You are on page 1of 6

Mitokondria

Mitokondria merupakan organel yang berfungsi menyediakan energy selular (ATP).


Ukuran dan bentuk mitokondria bervariasi menurut jaringannya dan menurut keadaan
fisiologis sel. Kebanyakan mitokondria berbentuk oval atau jorong dengan diameter
antara 0.5 sampai 1 µm dan panjang sampai 7 µm. Mitokondria tidak dapat dilihat
dengan mikroskop cahaya, karena ukurannya yang sangat kecil. Pengamatan dengan
mikroskop electron menunjukkan susunan khas mitokondria seperti terlihat pada gambar
1.

Gambar 1. Struktur mitokondria

Mitokondria diliputi oleh selaput rangkap yang disebut memban luar dan membrane
dalam. Selaput dalam membagi ruang organel menjadi dua yaitu matriks dan ruang antar
selaput. Matriks berisi cairan seperti gel diliputi oleh selaput dalam. Matriks, ruang antar
selaput, selaput luar dan selaput dalam mengandung bermacam-macam enzim. Matriks
mengandung enzim-enzim siklus Kreb, garam dan air, DNA sirkuler dan ribosom.

Selaput dalam mempunyai area permukaan yang lebih luas karena berlipat-lipat dan
masuk ke dalam matriks. Lipatan-lipatan ini disebut krista yang bervariasi dalam jumlah
dan bentuknya. Mitokondria dapat mengkode bagian-bagian proteinnya dengan alat-alat
yang dimiliki.
Makanan dioksidasi untuk menghasilkan elektron berenergi tinggi yang dikonversi
menjadi energy yang tersimpan. Energi ini disimpan dalam bentuk ikatan fosfat kaya
energy dalam molekul yang disebut adenosine triphosphate, atau ATP. ATP dikonversi
dari adenosine diphosphate dengan menambahkan grup fosfat dengan ikatan kaya energi.
Bermacam-macam reaksi di dalam sel dapat menggunakan energy (dimana ATP
dikonversi kembali menjadi ADP, melepaskan energy tinggi) atau menghasilkan energy
(dimana ATP dihasilkan dari ADP).

Tahap dari glikolisis ke rantai transport elektron.

Makanan diubah menjadi energy ATP dan air. Makanan pensupply energy mengandung
gula dan karbohidrat. Gula dipecah dengan bantuan enzim yang memecahnya menjadi
bentuk yang paling sederhana dari gula yaitu glukosa. Selanjutnya glukosa memasuki sel
dengan molekul khusus pada membrane yang disebut “glucose transporters”.
Saat dalam sel, glukosa dipecah menjadi ATP melalui dua lintasan. Lintasan pertama
tidak memerlukan oksigen dan disebut anaerobic metabolism. Lintasan ini disebut
glikolisis dan terjadi dalam sitoplasma diluar mitokondria. Selama glikolisis , gula
dipecah menjadi piruvat. Makanan lain seperti lemak dapat juga dipecah untuk digunakan
sebagai bahan bakar. Setiap reaksi didisain untuk menghasilkan beberapa ion hydrogen
(elektron) yang dapat digunakan untuk membuat paket energi (ATP). Tetapi hanya 4
molekul ATP dapat dibuat oleh satu molekul glukosa melalui lintasan ini. Oleh karena itu
mitokondria dan oksigen menjadi penting. Proses pemecahan perlu dilanjutkan dengan
siklus Kreb’s di dalam mitokondria untuk memperoleh cukup ATP untuk melangsungkan
fungsi-fungsi sel.

Piruvat dibawa ke dalam mitokondria dan dikonversikan menjadi Acetyl Co-A yang
memasuki siklus Kreb’s. Reaksi pertama ini menghasilkan carbon dioxide karena
melibatkan pengeluaran satu karbon dari piruvat.

Bagaimana siklus Kreb’s bekerja?

Siklus Kreb’s juga disebut citric acid cycle berfungsi untuk mendapatkan sebanyak-
banyaknya lektron dari makanan yang dimakan. Elektron ini (dalam bentuk ion hidrogen)
digunakan untuk mengendalikan pompa yang menghasilkan ATP. Energi yang dibawa
ATP selanjutnya digunakan untuk semua macam fungsi selular seperti pergerakan,
transport, keluar dan masuknya produk, pembelahan, dan lain-lain.

Untuk melakukan siklus Kreb’s cycle, beberapa molekul penting diperlukan. Pertama,
diperlukan piruvat yang dibuat melalui glikolisis dari glukosa. Kemudian diperlukan
molekul carrier untuk electron. Terdapat dua tipe molekul yaitu nicotinamide adenine
dinucleotide (NAD+) dan flavin adenine dinucleotide (FAD+). Molekul ketiga yang
diperlukan adalah oxygen.

