Professional Documents
Culture Documents
BIOLOGI LAUT
OLEH.
Nama : Muhammad Syafiiy
Nim : CIK 009 044
Kelompok : VII
PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
2010
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan ini disusun oleh :
Nama : Muh. Syafiiy
Nim : CIK 009 044
Prodi : Perikanan
Kelompok : 7
Mengetahui,
Co. Ass
RISKA D. RAYES
NIM :C1K008056
Dosen Pembimbing
AYU ADHITA DAMAYANTI
NIP : 198212072009122002
Praktikan,
MUH. SYAFIIY
NIM :C1K009044
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr. Wb
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Karena dengan
segala nikmatnya, baik nikmat iman, nikmat Islam, nikmat kesempatan dan
nikmat kesehatan yang tak terhitung nilainya sehingga laporan ini dapat
terselesaikan juga.
Laporan ini tidak akan dapat terselesaikan dengan baik tanpa kritik dan
saran dari Co ass maupun dosen dan pembaca. Dan saya sangat mengharapkan
sekali agar laporan yang saya buat ini dapat berguna baik bagi diri saya sendiri
dan siapapun yang membacanya
Wassalamualaikum wr. Wb.
Mataram,
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................. iii
ABSTRAK..................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN.................................................... ...... 1
Latar Belakang.................................................... ...... 1
Tujuan praktikum................................................ ...... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................... ...... 2
BAB III METODE PRAKTIKUM........................................ ..... 4
3.1 Waktu dan Tempat Praktikum............................ ..... 4
3.2 Alat dan Bahan Praktikum................................. ..... 5
3.3 Cara Kerja....................................................... ..... 5
BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN............................... ..... 6
Hasil Pengamatan.............................................. ..... 6
Analisis data...................................................... .... 11
Pembahasan ....................................................... ..... 15
BAB V PENUTUP............................................................. ...... 17
5.1 Kesimpulan....................................................... ...... 17
5.2 Saran.................................................................. ...... 17
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Hasil pengamatan biota laut pada setiap stasiun.................................
Tabel 2 Tabulasi data perkelas.........................................................................
Tabel 3 Spesies dominan .................................................................................
Tabel 4 Tabulasi data lamun.............................................................................
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1 Jumlah spesies dominan
ABSTRAK
Praktikum ini dilatarbelakangi oleh adanya biota laut yang menghuni
hamper semua bagian laut di pantai, permukaan laut sampai dasar laut sekalipun
serta sungai yang menyebabkan terjadi keanekaragaman pada setiap daerah
pantai dan sekitarnya.
Adapun tujuan dilakukan praktikum ini adalah 1) untuk mengetahui
sampel biota laut, 2) mengethaui cara pengawetan biota laut dan 3) mengetahui
cara mengidentifikasi berbagai jenis biota laut yang dilandasi prosedur kerja
masing-masing. Berdasarkan hasil pengamatan biota yang dilakukan di BBL
Sekotong Lombok Barat di peroleh spesies yang mendominasi dari 8 stasiun
tersebut adalah bintang laut = 28 ind/m
2
dengan diimbangi dengan kepadatan
lamun sebanyak 190.
Kata kunci : biota laut, lamun.
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Biota laut mengalami hamper semua lapisan mulai dari bagian laut
yang paling dangkal / bibir pantai/ permukaan sampai dasar laut sampai dasar
laut.
Ilmu yang mempelajari tentang biota laut adalah biologi laut. Perairan
pantai juga menentukan segala akan kehidupan biota laut. Perairan pantai
dibedakan menjadi 3 yaitu : 1) pantai berbahu : pantai yang tersusun oleh
bahan yang keras; 2) pantai berpasir: tersusun atas factor fisik yang sama
dengan pantai berbatu, dan 3) pantai berlumpur: yaitu pantai yang banyak
mengandung sediment.
Sumberdaya hayati tersiri dari tumbuhan laut yang meliputi rumput
laut, lamun, dan mangrove, sedangkan hewan laut meliputi ubur-ubur,
mollusca, enchinodermata dan chordate. Biota-biota laut ini mempunyai
jumlah yang dominant pada suatu wilayah perairan, hal ini disebabkan factor-
faktor pendukung kehidupannya seperti kelimpahan pakan dan lain sebaginya.
