You are on page 1of 8

Fisiologi Hewan Air

Sistem Pernafasan Pada Kepiting

Disusun Oleh: Raissa adirasanti Sri Setyawati Deni Ramdani Ari Suci Hamdani Liza Saputra Ekky Nugroho Demitria Raditha D Gilang Gunawan Aurora Aphrodyta Fardes

UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN

2011

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Pernafasan merupakan pertukaran CO2 (sisa-sisa proses metabolisme tubuh yg harus dibuang) dengan O2 (berasal dari perairan, dibutuhkan tubuh untuk proses metabolisme dsb).

Pernapsan sangatlah penting bagi kehidupan makhluk hidup. Kepiting adalah binatang anggota krustasea berkaki sepuluh dari upabangsa (infraordo) Brachyura, yang dikenal mempunyai "ekor" yang sangat pendek (bahasa Yunani: brachy = pendek, ura = ekor), atau yang perutnya (abdomen) sama sekali tersembunyi di bawah dada (thorax). Kepiting umumnya bernapas dengan insang, kecuali yang bertubuh sangat kecil dengan seluruh permukaan tubuhnya dan memiliki sebuah jantung untuk memompa darah. Oleh karena itu pada makalah ini akan membahas secara lebih lanjut mengenai sistem pernapasan pada kepiting.

1.2. Tujuan Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu selain untuk menambah nilai kognitif dari mata kuliah Fisiologi Hewan Air juga untuk menambah wawasan pengetahuan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kepiting Kepiting adalah binatang anggota krustasea berkaki sepuluh dari upabangsa (infraordo) Brachyura, yang dikenal mempunyai "ekor" yang sangat pendek (bahasa Yunani: brachy = pendek, ura = ekor), atau yang perutnya (abdomen) sama sekali tersembunyi di bawah dada (thorax). Tubuh kepiting dilindungi oleh kerangka luar yang sangat keras, tersusun dari kitin, dan dipersenjatai dengan sepasang capit. Ketam adalah nama lain bagi kepiting. Kepiting terdapat di semua samudra dunia. Ada pula kepiting air tawar dan darat, khususnya di wilayah-wilayah tropis. Rajungan adalah kepiting yang hidup di perairan laut dan jarang naik ke pantai, sedangkan yuyu adalah ketam penghuni perairan tawar (sungai dan danau). Kepiting beraneka ragam ukurannya, dari ketam kacang, yang lebarnya hanya beberapa milimeter, hingga kepiting laba-laba Jepang, dengan rentangan kaki hingga 4 m.

A. Klasifikasi Kepiting Phylum Class Ordo Family Genus Spesies : Arthropoda : Crustacean : Decapoda : Portunidae : Scylla : Scylla sp.

B. Anatomi Kepiting

Kepiting sejati mempunyai lima pasang kaki; sepasang kaki yang pertama dimodifikasi menjadi sepasang capit dan tidak digunakan untuk bergerak. Di hampir semua jenis kepiting, kecuali beberapa saja (misalnya, Raninoida), perutnya terlipat di bawah cephalothorax. Bagian mulut kepiting ditutupi oleh maxilliped yang rata, dan bagian depan dari carapace tidak membentuk sebuah rostrum yang panjang . Insang kepiting terbentuk dari pelat-pelat yang pipih ("phyllobranchiate"), mirip dengan insang udang, namun dengan struktur yang berbeda. Kepiting masuk dalam kelompok Brachyura ordo Decapoda (hewan berkaki sepuluh), kelas Crustacea atau arthopoda yang sebagian besar hidup di laut dan bernafas lewat insang. Kelompok hewan laut ini dapat dikenal dari bentuknya yang melebar melintang. Pada dasarnya kelompok kepiting ini, mempunyai bagian-bagian yang tidak berbeda dengan udang. Bagian

abdomennya tidak terlihat karena melipat ke dadanya. Kaki renangnya sudah tidak berfungsi sebagai alat renang lagi. Telson dan Uropod tidak ada. Jantan dapat dibedakan dari betina dengan hanya melihat bentuk abdomennya. Kalau jantan pada umumnya sempit dan meruncing ke depan sedangkan bentuk abdomen betina melebar dan setengah lonjong.

Bagian-bagian penting dalam pengenalan jenis-jenis dari suku Portunidae (rajungan) adalah: karapas, beserta bagianbagiannya; jumlah bentuk dan sifat duri atau gigi dari rostrum; jumlah, bentuk dan sifat duri atau gigi dari tepi antero-lateral; bentuk sudut postero-lateral; ruas-ruas kaki-jalan terutama dari pasangan kaki pertama yang berbentuk capit dan dari pasangan kaki terakhir (kelima) yang berbentuk dayung; bentuk abdomen jantan dan bentuk pleopod pertama (alat kelamin jantan); bentuk alat-alat mulut, terutama maksiliped III; dan bentuk ruas dasar antena. Decapoda mempunyai sepasang embelan pada setiap ruas kecuali pada ruas pertama, yaitu dengan perkecualian pada antena pertama, semua embelan mempunyai morfologi yang sama, yang merupakan asal-usul dari bentuk dasar embelan.

