You are on page 1of 6

ETAP

(Electrical Transient Analysis Program)


PowerStation

Hanief Anshar1) Defi Hendra Setiyono2) Aminullah Ramadhan3) Dani Brami4)


MUBA SUMSEL

1) Jurusan Teknik Elektro ITS, Surabaya 60111, email: hanief2103@gmail.com


2) Jurusan Teknik Elektro ITS, Surabaya 60111, email: defidancow@yahoo.com
3) Jurusan Teknik Elektro ITS, Surabaya 60111, email: aminullah_ramadhan@yahoo.com
4) Jurusan Teknik Elektro ITS, Surabaya 60111, email: daniepol.nig@gmail.com

Abstrak – Untuk menyelediki batas stabilitas Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
suatu sistem tenaga listrik baik sebelum, selama bekerja dengan ETAP PowerStation adalah:
dan sesudah perubahan sistem, maka diperlukan • One Line Diagram, menunjukkan hubungan
suatu software ETAP Powerstation untuk antar komponen/peralatan listrik sehingga
mensimulasikan dan menganalisa single line line membentuk suatu sistem kelistrikan.
diagram suatu sistem tenaga listrik. Simulasi dan
• Library, informasi mengenai semua peralatan
analisa yang dilakukan menggunakan aliran
yang akan dipakai dalam sistem kelistrikan. Data
daya (Load Flow) dan hubung singkat pada
elektris maupun mekanis dari peralatan yang
single line diagram PT. Semen Baturaja dengan
detail/lengkap dapaty mempermudah dan
ETAP versi 4.0.0 sehingga dengan
memperbaiki hasil simulasi/analisa.
mensimulasikan tersebut bisa mengetahui
parameter-parameter yang dibutuhkan untuk • Standar yang dipakai, biasanya mengacu pada
menjamin keandalan sistem tenaga listrik. standar IEC atau ANSII, frekuensi sistem dan
Kata kunci:ETAP 4.0.0, Load Flow, Short metode – metode yang dipakai.
Circuit • Study Case, berisikan parameter – parameter
yang berhubungan dengan metode studi yang
akan dilakukan dan format hasil analisa.

