You are on page 1of 14

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PADA PEMANTAUAN

STATUS GIZI BALITA DI DINAS KESEHATAN


KABUPATEN SUKOHARJO

Mutalazimah *, Bana Handaga ** dan Agus Anggoro Sigit ***


* Program Studi Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta
E-mail : mutalazimah@ums.ac.id
** Jurusan Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta
E-mail : bana.handaga@yahoo.com
*** Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta
E-mail : anggoro.sigit@yahoo.com

ABSTRACT
The research was conducted to develop the information system model on nutrition status of
child monitoring based on geographical information system (GIS) to support the plan of increasing
the nutrition improvement at the District Health Office, Sukoharjo Regency. This descriptive re-
search was carried out by implementing interview to subjects who were involved in the activity of the
monitoring. Observation was also performed to two objects, namely the structure and the procedure
of information. The collected data were analyzed descriptively by applying result of structure and
the procedure analysis. The system development was designed by using the approach of FAST
(Framework for the Application of System Techniques). The observation to the problem, scope,
and property had been conducted by the interview with the subjects indicate that the research subjects
at all levels from top managers to persons in the transactional level as well as those who are at cross
section department support the development of monitoring system to the improvement of nutrition
status program, and this system is reliable to maping perform of nutrition status of child based on
the category as severe malnutrition, under nutrition, normal and overweigt. In the future nutrition
information based on GIS have the benefits of the new system in supporting the monitoring activity
toward the nutrition improvement program and it also supports the plan. Suggestions from this
research might go to the government health institution to develop spatial or terrestrial data on the
health programs have to be designed GIS for the each other program. Moreover, the other model
should be developed GIS in the other spatial data and information can be accessed by informative
map.

Keywords: GIS, monitoring, nutrition status of child

Aplikasi SIG pada Pemantauan Status Gizi ... (Mutalazimah, dkk.) 153
PENDAHULUAN sehingga secara manual perhitungan z-skor
cukup rumit untuk dilakukan apalagi bila
Program perbaikan gizi makro jumlah balita yang diukur status gizinya
diarahkan untuk menurunkan masalah gizi tergolong besar.
makro yang utamanya mengatasi masalah
kurang energi protein terutama di daerah Fokus dari pengembangan sistem
miskin baik di pedesaan maupun di infor masi kesehatan di kabupaten
perkotaan dengan meningkatkan keadaan diarahkan untuk mendukung pengambilan
gizi keluarga, meningkatkan partisipasi keputusan manajemen yang diperlukan
masyarakat, meningkatkan kualitas dalam rangka perbaikan pelayanan dan
pelayanan gizi baik di puskesmas maupun program kesehatan secara langsung. Sering
di posyandu, dan meningkatkan konsumsi terjadi pengumpulan data cukup memadai
energi dan protein pada balita gizi buruk. yang dilakukan melalui informasi rutin oleh
Evaluasi juga dilaksanakan dalam pemegang program atau melalui survei
pelaksanaan program perbaikan gizi makro, khusus namun data atau infor masi
yaitu dimulai dari evaluasi input, proses, tersebut mungkin tidak dianalisis secara
output dan impak dengan tujuan untuk memadai atau tidak dapat diakses secara
menilai persiapan, pelaksanaan, pencapai- tepat waktu dan untuk unit pemakai yang
an target dan prevalensi status gizi pada benar (Depkes RI, 2001).
sasaran (Depkes RI, 2002).
Peningkatkan performance dan kinerja
Gizi buruk merupakan salah satu dari sistem infor masi PSG tersebut
bentuk manifestasi dari adanya gangguan diperlukan pengembangan sistem informasi
pada proses pertumbuhan. Pertumbuhan berbasis komputer dengan pendekatan
balita dapat diartikan sebagai perubahan spasial yakni dengan membuat software yang
dalam jumlah, ukuran dan fungsi sel atau secara spesifik dapat digunakan untuk
organ tubuh yang terjadi pada balita. memudahkan input data, proses peng-
Pertumbuhan diukur dengan ukuran berat olahan dan analisis data, pembuatan
(gram, kilogram), ukuran panjang (cm, pelaporan hasil kegiatan PSG secara lebih
meter), umur tulang dan keseimbangan lengkap dan cepat serta penyajian data
metabolik (Supariasa dkk, 2002). berupa pemetaan wilayah berdasarkan
Indikator paling sederhana untuk indikator distribusi cakupan gizi baik, gizi
menentukan normal atau tidaknya kurang dan gizi buruk. Agar informasi yang
pertumbuhan balita yakni dengan melihat terkait kewilayahan dapat dikelola dengan
kondisi fisik atau yang disebut sebagai sta- baik maka dapat dilakukan dengan Sistem
tus gizi dengan metode antropometri. Pa- informasi geografis (SIG) (Hartono, et al.,
rameter yang paling mudah dan sesuai 2005). Kelebihan dikembangkannya sistem
untuk mengukur status gizi balita adalah informasi berbasis komputer dengan
berat badan, tinggi badan atau panjang pendekatan geografis ini ialah dapat
badan dan umur, dengan indeks yang disajikan data-data status gizi balita berupa
digunakan adalah BB/U, BB/TB dan TB/ peta yang lebih mudah dipahami dan lebih
U. Metode perhitungan menggunakan informatif sehingga lebih memudahkan
rumus z-skor dengan standar median berat pelaksanaan evaluasi kegiatan dan
badan atau tinggi badan dibagi dengan perencanaan intervensi gizi disesuaikan
simpangan bakunya (Supariasa dkk, 2002), dengan kondisi wilayah.

