You are on page 1of 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kolesterol sebenarnya merupakan lemak yang sangat penting jika

tidak berlebihan, tetapi jika berlebihan akan sangat berbahaya. Kelebihan

kolesterol dapat menyebabakan timbulnya beberapa penyakit yang

berbahaya seperti penyakit jantung. Namun begitu, kolesterol harus tetap

ada dalam tubuh jumlah yang cukup karena digunakan sebagai prekursor

biosintetis hormon steroid seperti hormon kelamin, dan prekursor biosintetis

asam empedu.

Penyakit arteri koroner (CAD) adalah penyebab separuh dari seluruh

kematian di AS. CAD telah menunujukkan adanya kolerasi dengan kadar

partikel lipoprotein yang mengandung triansiglisrol dan kolestrol dalam

plasma. Partikel-partikel ini yang merupakan kunci terjadinya aterogenensis

semula disintesis pada mukosa intestinal dan hati, dan dimetabolisme

terutama pada plasma. Zat tersebut juga mempunyai peranan penting dalam

transport lipid antar jaringan.

Obat-obat yang digunakan dalam lipid serum tinggi (hiperlipidemia)

biasanya ditujukan untuk menurunkan produksi lipoprotein oleh jaringan,

meningkatkan katabolisme lipoprotein dalam plasma, dan mempercepat

kebersihan kolesterol dari tubuh. Pengobatan ini akan memperlambat

Abdul Gaffar/ 150209102 Auliawati Rusli, S.Farm., Apt


perkembangan sumbatan koroner dan degenerasi lain yang mungkin

berkembang.

Oleh karena itu pada percobaan ini akan dibahas mengenai obat-obat

antihipolipidemik dalam menurunkan kolosterol dan trigliserid dalam plasma

darah.

B. Maksud Percobaan

Untuk mengetahui dan memahami efek farmakologis obat-obatan

hipolipidemik yaitu simvastatin pada hewan coba kelinci (Oryctolagus

cuniculus).

C. Tujuan Percobaan

Untuk menentukan efek obat-obat hipolipidemik yaitu simvastatin

terhadap hewan coba kelinci (Oryctolagus cuniculus).

D. Prinsip Percobaan

Penentuan efek obat hipolipidemik, yaitu simvastatin yang diberikan

pada minggu kedua dimana pada minggu pertama diberi kolesterol dan

pengambilan darah awal sebelum perlakuan.

Abdul Gaffar/ 150209102 Auliawati Rusli, S.Farm., Apt


BAB II

METODE KERJA

II. 1 Alat dan Bahan :

II.1.1 Alat yang digunakan yaitu :

1. Gelas kimia 100 ml

2. Gelas ukur 10 ml

3. Kateter

4. Labu ukur 100 ml

5. Spoit insulin 1 ml

6. Vial 10 ml

II.1.2 Bahan yang digunakan adalah :

1. Air suling

2. Alkohol 70%

3. Betadine

4. Kapas

5. Kuning telur

6. Lemak kambing

7. Minyak goreng

8. Na-CMC

9. Simvastatin tablet

Abdul Gaffar/ 150209102 Auliawati Rusli, S.Farm., Apt


A. Prosedur Kerja

a. Hewan dipuasakan 18 jam, kemudian ditetapkan kadar kolesterol awal,

kemudian diberi minum suspense propiltiourasil 0,01 % selama 10 hari,

diberi makan makanan laboratorium biasa. Setelah 10 hari, dipuasakan

18 jam, kemudian ditetapkan kadar kolesterolnya.

b. Hewan dipuasakan 18 jam, kemudian ditetapkan kadar kolesterol awal,

kemudian diberi minum suspense propiltiourasil 0,01 % dan suspense

gemfibrosil selama 10 hari, diberi makan makanan laboratorium biasa.

Setelah 10 hari, dipuasakan 18 jam, kemudian ditetapkan kadar

kolesterolnya.

c. Hewan dipuasakan 18 jam, kemudian ditetapkan kadar kolesterol awal,

kemudian diberi minum suspense propiltiourasil 0,01 % dan suspensi

simvastatin selama 10 hari, diberi makan makanan laboratorium biasa.

Setelah 10 hari, dipuasakan 18 jam, kemudian ditetapkan kadar

kolesterolnya.

Abdul Gaffar/ 150209102 Auliawati Rusli, S.Farm., Apt


II.2 Cara Kerja

1. Penyiapan Hewan Coba

a. Dipilih hewan coba yang sehat

b. Kelinci dipuasakan selama 18 jam

c. Kelinci ditimbang berat badannya.

d. Kelinci diberi kode dengan menggunakan spidol.

