Professional Documents
Culture Documents
I. Gambaran Klinis
Osteoklastoma (giant cell tumor = tumor sel raksasa) merupakan
tumor tulang yang mempunyai sifat dan kecenderungan untuk berubah
menjadi ganas dan agresif sehingga tumor ini dikategorikan sebagai
suatu tumor ganas.4
Tumor sel raksasa menempati urutan ke dua (1,75%) dari seluruh
tumor ganas tulang, terutama ditemukan pada umur 20-40 tahun dan
jarang sekali di bawah umur 20 tahun dan lebih sering pada wanita
daripada pria.4
Gejala utama yang ditemukan berupa nyeri serta pembengkakan
terutama pada lutut dan mungkin ditemukan efusi sendi serta gangguan
gerakan pada sendi. Mungkin juga penderita datang berobat dengan
gejala-gejala fraktur (10%).2 Dapat juga terjadi pembesaran massa
5
secara lambat. Lebih dari tiga per empat pasien tercatat mengalami
pembengkakan pada lokasi tumor. Keluhan lain yang jarang terjadi
adalah kelemahan, keterbatasan gerak sendi dan fraktur patologis.6
Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan massa yang keras dan
nyeri ditemukan pada lebih dari 80% pasien. Disuse Atrophy, efusi pada
persendian atau hangat pada lokasi tumor.6
II. Lokasi
Tumor ini biasanya berlokasi di metafisis
atau epifisis pada tulang panjang 50% lesi
terjadi pada lutut. Khususnya pada daerah lutut
yaitu pada daerah tibia proksimal, femur distal,
humerus proksimal, radius distal. Sisanya dapat
ditemukan pada daerah pelvis dan sakrum.4
Pada foto rontgen terlihat daerah radiolusen, lesi kistik yang eksentrik
pada ujung-ujung tulang yang dibatasi oleh tulang subkondral. Korteks
tulang terlihat menipis dan menggembung (berbentuk balon) biasanya
pada satu sisi permukaan sendi. Bayangan tumor bersifat radiolusen
dan dapat dietmukan adanya trabekulasi berbentuk seperti gelembung
sabun.4
V. Diagnosis Banding
1. Brown tumor pada Hiperparatiroidisme
2. Granuloma yang sudah sembuh
VII. Prognosis
Penting untuk melakukan follow up jangka panjang agar dapat
menilai hasil terapi, karena perubahan menjadi ganas diketahui terjadi
sekitar 40 tahun setelah terapi primer. Beberapa penelitian lama
menyatakan bahwa rekurensi terjadi 50% setelah kuretase. Dengan
modalitas terapi yang modern angka rekurensi sekitar 20%. Rekurensi
dapat terjadi pada 2 sampai 7 tahun setelah terapi.
DAFTAR PUSTAKA