You are on page 1of 2

CINTA KEJAR RATING TIAS (18)diburu orang tak dikenal. Bagai di film Hollywood, 2 mobil dan 2 motor mengejarnya.

Meski panik Tias terus menghindar, dan akhirnya sembunyi di gerobak bubur ayam. MANAF (18) si tukang bubur bingung dan kaget, apalagi saat itu Tias sangat ketakutan dan minta tolong. Apalagi saat Manaf tau, kalau Tias dikejar penjahat. Mau nolong tapi ia juga takut, dan malah mengusir Tias karena ia tak mau kena masalah. Tapi kedatangan orang-orang sangar itu membuat mereka panik, dan akhirnya Tias minta disembunyikan oleh Manaf. Manaf yang panik akhirnya sembunyikan Tias dengan ditutup terpal. Jadilah Manaf akting saat para pemburu Tias itu menanyakan soal Tias.. Setelah para pemburu pergi, Tias memaksa Manaf melindunginya. Manaf tambah bingung. Tias diajak lapor ke polisi gak mau, diantar pulang pun ogah. Pokoknya Tias mendesak agar bisa dilindungi, dan minta diajak pulang oleh Manaf. Terpaksa Manaf membawa Tias ke rumah sederhananya dimana ia tinggal bersama ibunya, dan bapaknya yang sakit-sakitan. Kedatangan Tias di rumah itu membuat keluarga jadi serba bingung, apalagi Manaf selalu kesal pada Tias yang tingkahnya macem-macem. Minta anduk baru, pakaian baru, makan minta disediain. Tiap jam intip jendela saking takutnya. Malah Manaf suruh jaga diluar untuk mewaspadai orang yang mencurigakan. Dan benar saja, manaf sering melihat motor dan orang tak dikenal memperhatikan rumah Manaf. Malah ada sebuah mobil Inova yang sering ngejogrok di depan rumah Manaf. Manaf pun meminta Tias untuk pergi dari rumahnya demi keselamatan keluarga Manaf. Selain bapak yang jadi tambah sakit, ibu Manaf yang penyabar jadi sering was-was. Tapi Tias memohon agar mereka melindungi dirinya, dan janji akan bersikap baik. Makanya Tias sekarang jadi membantu keluarga itu. Bantuin ibu bikin bubur untuk jualan dengan alat-alat sederhana, bawa bapak ke klinik untuk berobat, dan bantu Manaf berjualan. Pokoknya Tias jadi pengen banyak tau soal keluarga kecil dan sederhana itu.. Tapi apa pun yang dilakukan Tias, pasti berujung kekesalan buat Manaf.

Puncaknya malam itu, Rumah Manaf di datangi beberapa orang berbadan kekar dan menangkap Tias. Jelas Manaf, ibu dan bapak jadi shock. Manaf yang berusaha menolong Tias tak berkutik, dan akhirnya Tias dibawa orang-orang tersebut. Ibu yang paling merasa kasihan pada Tias. Manaf yang sebetulnya keselpun jadi ikut merasa bersalah karena tidak bisa melindungi Tias.. Tapi apa terjadi? Esoknya Tias muncul kembali dengan surprise. Ia membawa banyak barang yang tidak dimiliki keluarga Manaf. Gerobak bubur baru berserta perlengkapannya, tv, anduk, bajubaju untuk Manaf ibu dan bapak, perlengkapan masak, sembako dan sejumlah uang untuk berobat bapak. Jelas saja ini membuat Manaf dan keluarga bingung. Semua terharu mendapat barang-barang tersebut, tapi saat kesedihan itu, Tias meminta mereka melihat pada mobil Inova disana dimana ada kamera dan team yang ternyata mendokumentasikan mereka untuk dijadikan sebuah program Tv. Nama programnya SHOCK TERAPI! Manaf dan keluarga sudah menjadi target. Ibu dan bapak jadi lega malah seneng, tapi gak dengan Manaf. Ia sangat begitu kesal pada Tias. Apalagi saat keluarga Manaf menonton program itu, Manaf jadi tambah mangkel. Sementara Tias mendapat pujian dari sang produser karena program itu berating bagus. Produser pun meminta Tias untuk mencari ide lebih banyak lagi untuk program tersebut. Rasa puas Tias harus dibagikan pada keluarga Manaf. Bapak dan ibu seneng melihat Tias kembali, tapi Manaf masih belum bisa menerima. Manaf beranggapan program Tias bisa mencelakakan orang, bisa bikin orang jantungan. Perbedaan visi antara tukang bubur dan kreator program Tv itu selalu menimbulkan perselisahan. Sementara Tias merasa dirinya yang bekerja di dunia yang selalu dikejar rating merasa benar, tapi bagi Manaf itu terlalu munafik dan egois. Dan celotehancelotehan Manaf jualah yang menyadarkan Tias, bahwa untuk bikin satu program tak perlu mengorbankan orang lain. Disanalah Tias menyadari bahwa orang rendah seperti Manaf punya pandangan yang berkualitas dan membuatnya jatuh hati. Tias memilih mundur dari program itu, dan memilih mengejar manaf si tukang bubur. Tias pun berharap, dari pola pikir Manaf ia punya ide untuk program TV yang lebih mendidik. @firman andara

You might also like