Professional Documents
Culture Documents
PERSAMAAN DERAJAT
Penulis: Drs. Akhmad Masykur Penyunting Materi: Drs. Sarkadi, M.Si Penyunting Media: Dra. Asih Priati
DAFTAR ISI
IDENTITAS ..................................................................................................................... DAFTAR ISI ................................................................................................................... PENDAHULUAN ............................................................................................................ Kegiatan Belajar 1: 1 2 3
PRINSIP PERSAMAAN DERAJAT MANUSIA Tujuan ......................................................................................... 5 Uraian Materi .............................................................................. 5 1. Arti Prinsip Persamaan derajat ............................................. 5 2. Makna Pembukuan dan Batang Tubuh UUD 1945 ............... 6 3. Ketetapan MPR dan Perundang-undangan ......................... 7 4. Pelaksanaan Hak Azasi Manusia ......................................... 8 5. Macam-macam Hak Azasi manusia ..................................... 9 Latihan ........................................................................................ 10 Tugas Kegiatan 1 ........................................................................ 11 WARGA NEGARA Tujuan ......................................................................................... Uraian Materi .............................................................................. 1. Pengertian Warga Negara .................................................... 2. Tugas, Kewajiban dan Kewenangan WNI, WNA dan Pemerintah Negara ............................................................. 3. Masalah Kewarganegaraan .................................................. 4. Undang-undang Kewarganegaraan di Indonesia ................. 5. Sikap WNI, WNA dan Pemimpin dalam Menjalankan Tugas, Kewajiban dan Kewenangan ..................................... 6. Contoh Sikap Moral Warga Negara yang Baik ..................... Tugas Kegiatan 2 ........................................................................
Kegiatan Belajar 2:
13 13 13 14 14 16 17 18 19
PENDAHULUAN
Selamat berjumpa lagi apa kabar .... Pada hari ini Anda mempelajari modul yang ke 3. Sebelumnya coba ingatlah pokok bahasan modul 2 tentang Cinta Tanah Air, lalu berapa besarkah cinta Anda pada tanah air? Mungkin Anda sulit untuk menjawabnya. Saat ini marilah kita menyadari bahwa untuk mencapai kebahagiaan hidup kita harus selalu mematuhi segala peraturan atau perundangan yang berlaku. Sesuai dengan pandangan hidup bangsa Indonesia yang dituangkan dalam peraturan perundangan serta Piagan Internasional mengenai hak azasi manusia, bangsa Indonesia mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia. Harkat dan martabat manusia merupakan hal yang paling asasi bagi manusia. Dalam arti pengakuan terhadap harkat dan martabat manusia sama dengan pengakuan terhadap hak azasinya. Hak itu merupakan anugerah Tuhan kepada manusia, sehingga tidak dapat dipisahkan dari pribadi manusia. Sebagai bangsa yang lama dijajah oleh bangsa asing, serta banyaknya kerajaan masa lampau, masyarakat Indonesia pernah terbagi-bagi dalam beberapa kelompok yang dikatakan memiliki derajat dan martabat yang berbeda. Apalagi di zaman Orde Lama atau Orde Baru banyak sekali terjadi penyimpangan atau pelanggaran hak azasi manusia. Kini, seiring dengan perkembangan zaman, serta meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap hak azasi manusia, maka tidak ada lagi perbedaan atas derajat dan martabat manusia di Indonesia. Mungkin Anda akan memberi komentar dengan itu, semua kan teori! Jika memang belum ada kesesuaian dan kenyataan di masyarakat janganlah Anda pesimis, harus sabar dan bersikaplah optimis. Untuk lebih memahami dan jelasnya Anda harus mempelajari modul berikut ini yang terdiri dari 2 kegiatan. Kegiatan 1 : Prinsip persamaan derajat manusia Kegiatan 2 : Warga negara Setiap kegiatan disusun berurutan, oleh karena itu sebaiknya Anda mengikuti petunjuk berikut ini antara lain: 1. Waktu yang diperlukan untuk mempelajari modul ini adalah 12 jam. 2. Bacalah setiap penjelasan dengan benar dan tidak tergesa-gesa. 3. Pelajari kembali kegiatan demi kegiatan yang belum dipahami. 4. Praktekkan/terapkan kegiatan-kegiatan yang Anda pelajari dengan menggunakan alat/ bahan; buku-buku yang relevan.
