You are on page 1of 4

Analisa Ratio merupakan cara penting untuk menyatakan hubungan yang bermakna diantara pos pos laporan keuangan.

. Yang tujuannya adalah untuk menyatakan suatu hubungan diantara dua pos yang relevan yang mudah ditafsirkan dan dibandingkan dengan informasi lainnya. RATIO PROFITABILITAS / RENTABILITAS Adalah menunjukan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Terdiri atas tes yang dilakukan untuk mengevaluasi kinerja laba (kemampulabaan) perusahaan selama tahun tersebut. Dengan demikian rentabilitas perusahaan akan diketahui dengan membandingkan antara laba diperoleh dalam 1 periode dengan jumlah aktiva atau jumlah modal perusahaan tsb. Ratio merupakan cara penting untuk menyatakan hubungan yang bermakna diantara pos pos laporan keuangan. Yang tujuannya adalah untuk menyatakan suatu hubungan diantara dua pos yang relevan yang mudah ditafsirkan dan dibandingkan dengan informasi lainnya. Suad Hasnan (2000;57) mengemukakan bahwa rentabilitas adalah Menunjukan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Terdiri atas tes yang dilakukan untuk mengevaluasi kinerja laba (kemampulabaan) perusahaan selama tahun tersebut. Dengan demikian rentabilitas perusahaan akan diketahui dengan membandingkan antara laba diperoleh dalam 1 periode dengan jumlah aktiva atau jumlah modal perusahaan tersebut. Sofyan Syafri Harahap (2007;304), Rasio rentabilitas atau disebut juga profitabilitas Menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya. Bambang Riyanto (1999;35), rentabilitas suatu perusahaan adalah Menunjukkan perbandingan antara laba dengan dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Beberapa rasio rentabilitas yang dikutip dari Bambang Riyanto(1999;335) adalah sebagai berikut : Gross Profit Margin Rumus : "Penjualan Netto Harga Pokok Penjualan" /"Penjualan Netto " Rasio ini menunjukkan berapa besar presentase laba kotor yang diperoleh dari penjualan. Operating Income Ratio (Operating Profit Margin) Rumus : ("Penjualan Netto Harga Pokok Penjualan " @"Biaya-biaya administrasi umum dan penjualan " @ )/"Penjualan Netto" Rasio ini menggambarkan persentasi keuntungan sebelum pajak (EBIT) yang diperoleh dari total penjualan. Semakin besar maka berarti semakin baik kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Operating Ratio Rumus : ("Penjualan Netto + Harga Pokok Penjualan + " @"Biaya-biaya administrasi umum dan penjualan" @ )/"Penjualan Netto" Rasio ini menunjukkan berapa persen biaya operasi yang dikeluarkan perusahaan dari penjuaalan netto. Semakin kecil rasio ini berarti semakin baik efisien. Net Profit Margin (Sales Margin) Rumus : "Laba Bersih" /"Penjualan Netto " Rasio ini menunjukkan persentasi laba bersih yang diperoleh perusahaan dari total penjualannya. Semakin besar rasio ini berarti kemampuan perusahaan menciptakan laba bersih semakin besar. Return on Investment (ROI) Rumus : "Laba Bersih" /"Total Aktiva "

Rasio di atas menggambarkan persentasi atau kemampuan semua aktiva untuk menghasilkan laba bersih bagi perusahaan. Rate of Return on Net Worth atau Return On Equity (ROE) Rumus : "Laba Bersih" / ("Modal Sendiri" @" " ) Rasio ini menggambarkan persentasi atau kemampuan dari modal sendiri untuk menghasilkan laba bersih.

Rate Of Return Assets (tarif imbalan atas aktiva) Merupakan suatu ukuran seberapa efektif manajemen telah melakukan tanggung jawab dalam perputaran aktiva. Rate Of Return Assets = Laba Bersih + Biaya Bunga (setelah pajak) Jumlah Aktiva rata - rata Return on Sales / Profit Margin (Imbalan atas penjualan) Imabalan atas penjualan mencerminkan bagian setiap rupiah penjualan yg menunjukan laba bersih. Return Sales = Laba Bersih Penjualan Bersih Tarif imbalan atas ekuitas pemegang saham biasa (rate of return on common shareholders equity) Mengukur kinerja perusahaan dalam menggunakan dan mendanai asset untuk menghasilkan laba. Ratio ini mengukur profitabilitas yg memasukan hasil keputusan pendanaan, invesatasi dan operasi. TIAEPSB = Laba Bersih kebutuhan deviden saham preferen Rata-rata ekuitas pemegang saham biasa Laba per lembar saham (earning per share / EPS) Dipakai untuk mengukur pertumbuhan laba dan potensi laba perusahaan. Laba per lembar saham merupakan ratio yg dipublikasikan secara luas karena ratio ini megkonversikan nilai absoluut rupiah laba bersih ke jumlah per lembar saham. EPS = Laba Bersih kebutuhan deviden saham preferen Jumlah rata-rata tertimbang dari lembar saham biasa yg beredar

