You are on page 1of 10

MODUL 14 ANALISA BREAK EVEN POINT

Analisa Break Event adalah suatu teknik analisa untuk mempelajari hubungan antara Biaya Tetap, Biaya Variabel, Keuntungan dan Volume aktivitas. Masalah Break Event baru akan muncul dalam perusahaan apabila perusahaan tersebut mempunyai Biaya Variabel dan Biaya Tetap. Suatu perusahaan dengan volume produksi tertentu dapat menderita kerugian dikarenakan penghasilan penjualannya hanya mampu menutup biaya variabel dan hanya bisa menutup sebagian kecil biaya tetap. Contribution Margi adalah selisih antara penghasilan penjualan dan biaya variabel, yang merupakan jumlah untuk menutup biaya tetap dan keuntungan. Perusahaan akan memperoleh keuntungan dari hasil penjualannya apabila Contribution Marginnya lebih besar dari Biaya Tetap, yang berarti total penghasilan penjualan lebih besar dari total biaya. Break Event Point menyatakan volume penjualan dimana total penghasilan tepat sama besarnya dengan total biaya, sehingga perusahaan tidak memperoleh keuntungan dan juga tidak menderita kerugian. Break Event Point ditinjau dari konsep Contribution Margin menyatakan bahwa volume penjualan dimana Contribution Margin tepat sama besarnya dengan total Biaya Tetapnya. Asumsi dasar dalam analisa breakevent, antara lain : a. Biaya dapat diklasifikasikan kedalam komponen biaya variabel dan biaya tetap. b. Total biaya variabel berubah secara proporsional dengan volume produksi atau penjualan, sedangkan total biaya variabel per unit tetap konstan. c. Total biaya tetap tidak mengalami perubahan, meskipun ada perubahan volume produksi atau penjualan, sedangkan biaya tetap per unit akan berubah karena adanya perubahan volume kegiatan. d. Harga jual per unit tidak akan berubah selama periode melakukan analisa. e. Perusahaan hanya membuat dan menjual satu jenis produk. Jika membuat dan menjual lebih dari satu jenis produk, maka perbandingan penghasilan

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Hidayat Wiweko, SE. MSi.

PENGANGGARAN PERUSAHAAN

penjualan antara masing-masing produk (disebut sebagai Sales Mix) akan tetap konstan. f. Kapasitas produksi pabrik relatif konstan. g. Harga faktor produksi relatif konstan. h. Efisiensi produksi tidak berubah. i. Perubahan pada persediaan awal dan akhir jumlahnya tidak berarti. j. Volume merupakan faktor satu-satunya yang mempengaruhi biaya. Breakevent Point dapat ditentukan dengan beberapa cara, yaitu: a. Pendekatan grafik : Breakevent Point terjadi pada titik persilangan antara garis penghasilan penjualan dan garis total biaya. b. c. Metode Trial and Error Pendekatan matematis : Rumus matematika untuk menentukan BEP adalah : Total Biaya Tetap BEP (unit) = Harga jual per unit Biaya Variabel/unit

Total Biaya Tetap BEP (Rp) = 1 - Total Biaya Variabel Total hasil penjualan Margin ogf Safety adalah batas keamanan yang menyatakan sampai seberapa jauh volume penjualan yang dianggarkan boleh turun agar perusahaan tidak menderita rugi atau dengan kata lain, batas maksimum penurunan volume penjualan yang dianggarkan, yang tidak mengakibatkan kerugian.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Hidayat Wiweko, SE. MSi.

PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Contoh soal : 1. Rencana penjualan tahun 2000 meliputi kedua jenis produk adalah sebagai berikut: a. Penjualan : Produk A = 15.000 Unit @ Rp 1.000 Produk B = 10.000 Unit @ Rp 750 b. Biaya : Biaya Variabel untuk : Produk A = Rp 500 per unit Produk B = Rp 300 per unit Biaya Tetap keseluruhan Rp 5.000.000 setahun Dengan data tersebut saudara diminta untuk : 1. Menentukan BEP perusahaan secara keseluruhan dalam rupiah 2. Menentukan BEP produk A dalam unit 3. Menentukan BEP produk B dalam unit 2. Sebuah perusahaan menjual 100.000 buah hasil produksinya dengan harga Rp 20,- per buah. Biaya Variabel per buah barang adalah Rp 14,- (yang Rp 11,- adalah biaya produksi dan sisanya adalah biaya pemasaran).. Biaya Tetap, terjadinya secaa merata berjumlah : Rp 792.000 (yang 500.000,- biaya produksi dan lainnya adalah biaya pemasaran). Pertanyaan : a. b. Tentukan BEP dalam rupiah dan unit Menghitung berapa buah barang yang harus dijual agar Rp

perusahaan untung Rp 90.000,I. PENTINGNYA ANGGARAN MODAL Beberapa alasan mengapa anggaran modal mempunyai arti yang sangat penting bagi perusahaan, antara lain adalah: 1. Dana yang dikeluarkan akan terikat untuk jangka waktu yang panjang.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Hidayat Wiweko, SE. MSi.

