You are on page 1of 10

KA APENGANT T AR Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkanrahmat dan hidayahNya sehingga

kami dapat menyelesaikan laporan pendahuluanAsuhan Kebidanan Intranatal Care dengan judul Proses Persalinan .Dalam meyelesaikan makalah ini kami telah berusaha untuk mencapai hasil yangmaksimum, tetapi dengan keterbatasan wawasan pengetahuan, pengalaman dankemampuan yang saya miliki, saya menyadari bahwa laporan pendahuluan inimasih jauh dari sempurna.Terselesaikannya laporan ini tidak lepas dari bimbingan berbagai pihak.Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini kami ingin menyampaikan terima kasihkepada : dosen pengajar, dosen pembimbing akademik, serta bidan pembimbing.Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini jauh dari sempurna.O l e h k a r e n a i t u , k a m i m e n g h a r a p k a n k r i t i k d a n s a r a n d e m i p e r b a i k a n d a n sempurnanya laporan ini sehingga dapat bermanfaat bagi para pembaca. Penuli

DAFT ISI AR LEMBAR PENGESAHAN KA APENGANT T AR DAFT ISI AR BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang 1.2Rumusan Masalah 1.3Tujuan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persalinan Normal 2.2 2.2 Proses Persalinan BAB III TINJAUAN KASUSBAB IV PEMBAHASAN 4.1 Persalinan Normal 4.2 4.2 Proses Persalinan 4.3 4 2.2.1 Kala I 4.4 4 2.2.2 Kala II 4.5 4 2.2.3 Kala III 4.6 4 2.2.4 Kala IV BAB VI PENUTUP 5.1 Saran 5.2 5.2 Kesimpulan DAFT PUST AR AKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persalinan adalah tugas dari seorang ibu yang harus dihadapi dengan tabah,walaupun tidak jarang mereka merasa cemas dalam menghadapi masalah tersebut.Oleh karena itu, mereka memerlukan penolong yang dapat dipercaya, yang datamemberikan bimbingan dan selalu siap di depan dalam mengatasi kesukaran.Dalam makalah ini akan dijelaskan mengenai proses kelahiran. 1.2 Perumusan Masalah Latar belakang diatas maka rumusan masalah adalah sebagai berikut : Bagaimana Proses Kelahiran Bayi ? 1..3Tujuan Tujuan Umum :-Untuk mengetahui proses kelahiran. Tujuan Khusus : 1.Untuk mengidentifikasi kelahiran normal.2.Untuk mengetahui tahap-tahap proses kelahiran normal. 1.4Pelaksanaan Praktik Klinik H a r i / T a n g g a l : P K M K e 1 3 J a n u a r i n c o n g 2 0 1 1 T e m p a t :

1.5 Sistematika Penulisan B A B I . P e n d a h u l u a n BAB II.Tujuan Pustaka BAB III. Tinjauan Kasus BAB IV. Pembahasan BAB V. Penutup

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Persalinan Normal Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar.Persalinan biasa atau normal (eutosia) adalah proses kelahiran janin padakehamilan cukup bulan (aterm 40 minggu), pada janin letak meman- jang dan p r e s e n t a s i b e l a k a n g k e p a l a , y a n g d u s u s u l d e n g a n pengeluaran plasenta danseluruh proses kelahiran itu berakhir dalam waktu k u r a n g d a r i 2 4 j a m , t a n p a tindakan atau pertolongan buatan dan tanpa komplikasi. 2.2 Proses Persalinan Proses persalinan terbagi menjadi 4 kala : 1. Kala I : Pembukaan serviks. 2. 2. Kala II : Kala pengeluaran janin. 3. 3. Kala III : Kala pengeluaran plasenta. 4 . 4 . K a l a I V : H i n g g a 1 j a m s e t e l a h p l a s e n t a l a h i r. 2.2.1 Kala I Tanda-tanda dan gejala inpartu : 1.Penipisan dan pembukaan serviks. 2.Kontraksi uterus yang mengakibatkan perubahan serviks (fre- kuensi minimal2 kali dalam 10 menit ). 3.Cairan lender bercampur darah (show) melalui vagina. 4.Adanya HIS.

