Professional Documents
Culture Documents
PENGERTIAN
Tablet effervescent adalah tablet yang mengeluarkan buih ketika dimasukkan kedalam air. Buih yang keluar tersebut adalah gas karbondioksida yang dihasilkan dari reaksi antara asam organik dengan garam turunan karbonat. Gas karbondioksida ini membantu mempercepat hancurnya tablet dan meningkatkan kelarutan zat aktif. Selain itu gas karbondioksida ini juga memberi rasa segar seperti halnya pada minuman kaleng berkarbonsi. Disamping menghasilkan larutan yang jernih, tablet juga menghasilkan rasa yang enak karena adanya karbonat yang membantu memperbaiki rasa beberapa obat tertentu.
KEUNTUNGAN
Memungkinkan penyiapan larutan dalam waktu seketika, yang mengandung dosis yang tepat. Rasa menyenangkan karena karbonasi membantu menutup rasa zat aktif yang tidak enak. Ukuran tablet biasanya cukup besar dan dapat dikemas secara individual sehingga bisa menghindari masalah ketidakstabilan zat aktif dalam penyimpanan. Mudah menggunakannya karena tablet dilarutkan terlebih dahulu dalam air, baru diminum. Bentuk sediaan dengan dosis terukur tepat.
KERUGIAN
Kesukaran untuk menghasilkan produk yang stabil secara kimia. Kelembaban udara selama pembuatan produk mungkin sudah cukup untuk memulai reaksi effervescent.
TUJUAN PENGGUNAAN
Tablet effervescent dibuat untuk memudahkan penyerapan obat karena obat diberikan dalam bentuk larutan ketika akan digunakan. Tablet effervescent juga dapat melindungi zat aktif yang tidak tahan dengan pH lambung. Karena tablet effervescent dapat menaikkan pH lambung menjadi netral atau hampIr netral. Misalnya tablet effervescent yang mengadung aspirin, aspirin tetap ada dalam larutan dan dengan cepat dipakai oleh tubuh pada pengosongan lambung. Aspirin dalam bentuk tablet effervescent tidak begitu mengiritasi selaput lendir lambung. Tablet effervescent dibuat untuk memudahkan bagi pasien yang tidak dapat menelan tablet konvensional, pil, atau kapsul karena sebelum digunakan tablet dilarutkan dalam air terlebih dahulu. Tablet effervescent dibuat untuk menutupi rasa zat aktif yang kurang enak. Dengan tablet effervescent dapat meningkatkan estetika dan rasa senang pasien saat akan minum obat.
BAHAN AKTIF
Beberapa kategori bahan aktif yang dibuat sediaan effervescent: Zat aktif yang sulit dicerna atau rusak di lambung Sebagai contoh adalah Ca2CO3. Dalam bentuk tablet biasa atau serbuk, kalsium karbonat larut dalam asam lambung dan dapat diabsorpsi ke sistem sirkulasi. Akan tetapi dalam GI senyawa ini melepaskan gas CO2 yang mengganggu. Pada pasien usia lanjut di mana tingkat keasaman dalam GI berkurang, kalsium karbonat kemungkinan melewati GI tanpa terdisolusi dan dapat menyebabkan konstipasi.Formulasi kalsium karbonat dalam sediaan effervescent memberikan keuntungan: dalam bentuk terlarut sempurna sebelum digunakan sehingga siap untuk diabsorpsi, tidak menimbulkan gas CO2 dalam lambung, juga resiko terjadinya konstipasi. Zat aktif yang sensitif pH Misalnya asam-asam amino dan antibiotik. Dalam pH lambung senyawa tersebut dapat terdenaturasi, kehilangan aktivitas biologi, atau menyebabkan bentuk tidak aktif. Komponen tablet effervescent dapat bertindak sebagai buffer sehingga pH GI meningkat. Efek pendaparan GI melalui karbonasi ini akan menginduksi pengosongan lambung lebih cepat (normalnya 20 min), sehingga absorpsi zat aktif menjadi maksimum. Zat aktif yang memerlukan dosis besar Umumnya ukuran tablet effervescent lebih besar dibandingkan tablet konvensional, yaitu = 1 inchi dengan bobot tablet ~ 5 gram. Zat aktif yang sensitif terhadap cahaya, lembab, dan oksigen Misalnya vitamin-vitamin. Tablet effervescent mensyaratkan lembab < 0.5%. Untuk menghindari kontak dengan atmosfer, tablet effervescent dikemas dalam aluminium
FORMULA
Vitamin C Pyridoxine PVP Sukrosa Asam Sitrat monohidrat Asam tartrat Natrium bikarbonat PEG 8000
15 20 40 45 10 15
20 30 4000 6000
25 20 25
CONTOH PRODUK
Mylanta Effervescent CDR Extra joss Effervescent Holisticare Ester C Effervescent Vitacare Ester C Effervescent Imboost Effervescent Redoxon Jesscool Effervescent
DAFTAR PUSTAKA
Lachman, Leon. Herbert A Lieberman. Joseph L. Kanig. 2008. Teori dan Praktek Farmasi Industri Edisi ketiga. Jakarta : Universitas Indonesia. Pharmaceutical Excipient. 2nd edition. Editor : Ainley Wade and Paul J. Weller. 1994. London : The Pharmaceutical Press. Martindale, The Extra Pharmacopeia 29th Edition, Council Of The Royal Pharmaceutical Society Of Great Britain, London, The Pharmaceutical Press, 1989. The Pharmaceutical CODEX, Principle and Practice of Pharmaceutics . 12nd ed. 1994. London : The Pharmaceutical Press. Ansel, Howard C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi keempat. Jakarta : Universitas Indonesia. http://www.amerilabtech.com/docs/EffervescentTablets&KeyFacts. pdf. Robert E. Lee. diakses tanggal 9 April 2011.