You are on page 1of 4

REKOMBINASI: PRNGERTIAN HUBUNGAN DENGAN MUTASI, PERAN TERHADAP PROSES EVOLUSI SERTA KEJADIANNYA

Dewasa ini sudah ada pendapat yang menyatakan bahwa semua molekul DNA merupakan DNA rekombinan (Watson, dkk., 1987) dalam hubungan ini sudah ada kesadaran bahwa rekombinasi bukanlah suatu kebetulan tetapti sebaliknya merupakan suatu proses seluler esensial, yang dikatalisasi oleh enzim -enzim yang dikode oleh sel sendiri. Pengertian Rekombinasi dan Hubungan Dengan Mutasi Rekombinasi adalah peristiwa pembentukan suatu jenis asosiasi baru dari molekul DNA atau kromosom. Asosiasi baru itu dapat terbentuk dari bagian-bagian molekul-molekul DNA (kromosom). Rekombinasi adalah proses yang berakibat terbentuknya kombinasi-kombinasi gen yang baru pada kromosom. Mutasi adalah peristiwa perubahan materi genetik. Antara rekombinasi dan mutasi sebenarnya tidak ada hubungan kecuali kedua peristiwa itu sama-sama menimbulkan perubahan materi genetik, dan memang beberapa peristiwa rekombinasi juga menimbulkan perubahan fenotip yang lazimnya merupakan dampak mutasi. Secara fisik rekombinasi menyebabkan penataan kembali struktur materi genetik. Peran Rekombinasi Terhadap Evolusi Pindah silang merupakan hal yang penting dalam proses evolusi. Secara bebas pindah silang bersama dengan rekombinasi merupakan makanisme-mekanisme yang menghasikan kombinasi-kombinasi gen baru. Proses seleksi hanya mempertahankan kombinasi-kombinasi yang menyebabakan organisme paling sesuai hidupnya. Rekombinasi memang merupakan suatu mekanisme sumber variasi genetik. Peran rekombinasi sebagai suatu mekanisme sumber variasi genetik, adalah bahwa evolusi mekanisme-mekanisme yang mendorong

pertukaran genetik antar individu benar-benar nyata dalam biologi seluruh organisme, mulai dari prokariotik hingga eukariotik. Rekombinasi memungkinkan

sel untuk memperbaiki urut-urutan nukleotida yang hilang disaat molekul DNA mengalami kerusakan akibat radiasi ataupun senyawa kimia, dengan cara mengganti bagian yang rusak dengan sepenggal unting DNA yang berasal dari kromosom homolognya. Pembentukan Struktur Holliday Pada Makhluk Hidup Eukariotik Metode holliday mempertimbankan kejadian terputusnya satu unting yang berlanjut dengan berlansungnya pertukaran resiprok unting-inting tunggal yang mengakibatkan terbentuknya DNA heteroduplex yang simetris pada ke dua pihgak yang terlibat pada proses pertukaran. Bahwa hanya ada satu pihak saja yang memiliki DNA heteroduplex, hal ini berarti bahwa tidak terjadi pertukaran resiprok atau terjadi pertukaran unting yang asimetrik.

BAB XI TRANSFORMASI BAKTERI Transformasi adalah suatu proses taransfer informasi genetic dengan bantuan pathogen DNA ekstraseluler (Russel, 1992). Dalam hal ini fragmen DNA yang berasal dari bakteri donor diambil oleh bakteri lain dalam kedudukan sebagai bakteri resipien. Transformasi Alami dan Transformasi Buatan Atas dasar sifat kejadiannya dikenal adanya transformasi alami dan transformasi buatan atau transformasi yang direkayasa (Russel, 1992). Pada transformasi alami, bakteri memang mampu mengambil fragmrn DNA secara alami sehingga mengalami transformasi secara genetic. Di lain pihak pada transformasi yang direkayasa, secara genetic bakteri telah diubah terlebih dahulu agar

memungkinkanya tejadi transformasi. Dalam hal ini mengambil transformasi. Proses Transformasi Proses transformasi berlansung dalam beberapa tahap: fragmrn DNA sehingga akhirnya secara

memungkinkannya genetikmrngalami

1. Tahap 1 : molekul unting ganda berikatan pada tapak reseptor yang terdapat di permukaan sel. Perikatan ini bersifat reversible. 2. Tahap 2 : pengambilan DNA donor yang bersifat irreversible pada saat ini DNA donor menjadi resisten terhadap enzim DNAase didalam medium. 3. Tahap 3 : konversi molekul DNA donor yang berupa unting ganda menjadi molekul unting tunggal melalui degradasi nukleutida terhadap salah salah satu unting. 4. Tahap 4 : integrasi (insersi kovalen) seluruh atau sebagian unting tunggal DNA donor kedalam kromosom resipien. 5. Tahap 5 : segregasi dan ekspresi fenotipik gen donor yang terintegrasi.

Ketiga tahap pertama (tahap 1,2, dan 3)dari proses transformasi yang telah disebutkan tidak bersifat spesifik untuk DNA yang homolog (Gardner, dkk, 1991). Di lain pihak tahap keempat (tahap integrasi) bersifat spesifik untuk DNA yang homolog. Pemetaan Kromosom Bakteri Melalui Kejadian Transformasi Seperti halnya pada makhluk hidup eukariotik, rekombinasi transformasi pada bakteri dapat dimanfaatkan untuk oemetaan kromosom bakteri. Secara opersaional transformasi dapat digunakan untuk mengungkap pautan gen, urutan gen serta jarak peta (Gardner, dkk, 1991; Russel, 1992) penandapenanda genetik pada kromosom donor yang digunakan berdekatan satu sama yang lain. Dalam hal ini jika letak penanda-penanda tersebut pada kromosom donor berjauhan. Maka penanda-penanda itu tidak akan pernah membawa molekul DNA pentransformasi yang sama; terletak pada frakmen DNA yang berlainan. penanda-penanda itu selalu

You might also like