His sesungguhnya dan his palsu H I S S e s u n H I S P

g a

g l

u s

h u

1.Rasa sakit : - teratur - Interval makin pendek - semakin lama semakin kuat - dirasakan paling sakit didaerah punggung - intensitas makin kuat kalau penderita berjalan. 2. Keluar show 3. Serviks membuka dan menipis 1. Rasa sakit : - tidak teratur - interval panjang - kekuatan tetapdirasakan kuat di daerah perut

- tak ada perubahan walau- pun penderita berjalan 2. Tidak keluar show 3. Serviks tertutup dan tak ada Fase-fase dalam persalinan kala I : 1. Fase Laten - Dimulai sejak awal berkontraksi yang menyebabkan penipisandan pembukaan serviks. - Berlangsung hingga serviks membuka kurang dari 4 cm. - Pada umumnya fase laten berlangsung hampir atau hingga 8 jam. 2. 2. Fase Aktif - Frekuensi dan lama kontraksi uterus akan meningkat secara bertahap (kontraksidianggap adekuat, memadai jika terjadi tiga kali atau lebih dalam waktu 10menit dan berlangsung selama 40 detik atau lebih). - Dari pembukaan 4 cm hingga mencaspai pembukaan lengkap atau 10 cm, akanterjadi dengan kecepatan rata-rata 1 cm per jam (nulipara atau primigravida) ataulebih dari 1 cm hingga 2 cm (multipara). - Terjadi penurunan bagian terbawah janin. Proses persalinan pada kala I 1.Dimulai pada waktu serviks membuka karena his: kontraksi uterus yang teratur,makin sering, makin nyeri; disertai pengeluaran darah-lendir (tidak lebih banyak dari darah haid). 2.Berakhir pada waktu pembukaan serviks telah lengkap (pada periksa-dalam bibir porsio tidak dapat diraba lagi). Selaput ketuban biasanya pecah padaakhir kala 3.. Lamanya tergantung paritas ibu : primigravida 12 jam,multigravida 7 jam. 4.Mekanisme pembukaan serviks adalah sebagai berikut : kontraksi segmen atasuterus dan retraksi (regangan) segmen bawah uterus yang mengakibatkan pembukaan serviks. Akhirnya segmen bawah uterus makin menipis, dansegmen atas uterus (korpus) makin menebal. Perbedaan antara his palsu : B B B e e e t r l u s u l a m l i B B n e r s a l i n e t u l

-Mules-mules teratur(1jam 5 kali) -Makin lama makin sering. -Makin lama makin nyeri dan ma-kin lama. - Nyeri dimulai dari belakangmenjalar ke depan -Berjalan menambah nyeri .-Berhubungan dengan pengerasan uterus. -Keluar darah lendir.-Serviks mendatar dan membuka -Bagian terbawah sudah turun. -Kepala tidak dapat digerakkanpada waktu mules. -Sedativa tidak menghentikan mules-mules Tidak teratur.- Tidak ada perubahan.- Tidak ada perubahan.- Nyeri terutama di depan.-Tidak ada perubahan.-Tidak ada hubungan.- T i d a k k e l u a r a p a - a p a . - T i d a k a d a p e r u b a h a n . -Belum turun.-Kepala tetap bebas.- S e d a t i v a d a p a t menghentikan mules-mules

