You are on page 1of 19

KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada pujaan alam Allah SWT atas rahmat, dan karunia-Nya

kepada saya sebagai penulis, sehingga terciptanya modul tentang metode distribusi momen. Modul ini merupakan bahan ajar yang digunakan sebagai panduan peserta diklat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk membantu salah satu bagian kompetensi memahami materi pembelajaran mekanika terapan. Modul Metode distribusi momen ini menyajikan tentang cara menghitung dan menganalisis

strukur dengan metode distribusi momen (cross) terhadap momen primer dan faktor distribusi guna mencapai keseimbangan momen disetiap titik simpul. Terima kasih penulis ucapkan kepada segenap rekan yang membantu penulis baik dalam segi moril maupun materil, sehingga penulis mampu menyelesaikan modul pembelajaran ini. Modul ini tentu tidak luput dari kekurangan maupun kesalahan, baik dari segi format, bahasa maupun penulisannya. Untuk itu, penulis mohon maaf atas segala kekurangan, dan sangat mengharapkan kritik maupun saran guna kesempurnaan Modul modul berikutnya. Semoga Modul ini ada manfaatnya.

Penulis,

Meri Sufina

PET

EDUDU

ODUL

Pendefini i n Metode Di trib i

Menghitung momen primer Menghitung faktor kekakuan Menghitung faktor di tribusi momen

Tabel distribusi momen (cross)

GLO Momen

: Gaya yang bekerja pada suatu benda, tapi garis kerja gayanya tidak melalui titik pusat benda itu/gaya dikali jarak.

Momen primer: adalah momen yang terjadi pada ujung batang sebagai akibat dari beban-beban yang bekerja disepanjang batang Distribusi momen : Proses analisis dengan cara induksi dan pembagian terhadap momen primer sebanyak beberapa putaran guna mendapatkan keseimbangan di setiap titik simpul. T. Sendi : Tumpuan yang dapat menerima gaya tarik maupun gaya tekan asal melalui titik pusat engsel T. Rol : Tumpuan yang dapat menerima gaya tekan yang tegak lurus pada bidang perletakan rol. T. Jepit : Tumpuan yang dapat menerima gaya dari segala arah dan momen

BAB l PE DAHULUAN
A. DESKRIPSI Modul ini membahas tentang analisis struktur dengan metode distribusi momen. Metode ini melakukan distribusi (pembagian) momen dan induksi terhadap momen primer sebanyak beberapa putaran guna mendapatkan keseimbangan di setiap titik simpul. B. PRASYARAT Agar dapat memahami dan mengerti tentang pembahasan modul metode distribusi momen ini, terlebih dulu syaratnya siswa sudah belajar dan lulus Mekanika Dasar. C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL 1. Pahami dengan seksama daftar kedudukan modul serta daftar isi modul yang mencakup seluruh pembahasan ketentuan pembelajaran modul. 2. Pelajari dan pahami contoh-contoh soal yang tercantum dalam modul, dan pelajari sampai mengerti. 3. Jawablah soal-soal latihan dalam modul sebagai evaluasi atas pemahaman dalam pembelajaran isi modul. 4. Jika ada kesalahan atau kurang mengerti tentang modul, maka pelajari kembali contoh atau hubungi guru yang bersangkutan. D. TUJUAN AKHIR MODUL Setelah mempelajari modul ini, diharapkan siswa : 1. Memahami konsep Metode Distribusi Momen 2. Memahami dan mengerti cara menghitung momen primer, faktor kekakuan, dan faktor distribusi momen 3. Memahami dalam menganalisis tabel distribusi momen (cross) 4. Memahami dan mampu menjawab soal-soal latihan.

