You are on page 1of 8

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA KLIEN PERUBAHAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG KUTILANG RSJ PROPINSI

JAWA BARAT

Disusun Oleh: VINICA YUSTISIE RANI 220112100037

UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS KEPERAWATAN PROFESI KEPERAWATAN JIWA ANGKATAN XX BANDUNG 2011

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.D DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENDENGARAN I. IDENTITAS A. Identitas Klien Nama Umur Jenis Kelamin Agama Pendidikan Pekerjaan Status Perkawinan Tanggal Masuk RS Tanggal Pengkajian Ruang Rawat No Medrec Diagnosa Medis Alamat Suku Bangsa II. ALASAN MASUK RS Klien sakit sejak kurang lebih 3 tahun yang lalu, ketika sedang tidak beraktivitas klien sering mendengar suara yang berkata mati, mati,mati.. Klien tidak pernah berobat medis. Menurut pengakuan klien, klien dibawa keluarganya ke RSJ pada tanggal 2 Februari 2011 karena mengamuk dan mengancam orang tuanya. Sebelum dibawa ke RSJ, klien di rumahnya pun sering berdiam diri di kamarnya saja III.FAKTOR PREDISPOSISI Klien mengalami gangguan jiwa sejak 3 tahun yang lalu. Klien baru mengalami sakit yang seperti ini. Dari pengakuan klien, klien tidak pernah mengalami aniaya fisik atau kekerasan dalam keluarga. Klien adalah anak ke 3 dari 5 bersaudara. Klien pun tidak pernah melakukan tindak kriminal. Klien mengaku tidak ada anggota keluarga yang mengalami penyakit seperi klien. Klien merasa malu kepada orang lain karena klien tidak mempunyai pekerjaan tetap. : : : : : : : : : : : : : : Tn. D 28 Tahun Pria Islam SLTP Buruh di toko mebel Tidak menikah 2 Februari 2011 24 Februari 2011 Ruang Kutilang 041263 Skizofrenia Hebefrenik (Kronis) Jl. Cisaranten Kulon 01/04, Arcamanik Bandung Sunda

IV. FAKTOR PRESIPITASI Klien mengaku awalnya mendengar suara-suara saat adiknya menikah, jadi klien merasa dilangkahi. Apabila mempunyai masalah, klien sering memendam perasaan dan hanya diam, tidak banyak cerita ke keluarganya. V. PERSEPSI DAN HARAPAN KLIEN DAN KELUARGA a. b. c. d. Persepsi klien atas masalahnya Klien merasa dirinya memiliki gangguan kejiwaan Persepsi keluarga atas masalahnya Keluarga klien merasa sedih karena klien memiliki gangguan kejiwaan Harapan klien sehubungan dengan pemecahan masalah Klien ingin cepat pulang dan berkumpul bersama keluarganya lagi Harapan keluarga sehubungan dengan pemecahan masalah Keluarga ingin agar klien sembuh dan bersikap biasa lagi di lingkungannya VI. KOPING DAN HARAPAN KLIEN/KELUARGA a. Koping klien terhadap masalah yang dihadapi Klien mengatakan tidak tahu mengapa berada disini, klien ingin pulang ke rumah bertemu keluarganya. b. Koping keluarga terhadap masalah klien Keluarga klien menginginkan klien agar cepat sembuh, orang tua dan keluarga klien selalu mendoakan agar klien cepat sembuh

VII. a. TD R Keadaan umum : compos mentis : 130/80 mmHg : 16 x/menit Kesadaran

PEMERIKSAAN FISIK

N S BB TB b.

: 88 x/menit : 36,2 C : 56 kg : 170 cm Keluhan Fisik

Klien mengeluh sering kedinginan karena cuaca. VIII. GENOGRAM KELUARGA

X X

a. b. c.

Pola Pengambilan Keputusan Persepsi Peran dalam Keluarga Persepsi Kemampuan Keluarga

Keputusan diambil oleh ayah atau kakak klien Klien merupakan anak ke 3 dari 5 bersaudara, klien belum menikah. Keluarga mengatakan kemampuan ekonomi keluarga terbatas. IX. PSIKOSOSIAL a. 1. 2. 3. Konsep diri Citra tubuh Klien mengatakan menyukai semua bagian tubuhnya Ideal diri Klien mengatakan ingin menjadi manusia yang berguna Harga diri Klien mengatakan merasa malu dan minder karena belum bekerja dan belum menikah 4. Identitas Klien mengatakan dirinya seorang laki-laki dan berpenampilan sesuai.

5.