Jika Anda telah selesai mempelajari modul ini serta memahaminya, maka Anda akan lebih memahami menghargai serta mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari, bermasyarakat dan bernegara. Materi yang Anda pelajari ini akan berkaitan dengan materi/modul berikutnya. Oleh sebab itu Anda harus bersungguh-sungguh belajarnya.
Kegiatan Belajar 1
1. 2. 3. 4.
5.
Negara Indonesia yang kita cintai ini memiliki landasan moral atau hukum tentang persamaan derajat. 1. Landaasan Ideal: Pancasila 2. Landasan Konstitusional: UUD 1945 yakni: a. Pembukaan UUD 1945 pada alenia ke-1, 2, 3, dan 4 b. Batang Tubuh (pasal) UUD 1945 yaitu pasal 27, ps. 28, ps. 29, ps. 30, ps. 31, ps. 32, ps.33, dan ps. 34 lihat amandemennya. 3. Ketetapan MPR No. IV/MPR/1999 tentang GBHN.
Alinea pertama adalah suatu pengakuan hak azasi kebebasan atau kemerdekaan semua bangsa dari segala bentuk penjajahan dan penindasan oleh bangsa lain. Contoh jika Anda sedang berbicara dengan teman Anda berilah kesempatan kebebasan mereka untuk mengeluarkan pendapat jangan Anda memaksa kehendak. Alinea kedua adalah pengakuan hak azasi sosial yang berupa keadilan dan pengakuan azasi ekonomi yang berupa kemakmuran dan kesejahteraan. Contoh lihatlah di lingkungan sekitar Anda tentang hubungan antara majikan/tuan tanah atau pemilik kapal dengan nelayan/pekerja. Alinea ketiga adalah hak kodrat yang dianugerahkan oleh Tuhan Yang Maha Esa kepada semua bangsa. Contoh hak untuk memeluk agama, berbicara dan lain sebagainya. Alinea keempat adalah memuat tujuan negara. Contoh pak polisi tidak boleh menangkap seseorang tanpa alasan yang jelas, pemerintah harus memajukan kesejahteraan umum dan juga kita hendaknya ikut mewujudkan ketertiban dunia dan lain sebagainya.
6. Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran (pasal 31). 7. Dan amandemen kedua dicantumkan pada pasal 28a - 28 j.
2. Pasal 27 ayat 2 mengandung pengakuan atas martabat manusia. Semangat isi pasal 27 ini merupakan pengamalan Sila kedua, keempat dan kelima, berarti mengakui hak manusia mendapat kehidupan yang layak, adil dan sejahtera. 3. Pasal 28 mengandung pengakuan atas hak kemerdekaan menyatakan pendapat atau pikiran. 4. Pasal 29 ayat 2, mengandung hak azasi manusia pribadi dalam memilih dan memeluk suatu agama. 5. Pasal 30 ayat 1 mengandung pengakuan atas hak dan sekaligus kewajiban membela negara. 6. Pasal 31 ayat 1 mengandung pengakuan atas hak untuk memperoleh pengajaran. Pasal 31 ayat 2 pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional yang diatur dengan undang-undang. 7. Pasal 34, nilai yang terkandung di dalam pasal ini bahwa fakir miskin dan anak-anak terlantar itu dilindungi oleh negara dan dijamin dalam penghidupannya. Hal ini dapat kita lihat dengan adanya panti asuhan, panti jompo dan yayasan-yayasan serta orangtua asuh.
Untuk lebih memahami uraian di atas, kiranya Anda dapat mengerjakan latihan di bawah ini:
Coba Anda Renungkan! Bila Anda simak makna Hak azasi manusia yang dinyatakan dalam Pembukaan dan Batang Tubuh UUD 1945 serta UU No. 39/1999 adalah begitu mulia. Coba Anda simpulkan hubungan Pembukaan, Batang Tubuh UUD 1945, dan UU No. 39/1999! ......................................................................................................................... ......................................................................................................................... ......................................................................................................................... ......................................................................................................................... Apakah Anda termasuk orang yang melaksanakan makna yang terkandung dalam Pembukaan, Batang Tubuh UUD 1945, dan UU No. 39/1999? ......................................................................................................................... ......................................................................................................................... ......................................................................................................................... ......................................................................................................................... Bagaimana cara melaksanakan HAM yang baik dan benar? ......................................................................................................................... ......................................................................................................................... ......................................................................................................................... .........................................................................................................................