PENGANGGARAN PERUSAHAAN

2. 3. 4.

Investasi dalam aktiva tetap menyangkut harapan terhadap hasil Pengeluaran dana untuk keperluan tersebut, biasanya meliputi jumlah Kesalahan dalam pengambilan keputusan mengenai pengeluaran modal

penjualan di masa yang akan datang. yang besar dan sulit untuk menjual kembali aktiva tetap yang telah dipakai. tersebut akan mengakibatkan kerugian besar, dengan dampak antara lain: biaya depresiasi yang berat, beban bunga modal pinjaman, biaya per unit yang meningkat bilamana kapasitas mesin terlalu besar tetapi tidak dapat dimanfaatkan secara optimal. Oleh karena itu keputusan tentang pemilihan investasi merupakan keputusan yang paling penting diantara berbagai jenis keputusan yang harus diambil oleh seorang manajer keuangan. Keputusan tersebut tidak saja menentukan tingkat risiko yang harus ditanggung melainkan juga menentukan tingkat keuntungan perusahaan untuk masa mendatang. II. KLASIFIKASI PROYEK (INVESTASI) Perusahaan pada umumnya mengklasifikasikan proyek atau investasi sebagai berikut: 1. 2. a. Penggantian (replacement) Penggantian dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu: Penggantian untuk kelangsungan usaha Meliputi pengeluaran untuk menggantikan peralatan yang rusak dimana peralatan tersebut digunakan untuk berproduksi. Hal-hal yang penting diperhatikan dalam penggantian ini, adalah: Apakah produk dan jasa yang dihasilkan akan diteruskan? Apakah pabrik yang ada saat ini akan tetap digunakan?

Bila jawaban atas pertanyaan tersebut adalah ya, keputusan untuk mempertahankan kelangsungan usaha akan dilakukan tanpa melalui proses yang rumit. b. Penggantian untuk menurunkan biaya

Mencakup pengeluaran untuk menggantikan peralatan yang masih bisa diperbaiki, tapi peralatan tersebut dinilai telah usang. Tujuannya untuk

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Hidayat Wiweko, SE. MSi.

PENGANGGARAN PERUSAHAAN

menurunkan biaya tenaga kerja, biaya bahan dan biaya-biaya lainnya seperti gas, listrik dan air. 3. a. Perluasan (expansion) Ekspansi atas produk yang sudah ada saat ini

Perluasan juga dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu: Mencakup pengeluaran untuk meningkatkan kuantitas produk yang ada saat ini atau untuk menambah outlet penjualan serta fasilitas distribusi.

b.

Ekspansi produk atau pasar baru

Meliputi pengeluaran untuk memproduksi produk baru atau untuk meluaskan pasar ke wilayah yang belum disentuh oleh perusahaan. Proyek ini menyangkut panjang. 4. parkir. III. MANFAAT PENYUSUNAN ANGGARAN MODAL A. Di Bidang Perencanaan : merencanakan penanaman modal yang sehat. B. Di Bidang Koordinasi : mengkoordinir penanaman modal dalam kaitannya dengan : Kebutuhan pembelanjaan, yakni kebutuhan kas Pelaksanaan investasi pada berbagai aktivitas operasional Potensi penjualan Potensi keuntungan Potensi Return on investment Lainnya, seperti bangunan kantor, fasilitas bagi eksekutif, lapangan keputusan strategis yang bisa mengubah sifat usaha perusahaan dengan pengeluaran yang biasanya besar dan bersifat jangka

C. Di Bidang Pengendalian : Mengendalikan perubahan modal.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Hidayat Wiweko, SE. MSi.

PENGANGGARAN PERUSAHAAN

IV. FAKTOR-FAKTOR YANG HARUS DIPERTIMBANGKAN DALAM MENILAI ALTERNATIF PENANAMAN MODAL : a. b. c. diharapkan. V. TEKNIK DAN KONSEP ANGGARAN MODAL Anggaran modal membantu dalam mengambil keputusan untuk menolak ataupun menerima sebuah usulan investasi. Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan untuk menentukan penilaian suatu investasi beserta teknik-teknik perhitungan pendukungnya. Tahap I: Menentukan nilai investasi awal (initial outlays) dari investasi yang akan dilakukan, misalnya harga beli mesin fotocopy Xerox. Tahap 2: Menentukan modal atau sumber dana yang akan digunakan. Dlam hal ini ada tiga alternative pilihan, yaitu: a. b. seluruhnya. c. Tahap 3: Memperkirakan pola arus kas dari investasi yang diusulkan. Setiap arus pengeluaran modal atau dikenal dengan capital expenditure mempunyai 2 macam arus kas, yaitu: 1. Arus kas masuk (cash in flow) Merupakan sumber penerimaan secara tunai yang didapat dari hasil investasi, dalam hal ini semua penerimaan uang dan penerimaan lain yang mempunyai nilai uang tertentu. Sebagian modal sendiri dan sebagian dari pihak lain. Modal sendiri seluruhnya Modal dari pihak lain (Bank dan lembaga keuangan lainnya) Jumlah neto pengeluaran investasi Pengembalian yang diharapkan dari investasi Batasan terendah pengembalian investasi yang

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Hidayat Wiweko, SE. MSi.