2. Penyiapan Bahan

1. Pembuatan Na – CMC

a. Ditimbang 4 g Na-CMC

b. Air suling sebanyak 400 ml dipanaskan hingga suhu kurang lebih

70°C.

c. Dimasukkan Na-CMC sedikit demi sedikit kedalam air suling yang

telah dipanaskan sambil diaduk menggunakan mixer

berkecepatan tinggi.

d. Larutan Na-CMC dimasukkan dalam wadah dan disimpan dalam

lemari es

2. Simvastatin

a. Ditimbang 28,970 mg.

b. Dilarutkan dalam 50 ml larutan Na-CMC

c. Dihomogenkan

3. Perlakuan

Abdul Gaffar/ 150209102 Auliawati Rusli, S.Farm., Apt


A. Percobaan Obat Hipolipidemik

 Disiapkan alat, bahan dan hewan coba

 Diletakkan kelinci di dalam boks hewan

 Dimasukkan mout blok kedalam mulut kelinci

 Dimasukkan kateter kedalam mulut melalui mout blok

 Diberikkan suspensi obat simvastatin sebanyak 12,8 ml

 Didiamkan selama 2 jam sesuai t ½ dari simvastatin

 Diambil darah kelinci mengunakan spoit insulin 1 ml

 Diukur kadar kolesterol baik sebelum pemberian maupun

sesudah pemberian obat simvastatin.

Abdul Gaffar/ 150209102 Auliawati Rusli, S.Farm., Apt


BAB IV

HASIL PENGAMATAN

A. Data Pengamatan

Hewan Berat badan kadar kolesterol awal obat dosis kadar kolesterol perlakuan

kelinci 1,6 kg   Simvastatin 10 mg  

B. Pembahasan

Hipolipidemik adalah obat yang digunakan untuk menurunkan kadar

lipid plasma. Tindakan menurunkan kadar lipid plasma merupakan salah satu

tindakan yang ditujukan untuk menurunkan resiko penyakit aterosklerosis

Hiperlipidemia merupakan kelompok penyakit yang dapat bersifat

primer atau sekunder, tergantung penyebabnya. Hiperlipidemia primer

berasal dari kelainan gen tunggal yang diwarisi atau lebih sering disebabkan

kombinasi factor genetic dan lingkungan. Hiperlipidemia sekunder

merupakan penyakit metabolic yang lebih umum seperti diabetes mellitus,

asupan alcohol yang berlebihan, hipotirodisme atau sirosis biliar primer.

Strategi pengobatan hiperlipidemia sekunder akibat salah satu gangguan ini

termasuk pengaturan diet serta sejumlah obat-obat untuk penyebab

hiperlipidemia.

Abdul Gaffar/ 150209102 Auliawati Rusli, S.Farm., Apt


Hiperlipidemia atau lebih tepatnya hiperpoliproteinemia adalah

keadaan dimana kadar plasma dari lipoprotein tersebut melebihi nilai

normal:

1. Hiperkolesteromia yaitu keadaan dimana kadar LDL dan kolesterol total

meningkat

2. Hipertrigliseridemia yaitu keadaan dimana kadar kiliomikron, VLDL dan

atau IDL meningkat.

Klasifikasi hiperlipoproteinemia yang dikenal adalah klasifikasi

fredericson atau NHLBI yang membagi hiperlipoproteinemia atas dasar

fenotip plasma :

Pola Peningkatan utama dalam plasma


Lipoprotein Lipid
Lipoporotein
Tipe I Kilomikron Trigliserid

Tipe IIa LDL Kolesterol

Tipe IIb LDL dan VLDL Kolesterol dan Trigliserid

Tipe III IDL Trigliserid dan Kolesterol

Tipe IV VLDL Trigliserid

Tipe V VLDL dan Kilomikron Trigliserid dan Kolesterol


Hipolipidemik adalah obat yang digunakan untuk menurunkan kadar

lipid plasma. Mekanisme kerja obat hipolipidemik antara lain yaitu :

a. Menghambat biosintetis kolesterol atau prekursornya.

b. Menurunkan kadar trigliserid dan menghambat mobilisasi lemak dengan

cara :

Abdul Gaffar/ 150209102 Auliawati Rusli, S.Farm., Apt


- Menghambat aktivitas enzim trigliserida lipase sehingga menurunkan

kecepatan hidrolisis trigliserid.

- Memblok kerja hormon pelepas asam lemak bebas.

- Menghambat pengikatan asam lemak bebas pada albumin.

c. Menurunkan beta-lipoprotein dan pra beta-lipoprotein.

d. Mensintesis plague.

e. Mempercepat ekskresi lipid dan menghambat penyerapan kolesterol.