2.2. Sistem Pernafasan Pernafasan merupakan pertukaran CO2 (sisa-sisa proses metabolisme tubuh yg harus dibuang) dengan O2 (berasal dari perairan, dibutuhkan tubuh untuk proses metabolisme dsb). Kepiting umumnya bernapas dengan insang, kecuali yang bertubuh sangat kecil dengan seluruh permukaan tubuhnya dan memiliki sebuah jantung untuk memompa darah. Ruang-ruang pernapsan brankial atau ruang-ruang pernafasan terletak di bawah brankiostegit atau atap insang. Masing-masing ruang dilindungi oleh selaput kutikular yang memisahkannya dari hepatopankreas di sebelah anterior dan dari bagian dalam karapas di sebelah posterior. Bagian ventral dibatasi oleh brankiostegit di sebelah luar dan oleh dinding tubuh di sebelah dalam. Ujung depan masing-masing ruang insang menyempit dan di belakangnya terletak suatu ruang pompa kecil melindungi skapognatit. Atap ruang pompa terbentuk dari selapis kutikular yang diperkuat oleh kerangka; bagian

posterior didasari oleh perluasan pangkal epipod dari maksiliped I dan di sebelah anterior oleh eksopod dari maksiliped I dan III. Insang-insang dihubungkan dengan pangkal embelan-embelan di dada. Ada tiga macam kedudukan bermula munculnya insang sehingga insang-insang tersebut mempunyai nama-nama yang berbeda, sebagai berikut; - podobrankial muncul dari epipod; - artrobrankial dari hubungan embelan tubuh dan tubuh; - pleurobrankial dari dinding tubuh. Mekanisme pernafasan :Pertukaran gas CO2 dan O2 terjadi secara difusi ketika air dari kepiting yang masuk melalui mulut, terdorong ke arah daerah insang. O2 yang banyak dikandung di dalam air akan diikat oleh hemosianin, sedangkan CO2 yang dikandung di dalam darah akan dikeluarkan ke perairan. Darah yang sudah banyak mengandung O2 kemudian diedarkan kembali ke seluruh organ tubuh dan seterusnya. Faktor-faktor yang

mempengaruhi kebutuhan O2 pada kepiting : 1. ukuran dan umur (standia hidup) 2. aktivitas kepiting 3. Jenis kelamin 4. Stadia reproduksi

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan Kepiting adalah binatang anggota krustasea berkaki sepuluh dari upabangsa (infraordo) Brachyura, yang dikenal mempunyai "ekor" yang sangat pendek (bahasa Yunani: brachy = pendek, ura = ekor), atau yang perutnya (abdomen) sama sekali tersembunyi di bawah dada (thorax). Kepiting masuk dalam kelompok Brachyura ordo Decapoda (hewan berkaki sepuluh), kelas Crustacea atau arthopoda yang sebagian besar hidup di laut dan bernafas lewat insang, kecuali yang bertubuh sangat kecil dengan seluruh permukaan tubuhnya dan memiliki sebuah jantung untuk memompa darah. Pertukaran gas CO2 dan O2 terjadi secara difusi ketika air dari kepiting yang masuk melalui mulut, terdorong ke arah daerah insang. O2 yang banyak dikandung di dalam air akan diikat oleh hemosianin, sedangkan CO2 yang dikandung di dalam darah akan dikeluarkan ke perairan. Darah yang sudah banyak mengandung O2.

DAFTAR PUATAKA

Anonim. 2011. Ciri-ciri Kepiting. Ciri ciri kepiting | Dunia Hewan http://alamhewan.blogspot.com/2011/08/ciri-ciri-kepiting.html#ixzz1YSclCZuS. Diakses: Senin, 19 September 2011. Pukul: 13.05 WIB/ Anonim. 2011. Kepiting. http://id.wikipedia.org/wiki/Kepiting. Diakses: Senin, 19 September 2011. Pukul: 12.56 WIB. Anonim. 2011. Klasifikasi Kepiting.

http://www.scribd.com/doc/58516865/KLASIFIKASI-KEPITING. Diakses: Selasa, 20 September 2011. Pukul: 11:15 WIB. Kaizen. Kepiting. http://bontocina-kaizen.blogspot.com/2011/06/kepiting-dalambuku-biologi-laut.html. Diakses: Senin, 19 September 2011. Pukul: 15:10 WIB.

You might also like