kura, aku dapat merasakan kenikmatan dari makan
yang selalu dia berikan, namun tidak mungkin dia dapat merasakan nikmatnya
makananku karena sarangku yang terletak jauh diatas gunung". Pada suatu hari
nanti sang elang akan datang kembali dan akan meminta sekeranjang makanan
darimu dan berjanji akan memberikan makanan kepadamu dan anak-anakmu"
Benarlah yang dikatakan oleh sang kodok, sang elang datang dengan membawa
keranjang dan seperti biasanya sang elang menikmati makanan dari sang kura-
kura. Sang elang berkata: "hai temanku kura-kura, ijinkan aku mengisi
keranjangku dengan makanan darimu, maka akan kukirimkan kepada anak
istriku dan istriku akan memberimu makanan buatannya untuk istri dan
anakmu". Kemudian sang elang terbang dan kembali menertawakan sang kura-
kura. Maka segeralah sang kura-kura masuk kedalam keranjang tersebut dan
ditutupi dengan sayuran buah-buahan oleh istrinya, sehingga tidak terlihat.
Ketika sang elang kembali, istri sang kura-kura mengatakan bahwa suaminya
baru saja pergi dan memberikan keranjang penuh berisi makanan kepada sang
elang. Sang elang segera bergegas terbang sambil membawa keranjang
tersebut.
Kembali dia menertawakan kebodohan sang kura-kura. Namun kali ini sang kura-
kura mendengar sendiri perkataannya. Sampailah mereka di sarang sang elang,
dan sang elang segera memakan isi keranjang tersebut sampai habis. Betapa
terkejutnya melihat sang kura-kura keluar dari keranjang tersebut. "Hai temanku
sang elang, engkau sudah sering mengunjungi sarangku namun belum pernah
sekalipun aku mengunjungi sarangmu. Kelihatannya akan sangat berbahagianya
aku kalau dapat menikmati makananmu seperti engkau menikmati makananku."
Betapa marahnya sang elang karena merasa tersindir. Dengan marah ia
mematuk sang kura-kura.Namun berkat batok rumah sang kura-kura yang keras,
kura-kura tidak dapat dipatuk oleh sang elang. Dengan sedihnya sang kura-kura
berkata: "Aku telah melihat persahabatan macam apa yang engkau tawarkan
padaku hai sang elang. Betapa kecewanya aku. Baiklah antarkan aku kembali ke
sarangku dan persahabatan kita akan berakhir." Sang elangpun
berkata :"Baiklah kalau itu maumu. Aku akan membawamu pulang" Namun
timbul pikiran jahat pada diri sang elang. "Aku akan menjatuhkanmu dan
memakan sisa-sisa dirimu" pikirnya lagi.
Begitulah, sang kura-kura memegang kaki sang elang yang terbang tinggi.
"lepaskan kakiku" seru sang elang marah. Dengan sabar sang kura-kura
menjawab: "Aku akan melepaskan kakimu apabila engkau sudah
mengantarkanku pulang ke sarangku" dengan kesal sang elang pun terbang
tinggi, menungkik dan menggoyang-goyangkan kakinya dengan harapan sang
kura-kura akan jatuh. Namun tidak ada gunanya. Akhirnya dia menurunkan sang
kura-kura di sarangnya, dan segera terbang tinggi dengan perasaan malu.
Ketika sang elang terbang, sang kura-kura berseru : " Hai temanku persahabatan
membutuhkan rasa saling membagi satu dengan lainnya. Aku menghargaimu
dan kaupun menghargaiku. Namun bagaimanapun, sejak engkau menjadikan
persahabatan kita hanya permainan, mentertawakan keramahan keluargaku dan
aku maka sebaiknya engkau tidak usah lagi datang kepadaku".

You might also like