154 Forum Geografi, Vol. 23, No. 2, Desember 2009: 153 - 166
SIG merupakan suatu sistem berbasis Mutalazimah dan Handaga (2005) di
komputer yang digunakan untuk me- Kabupaten Sleman menunjukkan adanya
ngumpulkan, menyimpan, menggabung- perbedaan kinerja sebelum dan sesudah
kan, mengatur, mentranformasi, memani- dikembangkan sistem informasi berbasis
pulasi dan menganalisis data-data geografis. komputer pada kegiatan pemantauan garam
Data geografis yang dimaksud adalah data beryodium. Masih dari hasil penelitian
spasial yang terdiri atas lokasi eksplisit Mutalazimah dan Handaga (2006)
suatu geografi yang diset ke dalam bentuk mengenai pengembangan sistem informasi
koordinat berupa raster dan image pemantauan status gizi juga menunjukkan
(Ridwan, 2008). hasil adanya perbaikan kinerja sistem.
Dengan demikian penelitian ini ingin
SIG bisa digunakan untuk dikembangkan pada kegiatan lain yakni
memutuskan kebijakan berdasarkan atas pemantauan pertumbuhan balita yang
data-data kependudukan pada aplikasi berbasis sistem informasi geografis.
enanganan gizi dan kesehatan. Selanjutnya,
berdasarkan sistem informasi tersebut kita Sistem informasi berbasis SIG ini
dapat menarik informasi dari peta yang sangat mendukung kegiatan PSG menjadi
tersedia dalam aplikasi SIG tersebut, atau lebih baik ter utama dari sisi proses
sebaliknya, memperoleh informasi pengolahan, analisis data, penyajian data
mengenai peta kawasan tertentu manakah dan pelaporan agar lebih mudah, cepat,
yang akan muncul, jika kita menggunakan lengkap dan tepat waktu serta sesuai
infor masi tertentu sebagai kriteria dengan kondisi setiap wilayah. Dengan
pencariannya, sehingga pengambilan demikian segala pengambilan keputusan
keputusan akan lebih mudah dan tepat yang terkait dengan kebijakan penanganan
sasaran. gizi buruk dan perbaikan gizi menjadi lebih
cepat dan tepat.
Dinas Kabupaten Sukoharjo khusus-
nya di Seksi Gizi, kegiatan pemantauan Tujuan penelitian ini adalah
pertumbuhan balita dilakukan pada 12 mengembangkan aplikasi SIG untuk
kecamatan dengan jumlah desa keseluruh- mendukung kegiatan pemetaan status gizi
an sebanyak 167 desa, dari hasil PSG tahun balita, sedangkan manfaatnya adalah
2007 ditemukan ada 177 anak balita dengan diterapkannya SIG pada kegiatan
menderita gizi buruk. Dari kegiatan pemetaan status gizi balita ini diharapkan
tersebut pengolahan dan analisis data hasil dapat meminimalisir kesalahan-kesalahan
masih dilakukan secara manual, mulai dari pengolahan data dan keterlambatan
proses input data, proses penghitungan sta- pelaporan, sehingga permasalahan yang
tus gizi, sampai pada interpretasi berkaitan dengan masalah gizi dapat
pengkategorian status gizi yang tentu saja ditekan sekecil-kecilnya, intervensi yang
ini membutuhkan waktu yang relatif lebih dilakukan sesuai dengan kondisi dan
lama dan memberikan peluang kesalahan sasaran yang tepat sehingga status gizi dan
input data serta kesalahan penghitungan derajat kesehatan di masa mendatang
yang akan dapat mempengaruhi hasil menjadi lebih optimal.
analisis dan pengambilan keputusan.
Menurut Almatsier (2001) status gizi
Hasil pengembangan sistem berbasis adalah keadaan tubuh sebagai akibat
teknologi informasi yang dilakukan oleh konsumsi makanan dan penggunaan zat –