BAB II PEMBELAJARAN
1. Pendahuluan
Analisis struktur dengan metode distribusi momen pertama kali diperkenalkan oleh Harry Cross pada tahun 1933 dalam bukunya yang berjudul "Analysis of Continous Frames by Distributing Fixed-End Moments", dan disebarluaskan oleh ilmuan lainnya. Metode distribusi momen juga dikenal sebagai metode Cross. Metode ini merupakan salah satu metode yang dipakai untuk analisis struktur balok menerus dan portal statis tak tentu. Metode distribusi momen didasarkan pada anggapan sebagai berikut: 1. Perubahan bentuk akibat gaya normal dan gaya geser diabaikan, sehingga panjang batang-batangnya tidak berubah. 2. Semua titik simpul (buhul) dianggap kaku sempuma. Dalam proses analisis, metode ini melakukan distribusi momen dan induksi (carry over) terhadap momen primer (Fixed End Moment) sebanyak beberapa putaran (iterasi) guna mendapatkan keseimbangan di setiap titik simpul. Hal ini dilakukan karena momen-momen primer yang bekerja di setiap tumpuan maupun simpul suatu struktur tidak sama besarnya, sehingga simpul tidak seimbang. Untuk mendapatkan keseimbangan simpul melakukan perputaran, sehingga momen-momen primer di tiap simpul melakukan distribusi (pembagian) sampai jumlah momen primer di masing-masing simpul sama dengan nol. Proses distribusi dan induksi secara manual dapat dilakukan sebanyak empat putaran (iterasi), dan dianggap semua simpul sudah seimbang atau mendekati nol. Beberapa pengertian yang digunakan dalam metode distribusi momen, yaitu momen primer, momen induksi, dan distribusi momen. Berikut ini akan diuraikan satu persatu.

2. Momen Primer Momen primer adalah momen yang terjadi pada ujung batang sebagai akibat dari beban-beban yang bekerja di sepanjang batang. Besarnya momen primer sama dengan momen jepit (momen reaksi) dengan tanda atau arah yang berlawanan. Dengan kata lain, momen jepit atau momen reaksi merupakan kebalikan dari momen primer. Momen primer biasanya digambarkan melengkung ke luar pada bagian dalam ujung batang dengan arah tertentu sesuai dengan pembebanan. Arah momen primer ditentukan berdasarkan kecenderungan melenturnya batang, seolah-olah batang akan patah akibat momen yang bekerja di ujung batang. Dilain pihak, momen jepitan atau momen reaksi merupakan kebalikan dari momen primer, disebut juga sebagai momen perlawanan (Gambar 1).

Gambar 1 Momen Primer dan Momen Reaksi 3. Faktor Distribusi Momen Apabila struktur portal bekerja momen primer sebesar M' di simpul A (Gambar 2), maka di masing-masing ujung batang simpul A akan terjadi distribusi momen sebesar MAB, MAC, dan MAD dengan arah berlawanan dengan momen primer M'. Hal ini terjadi karena simpul A kaku sempurna, sehingga batangbatang berputar menurut garis elastisnya guna mendapatkan keseimbangan. Berapa besar faktor distribusi momen dan momen distribusi yang terjadi di ujung A untuk masing-masing batang? Untuk menyelidiki hal ini batang struktur dapat diselidiki berdasarkan gambar portal berikut ini.

Gambar 2 Distribusi Momen Jika diamati Gambar 2, pada batang AB terjadi rotasi (perputaran sudut) sebesar akibat pengaruh MAB, pada batang AB terjadi rotasi (perputaran akibat pengaruh MAC, dan pada batang AD terjadi rotasi akibat pengaruh MAD. Jadi, keseimbangan simpul sudut) sebesar A, yaitu: M' = MAB + MAC + MAD. Apabila kAB, kAC, dan kAD merupakan faktor kekakuan masing-masing batang AB, AC, dan AD, maka: MAB = kAB Jadi: M' = (kAB + kAC + kAD) M = kA . = M' / kA Dengan demikian, diperoleh: MAB = MAC = MAD= ; MAC = kAC ; MAD = kAD