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan diadakan praktikum ini adalah sebagai berikut :
Untuk mengetahui cara mengambil sampel biota laut
Untuk mengetahui cara pengawetan biota laut
Untuk mengetahui cara mengidentifikasikan berbagai jenis biota laut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sebagian besar air permukaan laut memiliki beragam spesies ikan dan
hewan lainnya yang dapat berperan sebagai reservoir bagi penyakit-penyakit
infeksi. Dapat pula hewan-hewan air misalnya mollusca dan crustacean, berperan
sebagai inang antara bagi salah satu tahapan siklus hidup parasit. Kehadiran
jumlah spesies predator atau kompesitor makanan dapat pula menjadi factor yang
merugikan bagi budidaya perikanan. Berdasarkan habitatnya organisme yang
hidup di perairan laut dibedakan menjadi 4 macam, yaitu 1) Neutron yaitu
organisme yang hidup pada zona interfase air dan udara; 2) pelagic atau plankton
yaitu organisme yang hidup pada kolom atau dikatakan pada habitat planktonik,
3) Epibion yaitu organisme yang hidup pada jaringan atau tubuh organisme laut.
(Irianto, 2005).
Biologi laut yaitu Ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang kehidupan
biota laut, berkembang begitu cepat dan mengungkapkan rahasia berbagai
kehidupan jenis biota laut yang jumlah jenisnya luar biasa besarnya dan
keanekaragamannya luar biasa tinggi jenis biota hutan hujan tropis di udara
hamper sama dengan keanekaragaman biota laut. Tidak kurang dari 833 jenis
tumbuh-tumbuhan laut (porifera), 2500 jenis kerang dan keong (mollusca), 1502
jenis udang dan kepiting (crustacean), 745 hewan berkulit duri (echimodermata),
2009 jenis ikan (pisces), 148 jenis burung laut (aves) dan 30 jenis hewan
menyusuri laut (mamalia). Disamping itu tercatat juga tujuh jenis penyu dan tiga
jenis buaya (reptilian) (Kasijan, 2007)
Biologi laut adalah ilmu yang mempelajari tentang makhluk-makhluk
yang hidup di bawah laut dari ukuran yang paling kecil (mikroskopis), hingga
ukuran yang paling besar. Bidang-bidang yang dipelajari dalam biologi laut
secara umum hamper sama dengan ilmu biologi pada umumnya. Perbedaannya
hanya terletak pada tempat hidup makhluk hidup tersebut (Wikipedia, 2007)
Phylum antropoda merupakan phylum yang memiliki spesies paling banyak
dibandingkan phylum-phylum lainnya yang termasuk ke dalam kelas ini adalah
golongan udang-udangan. Pada golongan udang-udangan (crustacean) dan
kepiting kebanyakan hidup di perairan laut, tetapi beberapa di laut dan beberapa di
air tawar, payau, tempat lembab dan daratan (Muryono, 1993).
Hewan moluska dikenal sebagai hewan bertubuh lunak dan tidak memiliki
ruas tubuh. Tubuh yang lunak itu umumnya ditutupi oleh cangkang atau rumah
yang keras. Hewan ini dapat menunjukkan kemampuannya beradaptasi dengan
bermacam-macam lingkungan. Golongan coelenterate mempunyai ukuran yang
mikroskopik, tetapi koloni beberapa spesies mempunyai ukuran 1 mm sampai 2
mm panjangnya. Contoh dari phylum coelenterate adalah ubur-ubur, phylum
coelenterate meliputi bintang laut, teripang, ular laut. Hewan ini hidup di laut
mulai dari pantai sampai dengan dasar laut (Suwignyo, 2005).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Sabtu dan Minggu tanggal 20-21
November 2010, Jam 16.00 sampai selesai di Balai Budidaya Laut Sekotong
(BBL). Sedangkan untuk identifikasi biota laut dilakukan pada hari senin
tanggal 22 November 2010. jam 12.00 wita - selesai di laboratorium
Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Mataram.
