You are on page 1of 9

OPERATION MANAGEMENT

Penerapan Little Law Pada Analisis Aliran Finansial Melalui Financial Statement PT Sari Husada

Disusun Oleh:

Yohan Suryanto Pramono (10 / 310533 / PEK / 15410)

MAGISTER OF BUSINESS ADMINISTRATION FACULTY OF ECONOMICS AND BUSINESS GADJAH MADA UNIVERSITY 2011
A. Sejarah Perusahaan PT Sari Husada Tbk (Perusahaan) didirikan tahun 1954 oleh Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dalam rangka swasembada protein dengan nama NV Saridele. Pengelolaan Perusahaan dipercayakan kepada Bank Industri Negara yang kemudian menjadi Bank Pembangunan Indonesia. Pihak PBB melalui United Nations International Children Emergency Funds (UNICEF), memberikan pinjaman berupa mesin-mesin pengolahan susu yang harus dibayar kembali oleh Perusahaan dalam bentuk susu saridele, yang diserahkan langsung kepada Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Beberapa tahun kemudian terjadi perubahan kebijakan, yaitu dengan diserahkannya pengelolaan NV Saridele dari Bank Pembangunan Indonesia kepada Badan Pimpinan Umum (BPU) Farmasi Negara (sekarang PT Kimia Farma), sehingga nama Perusahaan diubah menjadi Perusahaan Negara (PN) Sari Husada. Tanggal 8 Mei 1972, PT Kimia Farma menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Tigaraksa untuk mendirikan PT Sari Husada dengan Akta Notaris Soeleman Ardjasasmita SH No. 10, tanggal 8 Mei 1972. Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. Y.A.5/158/7 tanggal 28 September 1972. Perubahan terakhir terhadap akta pendirian dilakukan dengan Akta Notaris Thomas Gonawan SH No. 4 tanggal 13 Mei 2003 mengenai peningkatan modal dasar dari 230 juta lembar saham menjadi 750 juta lembar saham dan perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-14599HT.01.04.Th.2003 tanggal 25 Juni 2003. Perusahaan memiliki kantor pusat di Yogyakarta serta kantor pemasaran dan kantor cabang di Jakarta. Pabrik perusahaan berlokasi di Yogyakarta dan Kemudo, Jawa Tengah. Perusahaan beroperasi Republik

dalam bidang industri makanan dan minuman bergizi untuk bayi, anak dan orang dewasa. Perusahaan mulai beroperasi sejak tanggal 1 Oktober 1972. Pada Tahun 1983, perusahaan masuk bursa dan saham-sahamnya diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta. Pada tahun 1992, sebagian besar saham Sari Husada dimiliki PT Tiga Raksa. Untuk memperkuat kedudukannya dalam peta persaingan global, pada tahun 1998 Sari Husada beraliansi dengan Nutricia International, BV (Royal Numico) yang berpusat di Amsterdam, Belanda dan Nutricia merupakan pemegang saham mayoritas Sari Husada. Pada tahun 2006, agar Lebih fokus dalam pengembangan usahanya, perusahaan mengajukan perubahan status dari perusahaan publik menjadi perusahaan privat. Kemudian di tahun 2007, Danone Group mengakuisisi Royal Numico. B. Dasar Teori Didalam pengukuran aliran proses, ada tiga hal penting yang diperhatikan:

1. Arus waktu (flow time) adalah menunjukkan waktu yang dibutuhkan untuk mengkonversi input
menjadi output dan termasuk waktu yang dihabiskan oleh unit aliran menunggu untuk kegiatan proses yang akan dilakukan.

2. Laju aliran (flow rate) adalah jumlah unit aliran yang mengalir melalui suatu titik tertentu
dalam proses per unit waktu. Ri (t) dan Ro (t).

3. Persediaan (inventory) adalah jumlah total unit yang berada dalam batas-batas aliran proses.
Pada proses pengantrian (queuing), rata rata sejumlah konsumen dalam sistem yang stabil (L) adalah sama dengan rata rata kedatangan () dikalikan dengan rata rata waktu yang dihabiskan oleh konsumen dalam sebuah sistem (W). Hukum ini dikenal dengan nama Little Law. Secara matematis dirumuskan: L=xW Didalam sistem persediaan, barang dalam proses (work in process) adalah laju produksi (throughput rate) dikalikan dengan laju waktu (flow time). Secara matematis dirumuskan: W.I.P Inventory = Throughput rate x Flow time Sejak throughput rate sama dengan 1 / siklus waktu, maka: Flow Time = W.I.P Inventory x Cycle Time