PENGANGGARAN PERUSAHAAN

a. Yang termasuk dalam penerimaan uang adalah penerimaan dari penjualan, pembayarn piutang dagang dan sebagainya. b. Yang termasuk dalam penerimaan lain yang mengundang nilai uang adalah seperti penerimaan melalui tambahan hutang dari pihak ketiga seperti bank, lembaga keuangan lainnya (perusahaan anjak piutang), tambahan modal pribadi dari pemilik investasi, penjualan asset (aktiva tetap) dan sebagainya. 2. Arus kas keluar (cash out flow) Merupakan pengeluaran uang ataupun bentuk-bentuk pengorbanan lain yang mempunyai nilai yang tertentu. Dalam arus kas keluar dikenal dua istilah pengeluaran berdasarkan waktu, yaitu: a. Pengeluaran modal (capital expenditure atau outlays) Yaitu setiap pengeluaran tunai yang memberikan manfaat jangka panjang seperti halnya pembelian gedung untuk usaha menjalankan investasi ataupun pembelian asset (aktiva) lainnya yang mengandung manfaat jangka panjang. b. Biaya (revenue expenditure) Yaitu setiap pengeluaran tunai yang diperhitungkan sebagai pengorbanan dalam memperoleh penghasilan pada periode yang sedang berjalan, misalnya biaya bahan produksi, biaya pemasaran, dan sebagainya. Data yang diperlukan dalam melakukan perhitungan arus kas masuk adalah:

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Hidayat Wiweko, SE. MSi.

PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Sales Operating cost per cash Earning before deprec.,interest and tax Depreciation Earning before interest and tax (EBIT) Interest Earning before tax (EBT) Tax Earning after tax (EAT)

xxx xxx ----- xxx xxx ----- xxx xxx ----- xxx xxx ----- xxx

Tahap 4: Melakukan perhitungan arus kas masuk (cash inflow), yang disingkat CF dalam penulisan forlmula di bawah ini. Dalam hal ini tersedia dua metode yang mendukungnya, yaitu: a. Pendekatan Bottom Up (Bottom Up Approach) Rumusnya: CF = EAT + Depreciation + Interest (1 Tax) b. Pendekatan Top Down (Top Down Approach) Rumusnya: CF = EBIT (1-Tax) + Depreciation Atau CF = EBDIT (1 Tax) + (Tax x Depreciation)

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Hidayat Wiweko, SE. MSi.

PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Tahap 5: Melakukan penilaian kelayakan investasi dengan menggunakan metode-metode penilaian investasi adalah:

1. Payback Period Method/Payout Method Adalah suatu periode yang diperlukan untuk dapat menutup kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan Proceed. Kriteria Penilaiannya adalah: Suatu investasi diterima jika laba tunai rata-rata per tahun atau penghematan tunai per tahun yang diperoleh dari investasi cukup dapat menutup modal yang ditanamkan dalam jangka waktu yang telah dikehendaki manajemen. Rumus perhitungan Payback Period adalah: Modal Yang Ditanamkan -----------------------------------------------------Laba Tunai Setelah Pajak Per Tahun Kebaikan Payback Period Method: Bagi investasi yang besar resikonya dan sulit untuk diperkirakan, maka test dengan metode Payback ini dapat mengetahui kembalinya modal yang ditanamkan secepatnya. Payback Method ini dapat digunakan untuk menilai dua proyek investasi yang mempunyai Rate Of Return dan resiko yang sama, sehingga dapat dipilih investasi mana yang paling cepat kembali. Merupakan alat yang sederhana untuk memilih usul-usul investasi sebelum meningkat ke penilaian lebih lanjut.

Keburukan Payback Period Method : Tidak memperhatikan nilai waktu uang Tidak memperhatikan pendapatan selanjutnya setelah investasi pokok

kembali.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Hidayat Wiweko, SE. MSi.

PENGANGGARAN PERUSAHAAN

2. Net Present Value Method Adalah apabila jumlah Present Value dari keseluruhan Proceeds yang diharapkan lebih besar dari Present Value investasinya, maka usul investasi tersebut dapat diterima, dan apabila sebaliknya akan ditolak. Kebaikan Net Present Value Method : Sudah memperhitungkan nilai waktu uang Sudah memperhitungkan seluruh aliran kas selama umur investasi

Kelemahan Net Present Value Method: Membutuhkan perhitungan yang baik dalam menentukan tingkat Dalam membandingkan dua proyek investasi yang tidak sama modal bunganya. yang ditanamkan di dalamnya, nilai tunai neto dalam rupiah tidak dapat digunakan sebagai pedoman. 3. Internal Rate of Return Method Adalah tingkat bunga yang akan menjadikan jumlah present value proceed yang diharapkan akan diterima sama dengan jumlah present value pengeluaran modal.

SELESAI.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Hidayat Wiweko, SE. MSi.

PENGANGGARAN PERUSAHAAN

10

You might also like