You are on page 1of 50

Laporan Kasus

HIPEREMESIS GRAVIDARUM

Oleh :
I Nyoman Rake Genatra Sardeva (0502005203)

Pembimbing :
dr. I Gede Ngurah Harry Wijaya Surya Sp.OG
PENDAHULUAN
 Mual dan muntah adalah gejala yang
umum dan wajar terjadi pada usia
kehamilan trimester I.
 Terjadi 6 minggu setelah hari pertama
haid terakhir dan berlangsung selama
kurang lebih 10 minggu.
 Hiperemesis gravidarum adalah bentuk
yang paling berat dari mual dan muntah
dalam kehamilan
DEFINISI
 Mual muntah yang berlebihan pada wanita
hamil.
 Mengganggu aktifitas sehari-hari.
 Keadaan umumnya menjadi buruk.
 Keluhan gejala dan perubahan fisiologis
menentukan berat ringannya penyakit.
EPIDEMOLOGI
 mual dan muntah terjadi pada 50-90% dari
kehamilan
 60-80% primi gravida dan 40-60% multi
gravida.
 dimulai pada usia kehamilan 9-10 minggu.
 sembuh pada umur kehamilan 12-14
minggu
 1-10% dari kehamilan, gejala-gejala dapat
berlanjut melampaui 20-22 minggu
ETIOLOGI
 Penyebab hiperemesis gravidarum belum
diketahui secara pasti.
 Faktor predisposisi :
 Primigravida, mola hidatidosa, dan kehamilan
ganda.
 Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi
maternal
 Alergi
 Faktor psikologi
PATOFISIOLOGI
 Masih belum jelas.
 Faktor yang berpengaruh :
 Perubahan Hormonal.
 Kelainan Gastrointestinal.
 Kelainan Hepar.
 Perubahan Kadar Lemak.
 Infeksi.
 Vestibular dan Penciuman.
 Perubahan Psikologis.
Perubahan Hormonal
 Kadar HCG tinggi  Hipertiroidisme
sementara.
 HCG rangsang reseptor TSH.
 Mual dan muntah tidak selalu sebagai
gejala hipertiroidisme.
Kelainan Gastrointestinal

Peningkatan kadar hormon


Estrogen dan Progesteron

Gangguan fungsi tiroid


Peristaltik lambung

Abnormalitas Gangguan motilitas lambung
saraf simpatik

Gangguan sekresi
vasopressin
Kelainan Hepar
 Peningkatan serum transaminase, Gangguan okidasi
asam lemak.

 Hiperemesis Gravidarum + Gangguan oksidasi asam


lemak pada Fetus.

 Kelaparan  Lipolisis perifer  Meningkatkan beban


asam lemak Ibu-Fetus + Penurunan kapasitas
mitokondria dalam mengoksidasi asam lemak 
Hiperemesis Gravidarum
Perubahan Kadar Lemak
 Peningkatan kadar Trigliserida, kolesterol
total, dan Fosfolipid.
Infeksi
 H.Pylori dapat memperburuk mual dan
muntah dalam kehamilan.
 H.Pylori  Ulkus peptikum  Mual
muntah yang menetap diluar trimester
kedua.
Vestibular dan Penciuman
 Banyak ibu hamil melaporkan bau
makanan sebagai pemicu mual.
 Kesamaan antara hiperemesis gravidarum
dengan motion sickness menunjukkan
petanda dari gangguan vestibular subklinis
Perubahan Psikologis
 Belum dapat menerima kehamilannya.
 Memiliki masalah dengan keluarga.
 Kelainan psikiatri atau histeria.
 Sindrom Munchausen, gangguan konversi
atau somatization, atau depresi berat.
 Hiperemesis gravidarum dapat timbul
tanpa disertai adanya kelainan psikiatri
PATOFISIOLOGI
 ↓ Cadangan karbohidrat dan lemak.

 Oksidasi lemak tidak sempurna  Ketosis 


Tertimbunnya Asam aseton asetik, asam hidroksi butirik,
aseton dalam darah.

 Kekurangan cairan  Dehidrasi  Hemokonsentrasi 


Aliran darah ke jaringan berkurang  Oksigen dan zat
makanan ke jaringan berkurang  Penumpukan zat
metabolik toksik.
PATOFISIOLOGI
 Kekurangan kalium  Meningkatkan Frekuensi
muntah, merusak hati.