3.2 Alat dan Bahan Praktikum
3.2.1 Alat-alat
Adapun alat-alat yang digunakan pada praktikum ini adalah
sebagai berikut:
Transek : Menentukan lokasi pengambilan sampel
Palstik : Untuk menanik biota yang diambil pada tiap transek
Penyaring kasa : Untuk mengambil biota yang di perairan
Gayung : Untuk mengambil biota yang ada di laut
Tali raffia : Untuk menghubungkan patok menjadi sebuah transek
Patok : Lokasi pengambilan biota
Bak preparat : Untuk meletakkan obyek yang akan diamati
Sekop
3.2.2 Bahan-bahan
Adapun bahan-bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah
sebagai berikut :
Formalin : Untuk mengawetkan biota
3.3 Cara Kerja
Adapun cara kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
Pengambilan sampel biota laut
Dibagi menjadi 8 kelompok dari semua praktikan. Tiap kelompok
mempelajari sampel pada setiap stasiun.
Disetiap stasiun pengamatan lapangan dibagi menjadi beberapa plot/ transek.
Masing-masing stasiun terdiri dari 3 plot/ transek. Jarak antara plot 3 cm.
Didasar perairan kuadrat diletakka, mintakan intersidal pada jarak tertentu dan
bertingkat mulai dari garis pantai kea rah tengah. Jarak antara kuadrat kea
rah ketiga (vertical) dank e arah (horizontal) disesuaikan dengan kondisi
lokasi.
Disetiap kuadrat yang diamati, catat semua jenis flora dan fauna yang ada dan
hitung cacah individu masing-masing bagi biota yang lebih dari satu, maka
catat jumlahnya yang disimpan di kantong kresek plastic.
Dimasukkan ke dalam table hasil pengamatan tersebut dan dibuat grafik pada
laporan sementara.
Pengawetan sampel
Diambil contoh flora dan fauna yang belum diketahui namanya dan kemudian
diawetkan.
Dimasukkan ke adalam botol, sampel yang telah yang bermulut luas atau
wadah plastic.
Digunakan formalin 4 % sebagai bahan pengawet yang telah dinetralkan
dengan boraks. Botol diberi label yang ditempelkan di dinding luar botol
sampel.
Identifikasi biota laut
1. Diambil contoh sampel flora dan fauna yang belum diketahui dan kemudian
diawetkan setelah itu specimennya dibawa ke laboratorium untuk
diidentifikasi
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Pengamatan
Biota Laut Pada Setiap Stasiun
Kel/
Stasiun
Transek Kelas
Nama Biota Jml
Nama latin Nama lokal
III/5
IV/7
V/ 1
1
2
3
1
2
3
1
2
Copepoda
Copepoda
Cloropiceae
Asleroidea
Rhadophyceae
Holothoroidea
Gastropeda
Gastropoda
Asteroidea
Rhodopyceae
Rhodophyceai
Crustacea
Bivalvia
Bivalvia
Holothoroidea
Asteroidea
Crutacea
Gastropoda
Gastropoda
Holothroidea
Grastopoda
Achiannelida
Neuplius cyclopoid
Neuplius cyclopoid
Halimeda makroloba
Antopleura sp
Gracillaria sp
Shchopus californicus
Acmaea sp
Urosalpiu cinera
Anthopleura sp
Gracillaria sp
Rhodimenia palmetto
Penacus monodon
Anadara Antiquata
Anadara granosa
Stichopus californicus
Ophiothrix fragilis
Portulius pelagis
Conus bandanus
Litforina scabra
Holoturia sp
Cypraea annulus
Polygordius
Tempenyol
Tempenyol
Rumput laut
Bintang laut
Algae
Teripang
Teritip
Siput laut
Bintang laut
Algae
Rumput laut
Larva udang
Kerang bulu
Kerang dara
Teripang
Bintang mongular