Piruvat adalah molekul dengan 3 karbon. Setelah memasuki mitokondria, piruvat dipecah
menjadi molekul dengan 2 karbon oleh enzim khusus. Reaksi ini melepaskan karbon
dioksida. Molekul dengan 2 karbon disebut Acetyl CoA dan molekul ini memasuki siklus
Kreb’s dengan cara bergabung dengan molekul 4 karbon yang disebut oxaloacetate.
Ketika dua molekul ini bergabung , menghasilkan molekul 6 karbon yang disebut citric
acid (2 karbon + 4 karbon = 6 karbon). Hal inilah yang menyebabkan siklus Kreb juga
disebut siklus Citric acid. Citric acid kemudian dipecah dan dimodifikasi, dan
melepaskan ion hidrogen dan molekul karbon. Molekul karbon digunakan untuk
membuat karbon dioksida dan ion hidrogen ditangkap oleh NAD dan FAD. Proses ini
kembali menghasilkan oxaloacetate.

Fosforilasi oksidatif

Saat ion hidrogen atau elektron diambil dari sebuah molekul, maka molekul dikatakan
dioksidasi. Ketika ion hidrogen atau elektron diberikan kepada sebuah molekul maka
molekul tersebut direduksi. Saat molekul fosfat ditambahkan kepada sebuah molekul,
maka molekul tersebut dikatakan difosforilasi. Jadi fosforilasi oksidatif berarti proses
yang melibatkan penghilangan ion hidrogen dari satu molekul dan penambahan molekul
fosfat ke molekul lainnya.
Pada siklus Kreb, ion hidrogen atau elektron diberikan kepada dua molekul carrier.
Mereka ditangkap oleh NAD atau FAD dan molekul pembawa ini akan menjadi NADH
dan FADH (karena membawa ion hidrogen).

Elektron-elektron ini dibawa secara kimia ke sistem respirasi atau rantai transport
electron yang terdapat di Krista mitokondria. NADH dan FADH secara esensial berfungsi
sebagai pengangkut dari satu kompleks ke kompleks yang lain. Di setiap situs sebuah
pompa proton mentransfer hidrogen dari satu sisi membrane ke yang lainnya. Hal ini
menghasilkan sebuah gradient melintasi membrane dalam dengan konsentrasi hydrogen
yang lebih tinggi pada ruang interkrista (ruang antara membrane dalam dan membrane
luar). Elektron dibawa dari satu kompleks ke kompleks yang lain oleh ubiquinone dan
cytochrome C.

Cytochrome oxidase kompleks mengkatalisis transfer elektron ke oksigen menjadi air.


Pompa chemiosmotic menghasilkan gradient proton electrochemical melewati membrane
yang digunakan untuk menjalankan “energy producing machine” yaitu ATP synthase.
Proses ini memerlukan oksigen sehingga disebut “aerobic metabolism”. ATP synthase
menggunakan energy dari gradient ion hydrogen (juga disebut proton) untuk membentuk
ATP dari ADP dan fosfat. Juga menghasilkan air dari hidrogen dan oksigen.

Bacaan Lain

mitokondria

Pustaka:

Childs, G.V. Cell Biology. 1998. The University of Texas Medical Branch.

Peran utama mitokondria adalah sebagai pabrik energi sel yang menghasilkan energi
dalam bentuk ATP. Metabolisme karbohidrat akan berakhir di mitokondria ketika piruvat
di transpor dan dioksidasi oleh O2¬ menjadi CO2 dan air. Energi yang dihasilkan sangat
efisien yaitu sekitar tiga puluh molekul ATP yang diproduksi untuk setiap molekul
glukosa yang dioksidasi, sedangkan dalam proses glikolisis hanya dihasilkan dua molekul
ATP. Proses pembentukan energi atau dikenal sebagai fosforilasi oksidatif terdiri atas
lima tahapan reaksi enzimatis yang melibatkan kompleks enzim yang terdapat pada
membran bagian dalam mitokondria. Proses pembentukan ATP melibatkan proses
transpor elektron dengan bantuan empat kompleks enzim, yang terdiri dari kompleks I
(NADH dehidrogenase), kompleks II (suksinat dehidrogenase), kompleks III (koenzim Q
– sitokrom C reduktase), kompleks IV (sitokrom oksidase), dan juga dengan bantuan
FoF1 ATP Sintase dan Adenine Nucleotide Translocator (ANT) [Wallace, 1997].

Fungsi Mitokondria
Peran utama mitokondria adalah sebagai pabrik energi sel yang menghasilkan energi
dalam bentuk ATP. Metabolisme karbohidrat akan berakhir di mitokondria ketika piruvat
di transpor dan dioksidasi oleh O2¬ menjadi CO2 dan air. Energi yang dihasilkan sangat
efisien yaitu sekitar tiga puluh molekul ATP yang diproduksi untuk setiap molekul
glukosa yang dioksidasi, sedangkan dalam proses glikolisis hanya dihasilkan dua molekul
ATP. Proses pembentukan energi atau dikenal sebagai fosforilasi oksidatif terdiri atas
lima tahapan reaksi enzimatis yang melibatkan kompleks enzim yang terdapat pada
membran bagian dalam mitokondria. Proses pembentukan ATP melibatkan proses
transpor elektron dengan bantuan empat kompleks enzim, yang terdiri dari kompleks I
(NADH dehidrogenase), kompleks II (suksinat dehidrogenase), kompleks III (koenzim Q
– sitokrom C reduktase), kompleks IV (sitokrom oksidase), dan juga dengan bantuan
FoF1 ATP Sintase dan Adenine Nucleotide Translocator (ANT) [Wallace, 1997].