Bagaimana dengan pertanyaan pertanyaan di atas? Apakah Anda dapat menjawabnya? Kalau belum dapat menjawabnya Anda dapat menyimak uraian jawaban di bawah ini. 1. Hubungan Pembukaan, Batang Tubuh UUD 1945 dan UU No. 39/1999 adalah sangat relevan, karena pembukaan memuat pengakuan terhadap hak-hak azasi manusia secara global (pokok) sedangkan Batang Tubuh UUD 1945 merupakan penjabaran dari pokok-pokok pikiran yang terdapat dalam UUD 1945 tentang HAM sedang UU No. 39/1999 merupakan penjabaran lebih rinci tentang pelaksanaan HAM di Indonesia. 2. Saya percaya kepada Anda tentunya sebagai warga negara yang baik pasti akan melaksanakan/mengamalkan makna yang terkandung dalam pembukaan dan Batang Tubuh UUD 1945 serta UU No. 39/1999 baik dalam kehidupan sehari-hari, bermasyarakat ataupun bernegara (lihat contoh). 3. Cara melaksanakan HAM yang baik dan benar adalah: a. Perilaku sehari, bermasyarakat dan bernegara harus sesuai dengan norma-norma yang berlaku. b. Mengakui persamaan derajat. c. Konsekwen dalam tindakan dan perbuatan. d. Tidak saling mengganggu e. Menjunjung tinggi kebenaran dan keadilan
10
Nah bagaimana Anda semakin paham kan! Untuk mengetahui lebih lanjut pemahaman Anda tentang uraian di atas, kerjakanlah tugas mandiri seperti diuraikan di bawah ini!
KEGIATAN 1
Soal:
1. Tuliskanlah pengertian persamaan derajat harkat dan martabat manusia! 2. Tuliskan beberapa contoh perbuatan orang yang bersifat menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia! a. .... b. .... 3. Tuliskan 3 contoh sikap yang bertentangan dengan nilai-nilai moral hak azasi manusia! 4. Tuliskan pasal-pasal UUD 1945, mengenai hak sekaligus kewajiban warga negara! 5. Mengapa bangsa Indonesia melindungi atau membuat jaminan kebebasan hak azasi manusia? Cocokkan jawaban Anda pada kunci jawaban tes mandiri kegiatan 1.
11
12
Kegiatan Belajar 2
WARGA NEGARA
Kegiatan belajar ini akan menjelaskan kepada Anda mengenai warga negara, tugas, kewajiban dan kewenangan WNI, WNA dan pemerintahan negara.
Setelah mempelajari modul ini Anda dapat menjelaskan dengan kata-kata sendiri mengenai hal-hal berikut ini: 1. Pengertian warga negara. 2. Tugas, kewajiban dan kewenangan WNI, WNA dan pemerintahan negara. 3. Masalah kewarganegaraan - Apatride - Bipatride 4. Undang-undang kewarganegaraan di Indonesia. 5. Sikap WNI, WNA dan pemimpin dalam menjelaskan tugas, kewajiban dan kewenangan. - taat kepada pemerintah. - perbuatan dan tanggung jawab. 6. Contoh sikap moral warga negara yang baik.
13
3. Masalah Kewarganegaraan
Apatride Bipatride
Untuk memahami masalah kewarganegaraan baik apatride maupun bipatride, maka perlu juga dikaji tentang dua asas kewarganegaraan yaitu asas ius soli dan ius sanguinus. Mengapa demikian? Karena negara yang menerapkan ius soli maupun ius sanguinus akan menimbulkan apatride dan bipatride.
Pengertian
1) Ius Soli adalah asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang menurut daerah atau negara tempat ia dilahirkan. Contohnya : Anda dilahirkan di negara A maka Anda akan menjadi warga negara A walaupun orangtua Anda adalah warga negara B (dianut di negara Inggris, Mesir, Amerika dan lain-lain).
