Professional Documents
Culture Documents
Direktur Jenderal Bea dan Cukai , Kantor Wilayah Bea dan Cukai atau
Kantor Inspeksi Bea dan Cukai. ’Catatan Harga’ ini kemudian dijadikan
dasar penetapan nilai pabean oleh Pejabat Bea dan Cukai. Namun tidak
semua barang impor mempunyai catatan harga , sehinggga sangat mudah
bagi Pejabat Bea dan Cukai melakukan pengaturan-pengaturan lebih lanjut
yang dapat bermuara pada kepentingan-kepentingan pribadi.
Maka muncullah argumen bahwa institusi kepabeanan pada waktu itu
dipandang sebagai institusi yang sangat tidak efisien , penuh biaya tinggi
dan menghambat arus barang impor dan ekspor . Akhirnya dengan Instruksi
Presiden No. 4 Tahun 1985 Pemerintah memberlakukan sistem
pemeriksaan pra-pengapalan (pre-shipment inspection) , dimana diatur
sebagai berikut :
a. impor barang dengan nilai FOB USD 5,000.- atau lebih dilakukan
pemeriksaan oleh Surveyor yang ditunjuk (yaitu PT Surveyor Indonesia /
SGS) untuk melakukan pemeriksaan di Negara pengekspor (pre-shipment
inspection) .
b. ekspor barang tidak dilakukan pemeriksaan fisik oleh Pejabat Pabean .
Dibidang impor pemeriksaan nilai pabean dilakukan oleh Surveyor di
negara pengekspor yang didasarkan pada harga pasar (prevailing on the
market price in the country of exportation). Laporan Pemeriksaan Surveyor
(LPS) yang dikeluarkan Surveyor, disamping meliputi jumlah, jenis dan
kualitas barang, juga meliputi harga barang. Jika suatu importasi sudah
dilindungi dengan dokumen LPS maka Pejabat Pabean tidak lagi
diperkenankan melakukan pemeriksaan fisik atau pemeriksaan atas tarif
dan nilai pabean .
Untuk importasi barang dengan harga kurang dari FOB USD 5,000,-.
Pejabat Pabean masih mempenyuai kewenangan melakukan pemeriksaan
fisik , tarif dan nilai pabean. Dasar penetapan nilai pabean adalah harga
sebenarnya yang umumnya tercermin pada harga yang tercantum dalam
invoice atas barang yang dijual ke Indonesia . Dalam hal harga invoice
diragukan maka digunakan sebagai data pembanding data barang identik
atau barang serupa yang terdapat pada Profil Harga I atau Profil Harga II.