You are on page 1of 9

 Soal

1. Jelaskan dan gambarkan berbagai senyawaan silikat, berikan contohnya!


2. Jelaskan yang dimaksud dengan zeolit, dan jelaskan pemanfaatannya
sebagai penjernih air dan pemurnian alkohol pada titik azeotropnya?
3. Jelaskan cara pembuatan SiC dan pemanfaatannya?
 Penyelesaian
1. Senyawaan silikat dan contoh – contohnya
Silikat adalah suatu senyawa yang mengandung satu anion dengan
satu atau lebih atom silikon pusat yang dikelilingi oleh ligan
elektronegatif. Jenis silikat yang sering ditemukan umumnya terdiri dari
silikon dengan oksigen sebagai ligannya. Silika ditemukan di alam dalam
bentuk mineral kuarsa.
 Silikat mineral yang dikenal mereka tetrahedral formulir. Kadang-
kadang tetrahedral bergabung dalam rantai, rantai ganda, lembar, dan
kerangka tiga dimensi. Dengan demikian diklasifikasikan ke dalam
kelompok berdasarkan tingkat polimerisasi dari tetrahedral, seperti
nesosilicates, cyclosilicates, dan sebagainya.

Gambar. Bentuk dasar silikat mineral


 Jenis – jenis silikat yang sangat berbeda adalah talek dan beril. Talek
slebih dikenal sebagai bubuk putih halus untuk kosmetika, talek
berupa silikat magnesium yang mengeras dengan air dalam
strukturnya. Sedangkan beril memiliki berbagai macam warna salah
satunya adalah jenis yang berwarna hijau terang dalam berbentuk
kristal keras jernih adalah permata berharga mahal yaitu Zamrud.
Beril (Be3Al2Si6O18) adalah gabungan silikat dan aluminium yang
berkombinasi dengan zat unsur kimia yang sangat langka yaitu
berilium.
Dalam geologi dan astronomi, istilah silikat digunakan untuk
menunjukkan jenis batu yang terdiri dari silicon dan oksigen (biasanya
sebagai SiO2 atau SiO4) atau salah satu lebih logam dan mungkin juga
bisa terjadi dengan hidrogen. Silikat mineral yang terbagi berdasarkan
strukturnya yaitu terbagi sebagai berikut:
 Olivine (tunggal segi empat)
 Pyroxene (rantai tunggal)
 Amphibole (ganda rantai)
 Micas dan clays (lembar)
 Feldspars (kerangka)
 Kuarsa (SiO2 kerangka)
 Nesosilicates (Pulau silikat)
 Garnet
 Al2SiO5 Mineral
 Sillimanite
 Andalusite
 Kyanite

Sejak Si+4 adalah sangat bermuatan kation, aturan Pauling


menyatakan bahwa hal itu harus dipisahkan yang jauh mungkin
dari Si+4 ion lain. Jadi, saat ini SiO4-4 tetrahedrons dihubungkan
bersama-sama, hanya sudut oxygens akan digunakan bersama
dengan kelompok SiO4-4. Beberapa kemungkinan yang ada dan
menimbulkan kelompok silikat yang berbeda.
Nama Struktur Molekul Gambar

Nesosilicates (Pulau
silikat)
Sorosilicates (Double
Pulau silikat)

Cyclosilicates (Ring
silikat)

Inosilicates (Single Chain


silikat)

Inosilicates (Double Chain


silikat)

Phyllosilicates (Sheet
silikat)
Tectosilicates (Framework
silikat)

2. Pengertian zeolit, penjernihan air, dan pemurnian alkohol pada


titik azeotropnya
- Pengertian zeolit

Zeolit adalah senyawa zat alumino silikat berhidrat dengan


kation natrium, kalium, dan barium. Secara umum, zeolit memiliki
melekular sruktur yang unik, dimana atom silikon dikelilingi oleh 4
atom oksigen sehingga membentuk semacam jaringan dengan pola
yang teratur. Di beberapa tempat di jaringan ini, atom silicon
digantikan degan atom aluminium, yang hanya terkoordinasi dengan 3
atom oksigen. Atom aluminium ini hanya memiliki muatan 3+,
sedangkan silicon sendiri memiliki muatan 4+. Keberadaan atom
aluminium ini secara keseluruhan akan menyebababkan zeolit
memiliki muatan negatif. Muatan negatif inilah yang menebabkan
zeolit mampu mengikat kation.

