You are on page 1of 2

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS BAJA KOTA TANGERANG RESTY

AGUSTIN JAYADI P2.31.31.0.08.043 (2011 KTI) Terjadi peningkatan kasus tekanan darah di seluruh dunia, diperkirakan dalam satu studi mencapai 1.560.000.000 orang pada tahun 2025. Hipertensi merupakan salah satu penyebab kematian nomor satu. Di Indonesia hipertensi adalah faktor risiko utama penyakit-penyakit kardiovaskular yang merupakan penyebab kematian tertinggi. Banyak faktor yang diduga menjadi risiko hipertensi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan tekanan darah. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan cross sectional. Populasi yang diambil adalah seluruh pasien rawat jalan di Puskesmas Baja Kota Tangerang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling dengan kriteria inklusi, yaitu berusia 18-59 tahun, tercatat sebagai pasien rawat jalan Puskesmas Baja, tidak mengalami komplikasi penyakit stroke, jantung dan ginjal; jika wanita tidak sedang hamil atau menyusui. Pengolahan data dilakukan dengan perangkat lunak pengolah data dan aplikasi pengolah data. Analisa univariat disajikan secara deskriptif dan bivariat dengan menggunakan uji korelasi Pearson Product Moment dan Chi-square yang sebelumnya di uji kenormalan dengan uji Kolmogorof-Smirnov. Hasil penelitian berupa analisis bivariat karakteristik responden menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna secara statistik antara tingkat pendidikan dengan tekanan darah sistolik (p=0,233), tidak ada perbedaan bermakna secara statistik antara tingkat pendidikan dengan tekanan darah diastolik (p=0,415), tidak ada perbedaan bermakna secara statistik antara jenis pekerjaan dengan tekanan darah sistolik (p=0,510), tidak ada perbedaan bermakna secara statistik antara tingkat pendidikan dengan tekanan darah diastolik (p=1,000; lalu untuk faktor yang tidak dapat diubah menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara usia dengan tekanan darah sistolik (r =0,389), tidak ada hubungan yang bermakna antara usia dengan tekanan darah sistolik (r =0,353), tidak ada perbedaan bermakna secara statistik antara jenis kelamin dengan tekanan darah sistolik (p=0,132), tidak ada perbedaan bermakna secara statistik antara jenis kelamin dengan tekanan darah diastolik (p=0,396), ada

perbedaan bermakna secara statistik antara riwayat keluarga dengan tekanan darah sistolik (p=0,007), ada perbedaan bermakna secara statistik antara riwayat keluarga dengan tekanan darah diastolik (p=0,004); faktor yang dapat diubah menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara IMT dengan tekanan darah sistolik (r =0,215), tidak ada hubungan yang bermakna antara IMT dengan tekanan darah diastolik (r =0,195), tidak ada hubungan yang bermakna antara RLPP dengan tekanan darah sistolik (r = - 0,049), tidak ada hubungan yang bermakna antara RLPP dengan tekanan darah diastolik (r =0,002), tidak ada perbedaan bermakna secara statistik antara kebiasaan merokok dengan tekanan darah sistolik (p=0,758), tidak ada perbedaan bermakna secara statistik antara kebiasaan merokok dengan tekanan darah diastolik (p=0,317), tidak ada perbedaan bermakna secara statistik antara aktivitas fisik dengan tekanan darah sistolik (p=0,978), tidak ada perbedaan bermakna secara statistik antara aktivitas fisik dengan tekanan darah diastolic (p=0,386), tidak ada hubungan yang bermakna antara asupan Natrium dengan tekanan darah sistolik (r =0,218), tidak ada hubungan yang bermakna antara asupan Natrium dengan tekanan darah diastolik (r =0,201), tidak ada hubungan yang bermakna antara asupan Kalium dengan tekanan darah sistolik (r =0,112), tidak ada hubungan yang bermakna antara asupan Kalium dengan tekanan darah diastolik (r =0,179), tidak ada hubungan yang bermakna antara asupan Kalsium dengan tekanan darah sistolik (r =0,308), tidak ada hubungan yang bermakna antara asupan Kalsium dengan tekanan darah diastolik (r =0,114), tidak ada hubungan yang bermakna antara asupan Magnesium dengan tekanan darah diastolik (r = - 0,010), tidak ada hubungan yang bermakna antara asupan Magnesium dengan tekanan darah diastolik (r =0,201). Saran yang dapat diberikan bagi institusi yaitu menupayakan sosialisasi kepada masyarakat, terkait faktor-faktor risiko hipertensi dilakukan secara terus-menerus untuk menurunkan kejadian hipertensi yang merupakan salah satu penyakit yang memiliki risiko kematian tertinggi.

You might also like