 Robekan selaput lendir esofagus dan lambung


(mallory weiss syndrom)  Perdarahan
gastrointestinal.
Gejala dan Tanda Klinis
 Tingkat I.
 Muntah terus menerus.
 Lemah
 Nafsu makan tidak ada
 Berat badan menurun
 Nyeri pada epigastrium.
 Nadi meningkat sekitar 100x/menit.
 Tekanan darah sistolik menurun.
 Turgor kulit menurun.
 Lidah mengering.
 mata cekung
Gejala dan Tanda Klinis
 Tingkat II.
 Penderita tampak lebih lemas dan apatis,
 Turgor kulit lebih menurun,
 Lidah mengering dan nampak kotor,
 Nadi kecil dan cepat,
 Suhu kadang-kadang naik
 Mata sedikit ikterus.
 Berat badan turun
 Mata menjadi cekung
 Tensi turun
 Hemokonsentrasi
 Oliguria dan konstipasi.
 Aseton dapat tercium dalam bau pernapasan.
Gejala dan Tanda Klinis
 Tingkat III.
 Keadaan umum lebih buruk,
 muntah berhenti,
 kesadaran menurun dari somnolen sampai koma,
 nadi kecil dan cepat,
 suhu meningkat
 tensi menurun.
 Encephalopathy Wernicke dengan gejala
nistagmus, diplopia, dan perubahan mental.
 Timbulnya ikterus menunjukan adanya gangguan
hati
DIAGNOSIS
 Kehamilan muda dan keluhan mual muntah yang terus
menerus hingga mempengaruhi keadaan umum.
 Diagnosis hiperemesis gravidarum ditegakkan melalui
anamnesis, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan
penunjang.
 Dari anamnesis didapatkan amenorea, tanda kehamilan
muda, dan muntah terus-menerus.
 Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan pasien
lemah, apatis sampai koma, nadi meningkat sampai
100x/menit, suhu meningkat, tekanan darah menurun,
atau ada tanda dehidrasi yang lain.
Pemeriksaan Penunjang
 Bertujuan menyingkirkan penyakit lain
 Pemeriksaan darah  DL, kadar elektrolit,
serum amilase, serum antibodi spesifik untuk
H. Pylori.
 Urine  ketonuria ringan hingga sedang
 USG Konfirmasi mola atau kembar
Diagnosis Banding
 Apendisitis akut
 Ketoasidosi DM
 Gastritis dan Ulkus Peptikum
 Hepatitis
 Pankreatitis akut
 Tumor Serebri
Penatalaksanaan
 Pencegahan :
 Menjelaskan pada pasien bahwa kehamilan dan persalinan
merupakan proses fisiologis.
 Menjelaskan pada pasien bahwa mual dan muntah adalah gejala
yang normal terjadi pada kehamilan muda, dan akan menghilang
setelah usia kehamilan 4 bulan.
 Anjurkan untuk makan dalam jumlah yang sedikit tapi dengan
frekuensi yang lebih sering.
 Waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi
dianjurkan untuk makan roti kering atau biskuit dengan teh
hangat.
 Hindari makanan yang berminyak dan berbau lemak, dan
makanan atau minuman sebaiknya disajikan dalam keadaan
panas atau sangat dingin.
 Makan makanan yang banyak mengandung gula dianjurkan
untuk menghindari kekurangan karbohidrat.
 Defekasi yang teratur
Penatalaksanaan
 Terapi Obat-obatan :
 Sedatif : phenobarbital.
 Vitamin yang dianjurkan adalah vitamin B1
dan B6.
 Anti histamin juga dianjurkan seperti
dramamin dan ovamin.
 Pada keadaan yang lebih berat diberikan
antiemetik seperti disiklomin hidrokhloride
atau khlorpromasin
Penatalaksanaan
 Rawat inap :
 Terapi Obat-obatan.
 Isolasi.
 Terapi Psikologi.
 Cairan Parenteral.
 Penghentian Kehamilan.
Penatalaksanaan
 Protap RSUP Sanglah :
 Hari 0 :
• Pasien dipuasakan
• Infus Dextrosa 10%/ 5 % : RL = 4 : 1, 36 tetes/menit per 24
jam
• Injeksi Primperan (Metokloperamid) 3 x 1 amp/hari
• Injeksi Neurobion 500 (Vitamin B1, B6, B12) 1 x 1 amp/hari
• Monitoring urin keton I, berat badan
 Hari 1 :
• Cabut infus
• Primperan (Metokloperamid) tab 3 x 1 / hari
• Neurobion 500 (Vitamin B1, B6, B12) tab 2 x 1 / hari
• Diet hiperemesis I (roti kering/bakar)
• Monitoring urin keton II, berat badan
Penatalaksanaan
 Protap RSUP Sanglah :
 Hari 2 :
• Primperan (Metokloperamid) tab 3 x 1 / hari
• Neurobion 500 (Vitamin B1, B6, B12) tab 2 x 1 / hari
• Diet hiperemesis II (bubur)
• Monitoring urin keton III, berat badan
• USG
 Hari 3 :
• Primperan (Metokloperamid) tab 3 x 1 / hari
• Neurobion 500 (Vitamin B1, B6, B12) tab 2 x 1 / hari
• Diet hiperemesis III (nasi).
• BPL
Komplikasi
 Ibu :
 Ensephalopati Wernicke.
 Robekan Mallory-Weiss pada esofagus,
pneumotoraks dan neuropati perifer.
 Janin :
 Kematian janin
 Pertumbuhan janin terhambat.
 Preterm
 Berat badan lahir rendah.
 Kelainan kongenital
Laporan Kasus
Identitas Pasien