14
2) Ius Sanguinus adalah asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang menurut pertalian darah atau keturunan dari orang yang bersangkutan tadi. Contohnya: Anda dilahirkan di negara A, tetapi orangtua Anda warga negara B, maka Anda tetap menjadi warga negara B (dianut oleh RRC). Dari uraian di atas apakah Anda mengerti? Jika sudah memahami cobalah sekarang Anda tulis jawaban pertanyaan ini. a) Apakah Anda merasa rugi bila negara Anda menganut Ius Soli? Ya atau Tidak ... alasannya .... b) Apakah Anda merasa beruntung bila negara Anda menganut asas Ius Sanguinus? Ya atau Tidak .... Alasannya .... Untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut, Anda dapat mendiskusikannya dengan teman Anda. 3) Apatride adalah adanya seorang penduduk yang sama sekali tidak mempunyai kewarganegaraan. Contohnya : Anda warga negara A (ius soli) lahir di negara B (ius sanguinus) maka Anda tidaklah menjadi warga negara A dan juga Anda tidak dapat menjadi warga negara B. Dengan demikian Anda tidak mempunyai warga negara sama sekali. 4) Bipatride adalah seorang penduduk yang mempunyai dua kewarganegaraan sekaligus (kewarganegaraan rangkap). Contoh Anda keturunan bangsa B (ius sanguinus) lahir di bangsa B maka Anda dianggap sebagai warga negara B akan tetapi negara A juga menganggap warga negaranya karena berdasarkan tempat lahir Anda. Contoh di atas apakah Anda merasa rugi atau tidak jika Anda menjadi contoh di atas (tidak mempunyai warga negara) ya atau tidak beri alasannya .... Jawaban Anda dapat didiskusikan dengan teman Anda atau mintalah penjelasan dari Guru Bina Anda.
15
Keturunan Eropa Warga Negara Indonesia Keturunan Asing Keturunan Timur Asing
Penduduk
Naturalisasi
Permohonan
UU No. 62 tahun 1958 menetapkan tentang warga negara RI sebagai berikut: 1. Orang-orang yang berdasarkan perundang-undangan dan atau perjanjian dan atau peraturan yang berlaku sejak Proklamasi 17 Agustus 1945 sudah warga negara RI. 2. Orang yang pada waktu lahir mempunyai hubungan hukum kekeluargaan dengan ayahnya seorang warga negara Indonesia hubungan hukum orang itu belum berusia 18 tahun atau sebelum ia kawin. 3. Anak yang lahir dalam 300 hari setelah ayahnya meninggal dunia warga negara RI. 4. Orang yang pada waktu lahir ibunya warga negara RI apabila ia pada waktu mempunyai hubungan hukum kekeluargaan dengan ayahnya. 5. Orang yang pada waktu lahirnya, ibunya warga negara RI jika ayahnya tidak mempunyai kewarganegaraan atau selama tidak diketahui kewarganegaraan ayahnya. 6. Orang yang lahir di dalam wilayah RI selama kedua orangtuanya tidak diketahui. 7. Seorang anak yang ditemukan di wilayah RI selama tidak diketahui orangtuanya. 8. Orang yang lahir di wilayah RI jika kedua orangtuanya tidak mempunyai kewarganegaraan atau selama kewarganegaraan kedua orangtuanya tidak diketahui. 9. Orang yang lahir di wilayah RI yang pada waktu lahirnya tidak mendapat kewarganegaraan ayah dan ibunya dan selama ia tidak mendapat kewarganegaraan ayah dan ibunya itu. 10. Orang yang memperoleh kewarganegaraan RI menurut aturan UU ini. Selanjutnya menurut UU No. 62 tahun 1958 orang dapat memperoleh kewarganegaraan Indonesia karena hal berikut: 1. Karena kelahiran orang itu mempunyai kewarganegaraan sama seperti orang tuanya yang warga negara Indonesia. 2. Pengangkatan anak balita dari orang asing diangkat oleh orang Indonesia yang disahkan oleh pengadilan setempat.
16
3. Permohonan anak yang lahir di luar perkawinan atau tinggal bersama ibunya karena bapaknya (orang asing) menceraikan ibunya maka setelah usia 18 tahun dapat mengajukan permohonan kepada Menteri Kehakiman melalui Pengadilan Negeri setempat. 4. Naturalisasi (Pewarganegaraan) Orang asing yang menjadi warga negara Indonesia. 5. Perkawinan seorang wanita asing yang kawin dengan laki-laki Indonesia dan menetap di Indonesia ia akan memperoleh kewarganegaraan Indonesia.
