You are on page 1of 4

Magnesium (Mg)

Magnesium adalah kation nomor dua paling banyak setelah natrium didalam cairan intraseluler.
Magnesium di dalam alam merupakan bagian dari klorofil daun. Peranan magnesium dalam tumbuh-
tumbuhan sama dengan peranan zat besi dalam ikatan hemoglobin dalam darah pada manusia,
yaitu untuk pernafasan. Magnesium terlibat dalam berbagai proses metabolisme.

Kurang lebih 60% dari 20-28 mg magnesium di dalam tubuh terdapat di dalam tulang dan gigi, 26%
di dalam otot, dan selebihnya di dalam jaringan lunak lainnya serta cairan tubuh. Konsentrasi
magnesium rata-rata di dalam plasma sebanyak 0,75-1 mmol /L (1,5-2,1mPq/L). Konsentrasi ini
dipertahankan tubuh pada nilai yang kobanyanstan pada orang sehat. Magnesium didalam tulang
lebih merupakan cadangan yang siap dikeluarkan bila bagian lain dalam tubuh membutuhkan.

Fungsi Magnesium

Magnesium memegang peranan penting dalam lebih dari 300 jenis sistem enzim didalam tubuh.
Magnesium bertindak dalam semua sel jaringan lunak sebagai katalisator dalam reaksi-reaksi
biologik termasuk reaksi yang berkaitan dengan metabolisme energi, karbohidrat, lipida, protein dan
asam nukleat serta dalam sintesis, degradasi, dan stabilitas bahn gen DNA. Sebagian besar reaksi ini
terjadi dalam mitokondria sel.

Di dalam cairan sel ekstraseluler magnesium berperan dalam transmisi saraf, kontraksi otot dan
pembekuan darah . Dalam hal ini peranan magnesium berlawanan dengan kalsium. Kalsium
merangsang kontraksi otot, sedangkan magnesium mengenorkan otot. Kalsium mendorong
penggumpalan darah sedangkan magnesium mencegah. Kalsium menyebabkan ketegangan saraf,
sedangkan magnesium melemaskan saraf.

Magnesium mencegah kerusakan gigi dengan cara menahan kalsium di dalam email gigi.

Absorpsi Magnesium

Magnesium terutama diabsorpsi di dalam usus halus, kemungkinan dengan bantuan dari alat angkut
aktif dan secara difusi pasif. Pada konsumsi magnesium yang tinggi hanya sebanyak 30% magnesium
diabsorpsi, sedangkan pada konsumsi rendah sebanyak 60%. Bila kalsium dama makanan turun,
absorpsi magnesium meningkat.

Didalam darah sebagian besar magnesium terdapat dalam bentuk ion bebas, atau dalam bentuk
molekul kompleks hingga molekul kecil. Keseimbangan magnesium di dalam tubuh terjadi melalui
penyesuaian ekskresi magnesium melalui urin. Ekskresi magnesium menigkat oleh hormon tiroid,
asidosis, aldosteron, serta kekurangan fosfor dan kalsium. Ekskresi magnesium menurun karena
pengaruh kalsitonin, glukagon, dan PTH terhadap resorpsi tubula ginjal. Demikian pula pada
hiperkalsemia dan hipermagnesemia. Karena cairan lambung banyak mengandung magnesium.
Muntah belebihan menyebabkan kekurangan magnesium dalam jumlah besar.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Absorpsi Magnesium

Semakin tinggi kebutuhan dan semakin rendah persediaan magnesium dalam tubuh semakin efisien
absorpsi magnesium dalam tubuh. Peningkatan kebutuhan terjadi pada pertumbuhan, kehamilan,
menyusui, defisiensi magnesium dan tingkat aktivitas fisik yang meningkatkan densitas tulang.
Jumlah magnesium yang dikonsumsi mempengaruhi absorpsi magnesium. Penyerapan akan
meningkat bila magnesium yang dikonsumsi menurun.