Aplikasi SIG pada Pemantauan Status Gizi ... (Mutalazimah, dkk.) 155
zat gizi. Jadi dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Geografis atau Geo-
status gizi adalah merupakan suatu kondisi graphic Information System (GIS) merupakan
atau keadaan tubuh yang diakibatkan oleh sistem yang bertujuan menyajikan
makanan yang dikonsumsi, penyerapan informasi geografi yang meliputi objek-
dan penggunaan makanan oleh tubuh. objek yang ada di permukaan dan di dalam
bumi yang disajikan sesuai dengan
Status gizi dapat diukur secara kebutuhan pengguna sistem. Hal-hal yang
langsung melalui pengukuran antropometri, membedakan GIS dengan sistem lain yang
biokimia, biofisik dan klinis. Antropometri utama adalah data terdiri dari data spatial
merupakan cara pengukuran status gizi yang atau grafis dan data tekstual. Software
murah dan mudah dilaksanakan tetapi pendukung GIS terdiri dari software
dengan syarat alat ukur dan pengukurannya pemetaan untuk menyimpan dan
harus benar. Ukuran antropometri yang memanipulasi data spatial.
biasa dilakukan pada balita adalah dengan
menggunakan indeks BB/U, TB/U, BB/TB. GIS merupakan sebuah alat bantu
manajemen berupa informasi berbantuan
Penentuan status gizi mengacu pada komputer yang berkait erat dengan sistem
WHO NCHS (World Health Organization- pemetaan dan analisis terhadap segala
National Center For Health Statistic). sesuatu serta peristiwa-peristiwa yang
Adapun klasifikasi Z-score pada terjadi di muka bumi. Teknologi GIS
penggunaan indeks BB/U adalah sebagai mengintegrasikan operasi pengolahan data
berikut kategori gizi lebih bila nilai z > +2 berbasis database yang biasa digunakan saat
SD, gizi baik bila nilai z : +2 s/d –2 SD, ini, seperti pengambilan data berdasarkan
gizi kurang bila nilai z : -2SD s/d –3SD kebutuhan, serta analisis statistik dengan
dan gizi buruk bila nilai z < -3SD. Metode menggunakan visualisasi yang khas serta
yang digunakan untuk menentukan status berbagai keuntungan yang mampu
gizi balita tersebut dengan menggunakan ditawarkan melalui analisis geografis
metode z-score dengan rumus Z-Score = melalui gambar-gambar petanya. Ke-
BB aktual – BB Median/Simpang baku. Z- mampuan tersebut membuat sistem
score adalah nilai simpang baku yang informasi GIS berbeda dengan sistem
menunjukkan status gizi, BB aktual adalah informasi pada umumnya dan membuatnya
berat badan balita hasil penimbangan, BB berharga bagi perusahaan milik masyarakat
median adalah berat badan standar yang atau perseorangan untuk memberikan
dapat di lihat pada tabel WHO-NCHS, penjelasan tentang suatu peristiwa,
simpang baku adalah selisih antara BB membuat peramalan kejadian, dan
Median dengan +1/-1 standar deviasi. perencanaan strategis lainnya.
(Depkes RI, 2002)
Suatu sistem informasi manajemen
Kegiatan selanjutnya dari pemantau- kesehatan termasuk diantaranya sistem
an status gizi balita setelah penghitungan informasi geografis PSG di kabupaten
status gizi adalah membuat kategori seperti sangat penting untuk:
yang telah ditentukan yakni gizi lebih, gizi
a. Penyusunan kebijakan kesehatan dan
baik, gizi kurang dan gizi bur uk,
perencanaan kesehatan /perbaikan sta-
selanjutnya dicari prevalensi masing-masing
tus gizi, terutama dalam hubungannya
kategori untuk mengetahui besaran masalah
dengan pengalokasian sumberdaya di
gizi pada balita.
tingkat kabupaten.