Lipid adalah zat yang berkhasiat lemak dan terdiri dari kolesterol,

trigliserid, asam lemak bebas, dan fosfolipid. Lipida ini tidak larut dalam

plasma, maka diangkut sebagai suatu senyawa kompelks dengan albumin.

Kompleks ini disebut dengan lipoprotein dan terutama dibentuk dalam hati

dan usus

Trigliserid dipakai dalam tubuh terutama untuk menyediakan energi

bagi proses metabolik yang merupakan suatu fungsi yang sama dengan

karbohidrat. Akan tetapi, beberapa lipid terutama kolesterol, fosfolipid, dan

sejumlah kecil trigliserid dipakai diseluruh tubuh untuk membentuk membran

dari semua sel dan untuk melakukan fungsi- fungsi selular yang lain

Lipoprotein merupakan gabungan antara lemak dengan protein.

Lipoprotein ini terbagi atas 5 jenis yang dibawa dalam plasma, yaitu :

1. Low Density Lipoprotein (LDL) yang merupakan alat transport dari hati

kejaringan perifer.

Abdul Gaffar/ 150209102 Auliawati Rusli, S.Farm., Apt


2. Intermediate Density Lipoprotein (IDL) yang terdiri dari kolesterol dan

trigliserid yang merupakan bentuk antara dalam hepar yang diubah

menjadi LDL (Low Density Lipoprotein)

3. Very Low Density Lipoprotein (VLDL) yang merupakan trigliserid endogen

4. High Density Lipoprotein (HDL) yang berfungsi membawa kolesterol dari

jaringan perifer ke hati sehingga dapat dimetabolisme.

Lipid darah diangkut dengan 2 cara yaitu :

1. Jalur eksogen, trigliserida dan kolestrol yang berasal dari makanan

dikemas kilomikron, kilomikron ini akan diangkut dalam saluran limfe lain

ke dalam darah. Di dalam jaringan trigliserid dalam kilomikron terhidrolisis

oleh lipoprotein lipase, akibatnya maka terbentuk asam lemak dan

kilomikron remnant. Asam lemak bebas akan menembus endotel dan

masuk dalam jaringan lemak atau sel otot untuk diubah menjadi trigliserid

kembali (cadangan) atau dioksidasi (energi).

2. Jalur endogen, trigliserid dan kolesterol yang disintesis oleh hati diangkut

secara endogen dalam bentuk VLDL kaya trigliserida dan mengalami

hidrolisis dalam sirkulasi oleh lipoprotein lipase yang juga menghidrolisis

kilomikron menjadi partikel lipoprotein yang lebih kecil yaitu IDL dan LDL.

Hipolipidemik adalah obat yang digunakan untuk menurunkan kadar

lipid plasma. Tindakan menurunkan kadar lipid plasma merupakan salah satu

tindakan yang ditujukan untuk menurunkan resiko penyulitan arteriosclerosis

Abdul Gaffar/ 150209102 Auliawati Rusli, S.Farm., Apt


yaitu salah satu penyakit yang ditandai dengan penebalan dan hilangnya

elasititas dinding arteri.

Obat-obat golongan hipolopidenik terbagi kedalam 5 golongan yaitu :

1. Asam fibrat

Adalah ester etil dari asam p-klorofenolin-isobutirat. Asam fibrat

merupakan hipolipidemik yang terutama bermanfaat bagi penderita

hipergliseridemia. Contohnya gimfibrosil, fenistatin

2. Resin pengikat asam empedu contohnya kolestiramin dan kolestipol

3. Inhibitor HMG-Co A rediktase contohnya : lovastatin, simvastatin dan

fluvastatin

4. Asam nikotinat

Mempunyai kemampuan menurunkan lipid yang luas, tetapi penggunaan

dalam klini terbatas karena efek samping tidakn menyenangkan

contohnya asam nikotinat(niasin)

5. Lain-lain seperti prubakol

Pada percobaan kali ini obat yang digunakan adalah obat golongan

inhibitor HMG-Co A reduktase. Mekanisme kerja dari inhibitor HMG CoA

reduktase adalah dengan menghambat sisntesis kolesterol dihati dan hal ini

akan menurunkan kadar LDL (low density lipoprotein) plasma. Kolesterol

menakan transkripsi 2 jenis gen yang mengatur sintesis HMG-CoA reduktase

dan reseptor LDL. Menurunnya sintesis kolesterol oleh penghambat HMG

CoA reduktase akan menghilangkan hambatan ekspresi 3 jenis gen diatas

Abdul Gaffar/ 150209102 Auliawati Rusli, S.Farm., Apt


sehingga aktivitas sintesis kolesterol oleh penghambtana HMG CoA

reduktase tidak besar, sehingga obat ini melangsungkan efeknya dalam

menurunkan kolesterol dngan cara meningkatkan jumlah reseptor LDL,

sehingga katabolisme kolesterol yang terjadi semakin banyak.

