You are on page 1of 6

Nama : Mathias Pratama

NIM : 2007-012-212
Dosen : Prof. Dr. Ir. I Nyoman
Sumerta (Nuitja)
Seksi : A

TUGAS 2
> Pengambilan Keputusan
Teori Keputusan Dan Diagram Pohon Keputusan
Soal:
Konstruksi bangunan Rite telah diterima baik oleh tamu dari sebuah program TV umum
renovasi rumah. Programing TV umum tersebut tidak dapat memprediksi keuntungan
dari konstruksi bangunan Rite. Karena itu ,bangunan Rite tidak bisa memperhitungkan
kemungkinan keuntungan yang selanjutnya dapat diperoleh dari diadakannya
pertunjukan tersebut. Permintaan untuk renovasi rumah tahun depan bisa turun atau
naik. Sekarang bangunan Rite harus segera memutuskan perihal menyewa karyawan,
tidak melakukan apa-apa, atau membangun kontrak lain dengan kontraktor renovasi
rumah yang lain.

Bangunan Rite mempunyai tabel Pay-Off


Permintaan Perbaikan Rumah (dalam ribuan rupiah)
Permintaan Renovasi Rumah (dalam .000
$)
Alter Ren Sed Ti
natif dah ang nggi
Sewa -250 100 625
Melakukan 100 150 415
kontrak

Tidak 50 80 300
melakukan
apa-apa
Pertanyaan:
Alternatif mana yang terbaik untuk pengambilan setiap keputusan?
1. Maximin
2. Maximax
3. Laplace
4. Minimax Regret

Jawab:

1) Bila mengunakan alternatif maximin maka bangunan Rite harus melakukan sub
kontrak karena jika permintaannya rendah bangunan Rite dapat memiliki
keuntungan terbaik sebesar $100 dari keadaan terburuk.
2) Bila mengunakan alternatif maximax maka bangunan Rite harus menyewa
karyawan dan kemungkinan payy off tertinggi adalah $615
3) Bila menggunakan alternatif Laplace maka bangunan Rite harus melakukan
kontrak rata-rata dari sewa kontrak, dan tidak melakukan apapun
($158,$222,$143)
4) Bila menggunakan alternative minimax regeret maka bangunan Rite harus
memaksimumkan regret kontrak. Jika permintaan tinggi ($615-$415=$210).
Maksimum regret tidak melakukan apapun bila permintaan tinggi. ($625-
$300=$325)
Nama : Mathias Pratama
NIM : 2007-012-222
Dosen : Prof. Dr. Ir. I Nyoman
Sumerta (Nuitja)
Seksi : A

Tugas 3
Chapter 2> Strategi Operasi
Case Study

BSB,Inc, Persaingan Pizza di Dunia Kampus

Rennee Kershaw,manajer pelayanan makanan di Universitas South East. Agar laku,dia


memutuskan untuk mensukseskan layanan pizza,waktu yang benar untuk memperluas operasi
pembuatan di kampus. sebelumnya Ketua Universitas membuat rencana untuk memulai
konstruksi pusat pelajar di kampus bahwa akan ada rumah di antaranya fasilitas sebuah tempat
makan. Sebuah permulaan yang berasal dari kebijakan universitas yang lalu,fasilitas baru inii
akan ada surat izin dan pemberian akomodasi operasi pelayanan makanan yang berasal dari tiga
organisasi perorangan: Dunkin Donuts,Taco Bell,dan Pizza Hut. Sampai sekarang,semua
layanan makanan di kampus masih melakukan kontrak ke BSB,Inc.
Layanan makanan kampus
BSB,Inc besar,perusahaan nasional pelayanan makanan yang membantu organisasi klien .
Tingkat pemberian aneka pelayanan,menggantungkan tipe pasar yang dibantu dan fakta-fakta
spesifikasi kontrak. Perusahaan diorganisasikan ke dalam tiga divisi orientasi pasar:
perusahaan,penerbangan,dan kampus. Kershaw,tentunya,dipekerjakan di divisii kampus.
Ini merupakan fakta Universitas,BSB,Inc adalah kontrak untuk memberikan layanan makanan
bagi 6000 pelajar yang masuk dan 3000 fakultas,staf,dan personalia. Lokasi di sebuah kota yang
kira-kira 200.000 orang ,kampus yang dibangun di tanah donasi oleh industri kaya. Karena
kampus terisolasi dari kota peristirahatan ,pelajar menunggu toko atau makan malam lepas
kampus untuk berjalan ke dalam kota.
Kampus itu sendiri merupakan sebuah “walking” kampus,dengan asrama,ruang kelas,dan
dukungan kenyamanan seperti toko buku,toko serba-serbi,salon,cabang bank dan fasilitas
layanan makanan semuanya dekatnya tertutup akses ke kampus dengan mobil dibatasi,dengan
memberikan batas luar parker. Universitas selalu memberikan daerah sewa,untuk ketiga fasilitas
layanan makanan. Fasilitas dasar,sebuah cafeteria yang besar di lantai dasar membangun
administrasi utama,dilokasikan di pusat kampus. Cafetaria ini buka untuk makan pagi,makan
siang,dan makan malam. Lokasi yang kedua disebut ruang dogwood,di lantai dua membangun
administrasi ,menyajikan buffet Luncheon hanya hari Minggu. Fasilitas yang ketiga adalah
sebuah alat pemanggang kecil berlokasi di pojok bangunan rekreasi dekat asrama. Panggangan
buka dari jam 11 pagi sampai 10 malam bahkan sampai tengah malam khusunya di malam jumat
dan Sabtu. Kershaw bertanggung jawab untuk semua ketiga operasi.
Keputusan Pizza
BSB,Inc. telah 10 tahaun mengoperasikan layanan makanan kampus sejak universitas
memutuskan misi dan kompetensi inti harus focus dengan pelajaran,bukan dengan layanan
makanan. Kershaw,tinggal di universitas inii untuk 18 bulan sebelumnya dia sebagai asisten
manajer layanan makanan di universitas kecil di North East setelah 3 sampai 4 bulan
diorientasikan ke posisii yang baru. Dia mulai survey untuk kebutuhan konsumen dan tren pasar.
Sebuah analisa survey data diindikasikan bahwa pelajar sangat tidak puas dengan layanan
makanan apa yang diharapkan Kershaw. Sejumlah besar makanan yang dikonsumsi oleh
pelajar,kecewa karena tidak sesuai dengan fasilitas BSB.