 Nama : KAW
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Umur : 28 tahun
 Agama : Islam
 Pendidikan : SMA
 Pekerjaan : Ibu rumah tangga
 Alamat : Jl. Gunung Agung II E no. 15
Denpasar
 Suku/Bangsa : Bali/Indonesia
 Status Nikah : Menikah
 Tanggal MRS : 12 Januari 2010, pukul 16.00 WITA
Anamnesa
 Keluhan utama : Mual dan muntah
 Perjalanan penyakit :
 Mual dan muntah sejak enam hari yang lalu (6 Januari 2010).
Muntah-muntah awalnya hanya terjadi pada pagi hari dan
setelah makan dan minum.
 Dua hari sebelum masuk rumah sakit muntah dialami lebih dari
10 kali per hari dengan volume ± 1/2-3/4 gelas.
 Yang dimuntahkan berupa makanan dan minuman yang
dikonsumsi sebelumnya, pada muntahan tidak terdapat darah.
 Keluhan mual dan muntah semakin bertambah berat setelah
makan dan minum, dan berkurang saat istirahat.
 Badan terasa lemah, aktivitas sehari-hari terganggu.
 Merasa haus dan bibir terasa kering.
 Nafsu makan dirasakan menurun karena pasien takut muntah.
 BAB dan BAK dirasakan semakin menurun. Pasien juga
mengeluh nyeri ulu hati.
Anamnesa
 Riwayat Haid :
 Menarche : 13 tahun
 Siklus haid : 28 hari
 Lama : 3 - 4 hari
 HPHT : 1 November 2009
 Riwayat Pernikahan :
 Penderita menikah 1 x ~ 7 tahun.
 Riwayat Persalinan
1. ♂, aterm, 3500gram, SC, RSUP Sanglah, 6 tahun
2. Ini
 Riwayat ANC :
 Dokter spesialis kandungan 1 x.
 USG (+) 1 x, hasil USG tidak dibawa.
 Riwayat Kontrasepsi : -
 Riwayat Penyakit yang Pernah Diderita :
 24 Desember 2009 s/d 31 Desember 2009 : dirawat inap di RS suasta dengan
keluhan yang sama.
 Riwayat hipertensi, kencing manis, sakit jantung, asma, dan tumor disangkal.
 Riwayat operasi SC pada kehamilan sebelumnya.
 Riwayat Penyakit Dalam Keluarga
 Riwayat hipertensi, kencing manis, sakit jantung, asma, dan tumor pada
keluarga disangkal.
Pemeriksaan Fisik

 Status present
 Keadaan Umum : sedang
 Kesadaran : compos mentis
 Tekanan darah : 100/60 mmHg
 Nadi : 94 x/menit
 Respirasi : 18 x/menit
 Suhu : 37 º C
 Berat badan : 50 kg
 Tinggi badan : 149 cm
Pemeriksaan Fisik