(perputaran sudut) sebesar

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa: 1. Faktor distribusi (FD) adalah perbandingan kekakuan batang (k) dengan kekakuan batang total di titik simpul (k). Jadi, faktor distribusi FD = k / k 2. Momen distribusi (MD) adalah hasil perkalian faktor distribusi dengan rnomen primer (M'). Jadi, momen primer MD= M . FD 4. Faktor kekakuan batang dan momen induksi Untuk mengetahui faktor kekakuan batang dan momen induksi pada portal (Gambar 3), dapat diuraikan berdasarkan rumus slope deflection (sudut kemiringan lendutan) pada masing-masing jenis batang. Batang AC:

Gambar 3 Batang AC Batang prismatis AC dengan tumpuan jepit-jepit, bekerja momen distribusi sebesar MAC di ujung A (simpul) dengan sudut kemiringan lendutan sebesar MCA dengan arah yang sama. Dengan demikian, diperoleh persamaan: = dan 21=0 1. Sedangkan, ujung B (tumpuan jepit) berhak menerima momen induksi sebesar 1

Akibat pengaruh memen distribusi MAC saja akan menimbulkan sudut kemiringan lendutan pada kedua ujung batang sebesar:

Selanjutnya, pengaruh momen induksi MCA saja akan menimbulkan rotasi dengan sudut kemiringan lendutan pada kedua ujung batang sebesar:

Dengan demikian:

Apabila

radian, maka:

Persamaan ini menunjukkan bahwa ujung A memberi induksi pada ujung C sebesar setengah momen distribusi (1/2 M) dengan arah yang sama. Selanjutnya, nilai momen MAC telah menyebabkan terjadinya rotasi hingga membentuk sudut kemiringan lendutan di ujung A sebesar . Nilai momen ini disebut sebagai kekakuan batang AC yang diberi notasi kAC. Dengan demikian, kekakuan batang AC (tumpuan jepit-jepit) dapat diketahui dengan rumus: kAC = 4EI/LAC, Batang AD:

Gambar 4 Batang AD

Batang prismatis AD dengan tumpuan jepit-sendi, bekerja momen distribusi sebesar MAD di ujung A (simpul) dengan sudut kemiringan lendutan sebesar A. Sedangkan, ujung D tidak berhak menerima momen induksi karena jenis tumpuan sendi (momen induksi sama dengan nol). Dengan demikian, diperoleh persamaan; A1 - A1 = A Akibat pengaruh memen distribusi MAD akan menimbulkan rotasi dengan sudut kemiringan lendutan pada ujung batang A sebesar: ; dimana , maka:

Persamaan ini menunjukkan bahwa nilai momen MAD merupakan nilai yang dibutuhkan hmgga menyebabkan terjadinya rotasi di ujung A (ujung D sendi), sehingga membentuk sudut kemiringan lendutan di ujung A sebesar A. Nilai momen ini disebut sebagai kekakuan batang AD yang diberi notasi kAD. Dengan demikian, kekakuan batang AD (tumpuan jepit-sendi) dapat diketahui dengan rumus: kAD = 3EI/LAD. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa: 1) Kekakuan batang dengan tumpuan jepit-jepit : k = 4EI/L 2) Kekakuan batang dengan tumpuan jepit-sendi: k = 3EI/L Contoh Soal 1: Diketahui balok menerus statis tertentu dengan bentuk, dimensi, dan pembebanan seperti Gambar, hitunglah momen reaksi di titik tumpuan maupun simpul sepanjang balok dengan metode Distribusi Momen (Cross).