C. Penerapan Little Law Pada Perusahaan


Dalam menerapkan Little Law pada analisis aliran finansial ini, saya menggunakan laporan keuangan perusahaan tahun 2004 khususnya perincian laporan keuangan yang pada akhirnya akan didapatkan rekomendasi perbaikan setelah dilakukannya perhitungan analisis aliran. Pada penerapan ini akan dibahas pula waktu aliran yang didapatkan dari perhitungan flow analysis yang akan berdampak pada siklus kinerja keuangan dan throughput rate pada proses produksi. Tabel 1. Perincian laporan neraca konsolidasian NERACA KONSOLIDASIAN PER 30 SEPTEMBER 2004 DAN 2003 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2004 AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas Surat berharga Deposito berjangka Piutang usaha (setelah dikurangi penyisihan piutang tak tertagih sebesar nihil pada 31 September 2004 dan 2003) - Pihak ketiga - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Piutang lain-lain Persediaan (setelah dikurangi penyisihan persediaan usang dan tidak laris sebesar Rp 881 pada 30 September 2004 dan Rp 2,182 pada 30 Sept 2003) Pajak dibayar di muka Uang muka Biaya dibayar di muka Jumlah aktiva lancar AKTIVA TIDAK LANCAR Piutang dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa Investasi dalam saham Aktiva tetap (setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 182.176 pada 30 September 2004 dan Rp 153.727 pada 30 September 2003 Aktiva lain-lain Jumlah aktiva tidak lancar 428,170 61,000 23,355 CONSOLIDATED BALANCE SHEETS AS AT 30 SEPTEMBER 2004 AND 2003 (Expressed in million Rupiah) 2003 340,743 53,500 34,830 CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Marketable securities Time deposits Trade receivables (net of allowance for doubtful accounts of nil at 31 September 2004 and 2003) 4,714 Third Parties Related Parties Other Receivables Inventories (net of provision for obsolete and slow moving inventory of Rp 881 at 30 September 2004 and Rp 2,182 at 30 September 2004 Prepaid taxes Advances Prepaid expenses Total current assets NON-CURRENT ASSETS Amounts due from related parties Investments in shares Fixed assets (net of accumulated depreciation of Rp 182,176 at 30 September 2004 and Rp 153,727 at 30 September 2003) Other assets Total non-current assets

7,901 143,557 4,593

173,271 144

119,609 5,704 6,174 4,370 804,433

134,466 19,505 13,247 2,834 777,254

11,977 155

11,152 209

247,460 8,544 268,136

258,960 5,743 276,064

JUMLAH AKTIVA TOTAL ASSETS

1,072,569

1,053,318

Tabel 2. Perincian laporan laba rugi konsolidasian LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2004 DAN 2003 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2004 Penjualan bersih Beban pokok penjualan Laba kotor Beban usaha Penjualan dan pemasaran Umum dan administrasi Jumlah beban usaha Laba usaha (Beban)/penghasilan lain-lain Keuntungan/ (kerugian ) selisih kurs, bersih Pendapatan bunga Keuntungan penjualan aktiva tetap Lain-lain, bersih Laba sebelum pajak penghasilan Beban pajak penghasilan Kini Tangguhan 842,012 (446,374) 395,638 (125,285) (104,360) (229,645) 165,993 23,292 9,987 152 (1,649) 31,782 197,775 (72,063) (4,268) (76,331) Laba sebelum hak minoritas Hak minoritas atas laba bersih Anak perusahaan Laba bersih Laba bersih per saham dasar (Rupiah penuh) 121,444 (32) 121,412 62 CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME FOR THE YEARS ENDED 30 SEPTEMBER 2004 AND 2003 (Expressed in million Rupiah) 2003 796,677 (422,583)Cost of goods sold 374,094 Gross profit Net sales

Operating expenses (87,935) Selling and marketing (37,698)General and administrative (125,633) 248,461 (22,044) 6,791 20 (2,137) (17,370) 231,091 (70,391) 1,856 Current Deferred Total operating expenses Operating income Other (expenses)/income Foreign exchange gain/ ( losses), net Interest income Gains on sales of fixed assets Others, net Income before income tax Income tax expense

(68,535) 162,556 (18) 162,538 83 Income before minority interest Minority interest in net income of Subsidiary Net income Basic earnings per share (full amount)

Tabel 3. Perincian beban pokok penjualan BEBAN POKOK PENJUALAN COST OF GOODS SOLD

2004 Bahan baku dan pengemas Pada awal tahun Pembelian Pada akhir tahun Pemakaian bahan baku Upah buruh langsung dan beban pabrikasi Jumlah beban produksi Persediaan barang dalam proses Pada awal tahun Pada akhir tahun Beban pokok produksi Persediaan barang jadi Pada awal tahun Pada akhir tahun Beban pokok penjualan 43,279 393,110 (43,296) 393,093 95,138 488,231 6,243 (7,988) 486,486 15,883 (55,995) 446,374

2003 58,478 356,930 (60,063) 355,345 92,749 448,094 7,033 (13,454) 441,673 33,968 (53,058) 422,583 Raw and packaging materials At the beginning of the year Purchases At the end of the year Raw materials used Direct labor and manufacturing overheads Total manufacturing costs Work in progress inventory At the beginning of the year At the end of the year Costs of goods manufactured Finished goods inventory At the beginning of the year At the end of the year Costs of goods sold

