You are on page 1of 3

ANALISIS ARTIKEL

Oleh : Nani Anifah 07410747

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI IKIP PGRI SEMARANG 2010

Analisis artikel : Kata Masyarakat bermakna sekumpulan orang terdiri dari satu bentuk bermakna tidak dapat diuraikan menjadi lebih dari satu bentuk yang masih mengandung makna. Sama halnya dengan kata Indonesia, laga, piala, murni, masalah, belakang, ekstrem, sebuah, simbol, sindroma, selalu, Bangsa, sejarah, gemilang. Kata-kata tersebut hanya memiliki satu bentuk bermakna. Kata memiliki terdiri atas tiga bentuk, yakni me-, -i, dan milik sebagai bentuk asalnya, memiliki artinya mempunyai suatu barang. Kata peradaban juga memiliki tiga bentuk yakni per-, -an, dan adab sebagai bentuk dasarnya yang memiliki makna sebuah kebiasaan turun temurun. Kata terpuruk memiliki dua bentuk yakni ter-, serta puruk sebagai bentuk dasarnya yang artinya sudah tidak berdaya. Kata berbagai terdiri atas dua bentuk yakni ber-, dan bagai sebagai bentuk asalnya yang mempunyai arti banyak jenis. Serta kata kehidupan yang terdiri dari tiga bentuk yakni ke- , -an, serta hidup sebagai bentuk asalnya yang memiliki arti sebuah proses. Kata orang-orang terdiri atas dua bentuk bermakna, yakni orang dan orang sebaga bentuk ulangannya. Dalam artikel tersebut juga terdapat konjungsi diantaranya dalam, jadi, namun, bukan, dan karena.

Kata terpuruk, memiliki, dan murni tergolong kata benda/sifat. Kata di Jakarta, ditarik, kegaris, dan dikalahkan termasuk golongan preposisi yaitu mendapat kata depan di-, dan ke-. Kata orang-orang termasuk golongan kata benda atau nomila dengan bentuk berulang, demikian pula dengan kata masyarakat dan Indonesia. Sedangakan kata Bangsa merupakan kata ganti dari Indonesia. Dalam artikel tersebut juga terdapat konjungsi diantaranya dalam, jadi, bukan, namun, dan karena.

You might also like