Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
Muhamad Dalil Haidar
Kelas : I – TPJJ
Abu
Abu terbang
terbang adalah
adalah bagian
bagian dari
dari abu
abu bakar
bakar yang
yang berupa
berupa bubuk
bubuk halus
halus dan
dan ringan
ringan yang
yang diambil
diambil dari
dari campuran
campuran
gas
gas tungku
tungku pembakaran
pembakaran yang
yang menggunakan
menggunakan bahan
bahan batubara.
batubara. Abu
Abu terbang
terbang diambil
diambil secara
secara mekanik
mekanik dengan
dengan
sistem
sistem pengendapan
pengendapan electrostatik.
electrostatik. (Hidayat,1986)
(Hidayat,1986)
Abu
Abu terbang
terbang termasuk
termasuk bahan
bahan pozolan
pozolan buatan
buatan (lea.
(lea. FM
FM 1971
1971 (dalam
(dalam Hidayat,
Hidayat, 1986)).
1986)). Karena
Karena sifatnya
sifatnya yang
yang
pozolanic,
pozolanic, sehingga
sehingga abu
abu terbang
terbang dapat
dapat dimanfaatkan
dimanfaatkan sebagai
sebagai bahan
bahan pengganti
pengganti sebagian
sebagian pemakaian
pemakaian semen,
semen,
baik
baik untuk
untuk adukan
adukan maupun
maupun untuk
untuk campuran
campuran beton.
beton. Keuntungan
Keuntungan lain
lain dari
dari abu
abu terbang
terbang yang
yang mutunya
mutunya baik
baik
ialah
ialah dapat
dapat meningkatkan
meningkatkan ketahanan
ketahanan // keawetan
keawetan beton
beton terhadap
terhadap ion
ion sulfat
sulfat dan
dan juga
juga dapat
dapat menurunkan
menurunkan panas
panas
hidrasi
hidrasi semen.
semen.
Dalam
Dalam pemanfaatannya
pemanfaatannya abu
abu terbang
terbang mempunyai
mempunyai keuntungan
keuntungan dan
dan kelemahan.
kelemahan.
Keuntungan pemakaian abu terbang pada beton adalah :
1) Beton akan lebih kedap air karena kapur bebas yang dilepas pada proses hidrasi semen
akan terikat oleh silikat dan aluminat aktif yang terkandung di dalam abu terbang dan
menambah pembentukan silikat gel, yang berubah menjadi calsium silikat hidrat yang akan
menutupi pori – pori yang terbentuk sebagai akibat dibebaskannya Ca(OH)2 pada beton
normal.
mengubah kapur bebas [Ca(OH)2 ] sebagai mortar udara menjadi mortar hidrolik.
Karena abu terbang merupakan pozzolan, dimana bahan yang mengandung pozzolan bila
dipakai sebagai pengganti semen portaland yang umumnya berkisar antara 20-35% dari beban
semen, laju kenaikan kekuatannya lebih lambat daripada beton normal.Pada umur 28 hari kekuatan
tekan lebih rendah daripada beton normal, namun setelah 90 hari kekuatannya dapat sedikit lebih
tinggi. (Tjokrodimuljo,1996)
Hubungan Kuat Tekan
dengan Umur beton Pada
Semen dan Semen + Fly ash
(Tjokrodimuljo,1996)
Laju kenaikkan kekuatan
beton dengan semen biasa
(kontrol) dan beton dengan
pozzolan abu terbang
(Neville,1987 (dalam
Suroso(2001))
Variasi komposisi campuran didasarkan pada prinsip beton Abu Terbang Volume Tinggi /
High Volume Fly Ash (HVFA). Abu terbang yang ditambahkan (dalam satuan berat) pada bata beton
berlubang adalah 0; 1,3; 1,4; 1,5; 1,6; 1,8 terhadap komposisi 1 Pc : 8 Psr. Parameter yang diteliti dalam
Skripsi ini meliputi karakteristik bahan susun bata beton berlubang, yakni pengujian gradasi pasir,
berat janis pasir, kandungan lumpur pasir, kekekalan butir pasir, dan gradasi abu terbang; kuat
tekan dari mortar penyususn bata beton berlubang; kuat tekan dan nilai serapan air bata beton
berlubang dengan bahan ikat tambahan abu terbang pada variasi komposisi yang telah
direncanakan. Pengujian bata beton berlubang dilaksanakan sebanyak tiga kali, yakni pada umur 30
Dari hasil penelitian karakteristik bahan susun bata beton berlubang menunjukkan bahwa gradasi
pasir Muntilan yang dipakai masuk pada zone 2, yakni Pasir agak kasar, berat jenis rata – rata pasir
Muntilan sebesar 2,566, kandungan lumpur rata – rata pasir Muntilan sebesar 3,13 % <
5%,,kekekalan butir menggunakan Na2SO4 sebesar 6,2 % < 12% dan kekekalan butir menggunakan
Dari hasil penelitian Idris dan Lasino (1993), tentang pemanfaatan limbah kapur industri soda
sebagai bahan substitusi pada pembuatan bata beton berlubang, paving block, dan genteng beton,
menunjukkan bahwa sifat – sifat fisis bata beton berlubang dengan bahan substitusi limbah kapur sangat
baik, terlihat dengan kemampuan menahan beban tekan dan daya serap terhadap air yang relatif kecil.
Hasil uji tekan dan serapan air bata beton berlubang dari penelitian Idris dan Lasino (1993) dapat dilihat
pada Tabel 2.9.
NO Campuran Beban Kuat Penyerapan
Ton Tekan Air (%)
2)
(Kg/cm
PC Agregat*) Masing- Rata-rata
masing
1 1 8 2,70 53,2 11,7
2 21,30 54,5
3 19,05 48,7
1 1 10 16,30 41,7 13,4
2 15,20 39,1
3 16,10 41,2
1 1 12 10,80 27,6 13,6
2 9,60 24,7
3 10,30 26,5
1 1 14 7,80 20,0 15,2
2 8,00 20,5
3 6,20 15,9
*) merupakan campuran dari 40% limbah kapur dan 60% pasir Idris dan Lasino, 1993)
Sifat penyerapan air ini juga dapat digunakan sebagai parameter terhadap porus dan padatnya
suatu adukan, dimana dalam aplikasinya dapat mempengaruhi sifat kekedapan dan keawetan bahan
terutama untuk bagian konstruksi yang memerlukan kedap air, karena kekedapan merupakan fungsi
dari keawetannya, karena semakin sulit ditembus oleh bahan-bahan perusak seperti sulfat, chlorida,
dan lain sebagainya.
Dari penelitian Hidayat (1993) tentang Penelitian Mutu Beton Abu terbang PadaLingkungan
yang Agresif (Pantai dan Laut) dengan variasi penambahan abu terbang 0%, 10%, 20%, 25%, 30%, dan
40% terhadap berat semen menunjukkan bahwa :