Zeolit juga sering disebut sebagai 'molecular sieve'/'molecular


mesh' (saringan molekuler) karena zeolit memiliki pori-pori berukuran
melekuler sehingga mampu memisahkan/menyaring molekul dengan
ukuran tertentu zeolit mempunyai beberapa sifat antara lain : mudah
melepas air akibat pemanasan, tetapi juga mudah mengikat kembali
molekul air dalam udara lembab. Oleh sebab sifatnya tersebut maka
zeolit banyak digunakan sebagai bahan pengering.

Disamping itu zeolit juga mudah melepas kation dan diganti


dengan kation lainnya, misal zeolit melepas natrium dan digantikan
dengan mengikat kalsium atau magnesium. Sifat ini pula menyebabkan
zeolit dimanfaatkan untuk melunakkan air. Zeolit dengan ukuran
rongga tertentu digunakan pula sebagai katalis untuk mengubah alkohol
menjadi hidrokarbon sehingga alkohol dapat digunakan sebagai bensin.

- Penjernihan air dengan zeolit


Air banyak digunakan oleh masyarakat dan menjadi
kebutuhan utama. Terutama dalam tubuh manusia yang sebagian besar
memerlukan cairan tubuh sebagai penyusun tubuhnya. Di Indonesia
terdapat penukar ion alami yang berupa zeolit seperti di daerah Bayah,
Kabupaten Lebak. Zeolit sangat berlimpah berupa pecahan sisa batuan
besar-besar yang diekspor. Kemampuan zeolit sebagai ion exchanger
telah lama diketahui dan digunakan sebagai penghilang polutan
kimia10. Dalam air zeolit juga ternyata mampu mengikat bakteri E.
coli11. Kemampuan ini bergantung pada laju penyaringan dan
perbandingan volume air dengan massa zeolit. Tetapi, untuk logam
variabel-variabel yang mempengaruhi efektivitas penukaran kation
belum diketahui.
Kerikil ini dipecah dan ditumbuk menjadi pasir besar
berdiameter sekitar 3 mm. Pasir zeolit selanjutnya dicuci dengan
akuades beberapa kali untuk menghilangkan debu dan serbuknya yang
lebih kecil, kemudian dikeringkan di udara terbuka dalam ruangan ber-
AC (Air Conditioning). Setelah kering pasir zeolit dipak dalam kolom
gelas ber-stopcock berdiameter 4 cm panjang 50 cm (volum kolom 2,5
L). Kolom berzeolit kemudian dipasang vertikal pada statif, diketuk-
ketuk agar padat dan dialiri akuades untuk conditioning sehingga
kolom terisi zeolit separuhnya (25 cm). Kolom siap pakai untuk
eksperimen setelah seluruh airnya dikeringkan dengan membuka
stopcock-nya.
- Titik Azeotrop
Titik azeotrop merupakan titik dimana dua atau lebih campuran
murni sudah tidak bisa dipindahkan lagi dengan destilasi biasa. Hal
dikarenakan ketika titik azeotrop tercapai pada suhu dan tekanan
tertentu, uap yang dihasilkan memiliki rasio yang sama dengan
campurannya sehingga komposisi tidak berubah selama proses
destilasi. Untuk mencapai titik azeotropnya biasanya menggunakan
destilasi lain seperti destilasi parsial.
- Pemurnian Alkohol dengan Zeolit
Zeolit adalah mineral yang memiliki pori-pori berukuran sangat
kecil. Dalam penelitian ini, kami menggunakan 2 tipe zeolit yaitu
zeolit alam dan zeolit sintesis. Pada umumnya zeolit bisa menyerap
dan mengikat air karena partikel air lebih kecil daripada partikel
alkohol. Partikel air berukuran 3 angstrom. Sedangkan partikel alkohol
berukuran lebih besar 4,4 angstrom sehingga tidak bisa diserap oleh
zeolit. Bila kristal zeolit dipanaskan dalam beberapa jam pada suhu