Peran Klien adalah anak ke tiga dari lima bersaudara, menurut pengakuannya klien belum menikah.

b. Hubungan Sosial 1. 2. 3. Orang Yang Berarti Peran serta dalam kehidupan masyarakat/kelompok Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain Orang yang paling berarti bagi klien adalah ayah dan ibu klien. Klien dulu sering mengikuti kegiatan Karang Taruna Klien kadang-kadang sering merasa malu terhadap orang yang baru ditemuinya. c. d. Pendidikan dan pekerjaan Gaya hidup Klien lulusan SLTP dan bekerja sebagai buruh di toko mebel. Gaya hidup klien sebelum dan sesudah masuk RSJ sederhana, klien hanya diam di rumah saja apabila sedang tidak bekerja. e. Budaya Klien dilahirkan dan dibesarkan dilingkungan budaya Sunda. Klien berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia dan terkadang dengan bahasa sunda. f. 1. 2. Spiritual Nilai dan keyakinan Klien adalah seorang muslim Kegiatan ibadah Klien rajin dalam beribadah, setelah masuk RSJ klien jadi jarang beribadah karena malas. X. STATUS MENTAL a. Penampilan 1. 2. Berpakaian Cara berpakaian klien cukup rapih, bersih, dan berpenampilan sesuai. Sikap Tubuh

Sikap tubuh klien tidak kaku, ekspresi wajah tampak biasa 3. Kontak Mata Kontak mata klien saat berkomunikasi dengan lawan bicara bagus dapat mempertahankan kontak mata meskipun terkadang suka beralih perhatian. 4. Cara Bicara Klien berbicara dengan volume sedang, bicara seperlunya, bicara fokus, bicara jelas, mudah dimengerti. b. c. Aktivitas Motorik Alam Perasaan Aktivitas motorik klien biasa saja, hanya tampak sedikit lesu. Saat ditanya tentang perasaannya klien menjawab biasa saja. b. Afek Afek klien stabil e. Interaksi selama wawancara Klien bersikap kooperatif selama berbincang-bincang f. Persepsi Halusinasi Menurut klien dirinya mendengar suara-suara yang mengatakan mati, mati, mati. saat klien sedang tidak beraktivitas. g. Isi Pikir dan Waham Klien tidak memiliki isi pikir dan waham. h. Arus Pikir Klien tidak memiliki arus pikir. i. Tingkat Kesadaran Klien bisa menyebutkan tempat, waktu, dan orang-orang di sekitarnya j. Memori Klien tidak memiliki gangguan pada memorinya :

k. l.

Kemampuan Penilaian Daya Tilik Diri

Klien bisa menentukan pilihan yang menurut klien benar. Klien mengatakan bahwa klien memang merasa bahwa dirinya sakit gangguan jiwa. XI. KEBUTUHAN PERENCANAAN PULANG 1. kebutuhan Klien dapat memenuhi kebutuhan akan makanan, keamanan, perawatan kesehatan, dan pakaian sendiri. Sedangkan untuk tempat tinggal dan uang masih bergantung kepada orang tuanya. 2. Kegiatan hidup sehari-hari a. Perawatan diri Klien mengatakan mandi satu kali sehari. Klien BAB dan BAK selalu ke kamar mandi karena kamar mandinya dekat. Klien mengatakan BAB dalam sehari satu kali tapi tidak tentu. Klien mengatakan BAK sering karena di RSJ sering minum dan cuaca sangat dingin. Klien tidak mengeluh ada gangguan pada saat BAK. Klien mengganti bajunya tiga hari sekali, sesuai jadwal dari RSJ. b. Nutrisi Klien mengatakan makan 3x sehari (makan pokok) dan kudapan 2x sehari, klien selalu menghabiskan makanannya. Klien mengatakan tidak mempunyai alergi pada makanan tertentu. c. Tidur Kemampuan klien memenuhi

Klien mengatakan tidak mempunyai masalah saat tidur. Setelah bangun tidur klien merasa biasa saja. Terkadang klien tidur siang, kalau klien tidak pergi ke rehab atau saat cuaca sedang dingin. Klien tidur siang selam kurang lebih satu sampai dua jam. Klien merasa tidak memiliki gangguan saat tidur.

3. Klien dapat mengantisipasi kebutuhannya sendiri, membuat keputusan berdasarkan keinginan sendiri, sedangkan penggunaan obat masih dibantu oleh perawat. Klien mengatakan kalau sudah pulang akan kontrol secara teratur ke poli RSJ Provinsi Jabar. 4. Sistem Pendukung Klien memiliki sistem pendukung yaitu terapis dan keluarga (orang tua klien) 5. Klien menikmati saat bekerja, melakukan kegiatan produktif dan melakukan hobi XII. ASPEK MEDIK a. b. Diagnosa Medik : Skizofrenia Hibefrenik Terapi Medik : 3X1 3X1 1X1

Haloperidol 5 mg THD Chlorpromazine 100 mg

XIII. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN a. Gangguan perubahan persepsi sensori : Halusinasi Pendengaran

You might also like