156 Forum Geografi, Vol. 23, No. 2, Desember 2009: 153 - 166
b. Pemantauan pelayanan dan program Tahapan pengembangan sistem
kesehatan/gizi informasi dapat dilakukan dengan meng-
c. Penilaian dampak dalam perbaikan sta- gunakan tahapan siklus hidup pengem-
tus kesehatan dan status gizi serta bangan sistem dari Whitten tahun 2001
pemerataannya. dengan menggunakan metode FAST (Frame-
work for the Application of System Techniques),
Dewasa ini peng gunaan SIG yakni dengan tahapan: 1). studi pendahulu-
diberbagai bidang diharapkan mampu an; 2). Analisis masalah; 3). Analisis
memberikan kemudahan-kemudahan yang kebutuhan; 4). Analisis keputusan; 5).
diinginkan yaitu: Perancangan. 6). Membangun Sistem Baru.
a. Penanganan data geospasial menjadi Pada penelitian ini tahapan penerapan
lebih baik dalam format baku sistem baru belum bisa dilakukan karena
luasnya ruang lingkup pengembangan
b. Revisi dan pemutakhiran data menjadi
lebih muda Analisis data secara deskriptif dengan
c. Data geospasial dan informasi menjadi menggambarkan dan menganalisis struktur
lebih mudah dicari, dianalisa dan dan prosedur informasi yakni segala
direpresentasikan. sesuatu yang terkait dengan kegiatan
pemantauan status gizi balita seperti
d. Menjadi produk yang mempunyai nila
subyek dan obyek yang terkait, per-
tambah.
masalahan, ruang lingkup, alur pengumpul-
e. Kemampuan menukar data geospasial an informasi, mekanisme pelaporan serta
f. Penghematan waktu dan biaya. cara penyajian informasi.
g. Keputusan yang diambil menjadi lebih
baik.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Masalah
METODE PENELITIAN
Titik penyebab permasalahan pada
Jenis penelitian ini termasuk research sistem informasi pemantauan status gizi
and development yakni penelitian yang balita dari hasil analisis masalah meliputi
bertujuan mengembangan aplikasi SIG kecepatan, kemudahan, kelengkapan dan
untuk mendukung pemetaan status gizi aksesibilitas yang berasal dari proses
balita. Cara dan alat pengumpulan data pengolahan data pemantauan status gizi
pada penelitian ini adalah obser vasi balita serta pada proses penyimpanan data
menggunakan instrumen lembar, dan informasinya. Proses pengolahan dan
wawancara meng gunakan pedoman penyimpanan data ini menjadi masalah
wawancara, merancang sistem informasi karena sistem lama belum menggunakan
menggunakan alat Diagram Aliran Data pendekatan basis data sehingga memper-
(DAD) dan Entity Relationship Diagram sulit proses perubahan struktur data dan
(ERD). Data alamat spasial atau terrestrial belum ada rancangan peta yang memudah-
lokasi puskesmas melalui pengukuran titik kan penyajian dan interpretasi data.
koordinat pada 21 wilayah puskesmas di
Analisis Kebutuhan
Kabupaten Sukoharjo diukur mengguna-
kan alat ukur Global Positioning System ( GPS) Analisis entitas eksternal dan elemen-
Garmin III. elemen data yang akan dijadikan acuan