250-900 oC, maka kristal zeolit yang bersangkutan berfungsi menyerap


gas atau cairan. Beberapa jenis mineral zeolit mampu menyerap gas
sebanyak 30% dari beratnya dalam keadaan kering. Pengeringan zeolit
biasanya dilakukan dalam ruang hampa dengan menggunakan gas atau
udara kering nitrogen atau methana dengan maksud mengurangi tekanan
uap ari terhadap zeolit itu sendiri. Keuntungan lain dari penggunaan
mineral zeolit sebagai bahan penyaring adalah pemilahan molekul zat
yang terserap, disamping penyerapan berdasarkan ukuran garis tengah
molekul ruang hampa.
Alkohol (etanol) merupakan bahan yang sifatnya tidak
beracun, tidak berwarna, tidak berasa, tapi memiliki bau yang sangat
khas. Air dalam etanol dapat teradsorbsi karena gaya tarik dari
permukaan membran zeolit lebih besar dari pada gaya tarik yang
menahan air tersebut untuk tetap larut dalam etanol. Dengan
memanfaatkan sifat fisik dan kimia zeolit tersebut yaitu sifat hidrofilik
dan ukuran pori < 0.44 nm sehingga air dalam etanol dapat diserap secara
sempurna dan pada akhirnya kemurniannya meningkat. Absorpsi tersebut
merupakan fenomena permukaan yang terjadi pada saat molekul
adsorbate tertarik dan menempel pada permukaan dari adsorbent. Gaya
tarik tersebut disebabkan oleh gugus-gugus hidroksil yang berada di
permukaan pori dari membran zeolit.
Etanol dan air sering ditemukan bercampur. Dengan kadar
etanol 95,6 % dan air 4,4 %. Kejadian ini diistilahkan dengan positive
azeotrope. Sebuah azeotrope adalah campuran dua atau lebih senyawa
kimia dalam rasio tertentu dan komposisi tersebut tidak dapat dirubah
oleh distilasi sederhana. Ini dikarenakan ketika azeotrop dipanaskan,
hasil penguapan mempunyai ratio yang sama sesuai campuran cairan
awal. Karena komposisi tidak dapat dirubah dengan pemanasan, maka
azeotrop dikenal juga sebagai constant boiling mixtures. Tiap azeotrop
mempunyai sebuah karakteristik titik didih. Titik didih dari sebuah
azeotrop dengan titik didih dibawah titik didih komponen-komponen
penyusunnya (positive azeotrop) sedangkan apabila berada diatas titik
didih komponen-komponen penyusunnya (negative azeotrop). Seperti

yang dijelaskan tadi etanol mendidih pada temperatur 78.4oC, air pada

100oC tapi azeotrop mendidih pada 78.1 oC, yang mana lebih kecil dari

unsur penyusunnya. Tentu saja 78.1oC merupakan temperatur minimum


solution ethano/air dapat dipanaskan. Positive azeotrop dikenal juga
dengan istilah minimum boiling mixtures.

3. Pembuatan SiC (Silikon Carbida)


Cara pembuatannya:

SiC dapat dibuat dari hampir semua bahan baku yang mengandung
sumber Si dan sumber C. Hingga saat ini ada beberapa alternatif proses
pembuatan serbuk keramik SiC, di antaranya telah berhasil disintesa
SiC dari campuran serbuk logam Si dan gula. (Lee dan Rainforth, 1994)
Sekam padi juga telah dimanfaatkan dalam pembuatan SiC. (Sharma et
al., 1984)
Bahan kayu berupa serbuk hasil gergaji yang mengandung
karbohidrat sebagai sumber C dapat dimanfaatkan pula untuk membuat
SiC bila direaksikan dengan sumber yang mengandung Si. (Askeland,
1994) Penelitian ini mengikuti urutan proses seperti yang dilakukan
oleh Klingner namun bahan yang digunakan adalah kayu meranti dalam
bentuk serbuk. (Klingner, 2003) Proses infiltras digantikan dengan
mencampurkan serbuk Si dengan serbuk hasil pirolisa kayu meranti.
Silikon karbida (SiC) juga dapat dihasilkan melalui pemanfaatan
serbuk kayu meranti dan serbuk silikon yang diolah terlebih dahulu.
SiC dapat dihasilkan pada temperatur 15750C dengan laju pemanasan
proses ceramization adalah 200C / menit dan dalam atmosfer argon.
Tingginya temperatur ceramization yang berarti penggunaan energi
yang lebih banyak untuk mencapai temperatur tersebut. Dengan
memanfaatkan ball milling untuk mereduksi ukuran serbuk silikon dan
karbon diharapkan dapat meningkatkan luas penampang bidang yang
bereaksi sehingga SiC dapat dihasilkan pada temperatur yang lebih
rendah. Kayu meranti yang melewati proses pirolisa dapat
menghasilkan karbon 75% dan sisanya adalah zat lain seperti abu (ash
content), uap air (moisture content), dan bahan mudah menguap
(volatile matter content). Hal ini dapat diketahui melalui pengujian
proximate analysis dan energy dispersive x-ray (EDX). Dari hasil
pengujian x-ray diffraction (XRD) menunjukkan bahwa pada
temperatur 13000C dalam atmosfer argon telah diidentifikasi
pembentukan fasa SiC dengan jumlah yang sedikit.

Pemanfaatannya:
Silikon karbida (SiC) dapat digunakan untuk
1. Ampelas (abrasive).
2. Pelindung untuk pesawat ulang alik terhadap suhu yang tinggi
sewaktu kembali kebumi.

You might also like