Gambar Contoh Soal

Peyelesaian: a. Momen primer masing-masing bagian balok: MAB = -MBA = l/12.q .L2 = 1/12. 5. 52 = 10,416 kNm MBC = -MCB = P.a.b2/L2 = 4.3.32/62 =11,25 kNm b. Faktor kekakuan dan distribusi momen Distribusi momen hanya terjadi di titik simpul. Oleh karena itu faktor kekakuan batang dan distribusi momen masing-masing batang hanya ditinjau pada titik simpul saja. Simpul B: Kekakuan batang :
             

 

 

 

Faktor distribusi :   c. Distribusi momen:

 

 

 

 

   

 

Untuk mendapatkan keseimbangan momen dilakukan distribusi momen pada masing-masing simpul dengan bantuan tabel cross. Sedapat mungkin tabel cross dirancang sedemikian rupa sesuai kebutuhan. Tempatkan titik simpul dan batang dengan posisi yang tepat pada tabel, sehingga memudahkan proses distribusi dan induksi momen. Posisi batang yang sejenis sedapat mungkin diusahakan berdampingan agar proses induksi tidak menyulitkan. Dalam hal ini proses distribusi dan induksr momen cukup dilakukan hingga ernpat kali putarari (dianggap mendakati nol).

TABEL DISTRIBUSI MOMEN (CROSS)


SIMPUL BATANG FD MPRIMER MD1 MI1 MD2 MI2 MD3 MI3 MD4 M TOTAL
MREAKSI

AB 10,416 -0,238 10,178 -10,178 BA - 0,571

BA BC -0,429 11,25 -0,358 10,892 -10,892 CB - 11,25 - 0,179 - 11,429 11,429

- 10,416 - 0,476 - 10,892 10,892

Contoh soal 2: Diketahui balok menerus statis tertentu dengan bentuk, dimensi, dan pembebanan seperti Gambar, hitunglah momen reaksi di titik tumpuan maupun simpul sepanjang balok dengan metode Distribusi Momen (Cross).

Gambar Contoh Soal 2 masing-masing bagian balok: Peyelesaian: a. Momen primer MAB = -MBA = l/12.q .L2 = 1/12. 4 . 62 = 12 kNm

MBC = -MCB = l/12.q .L2 + P.a.b2/L2 + P.a2.b/L2 = 1/12. 1 .122 + 4 .3 .92/122 + 4.9 .32/122 = 21 kNm MCD = P.a (L2-a2) / 2L2 = 10 .6 (92 - 62) / 2 .92 = 13,333 kNm b. Faktor kekakuan dan distribusi momen Distribusi momen hanya terjadi di titik simpul. Oleh karena itu faktor kekakuan batang dan distribusi momen masing-masing batang hanya ditinjau pada titik simpul saja. Simpul B: Kekakuan batang :
                   

Faktor distribusi :   Simpul C Kekakuan batang :

 

 

 

 

   

 

            

 

 

 

Faktor distribusi :   c. Distribusi momen:

 

 

 

 

   

 

Untuk mendapatkan keseimbangan momen dilakukan distribusi momen pada masing-masing simpul dengan bantuan tabel cross. Sedapat mungkin tabel cross dirancang sedemikian rupa sesuai kebutuhan. Tempatkan titik simpul dan batang dengan posisi yang tepat pada tabel, sehingga memudahkan proses distribusi dan induksi momen. Posisi batang yang sejenis sedapat mungkin diusahakan berdampingan agar proses induksi tidak menyulitkan.

Dalam hal ini proses distribusi dan induksi momen cukup dilakukan hingga empat kali putaran (dianggap mendakati nol). TABEL DISTRIBUSI MOMEN (CROSS)
SIMPUL BATANG FD M PRIMER MD1 MI l MD2 MI2 MD3 MI3 MD4 M TOTAL
MREAKSI

AB 12 3,000 -0,641 -0,125 -0,003 8,231 8,231

B BA - 0,667 -12 - 6,000 -1,281 -0,250 -0,005 - 19,536 19,536 BC - 0,333 21 -3,000 1,920 -0,640 0,380 -0,130 0,080 -0,003 19,607 -19,607 CB -0,5 -21 3,840 -1,500 0,750 -0,320 0,160 - 0,065 0,033 - 18,102 18,102

C CD -0,5 13,333 3,840 0,750 0,160 0,033 18,116 -18,116 DC 0 0 0

Contoh Soal 3: Diketahui balok menerus statis tertentu dengari bentuk, dimensi, dan pembebanan seperti pada Gambar , hitunglah momen reaksi di titik tumpuan maupun simpul sepanjang balok dengan metode Distribusi Momen (Cross).