Tabel 4. Perincian laporan persediaan PERSEDIAAN 2004 Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku Bahan pengemas Suku cadang Persediaan lainnya Dikurangi: penyisihan persediaan usang dan tidak laris 55,995 7,988 39,056 4,240 12,302 909 120,490 (881) 119,609 136,648 (2,182) 134,466 Less: provision for obsolete and slow moving inventory 2003 53,058 13,454 54,885 5,178 9,479 594 Finished goods Work in progress Raw materials Packaging materials Spare parts Others INVENTORIES

Tabel 5. Perincian hutang usaha berdasarkan jenis pembelian Rincian hutang usaha berdasarkan jenis pembelian adalah sebagai berikut: Bahan baku Bahan pengemas Lainnya 2004 53,098 7,371 7,143 67,612 Details of trade payables by type of purchases were as follows: 2003 41,650 10,303 9,846 61,799 Raw materials Packaging materials Others

D. Pembahasan Terapan Little Law 1.


Analisis flow (dalam juta Rupiah) Throughput R = 446.374 (Costs of goods sold)

Rata-rata persediaan I = 119.609 (Inventories) Rata-rata waktu aliran T = I/R = 119.609 / 446.374 = 0,268 years = 13,93 minggu 14 minggu

For the accounts receivable (AR)

Throughput RAR = 842.012 (Net sales) Rata-rata persediaan IAR = 7.901 + 143.557 + 4.593 = 156.051 (Receivables) Rata-rata waktu aliran TAR = IAR/RAR = 156.051 / 842.012 = 0,18 tahun = 9,6 minggu 10 minggu

For the accounts payable (AP) or purchasing

Throughput RAP = 393.093 (Pemakaian bahan baku) Average inventory in purchasing IAP = 67.612 (hutang usaha berdasarkan jenis pembelian) Average flowtime TAP = IAP/RAP = 67.612 / 393.093 = 0,172 tahun = 8,9 minggu 9 minggu

2.

Cash to cash cycle performance Rerata ketinggalan (lag) = rerata waktu aliran T + rerata waktu aliran TAR = 14 + 10

= 24 minggu. 24 minggu ini merupakan cost to cash cycle.

Investasi dalam bentuk material dan bahan baku yang dibeli setelah 8,9 minggu, nilai

cash to cash cycle = Lag investasi material yang dibeli = 24 - 8,9 = 15,1 minggu.

3.

Penetapan perbaikan dalam operasional (dalam juta Rupiah)

Tingkat throughput melalui proses manufaktur dan pengemasan adalah: Pemakaian bahan baku 393.093 (Raw materials used) dan upah karyawan langsung 95.138

(Direct labor and manufacturing overheads). 4. Pembuatan tabel waktu alir: Bahan baku dan pengemas = Pemakaian bahan baku = 393.093 Beban fabrikasi, pengemasan dan work in process = Upah buruh langsung dan beban pabrikasi + (selisih persediaan barang dalam proses awal dan akhir tahun) = 95.138 + (6,243-7,988) = 93.393 Produk jadi = Beban pokok penjualan = 446,374 Persediaan bahan baku dan pengemas = 39,056 + 4,240 = 43.296 Persediaan fabrikasi, pengemasan dan work in process = suku cadang + persediaan lainnya + barang dalam proses = 12.302 + 909 + 7.988 = 21.199 Persediaan barang jadi = 55.995 Tabel 5. Waktu alir Bahan Baku dan Pengemas Throughput R Juta Rupiah /tahun Juta Rupiah /52 minggu Persediaan I (Juta Rupiah) Aliran Waktu T=I/R (minggu) 393.093 7.559 43.296 5,73 Beban Fabrikasi dan Pengemasan 93.393 1.796 21.199 11,8 Produk Jadi 446.374 8.584 55.995 6,52

E. Kesimpulan Perhitungan Little Law dapat berguna untuk perbaikan pada divisi produksi dalam hal:

1. Bila kita melakukan proses pembelian bahan baku dan pengemas lebih cepat 1 minggu
maka akan didapatkan penghematan sebesar 7.559 juta Rupiah.

2. Sedangkan untuk inventory turn over akan didapatkan 6,52 minggu.

Daftar Pustaka Budi S, S.Kom, MM. Perspektf bisins; tinjauan teknis, manajerial, dan strategi ANDI Offset, 2001.

David Simchi-Levi, Philip Kaminsky dan Edith Simchi-Levi, Designing and Managing The Supply Chain, 2000.

http://www.docstoc.com/docs/38313713/PT-SARI-HUSADA.

Jay Heizer dan Barry Render, Prinsip-prinsip Manajemen Operasi, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2001.

Majalah Marketing, Maret 2009.

You might also like