 Status General
 Kepala : Normal
 Mata : Anemis (-)/(-), ikterus (-)/(-), cowong (+)/(+)
 Telinga : Tidak ada kelainan
 Hidung : Tidak ada kelainan
 Leher : Tidak ada kelainan
 Thorax
• Cor : S1S2 Tunggal, Reguler, Murmur (-)
• Pulmo : Vesikuler (+)/(+), Rhonki (-)/(-), Wheezing (-)/(-)
 Abdomen : ~ st. ginekologi
 Ekstremitas : Oedem (superior -/inferior -), Hangat (+/+)
Pemeriksaan Fisik
 Status Ginekologi
 Abdomen : FUT tidak teraba, distensi (-),
BU (+)N,Turgor menurun
 Vagina
• Inspeksi V/V : Flx (-), Fl (-)
PØ (-), Livide (+)
• VT : Flx (-), Fl(-), PØ (-),CUAF b/c ~
umur kehamilan 10–12 minggu
AP/CD tidak ada apa
Pemeriksaan Penunjang
 Kimia Darah
 SGOT 21,65 u/l (11 - 33)
 SGPT 19,94 u/l (11 – 50)
 BUN 10,65 mg/dl (10 – 23)
 Creatinin 0,521 mg/dl (0,50 – 1,20)
 Glukosa sewaktu 87 mg/dl (70 – 110)
 Natrium 135,20 mmo/l (135 – 147)
 Kalium 3,605 mmol/l (3,5 – 5,5)
Pemeriksaan Penunjang
 Urin Lengkap
 pH 6 (5 – 8)
 Leukosit 500/μL (+3) (negatif)
 Nitrit negatif (negatif)
 Protein 25 mg/dl (+1) (negatif)
 Glukosa N N
 Keton 150,00 mg/dl (+4) (negatif)
 Urobilinogen 1 mg/dl (+1) 1mg/dl
 Bilirubin 1 mg/dl (+1) (negatif)
 Eritrosit 25/μL (+2) (negatif)
 Specific Gravity 1,025 1,005-1,020
 Clarity Jernih Jernih
 Colour Amber p.yellow-yellow
Pemeriksaan Penunjang
 USG : Blass isi cukup
GS (+), intrauterin
FP (+), FHB (+)
CRL : 3,26mm ~ 10W2D
EDD : 8 Agustus 2010
 Diagnosis Kerja
 Hiperemesis Gravidarum grade II

 Penatalaksanaan
 Pdx :-
 Tx : - Resusitasi cairan RL 1,5 liter / 2 jam
Maintenance dengan D10% : RL  4:1
36 tetes per menit
- Metokloperamid 3 x 1 ampul
- Neurobion 3 x 1 ampul
- Puasa 24 jam s/d pukul 16.00 wita (13/01/10)

 MX : keluhan, vital sign, cairan masuk, cairan keluar,


ketonuria, BB @ hari

 KIE : pasien dan keluarga tentang diagnosis, rencana


penanganan, pengawasan lanjutan, komplikasi dan
prognosisnya.
Follow up
Tgl 13-01-10
S : Mual (+),Muntah (-)
O : St.Present
TD : 110/70 mmHg N : 84 x/menit
R : 24 x/menit Tax: 36,3oC
St. General
Mata : An -/-, cowong +/+
Thorax : Cor/Po dbn
Ekt : hangat +/+, edema -/-
St. Gin
Abd : FUT ttb, distensi (-), BU(+)N, turgor kulit menurun
Vag : dbn

BB : 51 kg
Ketonurin : +3
A : Hiperemesis Gravidarum Grade II
P:
Pdx : -
Tx : Puasa s/d pk. 16.00, lanjut diet hiperemesis I (roti kering)
IUFD Dex 10% : RL ~ 4:1 ~ 36tts/mnt
Primperan 3x1 ampul
Neurobion 1x1 ampul
Mx : Obs keluhan, Vital sign, BB @ hari, Ketonuria @ hari
KIE : pasien dan keluarga
Follow up
Tgl 14-01-10
S : Mual (+),Muntah (-)
O : St.Present
TD : 110/70 mmHg N : 80 x/menit
R : 20 x/menit Tax: 36,7oC
St. General
Mata : An -/-, cowong -/-
Thorax : Cor/Po dbn
Ekt : hangat +/+, edema -/-
St. Gin
Abd : FUT ttb, distensi (-), BU(+)N,
Vag : dbn