Akibat kekurangan Magnesium

Kekurangan magnesium jarang terjadi karena makanan. Kekurangan magnesium bisa terjadi pada
kekurangan protein dan energi serta sebagai komplikasi penyakit-penyakit yang menyebabkan
gangguan absorpsi dan atau penrunan fungsi ginjal, endokrin, terlalu lama mendapat makanan tidak
melalui mulut (intavena). Penyakit yang menyebabkan muntah-muntah, diare, penggunaan diuretika
(perangsang pengeluaran urin) juga dapat menyebabkan kekurangan dalam pertumbuhan, mudah
tersinggung, gugup, kejang/tetanus, gangguan sistem saraf pusat, halusinasi, koma dan gagal
jantung.

Akibat kelebihan Magnesium

Akibat kelebihan magnesium belum diketahui dengan pasti. Kelebihan magnesium biasanya terjadi
pada penyakit gagal ginjal.

Sumber

Sumber utama magnesium adalah sayuran hijau, serealia tumbuk, biji-bijian dan kacang-kacangan.
Daging, susu, dan hasilnya serta cokelat, juga merupakan sumber magnesium yang baik.

Produk-produk Fortifikasi magnesium

Klor (Cl)

Klor merupakan anion utama cairan ekstraseluler. Klor merupkan 0, 15% berat badan. Konsentrasi
klor tertinggi adalah dalan cairan serebrospinal (otak dan sumsum tulang belakang), lambung, dan
pankreas. Bila bereaksi dengan natrium atau hidrogen, klor akan membentuk ion klor yang
bermuatan negatif (Cl-)

Absorpsi dan Ekskresi Klor

Klor hampir seluruhnya diabsorpsi di dalam usus dan diekskresikan melalui urin dan keringat.
Kehilangan klor mengikuti kehilangan natrium. Kebanyakan keringat dihalangi oleh aldosteron yang
secara langsung berpengaruh terhadap kelenjar keringat.

Fungsi Klor

Sebagai anion utama dalam cairan ekstraseluler, klor berperan dalam memelihara keseimbangan
cairan dan elektrolit. Klor akan bergerak secara bebas melintasi membran sel dan berasosiasi dengan
natrium atau kalium.
Di dalam lambung klor merupakan bagian dari asam lambung. Suasana asam ini diperlukan untuk
memelihara suasana asam di dalam lambung. Suasana asam ini di[erlukan untuk bekerjanya enzim-
enzim pencernaan. Bersama unsur-unsur pembentuk asam lainnya seperti fosfor dan sulfur, sebagai
anion klor membantu pemeliharaan asam basa. Ion klor dengan mudah dapat keluar dari tubuh.
Pada muntah-muntah banyak asam kloridadikeluarkan dari lambung, hal mana mengganggu
keseimbangan asam basa di dalam tubuh. Diduga klor mengatur sistem renin-angiostensin-
aldosteron yang mengatur keseimbangan cairan tubuh.

Akibat kekungan Klor

Dalam keadaan normal kekurangan klor jarang sekali terjadi. Kekurangan hanya bisa terjadi oleh
kesalahan manusia. ASI mengandung lebih banyak klorida daripada susu sapi. Bila klorida tidak
ditambahkan dalam pembuatan formula bayi, akan terjadi kekurangan klor yang dapat membawa
kematian. Kekurangan klor dapat terjadi pada muntah-muntah, diare kronis, dan keringat
berlebihan.

Sumber Klor

Klor terdapat bersamaan dengan natrium di dalam garam dapur. Sebagian besar klor diperoleh dari
makanan olahan yang diberi garam dapur. Beberapa sayuran dan buah-buahan merupakan sumber
klor.