SIKLUS KREBS-TRIKARBOKSILAT- ASAM


SITRAT
SIKLUS KREBS-TRIKARBOKSILAT- ASAM SITRAT

• Siklus Krebs disebut juga: SIKLUS ASAM SITRAT Karena senyawa pertama
yang terbentuk adalah asam sitrat.

• Siklus krebs juga disebut SIKLUS ASAM TRIKARBOKSILAT (-COOH)


Karena hampir di awal-awal siklus krebs, senyawanya tersusun dari asam
trikarboksilat. Trikarboksilat itu merupakan gugus asam (-COOH).
• SIKLUS KREBS Karena yang menemukan adalah Mr.Hans Krebs, seorang ahli
biokimia terkenal, yang menemukan metabolisme karbohidrat juga.

Fungsi utama siklus Krebs adalah merupakan jalur akhir oksidasi Karbohidrat , Lipid
dan Protein. Karbohidrat , lemak dan protein semua akan dimetabolisme menjadi asetyl-
KoA.

Visi dan Misi dari Jalur respirasi ini adalah menghasilkan energi.
• Jadi Kalau kita mengkonsumsi karbohidrat di dalam mulut akan dicerna jadi
maltose (oleh ptyalin) dan hasil akhirnya adalah glukosa di dalam duodenum
maka akan masuk ke sel mengalami glikolisis , yang nantinya hasil akhirnya asam
piruvat apabila suasana sitoplasma tempat terdapatnya asam piruvat itu aerob
sehingga mitocondria dipastikan penuh oksigen maka asam piruvat akan
meneruskan proses perubahan menjadi asetyl Co.A dalam Pra Siklus krebs
( dekarbosilasi oksidatif). begitu juga pada lipid yang kemudian menjadi asam
lemak dan gliserol.Asam lemak dipecah à asetyl Co.A, mengalami proses yang
namanya lipolisis. Protein diubah menjadi asam amino kemudian menjadi asetyl
Co.A pada awal siklus krebstersebut OK

• Dari diagram diatas terbentuknya Asetil Coa sangat strategis mempunyai peran
utama pada glukoneogenesis (pembentukan Glikogen) , transaminasi, deaminasi
( penguraian protein / gugus amino ) dan lipogenesis (Pembentukan lemak)

• Adalah suatu proses pembentukan glukosa dari bahan non karbohidrat. Kok bisa?
Bisa aja, soalnya ketika seseorang mengalami intake karbohidrat yang sangat
rendah (mungkin mogok makan, kelaperan yang amat sangat) sehingga tidak
diimbangi dengan asupan karbohidrat yang cukup, maka tubuh tetap akan
membentuk glukosa. Tapi karena gak ada karbohidrat jadi bahannya bukan
karbohidrat tetapi lemak atau protein .OK
• Hal ini merupakan salah satu mekanisme tubuh dalam upaya mempertahankan
kadar glukosa dalam keadaan normal.
• untuk vitamin , minral dan air sama sekali tidak bisa digunakan dalam hal ini
• Glukosa sangat penting untuk tubuh karena sumber energi utama otak dan sel
darah merah.
• Setelah makan, kadar glukosa akan meningkat, maka mekanisme utamanya
adalah terjadi Glikolisis.
• Sebaliknya Ketika kita makan banyak, maka glukosa harus disimpan agar kadar
gula dalam darah tidak meningkat.
• Bentuk simpanan glukosa di dalam tubuh adalah glikogen.
• Penyimpanan kelebihan glukosa maka akan terjadi proses glikogenesis di hati
memerlukan insulin dari pancreas.
• Sebaliknya, kalau dalam keadaan lapar, puasa, aerobik atau exercise gitu, maka
kebutuhan glukosa akan meningkat, sehingga simpanan glukosa akan dipecah
melalui proses glikogenolisis. ( pembongkaran Glikogen menjadi Glukosa di hati
dengan bantuan Adrenalin / Glukagon
• Jadi Inti dari metabolisme karbohidrat adalah untuk mempertahankan kadar
glukosa dalam keadaan normal. OK

• Agar tahu saja Kadar normal glukosa dalam darah à sekitar 80-126, di bawah
kadar itu maka akan menderita hipoglikemia, di atas kadar itu disebut
hiperglikemia ( pada penderita diabetes melitus)

• Jadi bisa diartikan bahwa Proses glukoneogenesis ini jelas jelas melibatkan
melibatkan

1. Siklus krebs.
2. Transaminasi Adalah suatu proses pemindahan gugus atau pertukaran gugus
amino (alfa-amino) menjadi gugus keto (alfa-keto) atau sebaliknya.

• Contoh gugus alfa-amino menjadi asam-asam amino (glutamat, aspartat, dll)

You might also like