You are on page 1of 10

Assalamualaikum wr.

wb
Kesetaraan Gender sebagai Bentuk
Penghormatan Wanita

Nama Kelompok :
1. Riandi Pratama MZ (08101003042)
2. Moh. Rhomadhon (08101003039)
3. Yuyun Zulhiyati (06101011031)
4. Eka Sri Wahyuni (06101011022)
5. Nurul Yulianti (06101011033)

Kelompok : 9 (Sembilan)
Pengertian
Gender

Pelaksanaan Masalah Gender di


Kesetaraan Gender dalam Sosial Budaya
dalam Indoneisa di Masyarakat

Kesetaraan Gender
sebagai Bentuk
Penghormatan Wanita

Bentuk-bentuk
Isu Gender dalam Keidakadilan Gender
Perundang- Marjinalisasi atau
undangan Pemiskinan
Pengertian Gender
Wikipedia bahasa Indonesia dijelaskan bahwa gender merupakan aspek hubungan sosial
yang dikaitkan dengan diferensiasi seksual pada manusia.
Heddy Shri Ahimsha Putra (2000) menegasakan bahwa istilah Gender dapat dibedakan ke
dalam beberapa pengertian berikut ini: Gender sebagai suatu istilah asing dengan makna
tertentu, Gender sebagai suatu fenomena sosial budaya, Gender sebagai suatu kesadaran
sosial, Gender sebagai suatu persoalan sosial budaya, Gender sebagai sebuah konsep
untuk analisis, Gender sebagai sebuah perspektif untuk memandang kenyataan.
Secara umum, pengertian Gender adalah perbedaan yang tampak antara laki-laki dan
perempuan apabila dilihat dari nilai dan tingkah laku. Dalam Women Studies Ensiklopedia
dijelaskan bahwa Gender adalah suatu konsep kultural, berupaya membuat perbedaan
(distinction) dalam hal peran, perilaku, mentalitas, dan karakteristik emosional antara laki-
laki dan perempuan yang berkembang dalam masyarakat.
Masalah Gender di dalam Sosial Budaya
Masyarakat

Hubungan yang sub-ordinasi tersebut dialami oleh kaum perempuan di


seluruh dunia karena hubungan yang sub-ordinasi tidak saja dialami oleh
masyarakat yang sedang berkembang seperti masyarakat Indonesia , namun
juga dialami oleh masyarakat negara-negara yang sudah maju seperti
Amerika Serikat dan lain-lainnya. Keadaan yang demikian tersebut
dikarenakan adanya pengaruh dari ideologi patriarki yakni ideologi yang
menempatkan kekuasaan pada tangan laki-laki dan ini terdapat di seluruh
dunia.
Bentuk Ketidakadilan Gender Marjinalisasi
atau Pemiskinan
 Subordinasi atau Penomorduaan
Ialah Sikap atau tindakan masyarakat yang menempatkan perempuan pada posisi
yang lebih rendah dibanding laki-laki dibangun atas dasar keyakinan satu jenis
kelamin dianggap lebih penting atau lebih utama dibanding yang lain.
 Stereotype
Suatu sikap negatif masyarakat terhadap perempuan yang membuat posisi
perempuan selalu pada pihak yang dirugikan.
 Kekerasan
Kekerasan (violence) artinya tindak kekerasan, baik fisik maupun non fisik yang
dilakukan oleh salah satu jenis kelamin atau sebuah institusi keluarga, masyarakat
atau negara terhadap jenis kelamin lainnya.
 Beban Ganda ( Double Burden)
Beban ganda (double burden) artinya beban pekerjaan yang diterima salah satu jenis
kelamin lebih banyak dibandingkan jenis kelamin lainnya.
Isu Gender dalam Perundang-undangan
Undang-Undang No. 1 Tahun 1974
di mana seolah-olah undang-undang tersebut melindungi perempuan
dengan mencantumkan asas monogami di satu sisi akan tetapi di sisi lain
membolehkan bagi suami untuk berpoligami tanpa batas jumlah wanita
yang boleh dikawin.

Ketentuan Pasal 1 U U No. 7 Tahun 1984


Untuk tujuan konvensi yang sekarang ini, istilah “diskriminasi terhadap
wanita” berarti setiap pembedaan, pengucilan atau pembatasan yang dibuat atas
dasar jenis kelamin, yang mempunyai pengaruh atau tujuan untuk mengurangi
atau menghapuskan pengakuan, penikmatan atau penggunaan hak-hak asasi
manusia dan kebebasan-kebebasan pokok di bidang politik, ekonomi, sosial,
budaya, sipil atau apapun lainnya oleh kaum wanita, terlepas dari status
perkawinan mereka, atas dasar persamaan antara pria dan wanita.
Pelaksanaan Kesetaraan Gender dalam
Indonesia

Bidang Pendidikan
Ketertinggalan perempuan dalam bidang pendidikan tercermin
dari presentase perempuan buta huruf (14,54% tahun 2001) lebih
besar dibandingkan laki-laki (6,87%), dengan kecenderungan
meningkat selama tahun 1999-2000. Tetapi pada tahun 2002
terjadi penurunan angka buta huruf yang cukup signifikan.

 Bidang Kesehatan
Dibidang kesehatan dan status gizi perempuan masih merupakan
masalah utama, yang ditunjukkan dengan masih tingginya angka
kematian ibu (AKI) 390/100.000 (SDKI 1994), 337/100.000
(SDKI 1997), dan menurun 307/100.000 (SDKI 2002).
 Bidang Ekonomi
Di bidang ekonomi, secara umum partisipasi perempuan masih rendah,
kemampuan perempuan memperoleh peluang kerja dan berusaha masih
rendah, demikian juga dengan akses terhadap sumber daya ekonomi.

 Bidang Hukum dan Politik


Pada bidang hukum dan politik di Indonesia, terlihat bahwa perbedaan-
perbedaan gender masih sangat membudaya. Hal ini bisa dibuktikan dari
fakta hasil-hasil pemilu di Indonesia sebagai berikut: hasil Pemilu tahun
1999 yang menyertakan 57% pemilih perempuan hanya terwakili 8,8%
dari seluruh anggota DPR, lebih rendah dari hasil pemilu 1997 yang
berjumlah 11,2% dari jumlah pemilih 51%, (Sumber: Statistik dan
Indikator Gender Indonesia 2002). Pemilu 2004 perempuan hanya
terwakili 11%.
TERIMA KASIH

You might also like