Aplikasi SIG pada Pemantauan Status Gizi ... (Mutalazimah, dkk.) 157
untuk perancangan basis data. Hasil dari PHP sebagai tools pengembangan sistem
observasi terhadap formulir dan wawancara informasi pemantauan status gizi balita dan
dengan staf gizi bahwa elemen data yang Postgre SQL sebagai tools untuk pembuatan
dibutuhkan meliputi: a). Data balita seperti database, serta map server sebagai tools
nama, umur, jenis kelamin, berat badan, pembuatan peta.
tinggi badan b). Data puskesmas seperti nama
puskesmas dan alamat spasial puskesmas. Perancangan

Kebutuhan informasi dapat dijelas- Analisis terhadap kebutuhan informasi,


kan secara ringkas sebagai berikut: a). entitas yang terkait dan elemen-elemen
Sistem informasi pemantauan status gizi data yang dibutuhkan seperti yang telah
balita yang akan dikembangkan dapat diuraikan sebelumnya menjadi dasar
menghasilkan informasi secara cepat, dilakukannya pengembangan diagram
mudah dan lengkap b). Sistem informasi konteks, pengembang-an DFD level 0,
dapat menghasilkan laporan berdasarkan pengembangan DFD level 1 yang meng-
wilayah puskesmas c). Sistem informasi gambarkan proses pemasukan data, peng-
dapat menghasilkan informasi berupa tabel olahan data dan pelaporan. Pada tahap ini
dan peta secara otomatis d). Sistem juga dilakukan perancangan input, output,
informasi dapat menghasilkan informasi antar muka dan pembuatan peta digital.
yang mudah diakses sesuai kebutuhan Pada perancangan input pemantauan sta-
tus gizi balita ini selain data balita dan data
Analisis Keputusan puskesmas yang merukan elemen data
utama, maka juga digunakan juga data in-
Pada pengembangan sistem informasi put seperti indikator pemantauan seperta
pemantauan status gizi balita ini digunakan indeks BB/U, BB/TB, dan TB/U, sedang-
sistem operasi under Windows karena sistem kan data standar rujukan menggunakan
operasi ini yang sedang digunakan di Dinas baku WHO/NCHS yang telah ter-
Kesehatan Sukoharjo sehingga operator telah standarisasi. Data target atau pencapaian
terbiasa dengan sistem operasi tersebut. menyesuaikan dengan Departemen Kesehat-
an yakni untuk gizi baik minimal 80 % dan
Pemilihan Tools sistem informasi baru
gizi buruk maksimal 0,5 %.
pada penelitian ini menggunakan Drupal

Tabel 1. Rancangan Input Data Sistem Informasi Pemantauan Status Gizi Balita

No. Nama Input Sumber Volume Periode

1. Data balita (nama, umur, jenis kelamin, Hasil pemantauan 1 Kab. Tahunan
berat badan, tanggal lahir, tinggi badan).
2. Data puskesmas (nama, alamat spasial) Hasil pengukuran 1 Kab. Tahunan
3. Data indikator pemantauan Seksi Gizi 1 Kab. Tahunan
4. Data standar rujukan Seksi Gizi 1 Kab. Tahunan
5. Data target/goal program Seksi Gizi 1 Kab. Tahunan