Rajungan
Conus
Kaliomang
Teripang getah
Dakon
Cacing laut
4
5
1
1
1
1
1
1
1
1
1
3
2
1
1
1
1
1
2
1
6
1
3 Asteroidea
Crustacea
Bivalvia
appendicular
Anthop leura sp
-
Anadora granosanicus
Bintang laut
Larva udang karang
Kerang dara
1
1
1
Kel/
Stasiun
Transek Kelas Nama Biota Jml
Nama latin Nama lokal
I/2
II/3
1
2
3
1
2
3
Asteroidea
Echinoidea
Gastropoda
Asteroidea
Gastropoda0
Crutacea
Crustacea
Chlorohyceae
Holothroidea
Asteroidea
Crutacea
Asteroidea
Asteroidea
Gastropoda
Crustacea
Bivalvia
Holothroidea
Bivalvia
Asteroidea
Asteroidea
Gastropoda
Echinoidea
Ophiothrix fragilis
Diadema setosum
Cypraea annulus
Anthopleura sp
Litforina scabra
Penaeus mondom
Thalamita crenata
Halimeda opaneia
Shchopus californicus
Anthopleura sp
Penaeus mondom
Ophiothrix fragilis
Antopleura sp
Litforina scabra
Thalamita crenata
Anadara granosa
Stichopus californicus
Anadara granosa
Anthopleura sp
Anthopleura sp
Conus sp
Radema sitosum
Bintang mengular
Bulu babi
Dakon
Bintang laut
Siput laut
Udang windu
Rajungan hijau
Alga hijau
Teripang
Bintang laut
Udang windu
Bintang mongular
Bintang laut
Siput laut
Rajungan hijau
Kerang dara
Teripang
Kerang dara
Bintang laut
Bintang laut
Conus
Bulu babi
2
1
1
2
1
1
1
1
2
2
1
1
2
6
3
1
1
1
2
9
5
1
Crustacea
Holothroidea
Gastropoda
Chaelopoda
Archianelida
Asteroidea
Crutacea
Scylla serrata
Holothuroidea nabilis
Trochus nilotichus
Eunice fucata
Dolygordius appendieae
Ophiothrix fragilis
Panilirus sp
Kepiting
Teripang lolong
Kaliomang
Cacing pololo
Cacing laut
Bintang mengular
Lobster
8
2
2
1
8
1
3
Kel/
Stasiun
Transek Kelas
Nama Biota
Jml
Nama latin Nama lokal
VI/4
VII/8
1
2
3
1
2
3
Chaelopoda
Rhodopyceae
Holothoroidea
Echinoidea
Holothoroidea
Holothoroidea
Bivalvia
Crustacea
Gastropoda
Copepoda
Bivalvia
Gastropoda
Gastropoda
Gastropoda
Gastropoda
Echinoidea
Bivalvia
Gastropoda
Gastropoda
Eunice fucata
Euceuma alfarezii
Holothuroidea nabilis
Diadema setosum
Shchopus californicus
Holothuria sp
-
Scylla serrata
Conus sp
Nauplus cyclopoid
Anadara granosa
Conus sp
Trochus nileticus
-
Urosalpin cinera
Diadema setosum
Anadara granosa
Lambis crocata
Conus sp
Cacing palolo
Rumput laut
Teripang lolong
Bulu babi
Teripang
Teripang getah
Kerang kapak
Rajungan
Conus
Tempenyol
Kerang dara
Conus
Siput laut
Kerang mahkota
Siput laut
Bulu babi
Kerang dara
Kerang kepala kambing
Conus
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
4
1
1
1
1
1
3
1
1
VII/6 1
2
3
Gastropoda
Cephalopoda
Gastropoda
Rhodopyceae
Chaelopoda
Asteroidea
Gastropoda
Rhodopyceae
Asteroidea
Holothoroidea
Cypraea annulus
Argonanta
Urosalpin cinera
Gracillaria sp
Eunice fucata
Anthopleura sp
Urosalpin cinera
Gracillaria sp
Anthopleura sp
Holothuria sp
Dakon
Siput laut
Alga laut
Cacing palolo
Bintang laut putih
Siput laut
Alga laut
Bintang laut
Teripang getah
4
1
7
1
2
6
1
1
2
1
Tabulasi data perkelas
No Kelas Spesies Jumlah
1. Asteroidea Ophiothrix fragilis
Anthopleura sp
5
28
2. Gastropoda Cypraea annulus
Litforina scabra
Conus sp
Trochus nilotichus
Acmaea sp
Urosalpin cinera
Kerang mahkota
