You are on page 1of 18

Leandro Silva Marques,a Rodrigo Generoso,b Mo nica Costa Armond,c and Camila Alessandra Pazzinid Diamantina, Tre s Coraco

es, Minas Gerais, Brazilt

NUR AMAL (J11106109) Pembimbing: drg. DONALD R. NAHUSONA, M.Kes

Anomali Akar Pendek (Short-Root Anomaly/SRA)


Merupakan kondisi yang jarang ada, dengan prevalensi diperkirakan sebesar 1,3%. Kelainan ini umum terjadi pada pasien wanita dan terutama mempengaruhi premolar dan insisivus rahang atas, apeksnya lebih membulat dibanding bentuk yang biasa ditunjukkan.

Akar gigi yang pendek, menghasilkan rasio mahkota yang kurang baik, yang bisa mempengaruhi prognosis gigi dan menyulitkan rencana perawatan ortodonsi dan prostodonsi pada saat mempertimbangkan aspek seperti penjangkaran dan kemampuan gigi untuk menghasilkan kekuatan dalam mastikasi.

LAPORAN KASUS
y Seorang gadis, berumur 10 tahun 7 bulan, mencari

perawatan ortodonsi, ditemani oleh orang tuanya. Mereka bertujuan untuk melanjutkan perawatan yang telah dimulai 6 bulan sebelumnya oleh dokter gigi ahli ortodonsi lain. Gadis itu menggunakan alat ortodonsi pada lengkung rahang atasnya dari premolar kedua ke premolar kedua. (Gbr.1).

Fig 1. Intraoral photographs of a patient seeking to continue treatment started 6 months earlier with a different provider.

y Pasien memiliki pola pertumbuhan mesofasial, profil

wajah yang cekung, dan maloklusi dental dan skeletal klas II. Gambaran radiografi memperlihatkan SRA terdapat pada insisivus sentralis rahang atas dan rahang bawah dan premolar pertama (Gbr.2). Tidak ada laporan mengenai penyakit ataupun kelainan sistemik

Fig 2. Radiographs showed the SRA of the central incisors and first premolars.

y Rencana perawatan baru melibatkan pelepasan alat

cekat dan penempatam alat ortopedik fungsional yang bertujuan untuk memajukan rahang bawah (Gbr.3).

Fig 3. Fixed appliances and a functional orthopedic appliance were placed.

y Headgear

juga digunakan untuk membatasi pergerakan anterior rahang atas. Setelah 8 bulan menjalani perawatan dengan alat fungsional ortopedik, pasien mengalami mobilitas yang signifikan pada insisivus rahang bawahnya. Kemudian diputuskan untuk menempatkan retainer lingual cekat, dengan diameter 0,025 mm braided fiber, pada insisvus dan caninus rahang bawah (Gbr.4).

Fig 4. Eight months later, the mandibular central inciors showed significant mobility, so a fixed lingual retainer was placed.

y Setelah 19 bulan masa retensi, terdapat stabilitas pada

koreksi sagital dan intercuspasi yang memuaskan (Gbr.5). Selama periode ini, tidak ada perubahan pada jumlah akar yang memendek (Gbr.6).

Fig 5. After 19 months of retention, there was stability in the sagittal correction and satisfactory intercuspation.

Fig 6. Root shortening did not increase.

DISKUSI
Ada dua alasan utama terjadinya akar gigi yang pendek: ygangguan selama perkembangan gigi yresorpsi akar yang awalnya berkembang baik. Oleh karena latar belakang genetik, diagnosis SRA ditegakkan ketika anggota keluarga juga memiliki akar pendek dan kemungkinan penyakit sistemik telah dihilangkan.

y Oyama dkk memperlihatkan bahwa, pada model

dengan akar pendek, tekanan signifikan yang terpusat pada pertengahan akar, cukup untuk meningkatkan resorpsi akar. Jadi, gaya ortodonsi seharusnya di aplikasikan dengan cukup hati-hati dan dengan mudah menghindari pasien dengan anomali ini

KESIMPULAN
Definisi akar pendek telah sering digunakan secara subjektif. Namun, dokter gigi ahli ortodonsi dan ahli gigi sebaiknya berhati-hati dalam membuat diagnosis yang benar dan rencana perawatan individualis untuk keabnormalan ini, karena penentuan bisa berarti perbedaan antara keberhasilan dan kegagalan strategi.

TERIMA KASIH

You might also like