Pada primigravida retraksi (regangan, penipisan) mendahului pembukaan serviks,sedangkan pada multigravida berlangsung bersama-sama. Inilah yang menentukanlamanya kala I.Kecepatan pembukaan pada sepertiga pertama lambat, dan padadua per tiga kedua cepat. Pembukaan lengkap = 10 cm 5.HisFrekuensi : 1 kali/10 menit pada permulaan persalinan 2-3kali/10 menit pada akhir kala I.Lamanya : kurang lebih satu menit. Nyerinya : berasal dari regangan seviks yang membuka.Terjadi kalau tekanan intrauterine melebihi 20 mmHg.Biasanya dimulai dari tulang belakang yang menjalar ke depan. Kontraksi uterusdimulai pada tempat kira-kira batas tuba dengan uterus.Akibatnya terhadap janin : setiap kontraksi dapat menghambat aliran darah dari plasenta ke janin. Kalau tekanannya melebihi 75 mmHg akan menyumbat alirand a r a h s a m a s e k a l i . K a l a u h i s t e r l a m p a u k u a t , t e r l a m p a u l a m a , a t a u t e r l a m p a u sering dapat menimbulkan gawat janin. 6.Darah lendir Darah lendir bercampur lendir yang keluar dari uterus akibat pergeseran selaputketuban dengan dinding uterus pada waktu pembukaan seviks. 2.2.2 Kala II 1. Dimulainya, hanya dapat diketahui dengan periksa dalam, dengan menemukanserviks yang membuka lengkap (pembukaan lengkap, pembukaan 10 cm).Tanda-tanda klinik lainnya ialah : nyeri his yang sangat hebat; pasien merasa ingin mengejan; darah-lendir bertambah banyak; selaput ketuban pecah; perasaan seperti mau buang air besar; hemoroid fisiologik mulai tapak. 2.Berakhir dengan lahirnya janin. 3.Lamanya Pada primigravida kira-kira 1 jam, multipara jam.

4.MengejanDisebab oleh turunnya kepala yang menekan rectum.Berakibat meningkatnya tekanan intraabdominal yang memper-kuat kontraksi uterus.Jangan dibiarkan kalau serviks belum membuka lengkap atau dilakukan di luar his, karena regangan yang berlebihan pada liga- mentum serviks lateralis dapatmenimbulkan prolapsus uteri (turun peranakan) di kemudian hari. 5. Perineum yang menggembungTerjadi pada waktu kepala janin mencapai introitus vaginae. Bertambah gembung p a d a s e t i a p k o n t r a k s i u t e r u s , y a n g d a p a t m e n g a k i b a t k a n r o b e k a n p e r i n e u m , kecuali kalau dilakukan episiotomi. 6. Kepala mulai tampak diantara labia minora (crowning).7. Mekanismus persalinan. 2.2.3 Kala III 1.Dimulainya setelah bayi lahir lengkap.2.Berakhir dengan lahirnya p l a s e n t a . 3.Lamanya biasanya 5 menit, tidak boleh lebih dari 15 menit.4 . P e r l e p a s a n p l a s e n t a m e r u p a k a n a k i b a t d a r i : Retraksi otot-otot uterus setelah lahirnya janin yang akan menekan pembuluh- p e m b u l u h d a r a h i b u . K o n t r a k s i n y a b e r l a n g s u n g t e r u s m e n e r u s ( t i d a k memanjang lagi ototnya).5. Tanda lepasnya plasenta Talipusat menjulur keluar, atau kalu ditarik tidak adatahanan Segumpal darah keluar dari vagina.Dengan menekan korpus uteri ke atas (ke arahkepala ibu), tidak lagi menarik talipusat ke atas.6. Suntikan oksitosika 2.2.4 Kala IV DiagnosisDua jam pertama setalah persalinan merupakan waktu yang kritis bagi ibu dan bayi. Keduanya baru saja mengalami perubahan fisik yang luar biasa si ibumelahirkan bayi dari perutnya dan bayi sedang menyesuaikan diri dari dalam perut ibu ke dunia luar. Petugas/bidan harus tinggal bersama ibu dan bayi untuk memastikan bahwa keduanya dalam kondisi yang stabil dan mengambil tindakanyang tepat untuk melakukan stabilisasi.Penanganan P e r i k s a f u n d u s s e t i a p 1 5 m e n i t p a d a j a m p e r t a m a d a n s e t i a p 2 0 - 3 0 m e n i t selama jam kedua. Jika kontraksi tidak kuat, masase uterus sampai menjadikeras. Apabila uterus berkontraksi, otot uterus akan menjepit pembuluh darahuntuk menghentikan perdarahan. Hal ini dapat mengurangi kehilangan darahdan men- cegah perdarahan pasca persalinan. Periksa tekanan darah, nadi kantung kemih, dan perdarahan setiap 15 menit pada jam pertama dan setiap 30 menit selama jam kedua. Anjurkan ibu untuk minum demi mencegah dehidrasi. Tawarkan ibu makanandan minuman yang disukainya. Bersihkan perineum ibu dan kenakan pakaian ibu yang bersih dan kering. Biarkan ibu beristirahat ia telah bekerja keras melahirkan bayinya. Bantu ibu pada posisi yang nyaman. Biarkan bayi berada pada ibu untuk meningkatkan hubungan ibu dan bayi,sebagai permulaan dengan menyusui bayinya. Bayi sangat siap segera setelah kelahiran. Hal ini sangat tepat untuk memulaimemberikan ASI. Menyusui juga membantu uterus berkontraksi Jika ibu perlu ke kamar mandi, ibu boleh bangun, pastikan ibu dibantu karenamasih dalam keadaan lemah atau pusing setelah persalinan. Pastikan ibu sudah buang air kecil dalam 3 jam pascapersalinan. Ajari ibu atau anggota keluarga tentang : Bagaimana memeriksa fundus dan menimbulkan kontraksi. Tanda-tanda bahaya bagi ibu dan bayi.

