Professional Documents
Culture Documents
J 60 TAHUN DENGAN GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULER : HIPERTENSI DI RUANG DAHLIA KAMAR A2 RSUD KEBUMEN
HIPERTENSI
1. Pengertian Hipertensi adalah tekanan darah tinggi di dalam arteri yang bersifat abnormal, terjadi secara menetap di mana tekanan sistolik 140 mmHg dan diastolik 90 mmHg, pada lansia hipertensi ditetapkan sebagai tekanan sistolik di atas 160 mmHg dan tekanan diastolic di atas 90 mmHg.
Obesitas Penumpukan lemak Aterosklerosis Rusaknya retina dan susunan syaraf pusat Pandangan kabur / berputar Resiko cidera Gx . Pola tidur
Lansia, kopi, rokok dan alkohol Kekakuan pembuluh darah Vasokontriksi pemb darah
Penyakit ginjal Penurunan filtrasi Renin angiotensin I Peningkatan produksi aldosteron Retensi Na+H20 Nokturia Perubahan eliminasi
Hipertensi
Peningkatan tekanan ventrikel Hipertropi ventrikel Curah jantung menurun COP menurun Kurang informasi Suplai 02 kesel menurun Pmbntukan energi menurun kelemahan Intoleransi aktivitas Kurang pengetahuan Peningkatan permeabilitas Penumpukan cairan di intra sel Edema Kerusakan integritas kulit Kelebihan vol cairan
Peningkatan vaskuler serebral Aneurisme pemb darah otak (dilatasi) Penekanan daerah sekitar Peningkatan TIK Nyeri akut Hambatan mobilitas fisik
Pengkajian dilakukan oleh Rakhmat Prahardika pada tanggal 13 Juni 2011 pukul 12 : 00 WIB, di bangsal Dahlia Kamar A2 RSUD Kebumen.
perempuan, pekerjaan ibu rumah tangga, agama Islam, alamat Jatimulyo, Petanahan, Kebumen, pendidikan SD, suku bangsa Jawa Indonesia, tanggal masuk 12 Juni 2011 pukul 12.00 WIB, No. Register 828935 diagnosa medis Hipertensi.
2. Riwayat Keperawatan
Pasien mulai merasakan nyeri kepala sejak dirumah. Kemudian pada tanggal 12 Juni 2011 pukul 12:00 WIB pasien di bawa ke RSUD Kebumen, melalui Instalasi Gawat Darurat. Kemudian di dilakukan tindakan pengukuran tanda tanda vital dan didapatkan hasil tekanan darah
220/ 130
mmHg, nadi
72 kali/menit, respiratory rate 24 kali/menit, suhu 37OC, mendapat terapi injeksi Piralen (Metroklopramid) 1 x 20 mg, Captopril 1 x 12,5 mg, infus RL 12 tpm.
Saat di kaji dibangsal tanggal 13 Juni 2011 pukul 12:00 WIB klien mengatakan nyeri pada kepala. Dilakukan pemeriksaan tanda - tanda vital dan didapatkan hasil tekanan darah 160/120 mmHg, nadi 62 kali/menit, respiratory rate 24 kali/menit, suhu 36OC.
3. Pengkajian Fokus
a. Pola gerak dan keseimbangan, klien mengatakan aktivitas di bantu oleh keluarga. b. Pola tidur dan istirahat klien mengatakan tidur malam 4-5 jam kadang-kadang terbangun karena merasa nyeri kepala dan tengkuk. c. Pola personal hygiene klien mengatakan mandi 2 x sehari dengan di bantu oleh keluarga. d. Pola rasa aman dan nyaman klien merasa tidak nyaman berada di rumah sakit dan nyeri kepala yang dirasakannya. e. Pola kebutuhan belajar klien mengatakan mengerti tentang
Pemeriksaan fisik tanggal 13 mei 2011 pukul 12:45 WIB didapatkan hasil KU: lemah, kesadaran CM, dengan nilai glascow coma scale 15 dan TTV, TD
160/ 120
mmHg, N 62 kali/menit, RR 24
kali/menit, S 36OC.