1. PENDAHULUAN I. Simulasi Load Flow Analysis ETAP


PowerStation
PowerStation adalah software untuk power Analisa aliran daya (Load Flow Analysis)
system yang bekerja berdasarkan plant (project). dilakukan untuk mengetahui besarnya tegangan bus,
Setiap plant harus menyediakan modelling peralatan faktor daya dari cabang, arus dan aliran daya yang
dan alat-alat pendukung yang berhubungan dengan terjadi pada saluran dalam sistem. ETAP
analisa yang akan dilakukan. ETAP PowerStation PowerStation Load Flow Analysis adalah program
dapat melakukan penggambaran single line diagram simulasi untuk tujuan analisa aliran daya. Sistem yang
secara grafis dan mengadakan beberapa analisa/studi dapat dianalisa adalah sistem radial maupun loop.
yakni Load Flow (aliran daya), Short Circuit
(hubung singkat), motor starting, harmonics Studi Aliran Daya (Load Flow Study)
powesystems, transient stability,dan protective device Studi aliran daya adalah studi yang memberikan
coordination. Sedangkan yang akan dibahas dalam analsis aliran daya pada suatu sistem tenaga listrik
paper ini mengenai studi aliran daya (Load Flow yang bertujuan untuk :
Analysis) dan studi hubung singkat (Short Circuit 1. Memeriksa tegangan dan pengaturan
Analysis) pada keadaan beban seimbang/simetri tegangan
dengan menggunakan single line diagram PT. Semen 2. Memeriksa semua peralatan
Baturaja. (transformator dan saluran distribusi) apakah
mampu untuk mengalirkan daya yang diinginkan.
Praktikum Simulasi Sistem Tenaga Listrik 2010/2011
3. Memperoleh kondisi awal (eksisting) 2. Makin banyak bus makin banyak
untuk memperoleh studi – studi : operasi diperlukan iterasi jumlah iterasi juga
ekonomis, hubung singkat, stabilitas dan akan bertambah.
perencanaan pengembangan sistem. Bila bus referensi diganti bus yang lain untuk
Daya listrik akan selalu mengalir ke beban, karenanya sistem radial tidak dapat mencapai konvergen.
dalam hal ini aliran dayanya juga merupakan aliran Penurunan persamaanya dimulai dengan suatu
beban. Pada dasarnya beban dapat digolongkan rumusan simpul dari persamaan jaringan. Kita akan
menjadi dua macam yaitu beban statis dan beban menurunkan persaman untuk suatu sistem empat bus
dinamis. Pada setiap simpul atau bus sistem terdapat dan persamaannya yang umum akan dibahas
empat parameter atau besaran yaitu: kemudian. Dengan swing bus ditetapkan sebagai
nomor 1, perhitungan dimulai dengan bus 2. Jika P2
1. Daya nyata (aktif)
dan Q2 adalah daya aktif, daya reaktif yang
2. Daya semu (reaktif)
direncanakan akan memasuki bus 2:
3. Tegangan
V2 I12* = P2+j Q2 ………………..(1)
4. Sudut fasa
Dimana I2 dinyatakan sebagai
Dalam menganalisa aliran daya dihitung
• Tegangan tiap bus P2 − jQ2
• Aliran daya di tiap saluran
I2 = ………………...(2)
V2*
dengan admitansi sendiri dan mutual simpul sebagai
Dalam analisa sistem tenaga (aliran daya) ada 3
sukunya, serta generator dan beban diabaikan karena
klasifikaasi bus yaitu: arus yang masuk ke setiap simpul telah dinyatakan :
1. Load bus (PQ bus) cirinya adalah terhubung
dengan beban PQ dari beban diketahui dan P2 − jQ 2
= Y12 V1 +Y12 V2 +Y……………….(3)
13 V3 +Y24 V4
tetap yang dihitung adalah (V) dan sudut V2
fasa. Dengan menyelesaikan untuk V2 didapatkan
2. Swing/slack bus (P dan V bus). Bus
terhubung dengan generator P dan |V| tetap 1  P2 − jQ 2 
V2 =  *
− (Y21V1 + +Y23V3………
+ Y24V4 )
(diketahui, sudut fasa besarnya nol. Daya Y22  V2 
yang dihitung adalah daya aktif dan reaktif. (4)
Berfungsi untuk mencatu rugi-rugi daya dari
beban yang tidak dapat dicatu dari generator
II. Simulasi Short Circuit Analysis ETAP
lain.
PowerStation
3. generator bus adalah bus yang terhubung
dengan generator P dan |V| diketahui dan
Short-Circuit Analysis pada Etap
tetap yang dihitung adalah daya aktif dan
PowerStation menganalisa gangguan hubung singkat
sudut fasa dari generator.
tiga phasa, satu phasa ke tanah, antar phasa dan dua
Untuk menghitung aliran daya ada banyak metode
phasa ke tanah pada sistem tenaga listrik. Program
yang digunakan antara lain:
Short-Circuit Analysis Etap PowerStation menghitung
• Metode Gauss Seidel arus total hubung singkat yang terjadi. Etap
• Metode Newton Raphson PowerStation versi 3.0.2 menggunakan standar
ANSI/IEEE (seri C37) dan IEC (IEC 909 dan lainnya)
Metode Gauss Seidel dalam menganalisa gangguan hubung singkat yang
Perhitungan analisa aliran daya memiliki bisa dipilih sesuai dengan keperluan.
keuntungan:
1. Perhitungan dan pemrograman relatif Memberi Gangguan Pada Bus
lebih mudah. Untuk dapat melakukan analisa hubung
2. Waktu tiap iterasi singkat. singkat ini maka pada bus yang akan dianalisa harus
3. Sesuai untuk sistem dengan jaringan diberi gangguan dengan cara pada bus yang
sedikit, 5 bus atau kurang. diinginkan ada gangguan di klik kanan setelah itu pilih
Sedang kelemahannya adalah: option fault, jika ingin mengembalikan seperti semula
1. Pencapaian konvergen lambat pilih option don’t fault.