5. Sikap WNI, WNA dan Pemimpin dalam Menjalankan Tugas, Kewajiban dan Kewenangan
Setiap warga negara adalah sama kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan, tidak pilih kasih. Gagasan tentang persamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan sebenarnya sudah ada sejak berabad yang lalu. Khususnya di Indonesia bertitik tolak dari pendapat bahwa: Tiap negara hukum, sumber kedaulatan tertinggi berada di tangan rakyat. Sementara hukum merupakan perwujudan rasa kesadaran hukum dari rakyat yang didasarkan kepada persamaan derajat dan kedudukan antara warga negara dengan pemerintah atau penguasa. Ini berarti di negara kita tidak dibenarkan ada istilah Orang yang kebal terhadap hukum. Contoh: Anda membawa kendaraan bermotor di jalan yang terlarang, maka Anda diadili karena melakukan pelanggaran. Kalau yang melanggar itu seorang TNI misalnya, ia pun harus diadili. UUD 1945 tidak mengenal perbedaan antara warga negara biasa, anggota pegawai negeri, pejabat dan lain-lain, semua warga negara sama kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan. Di bawah ini diuraikan tentang tugas, kewenangan dan kewajiban warga negara, dan pemerintah RI. Tugas, Kewajiban, dan Kewenangan Warga Negara Indonesia: a) menjunjung tinggi dan menaati perundang-undangan yang berlaku; b) membayar pajak, bea dan cukai yang dibebankan negara kepadanya; c) membela negara dari segala bentuk ancaman, baik yang datang dari dalam maupun dari luar negeri; d) menyukseskan Pemilu baik sebagai peserta atau petugas penyelenggara; e) mendahulukan kepentingan negara/umum dari pada kepentingan pribadi; f) melaksanakan tugas dan kewajiban yang dibebankan bangsa dan negara; g) kewajiban menjaga dan memelihara keamanan dan ketertiban nasional; h) hak untuk mendapat perlindungan atas diri dan harta benda; i) hak untuk mendapatkan dan menikmati kesejahteraan negara; j) hak untuk mendapatkan dan menikmati hasil pembangunan; k) hak untuk dipilih dan memilih dalam pemilu; l) hak untuk mengembangkan minat dan kemampuan pribadi tanpa mengganggu kepentingan umum dan sebagainya.
17
Tugas, Kewajiban dan Kewenangan Pemerintah Negara RI: a) melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia; b) memajukan kesejahteraan umum, dan mencerdaskan kehidupan bangsa; c) mewujudkan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial; d) mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan negara; e) memelihara keamanan, ketertiban, ketenteraman bangsa dan negara; f) menghormati dan melindungi hak asasi warga negara; g) menegakkan hukum/perundang-undangan dan keadilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dan melaksanakan program pembangunan nasional; h) membuat dan mencabut kebijakan demi pelaksanaan pemerintahan negara. Sikap Pemimpin dalam Menjalankan Tugas, Kewajiban, dan Kewenangan: a) melaksanakan tugas dan kewajibannya sesuai peraturan yang berlaku; b) berani membela kebenaran dan keadilan; c) memperlakukan bawahan secara adil dan beradab; d) menerapkan prinsip among Tut Wuri Handayani; e) tidak semena-mena terhadap bawahan; f) menghormati hak dan kewajiban hak asasi warga negara; g) mampu memberikan perlindungan, bantuan dan pertolongan pada bawahan; h) memperlakukan warga negara sederajat atau sama kedudukannya di dalam hukum; i) menghargai hasil karya bawahan sebagai pelaksanaan tugas, kewajiban dan kewenangan; j) mendahulukan melaksanakan tugas dan kewajiban sebelum menuntut haknya sebagai pemimpin; k) tidak membeda-bedakan, pilih kasih, dan menganakemaskan bawahan.
18
4) Di dalam Lingkungan Internasional Dalam rangka menegakkan hak asasi kerjasama dengan bangsa bangsa lain harus dilandasi sikap saling menghormati dan tidak mencampuri urusan negara. Suatu negara tidak dapat memaksakan kehendaknya pada negara lain dan menuntut pelaksanaannya di negara lain tersebut, karena sikap negara mempunyai pedoman sendiri sesuai dengan dasar palsafah negaranya. Untuk lebih memahami uraian di atas coba Anda kerjakan latihan di bawah ini. Sebutkan 2 nilai moral yang dianggap baik dalam lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, berbangsa dan bernegara (internasional). Bagaimana dengan pertanyaan tersebut? Apakah Anda memahaminya. Jika belum ikuti uraian jawaban di bawah ini. Dalam Lingkungan: Keluarga : 1. Orangtua bersikap demokratis. 2. Apabila salah satu anggota keluarga sakit, maka seluruh keluarga berusaha membantu. Sekolah : 1. Sekolah memberikan kesempatan hak dan kewajiban yang sama. 2. Jika ada murid terkena musibah, maka guru dan teman-temanya menjenguk. : 1. Memperlakukan tamu dengan sopan dan ramah. 2. Aktif dalam Pemilu, Memilih Ketua RT/RW.