1. Data subjektif : klien mengatakan nyeri pada kepala / pusing, nyeri Klien mengatakan sering terbangun dari tidur karena nyeri yang dirasakannya. Data obyektif: keadaan umum lemah, tekanan darah
160/ 120
mmHg, nadi 62 kali/menit, respiratory rate 24 kali/menit, suhu 36OC, klien tampak gelisah Nyeri akut/sakit kepala berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral
Implementasi : Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi. Mengobservasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan. Memberikan posisi dan lingkungan yang nyaman. Mengajarkan tentang teknik non farmakologi (distraksi relaxasi). Memonitor tandatanda vital . Memberikan analgetik. Evaluasi tanggal 14 Juni 2011 pukul 13:30 WIB, yaitu pasien mengatakan nyeri berkurang dari skala 6 menjadi 3 dalam rentang 110. klien juga tampak lebih rileks, keadaan umum pasien sedang dengan tekanan darah
160/ 120
2. Data subyektif: klien mengatakan tidak dapat tidur di malam hari karena nyeri yang dirasakannya, klien mengatakan merasa tidak puas dengan waktu tidurnya, terbangun 3-4 kali di malam hari. Data obyektif: klien tampak lelah, gelisah, tekanan darah 160/120 mmHg, nadi 62 kali/menit,
respiratory rate 24 kali/menit, suhu 36OC. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri akut
Implementasi : Mengkaji faktor-faktor penyebab kurang tidur. Menciptakan lingkungan yang tenang, damai.
Menganjurkan keluarga untuk melakukan pemijatan pada daerah tengkuk, kening. Evaluasi tanggal 14 Juni 2011 pukul 13:30 WIB, yaitu klien mengatakan sudah bisa tidur, tapi kadang masih terbangun waktu merasakan nyeri kepala. Klien mengatakan sudah puas dengan tidurnya. Tekanan darah
160/ 120
mmHg, nadi 60
3. Data subjektif klien mengatakan aktivitas dibantu oleh keluarga, klien mengatakan kaki kanan semutan. Data obyektif keadaan umum lemah, klien tampak lebih banyak tiduran, klien tampak berjalan dengan langkahlangkah pendek, kekuatan otot kaki kanan dan kaki kiri 5, tekanan darah Hambatan
160/ 120 mmHg.
mobilitas
fisik
berhubungan
dengan
kelemahan fisik
Implementasi
Memonitor
tanda-tanda
vital.
Memantau penyebab kelelahan. Memotifasi pasien dan keluarga untuk melatih mobilisasi secara bertahap. Dekatkan barang-barang yang dibutuhkan pasien Evaluasi tanggal 14 Juni 2011 pukul 13:30 WIB, yaitu klien mengatakan sudah tidak lemas, kekuatan otot kaki kanan dan kiri 5, kaki kanan kadang masih terasa semutan, klien tampak jalan dengan langkah kecilkecil, aktivitas dibantu oleh keluarga.
4. Data subjektif :klien dan keluarga menyatakan belum mengerti tentang penyakit, kondisi, prognosis dan program pengobatan. Data obyekstif : klien tampak gelisah, klien tampak bertanya tentang penyakitnya. Kurang pengetahuan brhubungan dengan kurang informasi
Evaluasi: tanggal 14 Juni 2011 pukul 13:30 WIB, yaitu data subjektif pasien dan keluarga mengatakan mengerti dan memahami tentang hipertensi, penyebab, tanda gejala, pengobatan, cara perawatan dan nutrisi yang tepat bagi penderita hipertensi
3.
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia Karena dalam pengkajian penulis mendapatkan data subyektif pasien mengatakan makan habis setengah porsi diit dari rumah sakit, serta tidak terjadi muntah, tidak sebah, lidah tidak terasa pahit saat makan.
volume
cairan
berhubungan
dengan
perubahan dinding
regulasi,
peningkatan
permeabilitas
5.
Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan perubahan status cairan. Karena pada saat pengkajian klien tidak terdapat gangguan pada permukaan kulit (epidermis), kerusakan pada lapisan kulit (dermis), invasi struktur tubuh.
6.
Resiko cidera berhubungan dengan perubahan persepsi sensori. Diagnosa ini tidak ditegakkan karena dalam pengkajian penulis mendapatkan data subyektif pasien mengatakan aktivitas dibantu oleh keluarga. Data obyektif tidak ada tanda-tanda malnutrisi, tidak ada gangguan dalam orientasi waktu, tempat, tidak ada gangguan pendengaran dan penglihatan, kekuuatan otot ekstremitas bawah dextrasinistra 5.