Persentase makanan yang disediakan di ruang asrama 20


Persentase makanan yang diantarkan dari luar kampus 36
Persentase makanan yang dikonsumsi di luar kampus 44

Alasan yang paling banyak diberikan para pelajar adalah 1. Kekurangan variasii makanan 2.
ketat,jadwal yang aneh bahwa tidak selalu fix dengan jam yang ditetapkan tiga yang lainnya
berasal dari survey Kershaw. 1. persentase besar mahasiswa dengan mobil. 2. persentase besar
pelajar dengan umur kulkas dengan microwave di ruang cafeteria tersebut. 3. dan jangka waktu
pelajar memesan makanan dintar dari luar kampus.

Persentase pelajar menggunakan mobil di kampus 84


Persentase pelajar dengan kulkas dan microwave di ruang mereka 62
Persentase makanan yang dikonsumsi peajar di luar BSB 43

Respon untuksurvei pasar,Kershaw memutuskan untuk memperbaiki menu pada pemanggang


pizza. Dengan perbaikan menu,dia memulai pelayanan pengantaran yang masuk di kampus.
Sekarang pelajar tidak hanya akan mendapatkan varietas yang besar tapi juga kepuasan atas
pengiriman makanan yang cepat untuk mereka. Untuk mengakomodasikan perubahan ini sebuah
oven dioperasikan di dalam panggangan yang tempat dialokasikan untuk toko pizza.
Kunci Kesuksesan
Khersaw yakin bahwa keputusannya untuk menawarkan penyajian pizza di the grills
tempatnya adalah suatu yang tepat. Omset penjualan selama 10 bulan terus meningkat senada
dengan keuntungannya. Survey menunjukan bahwa konsumen memiliki tingkat kepuasan
terhadap pizza tersebut cukup tinggi karena harganya yang terjangkau dan penyajiannya/
pengiriman yang cepat. Bagaimanapun kershaw menyadari bahwa kesuksesan datang
bersamaan dengan tantangan2 lainnya.
Permintaan untuk pizza telah telah menjadi perhatian utama di fasilitas2 di grill.
Khususnya ruangan itu didapat dari aktifitas2 lain di grill untuk menempatkan persiapan
pemanggang pizza, dan wilayah panggung. Seiring dengan naiknya permintaan pizza, tentunya
diikuti oleh kebutuhan tempat dan alat2. kapasitas dari ruangan dan peralatan yang ada yang
dialokasikan untuk membuat dan memasak pizza saat ini sudah tidak memadai lagi mengikuti
permintaan, dan penyajian/pengiriman jadi lebih lama. Ditambah lagi dengan banyaknya
kelompok2 yang memesan ukuran2 yang berbeda untuk kebutuhan kampus.
Akhirnya, pengamatan terhadap data penjualan pizza menunjukan bahwa penjualan
mulai stagnan. Khersaw mengharapkan masalah kapasitas dan waktu pengiriman adalah
alasannya. Walaupun, sesuatu yang lain juga menyertainya. Dalam percakapan yang telah lalu,
Mc’Kenzie, pengawas the grills telah mengatakan pada kershaw bahwa beberapa bulan yang lalu
permintaan untuk isi pizza dan kombinasinya yang tidak ada di menu telah meningkat. Dia
mengharapkan pemasaran untuk kampus bisa terpengaruhi oleh persaingan pasar pizza diluar
kampus dan hasil yang banyak dari pizza2 yang spesial.
Pesaing Baru
Ketika sedang duduk dikantornya , Khersaw berpikir tentang berita terbaru mengenai tempat
makanan yang baru. Mereka akan mendatangkan pesaingan dari makanan ringan yang lainnya
(Dunkin’s Donnut) dan makanan cepat saji (Taco Bell). Pokok yang lainnya Pizza Hut mengambil
fasilitas menu limit dan memberikan batas seleksi Pizza di sebuah dasar “walk-up-and-order’.
Telepon lainnya tidak akan di terima tidak juga dengan pelayanan penganteran.
Kershaw mempertimbangkan beberapa pertanyaan: mengapa permintaan akan Pizza di bawah ?
efek apa saja yang terjadi di tempat makan yang baru yang di operasikan? Haruskan dia
memperbaiki operasi Pizza? Jika iya, bagaimana?

