You are on page 1of 4

MAHKOTA BERCAHAYA DI serta lebih baik untuk menjadi pengharapan”

( Al-Kahfi/18:46).
SYURGA
Sungguh indah bila kita mau
Tidak bisa dipungkiri bahwa anak merenungkan. Pahala yang besar dan
merupakan aset berharga bagi ke dua orang pengharapan yang baik di sisi Allah tentunya
tuanya. Dan sesuatu yang membanggakan. lebih membanggakan dari pada sekedar perhiasan
Sehingga akan timbul kerendahan di hati hidup di dunia. Bayangkan! Betapa
sepasang suami istri, bila dalam perjalanan rumah berbahagianya seorang insane, bila di dalam
tangga mereka belum juga dikaruniai seorang kuburnya kelak, ada pahala yang terus mengalir
buah hati. Maha besar Allah yang berfirman : untuknya karena harta yang diberikan Allah
untuknya tatkala hidup, digunakan untuk
“Harta dan anak-anak adalah perhiasan berderma dan hal-hal yang baik lainnya. Begitu
kehidupan dunia” pula bila anak kandungnya tumbuh menjadi
seorang sholih yang selalu berguna bagi kedua
Ya, seorang insan akan berbangga jika ia orang tuanya.
dikaruniai harta yang melimpah serta keturunan
yang banyak. Namun islam tidak datang untuk Dan salah satu cara untuk mendidik anak
melenakan manusia di kehidupan dunia, tapi kita menjadi seorang yang solih adalah dengan
agama Allah ini membimbing dan mengarahkan mengajarinya membaca dan menghafal Al-
kita untuk memanagement apa yang telah Qur’an. Namun poin ini justru luput dari
diberikan oleh Allah, agar selalu mengarah perhatian orang tua saat ini. Mereka lebih
kepada kehidupan akhirat yang kekal. Allah pun mementingkan pendidikan formal untuk anak
melanjutkan ayat di atas dengan pesan indah : mereka dengan alasan agar buah hatinya kelak
bisa hidup mapan. Ataupun bila mereka
“Tetapi amalan-amalan yang kekal lagi soleh mendaftarkan anak mereka ke tpq atau madrasah
adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu diniyah, pengajaran dan pendidikan mereka
langsung saja dibebankan di atas pundak-pundak “Penghafal Al-Qur’an datang (menghadap
para ustadz tanpa mau tahu bagaimana Allah) pada hari Qiamat, kemudian Al-Qur’an
perkembangan buah hatinya sendiri dan hanya berucap “Wahai Tuhanku, mohon berilah dia
segelintir orang tua saja yang mau peduli. perhiasan, lalu dia diberi pakaian kemuliaan. Al-
Qur’an pun kembali meminta; “Ya Tuhanku
Padahal bila kita mau mengerti, Ridhoilah dia!” akhirnya Allah pun meridhoinya.
sebenarnya belajar membaca dan menghafal Al- Kemudian dikatakan padanya : “Bacalah ayat
Qur’an bukanlah sesuatu yang sulit bagi anak- Al-Qur’an (Yang kau hafal) dan naiklah” dan
anak kita. Berbagai metode telah dimunculkan ditambahkan satu kebaikan bagi setiap ayat
dan tersebar di mana-mana untuk mempermudah (yang dibaca) HR At-Tidmidzi”
pembelajaran membaca Al-Qur’an bagi anak-
anak, begitu pula dengan menghafal Al-Qur’an. Namun keutamaan yang luar biasa ini
tidak hanya didapat sang penghafal saja, bahkan
Sungguh ironis sekali, karena sekarang orang tua yang melahirkannya akan turut
sering kita temukan anak-anak seumuran TK atau mendapat anugerah yang berlimpah dan bakal
SD yang fasih mengucapkan kalimat bahasa terangkat derajatnya.
inggris sedangkan untuk membaca Al-Qur’an Di hadits yang lain Rosulullah menerangkan fakta
mereka terbata-bata. Pun di sana sini sering kita ini.
menemukan anak-anak yang dengan lancarnya “Barang siapa belajar Al-Qur’an, mengajarkan
menghafal dan menyanyikan lagu-lagu orang dan mengamalkannya, kelak akan dikenakan
dewasa yang sering ditayangkan di tv, padahal itu padanya mahkota yang bercahaya di hari kiamat.
sangat tidak pantas bagi mereka, sedangkan untuk Sinarnya menyamai terang matahari dan kedua
hafalan Al-Qur’an? Ayat kursi entah hafal atau orang tuanya pun diberi dua pakaian yang tidak
tidak? dapat dibandingi dengan gemerlap dunia.
Padahal Allah telah menyiapkan pahala Mereka berdua kemudian bertanya keheranan:
besar bagi orang yang mau menghafal Al-Qur’an, “Karena amalan apakah kami berdua berhak
Rosulullah bersabda : diberi pakaian ini? lalu dikatakan “Karena buah
hati kalian telah belajar, mengajar dan Sedangkan bagi orang yang tiada
mengamalkan Al-Qur’an” (HR. Al-Hakim) perhatian dengan belajar dan menghafal Al-
Qur’an, Rosulullah memberikan perumpamaan
Ah, alangkah indahnya bila semua orang yang sungguh sangat penting untuk kita
tua mau memberi perhatian lebih bagi pelajaran renungkan, Rosulullah bersabda :
Al-Qur’an untuk anaknya dan sang anak pun
memiliki semangat untuk belajar kitab Tuhannya “Sesungguhnya orang yang tidak memiliki
hafalan Al-Qur’an, mereka bagaikan rumah reot
Imam Asy-Syatibi berkata : (HR At-Tyrmudzi)

Duhai pembaca Al-Qur’an yang Setelah tahu berbagai teguran di atas,


berpegang teguh dengannya masihkah kita tidak mau tahu akan pembelajaran
Yang mengagungkannya di setiap Al-Qur’an anak kita? Dan membiarkan mereka
situasi dengan sepenuh lebih dekat dengan budaya barat dan semakin
jauh dengan budaya islam dan bimbingan Al-
penghormatan
Qur’an yang penuh keagungan? Sudah saatnya
Betapa nikmat dan bahagia, kedua kita berikan semangat pada anak-anak kita untuk
orang tuamu kan dianugerahi kembali merangkul Al-Qur’an dan
pakaian dan mahkota yang mengembalikan kejayaan islam. Semoga. (Hif)
bercahaya
Lalu bagaimana anggapanmu bagi Duhai generasi mudaku, telah tiba
sang buah hati ketika tiba hari waktumu untuk kembali kepada
pembalasan amal? Merekalah petunjuk keimanan
Ahlullah dan makhluk Allah yang agar engkau dapat kembali
.terpilih memimpin islam.
Wahai generasi mudaku, tiada
ketakutan yang akan menyerang
kita,
tidak ada ketakutan bila Al-Qur’an
berada di genggaman tangan kita
Sungguh Al-Qur’an adalah cahaya
bagi kita bila kita berpegang teguh
dengannya kita akan di arahkan
menuju petunjuk kebenaran.

As-shuhuf adalah Media


Da’wah yang
diterbitkan oleh Pondok
Nurul Haromain.
Sebuah pondok di
bawah asuhan KH. Ihya’
Ulumiddin, seorang
murid dari ulama’ besar
Abuya Assayyid
Muhammad bin Alawi
Al-Maliki Al-Hasani.

You might also like