Sumber: Hasil Analisis

158 Forum Geografi, Vol. 23, No. 2, Desember 2009: 153 - 166
Rancangan dialog antar muka (interface) Rancangan output juga meliputi
dan tampilan output (tabel dan peta). Adapun rancangan mengenai rekapitulasi data sta-
rancangannya dapat dilihat pada Gambar 1. tus gizi balita seperti terlihat pada Gambar
2.
Dialog antar muka pemasukan data
puskesmas dengan pull down menu seperti Data balita yang telah dimasukkan
terlihat pada Gambar 1. dengan memilih akan dapat dilihat tampilannya secara
puskesmas mana yang data-data balitanya keseluruh-an melalui tabel rekapitulasi
akan dimasukkan. Sesuai jumlah puskesmas yang lebih informatif seperti pada Gambar
di Kabupaten Sukoharjo puskesmas maka 2. yang juga menunjukkan hasil analisis
pilihan nama puskesmas dibuat berdasarkan status gizi setiap balita. Kecepatan dalam
nama-nama kecamatan. Prinsip dasar membuat rekapitulasi hasil surveilens/
merancang software adalah bergantung pada pemantauan ini merupakan salah satu
faktor yang diinginkan, berupa kecepatan indikator kinerja sistem berbasis komputer
eksekusi atau kemudahan dalam pembuatan dibandingkan dengan sistem konvensional
dan pemakaiannya (Whitten, 2001) dalam mendukung fungsi-fungsi manajemen
(Gambar 1), juga menunjukkan data (Depkes RI, 2001; Jogiyanto, 2003), selain
karakteristik balita yang diinput meliputi
itu menunjukkan tampilan hasil PSG
tanggal, bulan dan tahun lahir, juga data
secara keseluruhan dengan hasil analisis
utama lainnya adalah data berat badan dan
setiap puskesmas dengan pembagian
tinggi badan. Selain itu juga diisikan tanggal,
kategori status gizi balita berdasarkan
bulan dan tahun penimbangan yang akan
pembedaan jenis kelamin. Tampilan ini
me-nentukan umur balita, karena status gizi
balita akan di hitung menggunakan indeks didasarkan pada baku rujukan WHO-
BB/U dan BB/TB dengan rumus z-skor NCHS yang memilah status gizi ber-
(Almatsir, 2001; Supariasa dkk., 2002). dasarkan jenis kelamin dan membaginya
menjadi 4 kategori yakni status gizi
Rancangan output dilakukan untuk baik, kurang, buruk dan lebih. (Almatsir,
mempermudah gambaran hasil yang diingin- 2001; Supariasa dkk., 2002, Depkes RI,
kan, selengkapnya tersaji pada Tabel 2. 2002)

Tabel 2. Rancangan Output Sistem Informasi Pemantauan Status Gizi Balita


No. Nama output For- Media Alat Distribusi Periode
mat

1. Rekap laporan Puskesmas Tabel Kertas Printer Seksi Gizi, Subdin Tahunan
Kesga, Puskesmas
2. Rekap laporan Kabupaten Tabel Kertas Printer Kepala Dinas, Subdin Tahunan
Kesga, Lintas Sektor
3. Tabel status gizi Kabupaten Tabel Kertas Printer Kepala Dinas Tahunan
4. Peta status gizi Kabupaten Peta Kertas Printer Kepala Dinas Tahunan

Sumber: Hasil Analisis

Aplikasi SIG pada Pemantauan Status Gizi ... (Mutalazimah, dkk.) 159
160
Sumber: Hasil Analisis

Forum Geografi, Vol. 23, No. 2, Desember 2009: 153 - 166


Gambar 1. Rancangan Dialog Antar Muka Input Data Puskesmas dan Balita
Aplikasi SIG pada Pemantauan Status Gizi ... (Mutalazimah, dkk.)
Sumber: Hasil Analisis
Gambar 2. Rancangan Rekapitulasi Data Status Gizi Balita

161
Rancangan peta Kabupaten Sukoharjo spasial puskesmas di wilayah Sukoharjo
sebagai basis pemetaan status gizi balita dapat dilihat pada Tabel 3.
didasarkan pada hasil pengukuran alamat