Kalium (K)

Seperti halnya natrium, kalium merupakan ion bermuatan positif, akan tetapi berbeda dengan
natrium, kalium terdapat di dalam sel. Perbandingan natrium dan kalium di dalam cairan intraseluler
adalah 1:10, sedangkan di dalam cairan ekstraseluler 28:1. Sebanyak 95% kalium tubuh berada di
dalam cairan ekstraseluler.

Fungsi Kalium

Bersama natrium, kalium memegang peranan dalam pemeliharaan keseimbangan cairan dan
elektrolit serta keseimbangan asam basa. Bersama kalsium, kalium berperan dalam transmisi saraf
dan relaksasi otot. Di dalam sel, kalium berfungsi sebagai katalisator dalam banyak reaksi biologik,
terutama dalam metabolisme energi dan sintesis glikogen dan protein. Kalium berperan dalam
pertumbuhan sel. Taraf kalium dalam otot berhubungan dengan masa otot dan simpanan glikogen,
oleh karena itu bila otot berada dalam pembentukkan diperlukan kalium dalam jumlah cukup.
Tekanan darah normal memerlukan perbandingan antara natrium dan kalium yang sesuai di dalam
tubuh.

Absorpsi dan ekskresi Kalium


Kalium diabsorbsi dengan mudah dalam usus halus. Sebanyak 80-90% kalium yang dimakan
diekskresikan melalui urin, selebihnya dikeluarkan melaui feses dan sedikit melalui keringat dan
cairan lambung. Taraf kalium normal darah dipelihara olah ginjal melalui kemampuannya menyaring,
mebabsorpsi kembali dan mengeluarkan kelium di bawah pengaruh aldosteron. Kalium dikeluarkan
dalam bentuk ion dengan menggantikkan ion natrium melalui mekanisme pertukaran di dalam
tubula ginjal.

Akibat Kekurangan kalium

Kekurangan kalium karena makanan jarang terjadi, sepanjang seseorang cukup makan sayuran dan
buah segar. Kekurangan kalium dapat terjadi karena kebanyakan kehilangan melalui saluran cerna
atau ginjal. Kehilangan banyak melalui saluran cerna dapat terjadi karena muntah-muntah, diare
kronis atau kebanyakan menggunakan laksan (obat pencuci perut). Kebanyakan kehilangan melalui
ginjal adalah karena penggunaan obat-obat diuretik terutama untuk pengobatan hipertensi. Dokter
sering memberikan suplemen kalium bersamaan dengan obat-obatan ini. Kekurangan kalium
menyebabkan lemah, lesu, kehilangan nafsu makan, kelumpuhan, mengigau, dan konstipasi. Jantung
akan berdebar detaknya dan menurunkan kemampuannya untuk memompa darah.

Akibat kelebihan Kalium

Kelebihan kalium akut dapat terjadi bila konsumsi melalui saluran cerna (enternal) atau tidak melalui
saluran cerna (paternal) melebihi 12,0 g/m 2 permukaan tubuh sehari (18 g untuk orang dewasa)
tanpa diimbangi olah kenaikan ekskresi. Hiperkalemia akut dapat menyebabkan gagal jantung yang
berakibat kematian. Kelebihan kalium juga dapat terjadi bila ada gangguan fungsi ginjal.

Sumber kalium

Kalium terdapat di semua makanan berasal dari tumbuh-tumbuhan dan hewan. Sumber utama
adalah makanan mentah/ segar, terutama buah, sayuran dan kacang-kacangan.

Kandungan Kalium beberapa bahan makanan

Bahan Makanan mg Bahan Makanan mg


Beras giling 241 Pepaya 221
Singkong 394 Mangga 214
Kentang 396 Durian 601
Kacang tanah 421 Anggur 111
Kacang merah 1151 Jeruk manis 162
Kacang hijau 1132 Nenas 125
Kacang kedelai 1504 Semangka 102
Jambu monyet, biji 420 Selada 254
Kelapa 555 Bayam 461
Apokat 278 Tomat 235
Pisang 435 Wortel 245

You might also like