You are on page 1of 1

Kelas Polycha eta Berasal dari kata poly ( banyak) dan Chaeta (rambut).Polychaeta artinya berambut banyak.

Semua polychaeta hidupnyadi laut dan dapat dibedakan antara yang jantan dan yang betina.Ciri-ciri Polychaeta:Panjang tubuhnya antara 5-10 cm dengan diameter 2-10mm.Pada anterior tubuhnya terdapat kepala yang dilengkapi denganmata, tentakel serta mulut yang berahang. Tubuhny berwarnamenarik seperti hijau, merah, merah muda, atau campuran.Badan Polychaeta beruas-ruas dan setiap ruas mempunyaisepasang parapodia yang banyak ditumbuhi rambu, dan seta.Cacing ini tidak mempunyai sadel.Dalam daur hidupnya sebagian Polychaeta berada dalambentuk atoke, yaitu hewan yang belum masak secaraseksual( dewasa). Pada saat musim kawin, bagian tubuh tertentumembentuk gonad. Hewan yang sudah dewasa ini disebut Epitoke. Epitoke ini mengandung gamet, proses pembuahan terjadi diluar tubuh.Contoh Polychaeta adalah Neries, Arenicola, Phyllodoce maculata,Trypanosyllis zebra, Gunice viridis (cacing palolo) dan Lysidice ele(cacing wawo).Cacing Palolo banyak terdapat di Pasifik Selatan dan CacingWawo yang banyak terdapat di Maluku. Cacing ini pada musimtertentu muncul ke permukaan air dalam jumlah besar. Cacingtersebut bermanfaat sebagai makanan berprotein tinggi. Polychaeta (dalam bahasa yunani, poly = banyak, chaetae = rambut kaku) merupakan annelida berambut banyak.Tubuh Polychaeta dibedakan menjadi daerah kepala (prostomium) dengan mata, antena, dan sensor palpus. Polychaeta memiliki sepasang struktur seperti dayung yang disebut parapodia (tunggal = parapodium) pada setiap segmen tubuhnya.Fungsi parapodia adalah sebagai alat gerak dan mengandung pembuluh darah halus sehingga dapat berfungsi juga seperti insang untuk bernapas.Setiap parapodium memiliki rambut kaku yang disebut seta yang tersusun dari kitin. Contoh Polychaeta yang sesil adalah cacing kipas (Sabellastarte indica) yang berwarna cerah.Sedangkan yang bergerak bebas adalah Nereis virens, Marphysa sanguinea, Eunice viridis(cacing palolo), dan Lysidice oele(cacing wawo).
Polychaeta memiliki kelamin terpisah. Perkembangbiakannya dilakukan secara seksual. Pembuahannya dilakukan di luar tubuh dan terutama di dalam air. Telur yang telah dibuahi akan menjadi larva yang disebut trakofora. Zigot-trakofora-juvenil. Pada reproduksi aseksual, tubuh melakukan epitoksi (pembentukan individu reproduktif) dan hewan menjadi tampak 2 bagian.

You might also like