You are on page 1of 9

EDEMA

Edema adalah pembengkakan jaringan subkutan ,yang bila ditekan akan meninggalkan cekungan (seperti sumur) .Kulit tampak mengkilat dan pucat.Hal ini disebabkan penumpukan cairan yang abnormal diantara sel di luar pembuluh darah

Biasanya diantara sel selalu terdapat cairan ,hanya pada edema cairan ini berlebihan .ruang antara sel ini disebut ruang interstisial Cara terbentuknya edema pada penderita Marilah kita pelajari ruang interstitial semua sel-sel tubuh diliputi oleh cairan yang sangat penting yaitu cairan ekstraseluler ,yang kadang kadang disebut milieu interieur atau internal environment Beberapa catatan penting tentang cairan ekstraseluler :
1. Suhu cairan harus selalu tepat

2. Harus mempunyai tekanan osmotic yang selalu tepat 3. Harus mempunyai PH yang selalu tepat 4. Harus mengandung cukup oksigen untuk proses respirasi sel-sel terutama waktu sel-sel ini bekerja keras 5. Harus mengandung bahan bakar yang cukupuntuk sel.bahan bakar ini terutama glukosa .bila kadar glukosa dalam cairan interstitialyang mengenangi sel-sel korteks otakterlalu rendah ,penderita akan kehilangan kesadaran atau koma .keadaan ini disebut koma hipoglikemik.Hal ini dapat terjadi pada penderita diabetes mellitus yang mendapatkan suntikan insulin dengan dosis yang berlebihan

6. Harus mengandung asam amino yang cukup untuk sintesa protein dan untuk perbaikan sel 7. Sebaliknya harus dapat membuang sisa pembakaran dengan segera Sisa pembakaran tersebut ialah 1. CO2 2. Asam-asam misalnya asam laktat
3. Asam amino yang tidak berguna lagi dan yang kemudian dipecahkan dalam hati menjadi

ureum.Juga pada beberapa alat tubuh ,hasil dari kelenjar endokrin (hormone) perlu diangkut oleh cairan ini ke dalam darah Jelas bahwa semua fungsi-fungsi yang amat rumit ini hanya dimungkinkan bila terdapat system sirkulasi dan pembaharuan yang baik dari cairan interstitial . Seorang laki-laki dengan berat 60 kg mempunyai cairan ekstraseluler sekitar 10 liter ,2,5 liter diantaranya berada di dalam aliran darah.7,5 liter merupakan cairan interstitial ,jumlah cairan ekstraseluler yaitu volume ekstraseluler dapat diukur dengan menyuntikan satu bahan yang jumlahnya diketahui,yang tidak dapat memasuki sel tetapi hanya didistribusikan kedalam cairan ekstraseluler ,salah satu subtansi ialah natrium akan tetapi karena natrium selalu terdapat juga di dalam ekstraseluler Maka digunakan natrium radioaktif .bila diketahui jumlah zat yang disuntikan dan konsentrasi diperoleh setelah terjadi keseimbangan maka cairan ekstraseluler dapat dihitung . Contoh : Bila Na radioaktip disuntikan sebesar 10.000 disintegration / menit dan setelah merata ,cairan ekstraseluler mengandung 1.000 disintegration /menit/liter,maka didapatkan kesimpulan bahwa jumlah cairan ekstraseluler 10 liter System sirkulasi dan p[embaharuan cairan interstitial yang terus menerus terjadi sebagai berikut :perhatikan pembuluh darah kapiler ,yang mudah terlihat dengan kaca pembesar 10x,pada kapiler kita sendiri dekat kuku jari yang dibasahi dengan satu tetes minyak.

Pada ujung kapiler arteriol tekanan darah relative tinggi,30 mmhg .Sel-sel endotel pembuluh darah tidak tembus (tidak permeable) , tetapi air dapat dengan mudah melalui celah-celah diantara sel .Disini air disaring keluar dari kapiler dan ditekan kearah ruang interstitial

Dalam aliran air tersebut terdapat juga molekul-molekul kecil dan ion natrium serta kalium begitu juga zat-zat makanan untuk kebutuhan-kebutuhan sel misalnya glukosa

Yang sangat mencolok ialah gas seperti oksigen atau karbondioksida akan berdifusi dengan bebas melalui sel tubuh,tidak perlu ada lubang antara sel-sel.bila penyaring air keluar berlangsung terus menerus tanpa suatu halangan ,dalam beberapa jam tidak ada lagi air yang tertinggal dalam aliran darah .Sirkulasi akan terhenti yang disusul oleh kematian.kejadian seperti

ini terdapat luka bakar yang luas ( trauma panas) . disini kapiler rusak oleh api dan air berisi zat yang larut didalamnya akan hilang dengan cepat yang mungkin menyebabkan kematian. Kapiler-kapiler yang sehat senantiasa bocorair mengalir keluar kedalam jaringan tetapi pada saat yang sama air juga masuk kedalam kapiler . Mekanisme Keseimbangan cairan tubuh Kira-kira seratus tahun lalu ,Ernest Starling ahli fisiologiInggris telah mengetahui bahwa protein darahlah yang memperthankan cairan dalam pembuluh darah kapiler