Tindakan yang tidak bermanfaat bahkan kemungkinan membahayakan : T i n d a k a n D e s k r i p s i d a n k e t e r a n g a n Tampon vagina Tampon vagina menyerap darah tetapi tidak meng-h e n t i k a n p e r d a r a h a n n y a . Seorang ibu dapat terusmeng- alami perdarahan dengan tampon di d a l a m vagina. Hal ini bahkan merupakan sumber terjadinyainfeksi. Gurita atau sejenisnya S e l a m a d u a j a m p e r t a m a s e g e r a s e t e l a h p a s c a - persalinan, adanya gurita akan menyulitkan petugas pada saat meme- riksa fundus apakah berkontraksidengan baik. Memisahkan ibu dan bayi Bayi benar-benar siaga selama dua jam pertamasetelah kelahiran. Hal ini m e r u p a k a n w a k t u y a n g baik bagi ibu dan bayi saling berhubungan. Berikankesempatan bagi keduanya untuk pemberian ASI. M e n d u d u k i s e s u a t u y a n g panas Duduk di atas bara yang panas dapat menyebabkanvaso- dilatasi, menurunkan tekanan darah ibu danm e n a m b a h p e r d a r a h a n . J u g a d a p a t m e n y e b a b k a n dehidrasi.

BAB IV ENUTUP 4.1 saran Bagi ibu hamilSebaiknya ibu hamil dalam proses kelahirannya dibantu dengan tenaga medis agar dalam persalinannya dapat berjalan normalBagi penyusun Diharapkan penyusun lebih mendalami proses kelahiran dalam bidangnya. 4.2 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan yang telah dilakukan dapat diambilkesimpulan sebagai berikut : tenaga medis harus mengetahui proses kelahiran agar bisa menolong persalinandengan baik dan benar

DAFT PUST AR AKA 1.Bagian Obstetri dan Ginekologi, Unpad Pimpinan Persalinan B i a s a . O b s t e t r i Fisiologi. 1980 2.Asuhan Persalinan Normal, Jakarta : JNPKKR 3 .A s uh an B ay i B ar u L ah i r, J a ka rt a : P us di kn ak e s WH O J H P IE G O . 2001 4.Saifudin AB, Adrian SZG, Wikhjosastro GH, W a s p o d o D . B u k u A c u a n Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Neonatal. 5.Tjokronegoro, Arjatmo. Persalinan Normal. Fakultas Kedokteran U n i v e r s i t a s Indonesia, cetakan keenam. 2005

You might also like