Masyarakat
Berbangsa dan Bernegara: 1. Dibentuknya lembaga peradilan untuk menegakkan hukum dan keadilan. 2. Adanya kebebasan dan pengakuan dalam memperoleh pendidikan pekerjaan dan penghidupan yang layak. Dengan membaca uraian jawaban di atas, Anda semakin paham bukan? Nah untuk lebih memahami uraian pada kegiatan belajar 2 ini kerjakanlah tugas mandiri seperti diuraikan di bawah ini. Jika Anda dapat mengerjakannya, maka Anda dapat melanjutkan pada modul berikutnya. Jika Anda belum dapat mengerjakan, maka pelajari kembali uraian pada modul ini.
KEGIATAN 2
Soal:
1. Apa yang dimaksud dengan warga negara? 2. Bagaimana akibatnya apabila masyarakat terlebih dahulu menuntut hak baru kemudian melaksanakan kewajibannya?
19
3. Faktor apa yang membedakan manusia mengingkari pengakuan persamaan hak asasi manusia? 4. Orang asing jika memenuhi syarat-syarat keimigrasian berhak berkunjung ke Indonesia. Bagaimana sebaiknya kita memperlakukan mereka? 5. Menurut Anda bagaimana cara yang baik jika berbicara dengan orang yang lebih tua dari Anda? Cocokkan jawaban Anda pada kunci jawaban tes mandiri kegiatan 2.
20
PENUTUP
Setelah beberapa kegiatan yang Anda pelajari dan pahami nampaknya Anda mampu mengikuti perkembangan kejadian. Kenyataan bahwa harapan dan cita cita menuju Indonesia baru yang kita dambakan bersama akan terwujud, yaitu suasana kehidupan masyarakat yang saling menghargai menghormati persamaan derajat, harkat dan martabat manusia serta cita-cita seluruh masyarakat Indonesia yang tentram adil makmur baik jasmani maupun rohani. Sebagai warga negara yang bertanggung jawab terhadap masyarakat, bangsa dan negara hendaknya kita berusaha untuk meningkatkan pengamalan prinsip serta nilai-nilai luhur bangsa terutama memahami manusia yang pada dasarnya memiliki harkat dan martabat yang sama sebagai mahluk ciptaan Tuhan. Kita hendaknya patuh dan taat terhadap agama dan keyakinan kita, karena bangsa kita sebagai bangsa yang berke-Tuhanan. Nilai Ketuhanan inilah yang menjiwai keragaman budaya bangsa Indonesia. Perilaku seperti ini selalu kita bina dan diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari terutama keluarga, karena keluarga merupakan inti dari kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Dengan selesainya pokok bahasan mengenai Persamaan Derajat kita dapat menyimpulkan materi tersebut yaitu: 1. Berdasarkan sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, bangsa Indonesia menyadari bahwa manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa memiliki kedudukan, hak serta kewajiban yang sama. 2. Bangsa Indonesia mengakui dan menghormati harkat, derajat dan martabat manusia atau menghormati hak-hak asasi manusia (HAM) hal ini dapat dilihat pada: a. Pembukaan UUD 1945. b. Batang Tubuh UUD 1945 al.: pasal 27 ayat 1, ayat 2, Pasal 28, Pasal 29, Pasal 30 ayat 1, Pasal 31, Pasal 32, Pasal 33 dan Pasal 34 UUD 1945. c. Ketetapan MPR No. IV/MPR/1999. 3. Dalam rentangan sejarah berdirinya negara Indonesia dalam kenyataannya secara resmi deklarasi bangsa Indonesia telah lebih dahulu dirumuskan dari pada Deklarasi Universal hak-hak asasi manusia PBB, karena pembukaan UUD 1945 dan pasal-pasalnya telah lebih dahulu mengangkat hak-hak asasi manusia. UUD 1945 diundangkan tahun 1945, Deklarasi PBB tahun 1948. 4. Sebagai warga negara Indonesia di samping mempunyai hak juga mempunyai kewajibankewajiban sebagai berikut: a. Menjunjung hukum dan pemerintahan. b. Membela negara. c. Setia kepada Pancasila dan UUD 1945, bangsa dan tanah air. d. Berdisiplin tinggi, rela bekerja dalam membangun negara. e. Setia membayar pajak. 5. Menurut pasal 26 UUD 1945 Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan Undang-undang sebagai warga negara.
