Professional Documents
Culture Documents
A. Pendahuluan
Amar ma’ruf nahi munkar kerapkali dihubungkan dengan kegiatan dakwah.
Bahkan amar ma;ruf nahi munkar sering dipergunakan sebagai dasar perumusan
dan pengertian dakwah Islamiyah.
Dakkwah didefinisikan sebagai seruan, ajakan, serta dorongan kuat kepada
manusia agar berpedoman kepada kebaikan dan petunjuk Tuhan, menyuruh
kepada kebaikan dan mencegah dari kemunkaran agar mereka memperoleh
kebahagian hidup di dunia dan akhirat.
B. Pembahasan
Q.S. Al-Nahl/16:125
Maksud ayat diatas adalah serulah umatmu wahai para rasul dengan seruan
agar mereka melaksanakan syariat yang telah ditetapkan Allah berdasarkna wahyu
yang diturunkannya dengan melalui ibarat dan nasihat yang terdapat dalam Kitab.
Dan hadapilah mereka dengan cara yang lebih baik dari yang lainnya sekalipun
mereka menyakitimu, dan sadarkanlalh mereka dengan cara yang baik.
Sesunguhnya Tuhanmu wahai para Rasul adalah lebih mengetahui dengan apa
yang berjalan dan diperselisihkan, dan juga lebih mengetahui cara yang harus
ditempuh sesuai yang hak.
Ringkasnya ayat tersebut menyuruh Rasulullah menempuh cara
berdakwah dan berdiskusi dengan cara yang baik sedangkan hidayah dan
kesesatan serta hal-hal yang terjadi diantara keduanya sepenuhnya dikembalikan
kepada Allah, karena Dialah yang lebih mengetahui keadaan orang-orang tersebut.
(Al-Maraghy,Jilid V, h.161)
Melalaui ayat ini Allah juga memberitahukkan ihwal umat ini bahwa
mereka adalah umat terbaik. Menurut keterangan Imam Ahmad bahwa seseorang
bangkit dan menuju Rasulullah SAW ketika berada dalam mimbar, lalu bertanya:
Ya Rasulullah siapakah manusia yang paling baik? Manusia yang baik adalah
yang paling tenang, paling bertakwa, paling giat menyuruh kepada yang makruf,
paling gencar melarang kemungkaran, dan paling rajin bersilalaturahim.
Khitab Ayat diatas mencakup seluruh umat pada setiap abadnya, dan sebaik-
baik umat ialah era manusia pada saat Nabi SAW diutus kemudian era generasi
berikutnya dan berikutnya. (Demikianlah ,Kami telah menjadikan kamu sebagai
umat pilihan agar kamu menjadi para saksi bagi umat manusia)
Kedua, dalam kata minkum menunjukan juga min li al-Tabdil menunjukan untuk
sebagian. Dalam pengertian ini maka terjemahan Q.S Ali Imran /3:104 adalah :
Hendaknya ada di antara kamu yang secara khuksus melaksanakan dakwah
islamiah memerintahkan makruf dan melarang yang munkar.” Hal ini sejalan
dengan firman Allah Q.S al-Taubah/9:122 :
Berdasarkan uraian tersebut di atas dapat diketahui dua hal.:
1) kewjiban yang dilaksanakan setiap orang dalam dakwah kepada Islam,
memberikan petunjuk dan penerangan tentang Islam dan berita yang
menggembirakan
2) Hendaknya ada tenaga ahli yang khusus dari kalangan umat Islam yang
berdakwah. Mereka itu harus orang-orang yang memiliki pengetahuan
dalam memahami Al-Qur’an dan dapt menjelaskannya secara komfrehensif,
representataif serta arif dan bijaksana
Dalam kaitan tersebut jelas bahwa hukum berdakwah ada yang sifatnya
fardlu ‘ain yiatu dakwah dalam arti mengajak orang lain mengikuti ajaran Allah
dan RasulNya menurut kadar kesanggupan yang dimiliki masing-masing, yang
dilaksanakan dimana saja, kapan saja, olah siapa saja dan dalam bentuk apa saja
(Lisan, tulisan atau perbuatan) sepanjang mempunyai kesempatan dan peluang.
Dan yang sifatnya fardu kifayah, yaitu dakwah dalam arti yang terorganisir,
terprogram secara sistematik dan berkesinambungan dan dilaksanakan oleh para
ahli yang memiliki pengetahuan dan keterampilan khusus di bidang dakwah.
C. Hikmah Tarbiyah
Referensi
1. Ringkasan Tafsir Ibn Katsir
2. Imam Mustafa al-Maraghy, Tafsir al-Maraghy
3. Al-Raghib al-Isfahay. Mu’jam Mufradat alfadz Al-Qur’an
4. Abudin Nata. Tafsir Ayat-ayat Pendidikan