Lambis crocata
11
9
9
3
1
10
1
1
3. Echinoidea Diadema setosum 4
4. Crustacea Penaeus mondom
Thalamita crenata
Scylla serrata
Panilirus sp
Portulius pelagis
Larva udang tingkat x
5
4
9
3
1
1
5. Chlorohyceae Halimeda opuntia
Halimeda makrolaba
1
1
6 Bivalvia Anadara granosa
Anadara antiquata
11
2
Kerang kapak 1
7. Holothroidea Stichopus californicus
Holothuroide nabilis
Holothuria sp
6
3
3
8. Copepoda Naupulius cyclopoid 10
9. Rhodopyceae Gracillaria sp
Rhodimenia palmetto
Eucheuma alfarezii
4
1
1
10. Archianelida Polygardius appendicullar 9
11. Chaelopoda Eunica fucata 4
12. Cephalopoda Argonanta 1
TOTAL 163
Spesies Dominan
No Kelompok
Jumlah Spesies Dominan
Anthopleura sp Cypraea
annulus
Anadara
granosa
Naupulius
cyclopoid
Urosalpin
cinera
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
6
11
1
1
1
0
0
0
1
0
0
0
6
0
4
0
0
2
0
1
1
0
7
0
0
0
9
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
0
1
8
Jumlah 28 11 11 10 10
Tabuasi Data Lamun
Kelompok Nama Spesies Transek Jumlah
I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
Enhalus acoroides
Enhalus acoroides
Enhalus acoroides
-
Enhalus acoroides
Enhalus acoroides
-
-
Enhalus acoroides
-
-
Enhalus acoroides
-
Enhalus acoroides
Enhalus acoroides
-
Enhalus acoroides
Enhalus acoroides
-
-
-
-
Enhalus acoroides
Enhalus acoroides
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
22
29
31
-
40
1
-
-
1
-
-
2
-
33
28
-
33
28
-
-
-
-
1
1
190
Grafik Jumlah Spesies Dominan
0
5
10
15
20
25
30
35
1 2 3 4 5 6 7 8
Naupulus Sp
Cypraea annulus
Anadora granosa
urusaplin ciner
Anthopleura Sp
Analisis Data
Analisa data perentase dominant terhadap total spesies yang ditemukan
Anthopleura sp
Dik. ni = 28
N = 163
Dit. D
1
..?
Jawaban :
% 100
1
1
x
N
n
D
=
% 17 17 , 0
% 100
163
28
x
Cypraea annulus
Dik. ni = 11
N = 163
Dit. D
1
..?
Jawaban :
% 100
1
1
x
N
n
D
=
% 7 , 6 067 , 0
% 100
163
11
x
anadara granosa
Dik. ni = 11
N = 163
Dit. D
1
..?
Jawaban :
% 100
1
1
x
N
n
D
=
% 7 , 6 067 , 0
% 100
163
11
x
Nauplius sp
Dik. ni = 10
N = 163
Dit. D
1
..?
Jawaban :
% 100
1
1
x
N
n
D
=
% 1 , 6 061 , 0
% 100
163
11
x
Urusal pin cinera
Dik. ni = 10
N = 163
Dit. D
1
..?
Jawaban :
% 100
1
1
x
N
n
D
=
% 1 , 6 061 , 0
% 100
163
11
x
Analisis Kepadatan Lamun
Dik. ni = 190 ind
A = 3 stasiun x 1m
2
x 8 kelompok = 24m
2
Dit. D
1
..?
Jawaban :
A
n
D
1
1
2
1
92 , 7
24
190
m
nd
ind
+ +
+ + + + +
+ + + + + + +
,
`
.
|
+
,
`
.
|
+
,
`
.
|
+
,
`
.
|
+
,
`
.
|
+
,
`
.
|
+
,
`
.
|
+
,
`
.
|
+
,
`
.
|
+
,
`
.
|
,
`
.
|
+
,
`
.
|
+
,
`
.
|
+
,
`
.
|
n i
n
ni
N
ni i
H
berarti kategori nilai indeks keragaman benthos untuk kelompok 7 = 0<
1,06 < 2,302. berarti keragamannya keragaman rendah
Pembahasan
Pada hari Sabtu dan Minggu kemarin telah diadakannya praktikum
lapangan. Adapun praktikum yang kami lakukan adalah praktikum biologi
laut, praktikum biologi laut ini dilakukan dengan dua macam perlakuan yaitu
pengambilan sampel dan pengawetan sampel. Setelah dilakukan pembagian
stasiun untuk setiap kelompok, kita melakukan praktikum dengan
pengambilan sampel biota laut.