Praktikum Simulasi Sistem Tenaga Listrik 2010/2011


Adapun data–data yang perlu diisikan ke Typical Data pada Substransient dengan non
software untuk keperluan simulasi load flow dan salient pole (round rotor)
Short circuit adalah :
1. Single line diagram sistem tenaga listrik Data Transformator
2. Data motor Trafo 01,02 dan 03
3. Data impedansi kabel 1600 kVA, 6.3/0.4 kV
4. Data Transformator Impedance (typical Z dan X/R)
belitan D-Y Solid
2. ISI
Trafo 04

Dalam simulasi software ETAP ini menggunakan 1000/500/500 kVA, 6.3/0.4/0.4 kV


plant PT. SEMEN BATURAJA. Berikut ini single Impedance positif %Z X/R zero %Z X/R
line diagramnya : PS 6 7 PS 6 7
PT 6 7 PT 6 7
ST 6 7 ST 6 7
Belitan D-D-D

Data Bus
Tegangan disesuaikan dengan connection yang
dilakukan

Data Composit Network


Terdapat 3 peralatan yang dikelompokkan yaitu
Motor Induksi
100 HP, 0.4 kV, 85% Pf, 90 %Eff
pembebanan 70 % pada design dan 100 %
normal, 4 Pole
%LRC 618.6, % pf 34.2
Z Parameters
Xo = 19.4, X2 = 19.4, X/R= 6.98
X = 48.5, Td' = 0.018 grounding solid
Motor Sinkron
250 HP, 0.4 kV, 91% Pf, 80 %Eff
pembebanan 80 % pada design dan 100 % normal
Gambar 1. Single Line PT. SEMEN BATURAJA
Z Parameters
jika diketahui data-data elemen/ komponen/ Xd"= 16.67, X/R= 12.31, Xo = 16.67, X2 =
peralatan listriknya sebagai berikut: 16.67
beban statis
Data Generator 75 kVA, 0.4 kV, 80% Pf
3600 Kw, 6.3 kV, 80% Pf, 95% Eff, 4 Pole pembebanan 80 % pada design dan 100 %
Var Limits Min Q = 0 normal, 4 Pole
Max Q = 2500
Impedansi Short Circuit Z Data motor
Xd" = 12, Xd'= 23, X/R= 48, Xo = 12 ID Separator
harmonic Z 250 kW, 6.3 kV, 85% Pf, 97 %Eff
X2 = 12 pembebanan 80 % pada design dan 100 % normal
Grounding Z Parameters
Connection Y, Type = Resistor, Amp. = 205 Xo = 18.46, X2 = 18.46, X/R= 3.86, X = 150,
Dynamic Model Td'= 0
grounding solid
Praktikum Simulasi Sistem Tenaga Listrik 2010/2011
%LRC 501.1, % pf 25.09, connection Y open
Lump 04
Data Motor Lump 358 kVA, 0.4 kV, %pf = 85, Amp = 516,7
Lump 01 dengan perbandingan
1565 kVA, 0.4 kV, %pf = 85 Amp = 2258 beban motor 95% dan beban statis 5%
dengan perbandingan beban motor 90% dan pada pembebanan 100%
beban statis 10% pada pembebanan 100% % LRC = 600 (high)
% LRC = 600 (high) IEC 363 dengan X' = 50, X=150 Td'=0.2
IEC 363 dengan X' = 50, X=150, Td'=0.2 connection Y open
connection Y open
Lump 02 Data Kabel
596 kVA, 0.4 kV, %pf = 85, Amp = 860,3 Cable 01, 02, 03 dan 04
dengan perbandingan beban motor 95% dan impedance menggunakan library dengan size 185
beban statis 5% beban statis mm, 3/C Cu
75 kVA, 0.4 kV,80% Pf cable 01 panjang 220 m
pembebanan 80 % pada design dan 100 % normal, cable 02 panjang 100 m
4 Pole cable 03 panjang 520 m
cable 04 panjang 360 m
Data motor Cable 05
ID Separator panjang 340 m
250 kW, 6.3 kV, 85% Pf, 97 %Eff impedance menggunakan library dengan size 95
pembebanan 80 % pada design dan 100 % normal mm, 3/C Cu
Z Parameters
Xo = 18.46, X2 = 18.46, X/R= 3.86, X = 150,
Td'= 0 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
grounding solid
%LRC 501.1, % pf 25.09, 1. Analisa Load Flow