Pertanyaan:

1) Apakah BSB, Inc. Mendapat keuntungan dari persaingan


kompetitif atau persaingan ketat?
2) Sebenarnya, bagaimana Renee Kershaw memilih untuk memakai
pengoperasian pizzanya? Apa yang dulu menjadi prioritas
utamanya?
3) Dampak Apa yang akan kantin baru berikan kepada operasi pizza
Kershaws? Apa prioritas utama yang harus dia pilih untuk dia
fokuskan sekarang?
4) Bila dia ingin merubah prioritas kompetitif untuk operasi pizza. Apa
yang menjadi penghalang antara prioritas dan kemampuan dari
proses miliknya? Bagaimana itu dapat mempengaruhi proses
pembuatan dan kapasitas keputusan?
5) Strategi apa yang sebaiknya dilakukan Kershaw operations di
kampus untuk dapat bersaing dengan pesaing-pesaing baru?

Jawab:

1) ya, BSB Inc mendapat keuntungan dari persaingan ketat tersebut karena
semakin banyak pesaing, keuntungan yang didapat dari penyewaan
tempat makan itu semakin banyak. Selain itu keuntungan lain yang
diperoleh BSB Inc adalah kepuasan murid-murid universitas tersebut akan
keanekaragaman makanan di kampus tersebut.
2) Untuk mengoperasikan pizzanya kershaww sebelumnya melakukan
survey terlebih dulu akan kepuasan murid-murid terhadap fasilitas kampus
tersebut, sehingga ia dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan yang
ada pada kampus tersebut.
3) Menurut saya dampak yang ditimbulkan dari tempat makan yang baru
adalah pesaing-pesaing baru, tentunya hal ini akan menyedot keuntungan
Kershaw yang selama ini menjadi “Produsen Tunggal” dalam penyajian
makanan bagi murid-murid universitas tersebut, hal yang sekarang
menjadi pokok utama Kershaw menurut saya adalah bagaimana dia
mempertahankan pelanggan-pelanggan pizzanya tetap meng-order pizza
di tempatnya dan meminimalisasi kerugian yang terjadi akibat adanya
tempat makan yang baru tersebut.
4) Yang menjadi penghalang bagi Kershaw adalah adanya pembatasan
dalam pengorderan menu pizza tersebut. Hal itu tentu saja sangat
mempengaruhi proses pembuatan dan kapasitas keputusan mengingat
Kershaw harus memprediksi dulu jumlah penyediaan pizza yang akan di
buat untuk di order dalam sehari. Hal ini tentu saja tidak mudah.
5) Strategi yang sebaiknya Kershaw lakukan untuk menghadapi pesaing-
pesaing baru menurut saya adalah:
a. Kershaw dapat meningkatkan pelayanan dan kenyamanan tempat
makan pizzanya.
b. Memberikan perlakuan khusus terhadap pelanggan-pelanggan
lama sehingga mereka tetap memilih pizza Kershaw.
c. Membuat menu-menu pizza baru dan melakukan promosi untuk
menu- menu baru itu.
d. Meningkatkan kualitas jasa dan produk pizza itu sendiri.
e. Memberikan pelayanan terbaik terhadap customer.
f. Menjadi sponsor dalam kegiatan-kegiatan organisasi mahasiswa.

You might also like