Pada percobaan ini obat golongan inhibitor HMG CoA reduktase yang

digunakan adalah simvastatin.

Mekanisme kerja dari simvastatin adalah dengan menghambat HMG

CoA reduktase yaitu analaog 3 hidroksi-3metilglutarat suatu precursor

kolesterol. Simvastatin adalah lakton yang dihidrolisis menjadi obat aktif.

Karena afinitasnya lebih kuat terhadap enzim, maka akan efektif memacu

menghambat HMG CoA reduktase, tahapan terbesar dalam sintesis

kolesterol. Dengan menghambat sintesis kolesterol, obat ini akan

menghabiskan simpanan kolesterol intraseluler. Simvastatin juga bekerja

dalam penurunan reseptor LDL, yaitu jumlah reseptor pada permukaan sel

yang spesifik yanag dapat mengikat dan menginternalisasikan LDL yang

beredar sehingga hasil akhirnya adalah penurunan kolesterol plasma karena

sintesis berkurang dan peningkatan katabolisme LDL.

Pada percobaan ini hewan coba yang digunakan adalah kelinci

(Oryctolagus cuniculus). Berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui

bahwa efek obat simvastatin sebagai obat hipolipidemik golongan inihibitor

HMG CoA reduktase adalah memberikan efek hiperlipidemik lebih cepat dari

Abdul Gaffar/ 150209102 Auliawati Rusli, S.Farm., Apt


pada efek hiperlipidemik pada kontrol, dimana kontrol yang digunakan hanya

satu yaitu kontrol positif yang diberikan makan tanpa perlakuan lainnya.

BAB VI

PENUTUP

Abdul Gaffar/ 150209102 Auliawati Rusli, S.Farm., Apt


A. Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang dilakukan, dapat dismpulkan hal-hal

sebagai berikut :

Simvastatin memberikan efek yang lebih cepat dalam menurunkan

kolesterol.

B. Saran

Sebaiknya dalam laboratorium dapat lebih melengkapi lagi persediaan

alat dan bahan laboratorium, agar dapat melancarkan kegiatan laboratorium

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Penuntun Anatomi Fisiologi Manusia. Universitas Muslim


Indonesia. Makassar.

Abdul Gaffar/ 150209102 Auliawati Rusli, S.Farm., Apt


Ganiswarna, S. 1995. Farmakologi dan Terapi Edisi IV. UI Press. Jakarta.

Katzung, B., 2002. “Farmakologi Dasar dan Klinik”, Penerbit Salemba


Medika. Jakarta.

Mutscler, Ernst. 1991. “Dinamika Obat”. ITB. Bandung.

Mycek, J. M. 2001. “Farmakologi Ulasan Bergambar Edisi II”. Widya Medika.


Jakarta.

LAMPIRAN

A. Skema Kerja

Abdul Gaffar/ 150209102 Auliawati Rusli, S.Farm., Apt


Hewan coba kelinci

Diambil darah 1 ml
Pada vena marginalis

pengukuran

Minggu I-II
Diberi kolesterol

Diambil darah 1 ml
Pada vena marginalis

pengukuran

Minggu I-II

Diberi obat simvastatin

Diambil darah 1 ml
melalui vena marginalis

pengukuran

Olah data

Lampiran

Simvastatin

Berat etiket = 10 mg

Abdul Gaffar/ 150209102 Auliawati Rusli, S.Farm., Apt


Berat rata-rata = 99,3 mg

Dosis obat = 10 mg

a. Dosis standar = 10 mg x 0, 07

= 0,7 mg

Untuk kelinci 1,6 kg = 1,6 x 0,7


1,5

= 0,74 mg

Untuk kelinci 2,5 = 2,5 x 0,7


1,5

= 1,167 mg

b. Larutan stok 20 ml = 50 ml x 1,167


20 ml

= 2,9175 mg

c. Berat yang ditimbang = 2,9175 mg x 99,3 mg


10 mg

= 28,970 mg

d. Volume pemberian = 1.6 kg x 20 ml


2,5 kg

= 12,8 ml

Abdul Gaffar/ 150209102 Auliawati Rusli, S.Farm., Apt

You might also like