Seperti telah diterangkan darah berisi 45 % sel darah dan 55%b plasm a.dalam plasma ini terdapat 7,55 protein.protein ini akan kelihatan mengendap bila dibubuhi asam sulfosalisilat atau hanya dengan pemanasan

Kira-kira 4,5 gram dari 7,5 gram protein ini merupakan protein dengan berat molekul yang ringan,yaitu albumin (M=69.000) ,sisanya merupakan globulin dengan berat molekul rata-rata (M = 140.000).Jadi jumlah molekul 1 gram albumin adalah 2 x jumlah molekuldari 1 gram globulin.Karena setiap 100 gram plasma darah berisi 4,5 gram albumin dan hanya 3,0 gram globulin ,maka jumlah ,molekul albumin akan 4 x dari jumlah molekul globulin. Molekul Protein Mempunyai kemampuan untuk menarik molekul air.Kemampuan menarik air merupakan hal yang rumit disebut Colloid osmotic attraction force dari protein darah atau tekanan osmotic koloid (colloid osmotic pressure = COP).tekanan ini dapat diukur ,biasanya besarnya +25 mmhg.ternyata 20 mhg dari tekanan yang besarnya 25 mmhg ini disebabkan oleh albumin dan 5 mmhg saja oleh globulin.tekanan osmotic koloid hanya ditentukan oleh jumlah molekul dalam satu satuan volume dan bukan olehnbentuk molekulnya. Perhatikan gambar kapiler dibawah ini

Sementara air dapat ditekan Kapiler ,protein yang molekulnya jauh lebih besar dari air ,tetap tinggal dalam pembuluh darah . Pada ujung arteriol ( A ), air dengan zat-zat yang terlarut didalmnya (kecuali protein) didorong keluar dengan kekuatan sebesar 30-25 = 5 mmhg Tekanan sebesar 5 mmhg ini disebut dengan tekanan filtrasi atau lebih nbaik disebut gradient tekanan filtrasi (filtration pressure gradient ) Cairan tersebut selalu akan menggenangi dan membilas seluruh sel tubuh.Pada ujung kapiler vena ( V) ,tekanan darah turun karena gesekan ( seperti kecepatan )mobil yang turun karena

gesekan rem ),sehingga sekarang tekanan nya hanya 12 mmhg .Pada saat yagng sama protein yang tidak dapat keluar dari kapiler terlarut dalam air yang lebih sedikit .Akibatnya tekanan osmotic koloid meningkat dari 25 mmhg menjadi 28 mmhg .Jelaslah bahwa tingkat tekanan (gradient tekanan )dalam ujung vena menjadi sebaliknya . Tenaga untuk mendorong air keluar sekarang menjadi lebih kecil disbanding tenaga protein untuk menarik air masuk ke dalam kapiler . Jadi air (cairan 0 yang mengenangi sel tadi mengalir kembali kedalm kapiler ,dan seterusnyadialirkan ke jantung.pada setiap saat terdapat : 6- 8 liter air dalam ruang interstitial. Dapat terjadi 2 penyulit :
1. Diantara sel-sel ada sejumlah kecil protein khusus yang berperan menarik air ,suatu

protein yang kira-kira dapat dibandingkan dengan benang woll basah 2. Sebagian kecil cairan interstitial tidak masuk kembali kedalam kapiler tetapi diangkut oleh saluran limfe ke duktus torasikus serta vena subclavia.

Patofisiologi edema Edema akan terjadi bila terlalu banyak cairan memasuki ruang interstitial daripada yang dapat keluar pada saat yang samam. Ada 3 faktor yang berperan dalam timbulnya edema : 1. Dinding kapiler bocor sehingga molekul protein keluar dengan mudah ke dalam cairan interstitial