BB : 51 kg
Ketonurin : -
A : Hiperemesis Gravidarum Grade II
P:
Pdx : -
Tx : Diet hiperemesis I (roti kering), lanjut bubur (sore)
IUFD RL 28 tts/mnt
Primperan 3x1 ampul
Neurobion 1x1 ampul
Mx : Obs keluhan, Vital sign, BB @ hari, Ketonuria @ hari
KIE : pasien dan keluarga
Follow up
Tgl 15-01-10
S : Mual (+),Muntah (+) 5x sejak kemarin
O : St.Present
TD : 110/70 mmHg N : 82 x/menit
R : 20 x/menit Tax: 36,5oC
St. General
Mata : An -/-, cowong -/-
Thorax : Cor/Po dbn
Ekt : hangat +/+, edema -/-
St. Gin
Abd : FUT ttb, distensi (-), BU(+)N, turgor kulit normal
Vag : dbn

BB : 51 kg
Ketonurin : +1
A : Hiperemesis Gravidarum Grade II
P:
Pdx : -
Tx : Puasa 24 jam
IUFD RL 28 tts/mnt
Obat oral tunda dulu.
Primperan 3x1 ampul
Neurobion 1x1 ampul
Mx : Obs keluhan, Vital sign, BB @ hari, Ketonuria @ hari
KIE : pasien dan keluarga
Follow up
Tgl 16-01-10
S : Mual (+),Muntah (+) 5x.
O : St.Present
TD : 110/80 mmHg N : 80 x/menit
R : 20 x/menit Tax: 36,8oC
St. General
Mata : An -/-, cowong -/-
Thorax : Cor/Po dbn
Ekt : hangat +/+, edema -/-
St. Gin
Abd : FUT ttb, distensi (-), BU(+)N, turgor kulit normal
Vag : dbn

BB : 47 kg
Ketonurin : -
A : Hiperemesis Gravidarum Grade II
P:
Pdx : -
Tx : Diet hiperemesis I (roti kering).
IUFD Dex 10% : RL ~ 4:1 ~ 32tts/mnt
Ondancentron 3x1 ampul
Neurobion 1x1 ampul
Mx : Obs keluhan, Vital sign, BB @ hari, Ketonuria @ hari
KIE : pasien dan keluarga
Follow up
Tgl 17-01-10
S : Mual (+),Muntah (+) berupa air, BAK (+), BAB (-).
O : St.Present
TD : 110/80 mmHg N : 80 x/menit
R : 20 x/menit Tax: 36,5oC
St. General
Mata : An -/-, cowong -/-
Thorax : Cor/Po dbn
Ekt : hangat +/+, edema -/-
St. Gin
Abd : FUT ttb, distensi (-), BU(+)N, turgor kulit normal
Vag : dbn

Ketonurin : -
A : Hiperemesis Gravidarum Grade II
P:
Pdx : USG
Tx : Aff infus
Diet hiperemesis II (Bubur saring).
Ondancentron 3x1 tab
Neurobion 1x1 tab
Antasida 3x1 cth I (sebelum makan)
Mx : Obs keluhan, Vital sign, BB @ hari, Ketonuria @ hari
KIE : pasien dan keluarga
Follow up
Tgl 18-01-10
S : Mual (-),Muntah (-), Ma/Mi (+) BAK (+), BAB (+).
O : St.Present
TD : 110/80 mmHg N : 80 x/menit
R : 20 x/menit Tax: 36,5oC
St. General
Mata : An -/-, cowong -/-
Thorax : Cor/Po dbn
Ekt : hangat +/+, edema -/-
St. Gin
Abd : FUT 2 jari di atas symphysis, distensi (-), BU(+)N, turgor kulit normal
Vag : dbn

Ketonurin : -
A : F.Up Hiperemesis Gravidarum Grade II
P:
Pdx : USG
Tx : Diet hiperemesis III (makan bebas).
Ondancentron 3x1 tab
Neurobion 1x1 tab
Antasida 3x1 cth I
Mx : Obs keluhan, Vital sign, Kontrol poliklinik kebidanan
KIE : pasien dan keluarga

