You are on page 1of 3

Replikasi DNA Model Replikasi DNA Pada artikel kedua setelah mengumumkan heliks ganda, Watson dan Crick

menyatakan hipotesisnya tentang bagaimana DNA bereplikasi. Sekarang model kita untuk asam deoksiribonukleat, sebagai akibatnya, menjadi sepasang cetakan, di mana setiappola cetakan merupakan komplemen cetakan yang lainnya. Kita membayangkan, bahwa sebelum terjadi duplikasi ikatan-ikatan hydrogen ini putus dan kedua rantainya membuka dan terpisah. Setiap rantai kemudian berfungsi sebagai cetakan untuk pembentukan rantai pasangan yang baru, sehingga akhirnya kita akan mendapatkan dua pasang rantai, di mana kita hanya mempunyai satu sebelumnya. Lebih jauh lagi, urutan dari pasangan-pasangan basa tersebut akan terduplikasi sama persis Dari pernyataan tersebut dapat kita ketahui mekanisme replikasi DNA yang dihipotesiskan oleh Watson dan Crick tersebut. Kedua untai DNA menyimpan informasi yang diperlukan untuk menyusun kembali pasangan untaian lainnya. Model DNA Watson dan Crick memprediksi bahwa ketika suatu heliks ganda bereplikasi, masingmasing dari kedua molekul anaknya akan mempunyai satu untai yang lama berasal dari molekul induk dan untai yang baru. Model semikonservatif ini dapat dibedakan dari model replikasi konservatif di mana molekul induk tetap utuh dan molekul yang baru sepenuhnya terbentuk sejak dari awal. Pada model ketiga, model dispersif keempat untai DNA setelah bereplikasi seluruhnya mempunyai campuran antara DNA yang lama dan yang baru. Pada akhir tahun 1950an. Meselson dan Stahl melakukan percobaan yang membuktikan bahwa model replikasi yang paling benar adalah model semikonservatif.

Gambar model replikasi DNA sumber: http://www.accessexcellence.org/RC/VL/GG/images/possible.gif Proses Replikasi DNA Replikasi DNA terjadi dalam 2 tahap, yaitu permulaan dan pemanjangan. Replikasi DNA dimulai di tempat-tempat khusus yang disebut pangkal replikasi (origin of replication), yang terdiri dari urutan nukleotida spesifik. Protein yang memulai replikasi DNA mengenali urutan ini dan menempel pada DNA, memisahkan kedua untaian dan membuka sebuah gelembung replikasi. Replikasi DNA kemudian berjalan dalam dua arah sampai molekul tersebut seluruhnya disalin. Di setiap gelembung replikasi, terdapat cabang replikasi (replication fork), suatu daerah berbentuk Y di mana untai-untai DNA baru mulai memanjang. Pemanjangan DNA baru pada cabang replikasi dikatalisis oleh enzim DNA polymerase. Saat nukleotida-nukleotida berjejer dengan basa-basa nitrogen di sepanjang untaian pla cetakan DNA, nukleotida-nukleotida ini ditambahkan oleh polymerase satu demi satu ke ujung yang baru tumbuh dari untai DNA yang baru. Karena kedua untai DNA bersifat antiparalel (backbone nya bergerak ke arah yang berlawanan, maka polymerase menambahkan nukleotida hanya pada ujung 3 yang bebas dari untai DNA yang sedang terbentuk, tidak pernah pada ujung 5. Jadi, pemanjangan untai DNA baru terjad dari ujung 5 ke ujung 3. Polimerase tersebut semata-mata bersarang pada cabang replikasi dan bergerak di sepanjang cetakan seiring bergeraknya cabang. Untai DNA yang dibuat dengan cara ini disebut leading strand (untai pemimpin).

Untuk memanjangkan untai baru yang lain, polymerase bekerja di sepanjang cetakan yang jauh dari cabang replikasi. Untai DNa yang disintesis dengan cara ini disebut lagging strand. Berbeda dengan leading strand, lagging strand pertama kali disintesis sebagai serangkaian segmen yang disebut fragmen Okazaki. Fragmen Okazaki bergabung dengan DNA ligase membentuk satu untai DNA tunggal.

Gambar replikasi DNA sumber: http://thecahyo.files.wordpress.com/2008/10/dna-replication2.gif

You might also like