Data Motor Lump


Lump 01
1565 kVA, 0.4 kV, %pf = 85 Amp = 2258
dengan perbandingan
beban motor 90% dan beban statis 10%
pada pembebanan 100%
% LRC = 600 (high)
IEC 363 dengan X' = 50, X=150, Td'=0.2
connection Y open
Lump 02
596 kVA, 0.4 kV, %pf = 85, Amp = 860,3
dengan perbandingan
beban motor 95% dan beban statis 5%.
pada pembebanan 100%
% LRC = 600 (high)
IEC 363 dengan X' = 50, X=150 Td'=0,2
connection Y open
Lump 03
358 kVA, 0.4 kV, %pf = 85, Amp = 516.7
dengan perbandingan
beban motor 95% dan beban statis 5% Gambar 2. Load Flow
pada pembebanan 100%
% LRC = 600 (high)
IEC 363 dengan X' = 50, X=150, Td'=0.2
Praktikum Simulasi Sistem Tenaga Listrik 2010/2011
ditandai dengan warna hitam, dan jika sudah keluar
dari batas critical voltage akan ditandai dengan warna
merah). Bus yang berwarna ungu mengalami drop
tegangan antara 2 – 3 % dari tegangan normalnya atau
melebihi tegangan marginalnya . Sedangkan bus yang
lain masih dalam kondisi normal.
Pada bus 5 dan bus 7 memiliki power factor
yang rendah dibawah 85%. Maka perlu diberi
kapasitor untuk menaikkan tegangannya. Berikut ini
perhitungannya.