BPL
 USG : Fetus tunggal, FHB (+), FM (+)
CRL : 4,56mm ~ 11W0D
EDD : 6 Agustus 2010
Pembahasan
Diagnosis :
 Anamnesis :
 Keluhan mual dan muntah lebih dari 10 kali per hari
 Bertambah berat setelah makan dan minum, dan berkurang saat
istirahat.
 Badah lemah hingga tak mampu melakukan aktivitas sehari-hari.
 Merasa haus dan bibir terasa kering.
 BAB dan BAK semakin menurun.
 Nafsu makan menurun karena takut muntah.
 Pernah dirawat inap di rumah sakit suasta dengan keluhan yang sama.
 Pemeriksaan fisik :
 Tanda-tanda dehidrasi.
 Mulut kering, mata cowong, dan turgor yang menurun.
 Didapatkan tekanan darah pasien 100/60 mmHg.
 Tanda kehamilan adalah adanya riwayat terlambat haid sejak tanggal 1
November 2009.
 Pemeriksaan penunjang, atara lain pemeriksaan kimia darah, urin lengkap,
serta pemeriksaan ultrasonografi (USG).
 USG positif hamil dengan umur kehamilan 10-11minggu.
 Urin lengkap : ketonuri +4.
Pembahasan
Penatalaksanaan :
 Rehidrasi dan koreksi elektrolit, isolasi, terapi nutrisi, terapi dengan obat-
obatan, dan psikoterapi.
 Terapi cairan untuk mengatasi dehidrasi dengan pemberian cairan rehidrasi
yaitu Ringer Laktat sebanyak 1,5liter dengan cara grojok. Dikoreksi dalam 2
jam pertama.
 Daldiyono score :
 score 5 : muntah (1), Turgor Kulit menurun (1), mata cowong (2), dan
tekanan darah diastolik 60 mmHg (1). Berat badan pasien adalah 50 kg.
Defisit = Skor x 10% BB x 1 Lt
15
= 5 x 10% 50 x 1 Lt
15
= 1,67 Lt
 Cairan pemeliharaan :
 Dekstrosa 10% : Ringer laktat = 4 : 1, sebanyak 36 tetes tiap menit

 Pasien ini dipuasakan selama 24 jam pertama.


 Dilanjutkan dengan diet hiperemesis I.
Pembahasan
Penatalaksanaan :
 Obat-obatan :
 Metokloperamid 3 x 1 amp IV
 Neurobion 3 x I amp IV.
 Terapi Psikologis :
 meyakinkan pasien bahwa penyakitnya dapat disembuhkan
 Menghilangkan rasa takut karena kehamilan.
 Istirahat sementara dari aktivitas hariannya.
 Membantu pasien untuk mengatasi masalah dan konflik yang
mungkin sedang dihadapi oleh pasien.
 Monitoring keluhan, vital sign, cairan masuk, cairan keluar,
ketonuria, BB tiap hari yang bertujuan untuk mengetahui
perkembangan kesehatan pasien.

Prognosis
 Prognosis pasien ini adalah baik.
Ringkasan
 Pasien didiagnosa dengan hiperemesis gravidarum grade II
berdasarkan hasil dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang yang dilakukan mendukung kearah
diagnosa tersebut.
 Penyebab terjadinya hiperemesis gravidarum ini belum diketahui
secara pasti.
 Penanganan yang diberikan pada pasien ini adalah terapi cairan,
diet dan obat-obatan.
 Pada terapi cairan diberikan cairan ringer laktat sebanyak 1,5 liter
dalam waktu 2 jam sebagai cairan rehidrasi inisial
 Dekstrosa 10 % : Ringer laktat = 4 : 1 sebagai cairan rumatan.
 Untuk menghentikan muntah diberikan Primperan
(Metokloperamid). Pasien juga diberikan vitamin B1, B6, dan B12.
 Monitoring : keluhan, vital sign, cairan masuk, cairan keluar,
ketonuria, BB tiap hari.
 Dalam perjalanannya penderita mengalami perbaikan keadaan
umum, keluhan muntah-muntah sudah tidak dikeluhkan lagi dan
dari pemeriksaan keton urin memberikan hasil negatif. Pasien
diizinkan pulang pada tanggal 18 Januari 2010.

You might also like