Tabel 3. Data Koordinat Titik Lokasi Puskesmas Kabupaten Sukoharjo


Koordinat Titik
No Alamat
X Y

1 486147,26131694 9144470,93932427 Jl. Raya Nguter no 370, Desa Nguter, Kec Nguter
2 481570,57047134 9141616,24734076 Desa Bulu, Kecamatan Bulu
3 477551,62560241 9144835,29922317 Jl. yos Sudarso, Desa Lorog, Kec. Tawangsari
4 473399,32142010 9142302,61563123 Jl. Beringin no 9, Desa Ngreco, Kecamatan weru
Jl Raya Banmati, Desa Banmati Bedingin, Kec.
5 480542,04439627 9148571,59745778
Sukoharjo
Jl. Jaksa Agung R. Suprapto no 17, Kel.
6 481939,39071095 9151562,25366920
Sukoharjo
7 486136,23084808 9149787,52330932 Jl. Dr. Muwardi, Desa Mulur, Kec. Bendosari
8 487117,63099737 9152145,12316981 Desa Kenokorejo, Kec. Polokarto
Jl. Raden Ngabei Poncopranoto, Desa Mranggen,
9 488521,58597580 9156877,31731111
Polokarto
Dukuh Kebak, RT 01/RW 12, Desa Wirun, Kec.
10 485790,74763158 9159656,13807278
Mojolaban
11 486951,06253375 9161958,62929139 Dukuh Jatimalang, Desa Joho, Kec. Mojolaban
Jl. Raya Grogol no 47, Desa Madegondo, Kec.
12 480057,52441934 9159878,84904829
Grogol
Jl. Batik Keris RT 01/RW 12 , Dukuh Candi,
13 478011,50213073 9162143,35254071
Cemani, Grogol
Jl. WR. Supratman no 20, Desa Kadilangu, Kec.
14 476399,27568130 9159164,35085689
Baki
15 476120,27822101 9162138,88869223 JL. Rajawali no 2, Desa Gentan, Kec. Baki
16 471312,21604419 9160334,00526237 Dukuh Tanon, Desa Blimbing, Kec. Gatak
17 469194,77563700 9162541,16939570 Desa Sraten, Kec. Gatak
Jl. Raya Solo-Jogja, Desa Pucangan, Kec.
18 470498,04526922 9165065,96315150 Kartasura
19 474141,49589972 9164289,99626831 Jl. A. Yani, Desa Pabelan, Kec. Kartasura

Sumber: Data Primer Hasil Pengukuran GPS

162 Forum Geografi, Vol. 23, No. 2, Desember 2009: 153 - 166
Berdasarkan hasil pengukuran titik pemasukan data tanggal, bulan dan tahun
koordinat lokasi puskesmas seperti tersaji penimbangan dan nama puskesmas.
pada Tabel 3. Maka dikembangkan Selanjutnya dilakukan pengujian
rancangan peta yang dapat dilihat pada fungsional sistem informasi pada proses
Gambar 3. perhitungan status gizi, rekapitulasi hasil
dan gambar peta yang sesuai dengan hasil
Selanjutnya rancangan peta ini analisis.
direlasikan dengan basis data status gizi
balita, dengan hasil tampilan pada
Gambar 4. KESIMPULAN
Membangun Sistem Baru Aplikasi SIG sangat bermanfaat
pada kegiatan pemantauan status gizi
Pada tahap membangun sistem baru
balita di Kabupaten Sukoharjo karena
ini dilakukan dua kegiatan yakni
sebenarnya kegiatan ini telah mempunyai
pemrograman dan pengujian sistem.
struktur dan prosedur yang jelas mulai dari
Pemrograman diawali dengan pertama,
subyek pelaksana, proses pengumpulan,
perancangan basis data, tabel-tabel basis
pengolahan dan pelaporan data tetapi
data dibuat meng gunakan bahasa
selama ini masih dilakukan secara
pemrograman dengan Postgre SQL. Kedua,
konvensional. Pengembangan sistem
perancangan form input data yang
informasi pemantauan status gizi balita
digunakan untuk pemasukan data dibuat
yang memenuhi kriteria mudah, cepat,
meng gunakan bahasa pemrog raman
informatif berbasis SIG yang diharapkan
dengan drupal php dan model menu push
dapat memperbaiki kinerja dan tampilan
button interactive, yakni dengan cara
sistem agar semakin baik, efektif dan
menekan tombol-tombol interaktif yang
efisien. Pengembangan SIG ini dapat
telah tersedia. Ketiga, pembuatan laporan,
mendukung kegiatan pemantauan status
dengan menghubung-kan masing-masing
gizi balita dan meningkatkan keberhasilan
tabel dalam basis data dan siap di cetak
program perbaikan gizi.
langsung dari for m pemasukan data.
Keempat, pembuatan peta menggunakan
tools map server. UCAPAN TERIMA KASIH
Pengujian yang dilakukan adalah Terima kasih penulis ucapkan
pengujian sistem, yang dilakukan dengan kepada DP2M Dikti atas dana hibah
menguji sistem secara keseluruhan untuk penelitian, Ketua Lembaga Penelitian dan
memastikan sistem dapat bekerja sesuai Pengabdian pada Masyarakat UMS atas
fungsi dan kebutuhan yang diharapkan. pembinaan dan pengarahan yang
Pengujian sistem ini dilakukan dengan diberikan, Dekan Fakultas Ilmu
melakukan simulasi pemasukan data-data Kesehatan UMS atas segala dukungannya,
balita yang meliputi nama, tanggal, bulan Dinas Kesehatan Sukoharjo yang telah
dan tahun kelahiran, jenis kelamin, dan mengijinkan sebagai lokasi penelitian dan
ukuran antropometri seperti berat badan seluruh pihak terkait yang tidak dapat
dan tinggi badan. Selain itu juga simulasi disebutkan satu per satu.