2. Tekanan pada ujung-ujung kapiler vena masih cukup tinggi`dan lebih tingggi

disbanding tekanan osmotic koloid


3. Tekanan osmotic koloid darah terlalu rendah.

Keadaan ini akan dibahas satu persatu 1.kapiler bocor Pada luka bakar berat dan pada inflamasi berat diniding kapiler demikian rusaknya sehingga molekulprotein merembes keluar dan tidak dapat bertahan di dalam lumen kapiler.akibatnya pada ujung vena tidak terdapat tekanan osmotic koloid yang akan menarik cairan kembali dan terjadilah kehilangan cairan darah yamg hebat.Hal ini dapat menimbulkan keadaan bahaya yang disebut syok.sebagai contoh sederhana ,fenomena ini dapat terlihat bila kulit disengat lebah atau disuntik dengan histamin. 2.Tekanan kapiler-kapiler vena yang terlalu tinggi Gradasi penurunan tekanan sepanjang seluruh kapiler akan disesuaikan dengan air yang keluar.Keadaan ini ndapat terrlihat pada orang yang memakai sabuk elastic yang sempit pada betisnya misalkan : memakai kaos kaki yang ketat,stocking..Sebab edema yang paling penting adalah berkurangnya daya pompa jantung yang disebut dekompensasi kordis .Salah satu gejala dini dari gagal jantung adalah edema pada tungkai bawah ,terutama pada sore hari setelah berdiri dan berjalan sepanjang hari. 3.Tekanan osmotic koloid terlalu rendah Sebagaian besar hal ini disebabkan oleh kadar albumin dalam serum yang terlalu rendah .Seperti diketahui biasanya kadar albumin adalah 4,5 gr%.Bila kadar tersebut turun dibawah 2,5 gr % edema akan terjadia . Jumlah persediaan albumin kira-kira 140 gram ,semuanya berada dalam aliran darah .Albumin hanya dibuat di dalam hati.produksinya kira-kira 10 gr/hari ,tetapi dapat meningkat 15 gr/hari. Defisiensi albumin timbul bila : 1.Produksi berkurang 2. terjadinya kehilangan albumin yang lebih besar dari yang dihasilkan

Produksi berkurang : Pada keadaan kurang gizi yang berat ,makanan mengandung asam amino yang sangat kurang sehingga hati tidak dapat memproduksi albumin yang cukup.Inilah yang disebut busung lapar (hunger edema),yang ditemukan pada masa kelaparan. Pada penyakit hati yang berat (sirosis Hati0 hampir selalu dijumpai kadar albumin yang rendah ( hipoalbuminemia0 dan sering disertai edema berat. Kehilangan albumin Penyebab edema yang terpenting ialah hilangnya protein yang lebih banyak dari yang dapat dibuat oleh hati yang sehat .Dalam hal ini juga terdapat hipoalbuminemia .Kehilangan protein yang massif ditemukan pada penyakit ginjal. Didalam glomerolus yang normal air difiltrasi sedang protein tetap tinggal didalm kapiler glomerolus. Pada glomerulonefritis trdapat inflamasi kapiler glomerolus,kapiler menjadi rusak sehingga protein bocor ke dalam cairan glomerolusdan kemudian keluar bersama urine,kadang kebocoran ini mencapai 15- 20 gram / hari (terutama terdiri dari albumin )

Keluarnya protein bersama urin disebut albumniuria atau proteinuria .bila kehilangan protein lebih besar dari produksinya maka akan timbul hipoalbuminemia dengan akibat edema . Edema pada penderita gagal jantung selalu berada pada daerah tubuh yang paling rendah ( kaki,mata kaki ) dan menghilang pada waktu tidur Edema pada penderita protein uria sering ditemukan disekitar mata ,tetapi edema ini tidak hilang waktu tidur ,bahkan sebaliknya bila penderita bangun pagi kelopak mata mungkin membengkak. Masih terdapat edema dan hipoalbuminemia yang lain yang disebabkan oleh hilangnya protein plasma .keadaan ini terdapat pada penderita penyakit lambung yang menimbulkan kebocoran protein plasma kedalam lambung. Sebagai akibatnya protein plasma akan dicerna oleh enzim-enzim pencernaan dan kembali masuk ke dalam tubuh sebagai asam amino,jadi akan terbentuk albumin yang baru dalam hati. Cara pembentukan seperti ini ( recycling) tentunya merupakan pemborosan .dari asam amino yang berasal dari 100 gram albumin hanya dapat dibentuk 20 gram albumin dalam hati dan sisanya rusak. Akibat penyakit dinding lambung ini terjadilah kehilangan albumin terus menerus dan hipoalbumemia Pada infeksi berat ,sangat sering terjadi hipoalbuminemia dan edema .Kenapa hal ini terjadi belum jelas.tetapi tahun lalu ditemukan interleukin ,suatu substansi yang dilepas dengan disintegrasi dari granulosit yang member isyarat pada hati untuk membentuk fibrinogen dan pada saat yang sama menghentikan produksi albumin .pada hampir semua penderita penyakit berat ,ditemukan hipoalbuminemia dan tekanan osmotic koloid yang rendah .Hal ini penting untuk perjalanan serta pengobatan penyakit tersebut.

You might also like