Gambar 3.7 Contoh Soal 3 Peyelesaian: a. Momen primer masing-masing bagian balok: MAB = -MBA = l/12.q .L2 = 1/12. 2.82 = 10,667 kNm MBC = q/L2 + Pab2/L2

= 2/102[(1/3.10 .103 1/4.104) - (1/3.10.63 1/4.64 )] + 8.7.32 /102 =13,787 kNm MCB = - [q/L2 + Pa2b/L2

= - [2/102 (1/3.10 .43 1/4. 44 ) + 8 .72.3 /102 ] = -14,747 kNm MCD = Pab2/L2 = 7.3.52/82 = 8,203 kNm MDC = - Pa2 b/L2 = -7.32.5/82 = -4,922 kNm b. Faktor kekakuan dan distribusi momen Distribusi momen hanya terjadi di titik simpul. Oleh karena itu faktor kekakuan batang dan distribusi momen masing-masing batang hanya ditinjau pada titik simpul saja. Simpul A: Kekakuan batang :
           

Faktor distribusi :

Catt: batang AE tidak memiliki kekakuan, karena ditumpu satu tumpuan saja (balok kantilever)
          

Simpul B: Kekakuan batang :


                   

Faktor distribusi :
               

Simpul C: Kekakuan batang :


                  

Faktor distribusi :
               

c. Distribusi momen: Untuk mendapatkan keseimbangan momen dilakukan distribusi momen pada masing-masing simpul dengan bantuan tabel cross. Sedapat mungkin tabel cross dirancang sedemikian rupa sesuai kebutuhan. Tempatkan titik simpul dan batang dengan posisi yang tepat pada tabel, sehingga memudahkan proses distribusi dan induksi momen. Posisi batang yang sejenis sedapat mungkin diusahakan berdampingan agar proses induksi tidak menyulitkan. Dalam hal ini proses distribusi dan induksi momen cukup dilakukan hingga empat kali putaran (dianggap mendakati nol). TABEL DISTRIBUSI MOMEN (CROSS)
SIMPUL BATANG FD M PRIMER MD1 MI l MD2 MI2 MD3 M33 MD4 M TOTAL M REAKSI A AE 0 -4 -4 4 AB -1 10,667 -6,667 -0,874 0,874 0,530 -0,530 -0,165 0,165 4 -4 BA -0,560 - 10,667 -1,747 -3,333 1,061 0,437 - 0,329 -0,265 0,200 -14,644 14,644 B BC -0,440 13,787 -1,373 1,440 0,833 0,151 -0,259 -0,092 0,157 14,644 -14,644 C CB -0,440 - 14,747 2,879 -0,666 0,302 0,417 -0,183 -0,129 0,057 - 12,091 12,091 CD -0,560 8,203 3,664 0,384 -0,233 0,072 12,091 -12,091 DC -4,922 1,832 0,192 0,117 0,036 -2,978 2,978

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Metode Distribusi Momen ini dilakukan dengan distribusi (pembagian) momen dan induksi terhadap momen primer sebanyak beberapa putaran guna mendapatkan keseimbangan di setiap titik simpul. Semua materi mengenai Metode Distribusi Momen akan dapat dimengerti setelah kita mengetahui, mempelajari dan memahami materi dan contoh-contoh yang diberikan. B.SARAN Modul ini tentu tidak luput dari kekurangan maupun kesalahan, baik dari segi format, bahasa maupun penulisannya, atau cara menguraikan materi, atau langkah penyelesaian soal-soal yang kurang tepat. Untuk itu, penulis mohon maaf atas segala kekurangan, dan sangat mengharapkan kritik maupun saran guna kesempurnaan Modul-modul berikutnya.

You might also like