Aplikasi SIG pada Pemantauan Status Gizi ... (Mutalazimah, dkk.) 163
164
Sumber: Hasil Analisis
Gambar 3. Rancangan Peta Kabupaten Sukoharjo

Forum Geografi, Vol. 23, No. 2, Desember 2009: 153 - 166


Aplikasi SIG pada Pemantauan Status Gizi ... (Mutalazimah, dkk.)
Sumber: Hasil Analisis

165
Gambar 4. Rancangan Peta Dengan Karakteristik Status Gizi Per Puskesmas
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama .Jakarta

Anonim, 2005. Geographic Information System : Mapping Solution, http://www. Scomptec.htm,


12 April 2005.

Depkes RI. 2000. Strategi dan Kebijakan Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010.
Depkes RI. Jakarta

Depkes RI. 2001. Dukungan Informasi Untuk Manajemen Kesehatan di Kabupaten/Kotamadya,


Pusat Data Kesehatan Depkes RI, Jakarta.

Depkes RI. 2002. Pedoman Pemantauan Status Gizi. Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes
RI. Jakarta.

Hartono, Meteray, T. B. S., Farda, N. M., Kamal, M.. 2006. Kajian Ekosistem Air Permukaan
Rawa Biru-Torasi Merauke Papua Menggunakan Citra Penginderaan Jauh dan SIG.
Forum Geografi. Vol. 20 (1) Juli 2006: 2.

Husein, Rahmat, 2006, Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis, Ilmu Komputer.com, diakses
11 November 2009.

Jogiyanto, HM.2003. Sistem Teknologi Informasi. Penerbit Andi, Yogyakarta.

Mutalazimah; Handaga, Bana, 2005, Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pemantauan


Status Gizi Balita, Laporan Penelitian, UMS

Mutalazimah; Handaga, Bana, 2006, Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer
Pada Kegiatan Pemantauan Garam Beryodium, Laporan Penelitian, UMS

Ridwan, Ali, 2008, Landasan Teori Sistem Informasi Geografis, Artikel Tutorial GIS, STT
Telkom, diakses 11 November 2009.

Supariasa, I Nyoman Dewa. Bakri, Bachyar. Fajar, Ibnu. 2002. Penilaian Status Gizi. EGC
Penerbit Buku kedokteran, Jakarta.

Whitten, JL; Bentley, LD and Dittman, KC. 2001. System Analysis and Design Methods, Mc
Graw Hill, New York.

166 Forum Geografi, Vol. 23, No. 2, Desember 2009: 153 - 166

You might also like