Professional Documents
Culture Documents
BAB I
Tujuan Instruksional
a. Menjelaskan pengertian sistem politik
b. Menjelaskan pengertian sistem politik
c. Menyebutkan ciri-ciri sistem
d. Menyebutkan konsep pokok politik
e. Mengidentifikasi unsur-unsur sistem
f. Menyebutkan sifat-sifat sistem
Pokok Bahasan
Pengantar Sistem Politik Indonesia
1
1. Pengertian Sistem
Secara Etimologis, Sistem Politik Indonesia berasal dari tiga kata
yaitu Sistem, Politik dan Indonesia. Sistem berasal dari bahasa
yunani, yaitu “systema” yang berarti : a. Suatu keseluruhan yang
tersusun dari sekian banyak bagian (Shrode dan Voich, 1974
:P.115). b. Hubungan yang berlangsung di antara satuan-satuan
atau komponen secara teratur (Awad, 1979 :P.4).
Jadi dengan kata lain “Systema” itu mengandung arti
sehimpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan
secara teratur dan merupakan satu keseluruhan (a whole).
2. Definisi Sistem
1. Ciri-ciri system
Menurut Elias M. Awad (1979:5-8), menyebutkan bahwa cairi-ciri
system meliputi :
a. Terbuka
b. Terdiri dari dua atau lebih subsistem
c. Saling Ketergantungan
d. Kemampuan menyesuaikan diri dengan lingkungannya
e. Kemampuan untuk mengatur diri sendiri
f. Tujuan dan sasaran
Lebih lanjut William A. Schrode serta Dan Voich Jr. menyebutkan
ada enam ciri pokok system, yaitu :
a. Purposive behavior
b. Wholisme
c. Terbuka
d. Melakukan kegiatan transformasi
e. Saling terkait
f. Mekanisme kontrol.
Dengan ciri umum ini jelas, bahwa inti dari sistem adalah
berorientasi pada tujuan dan perilakunya atau segala
kegiatannya bertujuan. Maka secara umum tujuan sistem adalah
menciptakan atau mencapai sesuatu yang berharga, sesuatu
yang mempunyai nilai.
4.
b. Kekuasaan (power)
Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau suatu kelompok
untuk mempengaruhi tingkahlaku orang atau kelompok lain sesuai
dengan keinginan dari pelaku.
Harold D. Lasswell dan A. Kaplan dalam power and society : “Ilmu
Politik adalah mempelajari pembentukan dan pembagian
kekuasaan”.
Deliar Noer, mengatakan “ Ilmu politik adalah memusatkan
perhatian pada masalah kekuasaan dalam kehidupan bersama
atau masyarakat”.
d. Kebijaksanaan (policy)
Menurut Hoogerwerf, Kebijaksanaan Umum, adalah membangun
masyarakat secara terarah melalui pemakaian kekuasaan.
David Eston, “Ilmu Politik adalah studi mengenai terbentuknya
kebijaksanaan umum”.
e. Pembagian (Distribution).
Pembagian (Distribution) adalah pembagian atu penjatahan dari
nilai-nilai (values) dalam masyarakat.
Harold D. Lasswell, dalam bukunya Who Gets what, when and
How : “ Politik adalah masalah siapa mendapat apa, kapan dan
bagaimana”.
Dari definisi diatas, terlihat bahwa salah satu segi yang dipelajari dari
kehidupan masyarakat oleh ilmu politik adalah kekuasaan. Fokus perhatian
ilmu politik dalam masalah kekuasaan adalah :
Kemudian kekuasaan, banyak dimaknai oleh para ahli politik sebagai berikut :
d. Authority/Kewenangan.
e. Control/kendali,
f. Capacity/kapasitas.
g. Relationship/hubungan-koneksi.
Ilmu yang mengkaji tentang hubungan kekuasaan, baik sesama warga negara,
antar warga negara dan negara, maupun hubungan sesama negara.
1. Teori Ilmu Politik Meliputi teori politik dan sejarah perkembangan ide-ide
politik.
Jadi, POLITIK tidak sama dengan ILMU POLITIK dan AHLI ILMU POLITIK belum
tentu seorang POLITIKUS atau TOKOH POLITIK.
1. Politik sebagai usaha-usaha yang ditempuh warga negara untuk membicarakan dan
mewujudkan kebaikan bersama.
2. Politik sebagai segala hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan negara dan
pemerintahan.
3. Politik sebagai segala kegiatan yang diarahkan untuk mencari dan mempertahankan
kekuasaan dalam masyarakat.
4. Politik sebagai kegiatan yang berkaitan dengan perumusan dan pelaksanaan kebijakan
umum.
5. Politik sebagai konflik dalam rangka mencari dan atau mempertahankan sumber-sumber
yang dianggap penting.