RATIO LIKUIDITAS Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dalam waktu dekat (saat ditagih). Perusahaan yg mampu memenuhi kewajibannya tepat waktu berarti perusahaan tersebut dalam keadaan LIKUID dan sebaliknya disebut ILLIKUID. Analisa likuiditas memberikan indicator kemampuan membayar hutang jangka pendek perusahaan dan efisiensi operasi manajemen pada saat ini. Semakin liquid sebuah perusahaan

semakin besar kemungkinan perusahaan tsb sanggup membayar para karyawan, pemasok dan pemegang wesel tagihnya. Focus analisanya adalah pada modal kerja atau beberapa komponen modal kerja. Ratio Lancar (current ratio) atau Ratio Modal Kerja (working capital rat) Ratio ini dipakai untuk membandingkan perusahaan2 dengan jumlah aktiva dan kewajiban lancar yg berbeda serta untuk membandingkan likuiditas perusahaan yg sama dari tahun ke tahun. Ratio yg rendah berarti perusahaan tidak akan sanggup melunasi hutang jangka pendeknya dlm kondisi darurat. Ratio yg tinggi dianggap menguntungkan kreditor. (%) Current Ratio= (Aktiva Lancar)/( Hutang Lancar ) x 100 % Ratio cepat (quick ratio) atau Ratio Uji Ketat (acid test ratio) Merupakan ratio perimbangan antara jumlah aktiva lancer dikurangi persediaan dengan jumlah hutang lancer. Semakin tinggi rasionya semakin dianggap likuid perusahaan tsb, dan sebaliknya ratio rendah perusahaan tidak liquid. (%) Quick ratio = Aktiva Lancar + Persediaan Hutang Lancar Ratio Putaran Piutang Usaha (Receivable turnover ratio) Untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mengumpulkan jumlah piutang dalam setiap jangka waktu tertentu. Ratio ini juga dianggap sebagai ukuran efisiensi pemberian kredit dan kebijakan penagihan piutang perusahaan. Semakin tinggi ratio putaran piutang semakin singkat periode wkt antara pencatatan penjualan dan penagihan kas penjualan tsb. Dan sebaiknya angka rupiah dikonversikan kedlm lamanya hari penjualan yg tdk tertagih. (Hari) RPPU = Penjualan bersih Saldo piutang rata rata Ratio Putaran Persediaan ( inventory turnover ratio) Merupkan suatu ukuran kecukupan persediaan dan efisiensi pengelolaan persediaan. Ratio ini merupakan suatu pernyataan lamanya wkt penjualan dari saldo persediaan rata2 dan kemudian digantikan selama tahun tersebut. Dalam ratio ini dipakai biaya pokok penjualan bukannya penjualan sebagai faktor pembilangnya karena by pokok penjualan merupakan ukuran by pokok persediaan yg dijual selama periode tsb, and ukuran by pokok penjualan konsisten dgn faktor penyebab yg berbasis biaya. (brapa x 2,02 kali) Putaran persediaan = Harga pokok penjualan persediaan rata-rata RATIO SOLVABILITAS Menunjukan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikwidasi, baik kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang. Perusahaan akan disebut SOLVABEL jika mempunyai aktiva yang cukup untuk membayar semua hutang2nya. Bila perusahaan tak memiliki jumlah aktiva yang cukup maka disebut INSOLVABEL. Ratio Hutang ke Jumlah Aktiva (debt to total assets ratio) % jumlah aktiva yg didanai oleh kreditor menunjukan sejau mana perusahaan menggunakan pendanaan hutang (debt financing). Ratio ini sering disebut juga Ratio Hutang mengukur hubungan antara jumlah kewajiban dan jumlah aktiva.

Hutang kejumlah aktiva = Jumlah kewajiban Jumlah aktiva Ratio perolehan bunga berjangka (times interest earned ratio) Adalah indikasi kemampuan perusahaan untuk memenuhi pembayran bunga periodic dri laba usaha saat ini.ketentuannya adalah bhw perusahaan harus memperoleh 3 atau 4 kali lipat kebuthan pembayaran bunganya. Perolehan bunga berjangka = Laba bersih sebelum beban bunga & pajak penghasilan Beban bunga

You might also like