Bus 5
P=1343 Kw

Gambar 3. Single Line setelah pemberian Capacitor


Q = 1343 (tan(cos-10,825) – tan (cos-1 0,9))
Pembahasan ; Q = 1343 (tan 34,41 – tan 25,84 )
Pada Single Line Semen Baturaja terdapat 12 Q = 1343 (0,685 – 0,48 )
bus dengan rincian bahwa 1 bus adalah swing/slack Q = 282,03 Kvar
bus, dan yang lainnya adalah load bus. Pada
percobaan ETAP ini, bus sebagai slack/swing bus Bus 7
adalah Bus 1 dimana maksimum daya aktif yang P=612 Kw
mengalir adalah sebesar 2,952 MW dan daya
reaktifnya sebesar 1,898 MVar pada tegangan 6, 3 kV. Q = 612 (tan(cos-10,836) – tan (cos-1 0,9))
Untuk kabel dan trafo, aliran daya aktif dan Q = 612 (tan 33,28 – tan 25,84 )
reaktifnya beserta perhitungan % drop tegangannya Q = 612 (0,66 – 0,48 )
dapat dilihat pada item Branch Losses Summary Q = 110,16 Kvar
Report : pada hasil report dari ETAP 4.0.0. Untuk
Hasilnya sebelum pemasangan kapasitor di bus 5
kabel, panjang dan ukuran penampang kabel sangat
PFnya 0.82 tetapi setelah penambahan kapasitor PFnya
mempengaruhi losses yang pada akhirnya akan
meningkat menjadi 0,91. Dan pada bus 7 sebelum
mempengarhi besar % drop tegangan. Pada kabel 3 pemasangan kapasitor PFnya 0.83, setelah pemasangan
terdapat losses yang lebih besar dibandingkan dengan kapasitor 0,91. Sehingga kapasitor sangat penting untuk
kabel lainnya. Hal tersebut dikarenakan kabel tersebut menaikkan power factor system.
paling panjang diantara kabel – kabel lainnya.
Semakin panjang saluran yang dipakai maka
rugi – rugi saluran akan semakin bertambah. Hal ini 2. Analisa Hubung Singkat
dikarenakan panjang saluran akan semakin besar
sehinga komponen – komponen resistansi dan
induktansi saluran juga akan semakin besar
Sedangkan trafo mmberikan losses terbesar. Hal ini
karena trafo tersebut memakai daya induktif yang
besar sehingga memerlukan daya reaktif yang besar.
Pada saluran transmisi menengah akan timbul
kapasitansi antar fasa, hal inipun akan menimbulkan
rugi – rugi tersendiri. Pada saluran transmisi panjang
akan timbul juga kapasitansi antara saluran dengan
ground, hal ini akan dapat menimbulkan kenaikan
tegangan pada sisi terima.
Untuk kondisi tegangan bus terjadi kondisi
ctrical voltage pada LV bus 10 dan LV bus 11 yang
ditandai dengan warna bus yang mnjadi ungu (bus
dalam kondisi ctrical voltage normal/aman akan
Praktikum Simulasi Sistem Tenaga Listrik 2010/2011
Kondisi under voltage adalah dimana drop
tegangan lebih dari 11 % dari kondisi awalnya atau
melebihi tegangan marginalnya dan ditandai dengan
warna merah pada bus yang bersangkutan.
Dengan melakukan Simulasi hubung singkat
pada bus 2 dengan ½ cycle, maka kita dapat
menentukan besar arus maksimum dan minimum yang
melewati bus tersebut sehingga kita juga dapat
menentukan kapasitas circuit breaker sebagai
pengaman pada bus tersebut.
Terjadi drop tegangan pada bus-bus lain saat
terjadi gangguan hubung singkat pada bus yang terjadi
gangguan. Sedangan untuk bus letak terjadi gangguan
hubung singkat itu terjadi bertegangan 0 Volt.
Untuk judul tambahan pada paper ini adalah
“Analisa Load Flow dan Short Circuit pada PT.
Semen Baturaja”

UCAPAN TERIMAKASIH
Gambar 4. Hubung Singkat di bus 2 Penulis mengucapkan terimakasih kepada bapak Prof
Ontoseno, Prof Adi P, dan para asisten Laboratorium
Pembahasan : Simulasi Sistem Tenaga Listrik. B 103, yang
memberikan pengarahan pada saat praktikum
Percobaan short circuit analysis dilakukan
dengan mencoba memberi gangguan atau fault pada DAFTAR REFERENSI
bus 2 dengan gangguan 3 fasa ke tanah. Analisa
dilakukan dengan melihat arus yang menuju bus 2 saat [1] M. Ashari, P.Ardyono, G. Hendrantoro, “Panduan
terjadi hubung singkat. Saat gangguan 3 fasa ketanah untuk menulis Makalah”, JAVA Journal, vol. 1,
arus yang mengalir ke bus 2 adalah sebesar 8,1 kA. no.1,2002,hal.1-6.
Sebelum terjadi gangguan arus yang mengalir pada [2] AB. Format,”Manuscript Format”, Proc. Of SITIA,
bus 2 adalah 322 A. Besarnya arus pada saat terjadi Jun2002, Surabaya, Indonesia, pp.6-9
gangguan terjadi karena adanya arus konstribusi dari
bus lain.

4. KESIMPULAN

ETAP Power Station adalah salah satu software


yang digunakan untuk simulasi serta analisis aliran
daya dan hubung singkat pada suatu sistem
kelistrikan. Ada beberapa hal penting yang dapat
menjadi fokus dalam analisis dan studi tentang aliran
daya yaitu:
• Aliran dan konsumsi daya (bus loading)
• Faktor daya
• Kualitas Tegangan
Kondisi critical voltage adalah kondisi drop
tegangan antara 5 – 11 % dari kondisi awalnya atau
melebihi tegangan marginalnya, dimana pada ETAP
ditandai dengan warna ungu pada bus yang terjadi
critical voltage.
Praktikum Simulasi Sistem Tenaga Listrik 2010/2011

You might also like