A. Ilmu Politik
Definisi Ilmu Politik hingga saat ini menurut para ahli belum bisa
disatukan dalam satu definisi. Hal ini lebih disebabkan oleh adanya
cara pandang /sudut pandang para ahli politik tersebut yang berbeda-
beda. Perbedaan ini menurut Miriam Budiardjo, dapat dibedakan
dalam beberapa konsep yang meliputi :
f. Negara (state)
Negara adalah suatu organisasi dalam suatu wilayah yang
mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan yang ditaati oleh
rakyatnya.
Menurut Roger F. Soltau, dalam Introduction to Politics : “Ilmu
Politik adalah mempelajari negara, tujuan-tujuan negara dan
lembaga-lembaga yang akan melaksanakan tujuan itu; hubungan
antara negara dengan warga negaranya serta dengan negara-
negara lain”.
J. Barents, Ilmu Politik adalah ilmu yang mempelajari kehidupan
negara yang merupakan bagian dari kehidupan masyarakat ;
“Ilmu Politik itu mempelajari negara-negara itu melakukan tugas-
tugasnya”.
g. Kekuasaan (power)
i. Kebijaksanaan (policy)
Menurut Hoogerwerf, Kebijaksanaan Umum, adalah membangun
masyarakat secara terarah melalui pemakaian kekuasaan.
David Eston, “Ilmu Politik adalah studi mengenai terbentuknya
kebijaksanaan umum”.
j. Pembagian (Distribution).
Pembagian (Distribution) adalah pembagian atu penjatahan dari
nilai-nilai (values) dalam masyarakat.
Dengan ciri umum ini jelas, bahwa inti dari sistem adalah berorientasi pada
tujuan dan perilakunya atau segala kegiatannya bertujuan. Maka secara
umum tujuan sistem adalah menciptakan atau mencapai sesuatu yang
berharga, sesuatu yang mempunyai nilai.
Secara harafiah Ilmu Politik berasal dari kata “Ilmu” dan “Politik”. Ilmu adalah
pengetahuan yang tersusun secara sistimatis, berdasarkan fakta, dapat
dibuktikan kebenarannya serta bersifat universal. Sedangakan politik berasal
dari kata “polis”yang berarti negara dan “Taia”berarti urusan. Jadi politik adalah
urusan negara. Ilmu politik adalah merupakan ilmu social. Konsep utama ilmu
politik adalah berkaitan dengan kekuasaan dalam masyarakat.
Ilmu Politik adalah mempelajari suatu segi khusus dari kehidupan masyarakat
yang berhubungan dengan kekuasaan.
Kekuasaan dimaknai ;
Dari aspek kenegaraan Ilmu yang mempelajari negara, tujuan negara, lembaga-lembaga
negara, hubungan negara dengan warganya dan hubungan antar
negara.
Dari aspek kekuasaan Ilmu yang mempelajari kekuasaan dalam masyarakat, dengan
fokus perhatian pada sifat, hakikat, dasar, proses, ruang lingkup
dan hasil dari kekuasaan.
Dari aspek kelakuan/peri Ilmu yang mempelajari kelakuan/perilaku politik di dalam suatu
Rilaku politik sistem politik, yang meliputi budaya politik, dalam hal kekuasaan,
kepentingan dan kebijaksanaan.
5. Pembagian (distri Pembagian dan penjatahan dari nilai-nilai dalam masyarakat, yang
bution) ditekankan pada adanya pembagian yang tidak merata, sehingga timbul
konflik. Ketidakmerataan pembagian nilai yang terjadi diteliti dalam
hubungannya dengan kekuasaan dan kebijaksanaan pemerintah.
Ilmu yang mengkaji tentang hubungan kekuasaan, baik sesama warga negara,
antar warga negara dan negara, maupun hubungan sesama negara.
1. Teori Ilmu Politik Meliputi teori politik dan sejarah perkembangan ide-ide
politik.
Jadi, POLITIK tidak sama dengan ILMU POLITIK dan AHLI ILMU POLITIK belum
tentu seorang POLITIKUS atau TOKOH POLITIK.
6. Politik sebagai usaha-usaha yang ditempuh warga negara untuk membicarakan dan
mewujudkan kebaikan bersama.
7. Politik sebagai segala hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan negara dan
pemerintahan.
8. Politik sebagai segala kegiatan yang diarahkan untuk mencari dan mempertahankan
kekuasaan dalam masyarakat.
9. Politik sebagai kegiatan yang berkaitan dengan perumusan dan pelaksanaan kebijakan
umum.
10. Politik sebagai konflik dalam rangka mencari dan atau mempertahankan sumber-sumber
yang dianggap penting.