21
6. Setiap Warga Negara Asing (WNA) mempunyai: a. Hak, seperti berhak dilindungi keamanannya. b. Kewajibannya: - ikut menjaga ketertiban dan keamanan. - mengikuti aturan yang ada di lingkungan tempat tinggal. 7. Setiap Warga Negara Asing (WNA), tidak mempunyai hak untuk: a. menjadi pegawai negeri. b. menjadi anggota TNI/POLRI. c. menjadi anggota partai politik atau ormas. d. pemilikan atas tanah. e. hak memilih dan dipilih dalam PEMILU. Apabila Anda belum mengerti atau memahami materi modul ini, cobalah Anda tanyakan atau diskusikan kepada Guru Bina, orang tua atau teman Anda. Untuk mengukur keberhasilan Anda dalam belajar. Mintalah tes akhir modul kepada Guru Bina.
22
TES MANDIRI
KEGIATAN 1
1. Pengertian persamaan derajat harkat dan martabat adalah persamaan tingkat, martabat dan kedudukan manusia sebagai mahluk Tuhan yang berbekal kemampuan kodrati serta hak dan kewajiban asasi. 2. Contoh perbuatan adalah: a. Tidak sewenang-wenang kepada orang lain. b. Tidak memaksakan kehendak dll. 3. Contoh sikap yang bertentangan dengan nilai-nilai moral HAM adalah: a. Merampas hak orang lain. b. Melakukan pengeroyokan/main hakim sendiri. c. Melakukan korupsi, kolusi dan nepotisme. 4. Mengenai hak yaitu pasal 27 ayat 1, pasal 28, 29, 30, 31, 33. Kewajiban yaitu pasal 27 ayat 2, pasal 30. 5. Tujuan untuk a. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tanah air Indonesia. b. Supaya adanya kepastian hukum. c. Untuk menjamin dan melindungi HAM. d. Ketentraman hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. e. Adanya keadilan dll.
KEGIATAN 2
1. Warga Negara adalah setiap orang yang menurut Undang-undang kewarganegaraan termasuk warga negara. 2. Akibatnya akan terjadi kesewenang-wenangan di masyarakat, ketidakadilan, tidak adanya ketentraman di masyarakat maupun negara dsb. 3. Faktor 1. Politik 2. Ekonomi 3. Sosial 4. Budaya
contoh kesewenang-wenangan contoh pemerataan pembangunan yang kurang contoh kesenjangan sosial contoh sukuisme, egoisme dll.
4. Bersikap: a. menerima kedatangan mereka dengan ramah. b. lapang dada. c. membantu bila di minta tolong. d. menyediakan fasilitas yang baik. e. tidak berbuat sewenang-wenang.
23
5. Harus: 1. Bertutur kata yang sopan dan santun. 2. hormat dengan wajar. 3. tidak mendahului pembicaraan. 4. berbicara yang lembut dll.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Yunani, S. Drs., LKS Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Ia, Bandung: Penerbit Angkasa, 1994. Aim Abdul Karim, Drs, M.Pd., Memahami PPKn untuk Kelas I, Bandung: Penerbit Ganesa Exact, 2000. Budiyanto, Drs., PPKn Kelas I SMU, Jakarta: Penerbit PT. Empiris, 1998. Dasim Budimansyah, Drs. M.Si., Lembaran Kegiatan Siswa PPKn Untuk SMU Kelas I Bandung: Penerbit Epsilon Grup. Encang Iskandar Dkk, Drs., Kegiatan Siswa PPKn I, Bandung: Penerbit PT. Remaja Rosda Karya, 1998. Reny Ratnaningsih, Dra., PPKn Untuk SMU Kelas I, Penerbit Grafindo Media Pratama, 1994. Suardi Abu Bakar Dkk, PPKn Edisi 2 untuk Kelas I, Jakarta: Penerbit Yudistira, 2000. Sri Puspita Murni, Dra Dkk., PPKn Untuk SMU Kelas I, Jakarta: Penerbit Bumi
24