Pengambilan biota laut dilakukan dengan menggunakan transek
berukuran 1 x 1 meter dan pantai yang dilakukan adalah pantai berpasir
sehingga jarak antara transek 1 sampai dengan transek 3 jaraknya 3 meter, dan
jarak antara stasiun yang satu dengan yang lain 100 meter.
Berdasarkan pengamatan /praktikum yang dilakukan menyatakan
bahwa individu antara jenis biota pada setiap komunitas sama, karena setelah
dicocokan table dari setiap stasiun, ada biota yang sama muncul pada stasiun
yang berbeda. Berdasarkan kecocokan data pada setiap stasiun maka didapat
biota yang mendominasi setiap stasiun tersebut. Biota yang dimaksud adalah
bintang laut, dakom, kerang dara, tempenyol, siput laut, hal ini menunjukkan
bahwa tempat/ lokasi tidak menjadi perbedaan antara semua biota laut, dari
kelima biota ini hamper pada semua stasiun mendapatkannya.
Selain menghitung jumlah biota/ hewan yang ada di sekitar pantai,
kami juga menghitung jumlah kepadatan lamun yang ada di sekitar pantai
tersebut, dari hasil pengumpulan data dari setiap stasiun didapatkan hasil
bahwa dari setiap kelompok/ stasiun tersebut semua mendapatkannya hanya
yang menbedakannya banyak dan sedikit yang didapat. Dari setiap stasiun
yang paling banyak mendapatkan lamun tersebut adalah pda kelompok satu,
hal ini disebabkan karena posisi atau letak stasiun mereka ditumbuhi banyak
lamun. Jika kita mengkaitkan data kepadatan biota laut dengan kepadatan
lamun. Hal itu yang menyebabkan biota yang ada di sekitar pantai tersebut
menjadi berlimpah karena dengan banyaknya lamun di daerah tersebut akan
membuat kesuburan bagi biota yang ada di daerah tersebut.
Berdasarkan table analisis dan grafik membuktikan bahwa stasiun
yang paling banyak menghasilkan biota adalah pada kelompok 2 stasiun 3,
dengan spesies yang mendominasi adalah bintang laut (11%), dan biota yang
paling sedikit dihasilkan oleh kelompok 3 stasiun 5 dengan 11 biota saja.
Dilihat dari tingkat dominannya dari ke 5 spesies yang dominant, pada
spesies Anthopleura sp menghasilkan 0,17%, Cypraea annulus 0,067%,
Anadara granosa 0,067%, Nauplius sp 0,061% dan Clrosalpi cinera dengan
0,061%.
Pada data analisis kepadatan benthos pada kelompok 7 dalam 3 transek
didapatkan hasil 6,667 individu/m
2
. Dari hasil yang didapat ini tingkat
kepadatannya, termasuk dalam kepadatan tinggi karena jumlahnya yang
lumayan banyak.
jjika dilihat dari data analisis keanekaragaman benthos pada stasiun 2
ini termasuk dalam tingkat keanekaragaman rendah karena jumlah
keanekaragamannya sebesar 1,06 dan nilai itu kurang dari 2,302, kurangnya
keanekaragaman tersebut disebabkan karena lokasi tempat pemasangan patok
kelimpahan biotanya kurang sehingga keanekaragamannya rendah.
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Populasi spesies biota laut yang paling dominant adalah spesies yang
hidup di daerah pasir contohnya bintang laut.
Pasang surut air laut sangat mempengaruhi pengambilan sampel.
Lamun adalah populasi tumbuhan laut yang paling banyak.
DAFTAR PUSTAKA
Endang. 2007. Biologi Laut. http;//id.Wikipedia org/wiki/Biologi laut.
11/03/2008. 05:30
Irianto Agus. 2005. Patologi Ikan Teleoski. Universitas Gajah Mada Press.
Yogyakarta.
Muryono. 1993. Zoologi. Universitas Terbuka Press. Jakarta.
Romimohtarto Kasijan. 2007. Biologi Laut. Penerbit Djambatan. Jakarta
Suwignyo dkk. 2005. Avertebrata Air Jilid I. Penerbit Djambatan. Jakarta